BAB 8 . HUTAN PINUS

Pagi ini Daniel dan Risma sudah bersiap menuju villa yang menjadi tujuan awal mereka berdua dan sedari awal Risma sudah mencurigai apa yang sebenar nya terjadi di villa tersebut hingga Mama dari Daniel saat itu melarang untuk pergi dan juga apakah hubungan nya villa tersebut dengan Ayu sosok wanita cantik berwujud roh yang menemui nya.

Apakah Ayu adalah korban pembunuhan di villa tersebut dan jasad nya belum di temukan hingga kini hingga arwah nya mendatangi Risma untuk meminta bantuan atau kah ada suatu kejadian di villa itu sehingga Ayu harus meregang nyawa di sana, Hal itu lah yang saat ini menjadi sebuah teka teki dalam benak Risma yang tidak tahu menahu kisah kelam sesungguhnya mengenai pemilik villa bukan lain Kakek dari Daniel suami Risma.

" Sayang apakah ada yang perlu di beli lagi untuk persediaan di villa?"

Tanya Daniel sambil merapikan jaket nya.

" Seperti nya semua sudah cukup sayang,"

Jawab Risma sambil menyisir rambut nya di depan kaca.

" Baik lah kalau begitu, Sayang aku menghubungi sopir agar segera menjemput kita dan mengantar ke penyeberangan,"

Ucap Daniel yang mulai sibuk dengan ponsel nya.

Saat itu Risma hanya menjawab dengan mengangguk lalu melanjutkan imajinasinya mengenai villa yang akan di datangi dan berbagai pertanyaan yang berkutat di dalam benak nya, Sedangkan Ayu duduk di sisi ranjang memperhatikan Risma yang sedang berkutat dengan pikiran dan imajinasinya yang sedikit aneh bagi pada umum nya manusia.

" Apa rencana mu setiba nya di villa?"

Tanya Ayu sambil duduk di sisi ranjang dengan nada datar.

" Banyak yang ingin ku lakukan dan kamu harus membantu ku untuk menemukan jawaban nya,"

Jawab Risma diiringi senyum simpul.

" Maksud mu?"

Tanya Ayu dengan tatapan serius.

Saat Risma akan menjawab tiba - tiba pintu kamar hotel di buka oleh Daniel yang masuk dan mengajak Risma turun menunggu jemputan, Kemudian mereka berdua pun berjalan keluar dari kamar nya sambil sesekali Risma melirik ke arah samping melihat apakah Ayu sudah ikut dengan nya atau masih tertinggal di dalam kamar hotel tersebut.

Tidak lama kemudian saat mereka berdua sampai di depan resepsionis mobil jemputan pun tiba dan mereka pun segera masuk kedalam mobil untuk memburu waktu agar sebelum matahari tenggelam mereka berdua sudah tiba di villa sebab Daniel sudah banyak mendengar rumor mengenai hutan pinus yang lumayan mengerikan.

Sedangkan di sisi lain Pak Susena dan Nilu Wulan sedang berbincang di villa sambil menyiapkan keperluan Daniel dan Risma yang akan segera tiba di villa tersebut dan sesekali Pak Susena memberi wejangan kepada Nilu Wulan, Wiyasa dan Wisesa agar tidak membuat masalah sebab Pak Susena sangat paham dengan Daniel yang penakut.

" Beli, Apakah mereka hari ini akan tiba di sini?"

Tanya Nilu Wulan sambil menata sayur dan buah kedalam kulkas.

"Menurut informasi yang aku dapat begitu tapi tidak tahu jam berapa mereka sampai di sini,"

Jawab Pak Susena sambil memasang regulator ke tabung gas yang baru saja di beli.

" Semoga saja mereka lama di sini ya Beli, Agar villa ini tidak sepi lagi dan tidak di katakan villa hantu,"

Ucap Nilu Wulan sambil tersenyum simpul dan menutup pintu kulkas di hadapan nya.

" Hantu itu hanya ada dalam pola pikir manusia saja Nilu, Jadi mereka yang tidak paham dengan mahkluk tak kasat mata berkata hantu namun hantu hanya ada di dunia imajinasi manusia yang tidak paham,"

Jawab Pak Susena mencoba menjelaskan apa itu hantu.

" Iya kalau yang paham, Bahkan sesungguhnya yang lebih mengerikan pola pikir manusia yang penuh dengan angkara murka hingga tega menghabisi nyawa siapa pun demi ambisi nya tercapai,"

Imbuh Nilu Wulan yang berdiri di samping Pak Susena.

