BAB 16 . TAK AKAN MENYERAH

Seringkali kita menghadapi sebuah tantangan dalam keseharian kita dan di titik tertentu kita menyerah di saat masalah yang kita hadapi tidak kunjung menunjukkan titik terang atau jalan keluar bagi kita namun sesungguhnya disaat kita berjuang lebih keras lagi maka keberhasilan sudah berada di depan mata kita, Maka jangan pernah menyerah dalam kondisi apa pun yang kita hadapi dan alami saat ini.

Begitu juga yang sedang di alami oleh Risma tanpa sadar saat ini usia kandungan nya sudah menginjak usia 7 bulan sedangkan hingga kini misteri villa tua itu belum juga terpecahkan, Siapakah sosok leak yang setiap malam berjalan menaiki anak tangga menuju lantai dua dan membawa rantai itu.

Lalu mengapa setiap malam tertentu Pak Susena dan Beli Runda masuk kedalam ruangan yang terkunci untuk meletakkan sesaji di sana dan siapa sebenar nya I Gusti Ketut Kuma Fima sesungguhnya apakah ia benar - benar meninggal atau kah belum dan apa penyebab nya hingga jasad nya di rantai seperti itu dan dengan wujud yang tidak sewajarnya.

Semua pertanyaan itu silih berganti di dalam benak Risma yang menjadi anggota keluarga baru dalam keluarga Daniel yang ternyata menyimpan banyak misteri di masa lalu nya yang kelam dan kini dengan hadir nya Risma semua misteri itu terkuak kembali dan harus terselesaikan.

Sambil duduk di dekat kolam renang Risma ditemani oleh Ayu sedangkan Wiyasa dan Wisesa berlarian mengejar kupu - kupu yang hinggap di daun pepohonan sambil sesekali mereka tertawa bila melihat ada yang terjatuh, Namun bila manusia pada umum nya pasti melihat Risma sedang duduk dan tersenyum melihat kupu - kupu di pepohonan.

" Ris apakah kamu sudah mendapatkan solusi agar kita bisa membuka pintu rahasia itu?"

Tanya Ayu sambil memandang ke arah Risma.

" Ada hanya saja aku bingung harus meminta bantuan kepada siapa,"

Jawab Risma sambil menikmati buah jeruk.

" Memang apa ide mu dan mengapa harus bingung kan ada kita bertiga yang bisa membantu mu Ris?"

Tanya Ayu dengan tatapan penasaran.

" Iya aku tahu ada kalian bertiga tapi kan suami ku tidak bisa melihat kalian kalau sampai itu ranjang tidur berubah tempat pasti dia curiga siapa yang memindahkan nya, Sebab kalau aku sendiri kan tidak mungkin dalam kondisi hamil sebesar ini memindahkan ranjang seberat itu,"

Jawab Risma yang tanpa jedah dengan nada bersemangat.

" Sudah belum bicara nya apa masih mau membuat alasan lagi?"

Tanya Ayu sambil menyilangkan tangan nya di dada dan berdiri tepat di hadapan Risma.

" Sudah, Memang nya apa yang akan kamu lakukan?"

Jawab Risma yang berbalik bertanya sambil mencoba bangkit dari duduk nya.

" Ayo pelan - pelan, Aku dan mereka berdua mau menata ulang kamar mu agar bisa terbuka pintu rahasia itu,"

Ucap Ayu sambil memapah Risma berjalan masuk kedalam rumah.

" Tapi sebentar lagi suami ku pulang kerja dan jangan sampai dia mengetahui semua ini yang ada aku jadi janda belum waktu nya nanti, Amit ... Amit 7 turunan, 7 tanjakan, 7 kelokan deh,"

jawab Risma sambil mengetuk kening nya lalu ke sebuah meja kayu yang berada di ruang makan.

" Lengkap banget kalimatnya, Sudah kamu duduk manis saja ok biar kami bertiga yang melakukan nya."

Ucap Ayu sambil membantu Risma duduk di ujung kamar nya.