Saat itu Pak Susena hanya membalas dengan senyuman kepada istri nya kemudian Pak Susena dan Nilu Wulan melangkahkan kaki nya menuju ruangan yang belum di pasang kelambu di jendela nya, Sedangkan Wisesa dan Wiyasa sedang berada di teras rumah seperti nya sedang membahas sesuatu hingga di datangi oleh Pak Susena dan Nilu Wulan.

" Wiyasa ingat apa pesan dari Beli Susena jangan membuat ulah ketika cucu pemilik villa ini tiba nanti, Kecuali kamu ingin kena cambuk,"

Ucap Wisesa dengan nada serius.

" Aku tidak akan menampakkan wujud ku kepada mereka selama mereka tidak membuat ulah di sini,"

Jawab Wiyasa dengan nada enteng.

" Tapi mereka kan ...."

Ucap Wisesa yang belum usai berkata - kata namun sudah muncul lah Nilu Wulan dan Pak Susena dari balik pintu.

" Kalian sedang membicarakan apa, Seperti nya penting sekali?"

Tanya Nilu Wulan sambil melangkah mendekati mereka berdua.

" Aku mencoba mengingatkan Wiyasa agar tidak berulah namun Wiyasa menjawab dengn mengacuhkan ucapan ku Nilu,"

Ucap Wisesa dengan nada sedih.

" Tapi benar kan apa yang aku katakan, Untuk apa aku menunjukkan wujud ku bila mereka tidak melanggar dan berlaku sopan di sini tapi bila mereka sudah berlaku tidak sopan dan melanggar norma wajar kan bila aku mengingat kan mereka dengan cara menampak kan wujud ku di hadapan mereka?"

Jawab Wiyasa dengan nada bertanya meminta pembelaan kepada Nilu Wulan.

" Wiyasa kita boleh menegur seseorang tapi jangan sampai melampaui batasan, Sebab sesungguhnya yang berhak penuh menegur dan menghukum manusia hanyalah Sang Hyang Widi Wase,"

Ucap Pak Susena sambil tersenyum berdiri di samping Wiyasa sosok leak yang pemarah.

Saat mendengar perkataan Pak Susena lalu mereka berempat memandang ke langit sambil tersenyum dan menyatukan tangan ke depan dada masing - masing cara memberi salam hormat kepada Sang Hyang Widi Wase, Di sisi lain ada Daniel dan Risma yang sudah sampai di ujung jalan hutan pinus yang terkenal angker bagi warga setempat.

" Sayang apakah masih jauh lagi dari sini untuk menuju villa atau kah sudah dekat?"

Tanya Risma sambil berdiri di samping mobil yang menjemput nya setelah turun dari kapal booth.

" Sekitar 8 km lagi dari sini sayang, Apakah kamu sudah lelah sayang?"

Jawab Daniel yang berbalik bertanya sambil menata koper di bagasi mobil.

" Aku tidak lelah, Yang ada aku semakin penasaran dan merasa kagum di pulau terpencil seperti ini ternyata ada kehidupan manusia,"

Ucap Risma diiringi senyuman sambil merangkul lengan Daniel yang berdiri di samping nya.

" Benar sekali aku juga merasa heran melihat mereka masih bisa bertahan di pulau terpencil ini dengan semua keterbatasan fasilitas,"

Jawab Daniel sambil tersenyum memegang telapak tangan istri nya.

" Pak, Bu, Mari kita melanjutkan perjalanan sebelum matahari tenggelam,"

Ucap Pak Suta sopir pribadi Daniel dengan senyum ramah.

Kemudian mereka bertiga pun masuk kedalam mobil dan melanjutkan perjalanan menuju villa yang terletak di atas perbukitan pulau terpencil tersebut, Sepanjang perjalanan Daniel berbincang dengan Pak Suta menanyakan beberapa hal mengenai kondisi proyek di pusat kota pulau dewata yang akan di kerjakan beberapa waktu kedepan.

Sedangkan Risma menikmati pemandangan dari balik kaca mobil yang di suguhkan pepohonan pinus yang berbaris rapi dan sesekali Risma melihat mahkluk tak kasat mata muncul di sela - sela pohon pinus dengan wajah pucat pasi dan tatapan kosong kepada mobil yang melintas di hadapan nya dan hal itu terkadang membuat Risma terkejut bila ada sosok yang wujud nya buruk terlihat berdiri di sisi jalan yang di lalui.

" Pak maaf saya akan buang air kecil sebentar,"

Ucap Pak Suta sambil menghentikan mobil.

" Aku juga, Sebentar ya sayang,"

Ucap Daniel yang ikut turun dari dalam mobil mengikuti Pak Suta.

Kemudian Risma pun turun dari mobil untuk meluruskan kaki nya yang mulai terasa kesemutan sebab terlalu lama duduk, Saat Risma sudah berdiri di samping mobil tiba - tiba ia di kejut kan oleh muncul nya sosok Kakek dan Nenek yang menghampiri nya dan menegur Risma saat itu.

" Akan pergi kemana Nak?"

Tegur seorang Nenek sambil menggendong bakul berisi tanaman pakis yang baru di petik.

" Ya Tuhan Yesus kaget aku, Maaf Nek saya akan pergi ke villa di atas bukit,"

Ucap Risma sambil sedikit melompat karena terkejut.

" Berhati - hati lah Nak sebab di villa itu ada leak yang terpasung,"

Ucap sosok Kakek yang memegang sabit dengan ekspresi datar.

" Leak, Maksud nya Kek?"

Tanya Risma dengan nada serius menatap kearah Kakek.

" Sayang kamu sedang berbicara dengan siapa, Ayo lekas masuk mobil sebab seperti nya akan turun hujan,"

Ucap Daniel sambil berlari menuju mobil.

" Iya sayang, Itu Kakek ... lo kemana hilang nya Kakek dan Nenek itu tadi?"

Ucap Risma dengan pandangan menyebar ke hadapan nya untuk mencari dua sosok yang baru saja berbicara dengan nya.

Dan benar saja kedua sosok itu sudah menghilang dari hadapan Risma dan segera Risma masuk kedalam mobil sebab terdengar suara guntur yang menggelegar dan gerimis pun turun membasahi bumi, Setelah di dalam mobil Risma mulai bertanya kepada Pak Suta mengenai apa yang di katakan Kakek itu tadi kepada nya dan bagi Risma itu sangat mengejutkan.

" Pak Suta, Apakah di villa ada leak?"

Tanya Risma dengan nada serius.

" Apaan sayang mana ada leak atau apalah di jaman modern seperti ini, Sudah era milenium masih saja berfikir hal yang seperti itu,"

Jawab Daniel yang duduk di samping Pak Suta dengan tatapan lurus kedepan.

" Maaf Bu kalau mengenai hal itu saya tidak tahu dan tidak paham takut salah bicara,"

Imbuh Pak Suta diiringi dengan senyum simpul dan sesekali mengelus tengkuk nya sebab bulu kuduk nya berdiri.

" Sayang kita berada di jaman apa pun mahkluk tak kasat mata itu pasti ada hanya saja kamu tidak melihat nya, Seperti siang dan malam yang akan selalu ada begitu pun mereka sebab Tuhan memang menciptakan mereka,"

Jawab Risma yang merasa sebal dengan Daniel yang selalu berfikir logika.

Sekitar 2 jam kemudian sampai lah mereka bertiga di villa yang di tuju saat itu kedatangan mereka sudah di sambut dengan Pak Susena dan Nilu Wulan yang berdiri di pelataran dengan senyum ramah namun Risma membuka mata lebar - lebar melihat ke sekeliling untuk mencari wujud leak yang di katakan oleh Kakek yang menemui tadi.

" Tuan dan Nyonya selamat datang di villa ini, Bila ada yang di perlukan bisa memanggil kami berdua,"

Ucap Pak Susena sambil memberi salam.

" Iya Pak Susena dan Nilu Wulan terimakasih sudah menjaga dan merawat villa ini dan perkenalkan ini Risma istri saya,"

Jawab Daniel sambil merangkul pundak istri nya.

" Nyonya Risma salam, Saya Pak Susena dan ini Nilu Wulan istri saya,"

Ucap Pak Susena sambil memberi salam kepada Risma.

" Iya Pak Susena senang bisa berkenalan dengan kalian dan ingat kan saya bila tidak mengetahui adat istiadat di sini,"

Jawab Risma sambil diiringi senyum simpul dan menyatukan kedua telapak tangan nya di depan dada.

Kemudian Daniel dan Risma pun melangkah kan kaki nya masuk kedalam villa dan saat itu terjadi keanehan bagi Risma sebab saat Daniel membuka pintu tiba - tiba ada angin yang menerpa wajah Risma dan juga Risma melihat patung batu yang berwajah empat yang biasa di sebut dengan catur muka.

Saat itu patung catur muka mata nya bercahaya merah hal itu membuat Risma terkejut dan sempat memeluk erat lengan Daniel dengan erat sambil menutup mata nya sambil berdoa sesuai keyakinan nya hingga membuat Daniel terkejut melihat ekspresi istri nya yang biasa nya tidak pernah takut dengan mahkluk tak kasat mata namun mengapa saat ini berbeda.