Kemudian Ayu, Wiyasa dan Wisesa pun mulai menggeser setiap benda yang berada di dalam kamar itu dan sesekali sengaja Wisesa dan Wiyasa menggoda Risma dengan menutupi pandangan nya dengan lemari baju yang cukup besar dan juga mengangkat tempat duduk Risma untuk di geser ke sudut lain dan hal itu menimbulkan gelak tawa mereka berempat.

Sedangkan Pak Susena dan Beli Runda sedang berada di pendopo agung dan sesekali mendengar tawa Risma yang lepas, Saat itu mereka berfikir Risma sedang menyaksikan acara televisi yang lucu jadi tidak timbul kecurigaan sama sekali dan mereka tidak berfikir bahwa Risma mencurigai gerak - gerik mereka berdua.

" Beli ternyata Nyonya Risma tidak merasa takut di villa itu sendirian, Apakah dia tidak pernah mengalami hal ganjil?"

Tanya Beli Runda kepada Pak Susena sambil sesekali melihat ke arah jendela kamar Risma.

" Aku juga bingung, Kata Nilu Wulan pernah bercerita kepada ku bahwa Nyonya Risma pernah menanyakan tentang pemilik villa itu tapi sudah beberapa bulan yang lalu,"

Jawab Pak Susena dengan tatapan misterius ke arah jendela kamar Risma.

" Lalu apakah kita harus terus menyembunyikan masalah ini dari keturunan I Gusti Ketut, Beli?"

Tanya Beli Runda dengan tatapan bingung.

" Tapi bagaimana menjelaskan kepada mereka sedangkan kita berdua saja tidak bisa melepaskan rantai itu sudah berpuluh - puluh tahun dan lagi apakah mereka percaya dengan hal seperti itu?"

Jawab Pak Susena dengan tatapan khawatir.

" Ya siapa tahu saja yang bisa membuka rantai itu keturunan nya, Beli,"

Ucap Beli Runda sambil mengambil kapur sirih.

Kemudian mereka berdua diam sejenak berfikir bagaimana cara menyampaikan hal tersebut kepada Daniel dan Risma yang mereka ketahui bahwa orang kota yang modern pasti tidak akan percaya dengan hal seperti itu, Sedangkan Risma dan ketiga mahkluk tak kasat mata sedang berada di kamar nya.

" Selesai juga akhir nya kita menata ulang kamar ini dan saat ini tinggal menggulung karpet itu,"

Ucap Ayu sambil menunjuk ke arah karpet yang terhampar di lantai kayu jati merah.

" Benar sudah tidak sabar aku ingin mengetahui ruangan apa di balik pintu itu,"

Jawab Risma sambil mencoba bangkit dari duduk nya dan berjalan mendekati Ayu.

" Hei ... sedang apa kalian berdua merebahkan diri di atas karpet itu, Bukan nya segera menggulung nya?"

Tanya Ayu dengan nada naik satu oktav serta mata nya terbelalak melihat ulah Wiyasa dan Wasesa.

" Kan kami juga ingin istirahat, Apakah salah bila kami berdua merebahkan tubuh sebentar saja?"

Jawab Wiyasa sambil menepuk wajah Wisesa.

" Lekas bangun dan gulung karpet itu, Sekarang bukan waktu nya istirahat!"

Ucap Ayu dengan nada tegas kepada mereka.

Kemudian mereka berdua pun segera bangkit dari tidur nya dan segera menggulung karpet tersebut sedangkan Risma hanya mampu tersenyum dan menggelengkan kepala melihat ulah mereka bertiga yang lumayan menghibur bagi Risma, Tidak lama kemudian terlihat lah pintu itu oleh mereka berempat namun saat mereka akan membuka nya terdengar suara mobil sudah tiba di depan villa.

" Cepat pasang kembali karpet nya Daniel sudah pulang!"

Ucap Risma dengan nada panik.

Kemudian mereka pun segera memasang karpet itu lagi sedangkan Risma segera keluar dari kamar untuk menyambut suami nya yang baru saja pulang dari kantor, Sedangkan ketiga mahkluk tak kasat mata segera pergi dari kamar nya Risma agar tidak di ketahui keberadaan nya oleh Daniel yang super penakut.

" Sayang aku pulang,"

Ucap Daniel sambil melangkahkan kaki nya menuju meja makan.

" Tumben hari ini pulang cepat sayang, Apa tidak ada rapat hari ini di kantor?"

Tanya Risma diiringi senyum renyah.

BRAKK ....

" Suara apa itu sayang?"

Tanya Daniel sambil merangkul pundak istri nya.

" Tidak tahu, Dari mana asal suara itu sayang?"

Jawab Risma yang berbalik bertanya.

" Seperti nya dari pintu itu, Tapi pintu apa itu?"

Tanya Daniel yang fokus melihat ke arah sebuah pintu yang terkunci.

" Memang nya kamu tidak tahu itu ruangan apa di balik pintu yang terkunci itu sayang,"

Ucap Risma dengan tatapan penuh tanya.

" Aku tidak tahu itu ruangan apa sebab dari dulu ruangan itu terkunci, Tolong panggil Pak Suta dan Pak Susena, Aku coba mencari kunci pintu itu sayang,"

Perintah Daniel dengan tatapan panik.

Kemudian Risma pun segera bergegas menuju pendopo agung yang di sana ada Pak Susena, Pak Suta dan Beli Runda yang sedang berbincang dan terlihat mereka sesekali tertawa lepas, Kemudian Risma pun menghampiri mereka bertiga untuk meminta bantuan sesuai perintah Daniel suami nya.

" Bapak - Bapak salam, Maaf saya minta tolong datang kerumah ada suara sangat keras di ruangan yang terkunci di dekat meja makan, Tolong suami saya untuk memeriksa ada apa di sana,"

Ucap Risma dengan nada memohon.

" Mungkin hanya suara tikus dari gudang Nyonya jadi tidak perlu takut,"

Jawab Pak Susena dengan senyum misterius.

" Jangan - jangan mahkluk itu sedang ingin keluar?"

Ucap Pak Suta dengan tatapan panik.

" Mahkluk apa yang sedang kamu bicarakan Suta jangan membuat Nyonya takut!"

Bentak Pak Susena dengan tatapan sinis.

" Entah itu tikus atau mahkluk apa pun yang pasti mari segera bantu suami saya,"

Ucap Risma yang semakin panik.

Saat itu segeralah mereka berempat berjalan menuju villa untuk memastikan suara yang berasal dari ruangan yang terkunci itu hanyalah seekor tikus bukan lah mahkluk yang mengerikan seperti yang di katakan Pak Suta, Sedangkan Daniel masih sibuk mencari kunci pintu ruangan yang tertutup rapat.

Sesekali terdengar suara orang yang mengerang kesakitan dan meminta tolong dari dalam ruangan itu dan pasti nya Daniel semakin panik mendengar hal tersebut dan juga sesekali terdengar nama nya di panggil pasti nya Daniel semakin berpikir siapa sosok yang memanggil nama nya dan mengapa mengetahui nama nya.

Daniel ... tolong aku ... Daniel ... lepaskan aku ...

Suara itu terdengar sangat jelas di telinga Daniel saat itu.

" Siapa itu, Mengapa mengenal ku, Apakah kamu manusia!"

Ucap Daniel sambil ketakutan menyandarkan tubuh nya ke sebuah lemari hias.

Tidak lama kemudian datang lah mereka berempat dan segera menghampiri Daniel yang sudah pucat karena ketakutan mendengar suara sosok yang tidak terlihat lalu Daniel segera berlari menuju ke arah Risma, Pak Suta, Pak Susena dan Beli Runda dengan wajah panik dan ketakutan.

" Siapa di dalam ruangan itu mengapa mengetahui nama ku?"

Tanya Daniel dengan nada dan tatapan panik.

" Tenang Tuan, Mungkin hanya seekor tikus itu yang membuat Tuan dan Nyonya takut,"

Jawab Pak Susena mencoba menenangkan Daniel yang ketakutan.

" Mana mungkin tikus bisa berbicara, Memang nya kamu pikir aku sudah gila menganggap yang berbicara itu tikus!"

Bentak Daniel dengan penuh emosi sambil merangkul pundak Risma.

" Sayang kamu tenang ya biar mereka bertiga yang melihat ada apa di dalam ruangan itu,"

Ucap Risma sambil memegang dada suami nya yang tersulut emosi.