" Ya Tuhan Yesus tutup bungkus dengan darah mu yang kudus!"

Ucap Risma dengan nada suara yang lumayan lantang karena terkejut sambil menutup mata.

" Sayang kamu kenapa, Mengapa sampai seperti itu apakah kamu melihat sesuatu?"

Tanya Daniel dengan nada serius dan tatapan bingung.

" Patung batu itu mata nya menyala apakah memang di beri sensor lampu jadi saat pintu terbuka mata patung itu menyala?"

Jawab Risma dengan nada gugup menunjuk patung batu yang berada di ujung ruangan.

" Tidak ada sensor lampu atau apa pun dan patung batu ini mata nya tidak menyala juga,"

Ucap Daniel sambil mengajak Risma mendekati patung batu itu.

" Maaf Nyonya mungkin mata patung terkena bias lampu dari luar jadi Nyonya berfikir mata patung batu menyala,"

Sela Nilu Wulan yang mencoba menenangkan Risma yang terkejut.

" Iya mungkin Nilu Wulan itu tadi hanyalah imajinasi saya saja,"

Ucap Risma yang masih fokus memperhatikan patung batu berwajah empat di hadapan nya.

Lalu apakah itu tadi yang di lihat oleh Risma sesungguhnya apakah benar itu tadi hanyalah imajinasi dari Risma saja yang pikiran nya sudah di doktrin oleh Kakek yang menemui nya di hutan pinus dan mengatakan bahwa di villa itu ada leak yang menyeramkan ataukah itu adalah ulah Wiyasa yang iseng ingin mengatakan bahwa mereka juga menyambut kedatangan Daniel dan Risma di Villa itu?

Jangan pernah beranjak dari kisah mereka semua dan temukan jawaban nya hanya di PEMBURU LEAK dan jangan pernah bosan untuk selalu dukung author agar semangat nulis nya.

Terpopuler

Comments

Ajun Maksiminus Maksiminus

Ajun Maksiminus Maksiminus

yg serem iklan nya bikin bete

2023-07-22

1

Moon

Moon

sebenarnya saya orang Jakarta namun waktu itu saya ada urusan yang mewajibkan ke Bali,saat di Bali malam sudah tiba saya pergi ke toko untuk membeli camilan ringan untuk malam ini karena rapat akan dilaksanakan besok,saat berjalan pulang saya melihat sosok yang cukup aneh mata nya sangat besar dengan tatapan seram tapi perawakan manusia,saya pikir tidak boleh asal menuduh orang jadi saya diam saja tapi tiba² dia berkata " Eh nak mau kemana malam² begini di jalan sepi?" dengan suara yang berat sekaligus nyaring saya pun menjawab dengan terbata-bata karena agak takut,setelah agak jauh dari orang tadi saya melihat kebelakang dan yang saya lihat malah sosok leak yang sedang memelototi saya dengan lidah menjulur hingga tanah saya pun berlari hingga sampai ke penginapan ,setelah sampai teman saya bertanya " kau kenapa sih beli cemilan doang tergesa-gesa" lalu aku menceritakan apa yang terjadi pada putra,Hidia,dan Adiyat,itulah pengalaman saya melihat leak

2023-04-22

1

💜⃞⃟𝓛 ༄༅⃟𝐐🇺𝗠𝗠𝗜ᴰᴱᵂᴵ 🌀🖌

💜⃞⃟𝓛 ༄༅⃟𝐐🇺𝗠𝗠𝗜ᴰᴱᵂᴵ 🌀🖌

kalau lah leak itu ilmu kedigdayaan, kenapa bisa di aja bicara, dan si laek ini bisa melakukan hal yang dia mau sendiri