Namun tiba - tiba pintu ruangan itu terbuka perlahan dan lampu di villa tua itu berkedip seakan - akan memberi sebuah isyarat bahwa mahkluk tak kasat mata telah hadir di tempat itu dan seketika mereka berlima diam sejenak sambil memperhatikan ke sekitarnya apa yang sedang terjadi saat itu dengan detak jantung yang berdetak kencang menahan rasa takut dan penasaran.

Terdengar lah suara bergemerincing dari gelang kaki dari lantai dua yang berjalan menuruni tangga dan saat itu Risma melihat Wiyasa dan Wisesa sedang berjalan menuruni tangga dengan wujud leak yang cukup besar dan sangat menakut kan bagi yang baru melihat nya dan pasti nya Daniel refleks berteriak histeris melihat kehadiran mereka berdua namun tidak dengan Risma yang sudah terbiasa melihat mereka berdua.

" BAPA DI SURGA DI KUDUS KAN LAH NAMA MU, TUTUP BUNGKUS KAMI DENGAN DARAH MU YANG KUDUS, LINGKUPI KAMI TUHAN!"

Teriak Daniel sambil tutup mata sambil mengarahkan kalung salib nya ke arah mereka berdua.

" Sayang apa yang sedang kamu lakukan, Mereka itu tidak jahat sayang, Mereka itu teman ku jadi hentikan doa mu itu,"

Ucap Risma sambil menarik lengan Daniel.

Saat mendengar hal itu Pak Susena, Pak Suta dan Beli Runda saling pandang bergantian dan merasa heran sebab Risma mengatakan berteman dengan Wiyasa dan Wisesa yang wujud nya lumayan mengerikan, Karena begitu menahan takut akhir nya Daniel dan Pak Suta pun jatuh pingsan melihat kehadiran Wiyasa dan Wisesa berdiri di hadapan mereka berlima.

Sedangkan Pak Susena dan Beli Runda masih terdiam panik melihat pintu ruangan itu terbuka dengan sendiri nya dan terdengar suara tangisan yang menyayat hati serta sesekali berkata minta di lepaskan rantai yang mengikat tangan dan kaki nya, Sedangkan Risma pun panik melihat Daniel dan Pak Suta jatuh pingsan saat itu namun Risma malah meminta Wiyasa dan Wisesa untuk memindahkan mereka berdua ke kamar.

Pasti nya semua prilaku Risma membuat Pak Susena dan Beli Runda terkejut sebab awal nya mereka berdua berfikir Risma sama seperti Daniel yang super penakut dan pasti tidak akan percaya bila di beri tahu namun ternyata Risma sudah berteman dengan mereka berdua.

Lalu apakah yang akan di lakukan Risma malam ini, apakah Risma mampu melepaskan rantai yang mengikat sosok I Gusti Ketut Kuma Fima atau kah Risma akan meregang nyawa bila berhadapan dengan sosok yang di isukan sangat kejam tersebut?

Jangan pernah beranjak dari kisah mereka semua dan selalu ikuti hanya di PEMBURU LEAK dan jangan pernah bosan untuk selalu dukung author agar semangat nulis nya.

Terpopuler

Comments

💜⃞⃟𝓛 ༄༅⃟𝐐🇺𝗠𝗠𝗜ᴰᴱᵂᴵ 🌀🖌

💜⃞⃟𝓛 ༄༅⃟𝐐🇺𝗠𝗠𝗜ᴰᴱᵂᴵ 🌀🖌

Allah itu adil ya, di kasih nya pasangan yang pas, perempuan pemberani yg suami nya penakut, Daniel GK malu ya menunjuk kan rasa ketakutan nya,😃