2022-08-03

1

lihat semua
Episodes
1 BAB 1 . PROLOG
2 BAB 2 . JERITAN JIWA LEAK
3 BAB 3 . PENJELASAN
4 BAB 4 . AKAR MIMANG
5 BAB 5 . BERITA DUKA
6 BAB 6 . DENDAM SANG LEAK
7 BAB 7 . AMARAH MEMBAWA PETAKA
8 BAB 8 . HUTAN PINUS
9 BAB 9 . MALAM YANG ANEH
10 BAB 10 . PENELUSURAN
11 BAB 11 . SUASANA SETELAH HUJAN
12 BAB 12 . MENCARI INFORMASI
13 BAB 13 . TERTUTUP OR DI TUTUPI
14 BAB 14 . TAK ADA YANG MUSTAHIL
15 BAB 15 . BANGKIT NYA I GUSTI KETUT
16 BAB 16 . TAK AKAN MENYERAH
17 BAB 17 . KENYATAAN PAHIT
18 BAB 18 . KEPANIKAN
19 BAB 19 . JANGAN TERULANG
20 BAB 20 . KLARIFIKASI MASALAH
21 BAB 21 . JERITAN ATAU TANGISAN
22 BAB 22 . HARAPAN
23 BAB 23 . AKU BUKAN DIRI MU
24 BAB 24 . BALAS DENDAM TERBAIK
25 BAB 25 . SULIT DI MAAF KAN
26 BAB 26 . KEJUJURAN YANG DI BUTUHKAN
27 BAB 27 . JANGAN BERSUMPAH
28 BAB 28 . KEJAHILAN WIYASA
29 BAB 29 . DRAMA
30 BAB 30 . PERAMPOKAN
31 BAB 31 . BURUNG HANTU
32 BAB 32 . KEBENARAN YANG SALAH
33 BAB 33 . SIAPA YANG SALAH
34 BAB 34 . KEJADIAN GANJIL
35 BAB 35 . KASUS YANG DI TUTUP
36 BAB 36 . PEMAKAMAN DAN FAKTA
37 BAB 37 . IRI SUMBER BENCANA
38 BAB 38 . KENYATAAN YANG MEMILUKAN
39 BAB 39 . MENGEJAR SUMBER MASALAH
40 BAB 40 . MISI TERSELUBUNG
41 BAB 41 . PERSIAPAN
42 BAB 42 . STRATEGI PERANG
43 BAB 43 . RESPONSE
44 BAB 44 . PERBUATAN DAN HASIL
45 BAB 45 . TIDAK ADA YANG KEBETULAN
46 BAB 46 . KEMARAHAN DEWI DURGA
47 BAB 47 . KUTUKAN DEWI DURGA
Episodes

Updated 47 Episodes

1
BAB 1 . PROLOG
2
BAB 2 . JERITAN JIWA LEAK
3
BAB 3 . PENJELASAN
4
BAB 4 . AKAR MIMANG
5
BAB 5 . BERITA DUKA
6
BAB 6 . DENDAM SANG LEAK
7
BAB 7 . AMARAH MEMBAWA PETAKA
8
BAB 8 . HUTAN PINUS
9
BAB 9 . MALAM YANG ANEH
10
BAB 10 . PENELUSURAN
11
BAB 11 . SUASANA SETELAH HUJAN
12
BAB 12 . MENCARI INFORMASI
13
BAB 13 . TERTUTUP OR DI TUTUPI
14
BAB 14 . TAK ADA YANG MUSTAHIL
15
BAB 15 . BANGKIT NYA I GUSTI KETUT
16
BAB 16 . TAK AKAN MENYERAH
17
BAB 17 . KENYATAAN PAHIT
18
BAB 18 . KEPANIKAN
19
BAB 19 . JANGAN TERULANG
20
BAB 20 . KLARIFIKASI MASALAH
21
BAB 21 . JERITAN ATAU TANGISAN
22
BAB 22 . HARAPAN
23
BAB 23 . AKU BUKAN DIRI MU
24
BAB 24 . BALAS DENDAM TERBAIK
25
BAB 25 . SULIT DI MAAF KAN
26
BAB 26 . KEJUJURAN YANG DI BUTUHKAN
27
BAB 27 . JANGAN BERSUMPAH
28
BAB 28 . KEJAHILAN WIYASA
29
BAB 29 . DRAMA
30
BAB 30 . PERAMPOKAN
31
BAB 31 . BURUNG HANTU
32
BAB 32 . KEBENARAN YANG SALAH
33
BAB 33 . SIAPA YANG SALAH
34
BAB 34 . KEJADIAN GANJIL
35
BAB 35 . KASUS YANG DI TUTUP
36
BAB 36 . PEMAKAMAN DAN FAKTA
37
BAB 37 . IRI SUMBER BENCANA
38
BAB 38 . KENYATAAN YANG MEMILUKAN
39
BAB 39 . MENGEJAR SUMBER MASALAH
40
BAB 40 . MISI TERSELUBUNG
41
BAB 41 . PERSIAPAN
42
BAB 42 . STRATEGI PERANG
43
BAB 43 . RESPONSE
44
BAB 44 . PERBUATAN DAN HASIL
45
BAB 45 . TIDAK ADA YANG KEBETULAN
46
BAB 46 . KEMARAHAN DEWI DURGA
47
BAB 47 . KUTUKAN DEWI DURGA

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!