2022-08-13

1

Elisabeth Ratna Susanti

Elisabeth Ratna Susanti

jangan pernah menyerah

2022-07-19

1

Tania Callia

Tania Callia

Pasti lah Risma bertanya- tanya krn dia kn anggota baru di kluarga Daniel

2022-06-29

7

lihat semua
Episodes
1 BAB 1 . PROLOG
2 BAB 2 . JERITAN JIWA LEAK
3 BAB 3 . PENJELASAN
4 BAB 4 . AKAR MIMANG
5 BAB 5 . BERITA DUKA
6 BAB 6 . DENDAM SANG LEAK
7 BAB 7 . AMARAH MEMBAWA PETAKA
8 BAB 8 . HUTAN PINUS
9 BAB 9 . MALAM YANG ANEH
10 BAB 10 . PENELUSURAN
11 BAB 11 . SUASANA SETELAH HUJAN
12 BAB 12 . MENCARI INFORMASI
13 BAB 13 . TERTUTUP OR DI TUTUPI
14 BAB 14 . TAK ADA YANG MUSTAHIL
15 BAB 15 . BANGKIT NYA I GUSTI KETUT
16 BAB 16 . TAK AKAN MENYERAH
17 BAB 17 . KENYATAAN PAHIT
18 BAB 18 . KEPANIKAN
19 BAB 19 . JANGAN TERULANG
20 BAB 20 . KLARIFIKASI MASALAH
21 BAB 21 . JERITAN ATAU TANGISAN
22 BAB 22 . HARAPAN
23 BAB 23 . AKU BUKAN DIRI MU
24 BAB 24 . BALAS DENDAM TERBAIK
25 BAB 25 . SULIT DI MAAF KAN
26 BAB 26 . KEJUJURAN YANG DI BUTUHKAN
27 BAB 27 . JANGAN BERSUMPAH
28 BAB 28 . KEJAHILAN WIYASA
29 BAB 29 . DRAMA
30 BAB 30 . PERAMPOKAN
31 BAB 31 . BURUNG HANTU
32 BAB 32 . KEBENARAN YANG SALAH
33 BAB 33 . SIAPA YANG SALAH
34 BAB 34 . KEJADIAN GANJIL
35 BAB 35 . KASUS YANG DI TUTUP
36 BAB 36 . PEMAKAMAN DAN FAKTA
37 BAB 37 . IRI SUMBER BENCANA
38 BAB 38 . KENYATAAN YANG MEMILUKAN
39 BAB 39 . MENGEJAR SUMBER MASALAH
40 BAB 40 . MISI TERSELUBUNG
41 BAB 41 . PERSIAPAN
42 BAB 42 . STRATEGI PERANG
43 BAB 43 . RESPONSE
44 BAB 44 . PERBUATAN DAN HASIL
45 BAB 45 . TIDAK ADA YANG KEBETULAN
46 BAB 46 . KEMARAHAN DEWI DURGA
47 BAB 47 . KUTUKAN DEWI DURGA
Episodes

Updated 47 Episodes

1
BAB 1 . PROLOG
2
BAB 2 . JERITAN JIWA LEAK
3
BAB 3 . PENJELASAN
4
BAB 4 . AKAR MIMANG
5
BAB 5 . BERITA DUKA
6
BAB 6 . DENDAM SANG LEAK
7
BAB 7 . AMARAH MEMBAWA PETAKA
8
BAB 8 . HUTAN PINUS
9
BAB 9 . MALAM YANG ANEH
10
BAB 10 . PENELUSURAN
11
BAB 11 . SUASANA SETELAH HUJAN
12
BAB 12 . MENCARI INFORMASI
13
BAB 13 . TERTUTUP OR DI TUTUPI
14
BAB 14 . TAK ADA YANG MUSTAHIL
15
BAB 15 . BANGKIT NYA I GUSTI KETUT
16
BAB 16 . TAK AKAN MENYERAH
17
BAB 17 . KENYATAAN PAHIT
18
BAB 18 . KEPANIKAN
19
BAB 19 . JANGAN TERULANG
20
BAB 20 . KLARIFIKASI MASALAH
21
BAB 21 . JERITAN ATAU TANGISAN
22
BAB 22 . HARAPAN
23
BAB 23 . AKU BUKAN DIRI MU
24
BAB 24 . BALAS DENDAM TERBAIK
25
BAB 25 . SULIT DI MAAF KAN
26
BAB 26 . KEJUJURAN YANG DI BUTUHKAN
27
BAB 27 . JANGAN BERSUMPAH
28
BAB 28 . KEJAHILAN WIYASA
29
BAB 29 . DRAMA
30
BAB 30 . PERAMPOKAN
31
BAB 31 . BURUNG HANTU
32
BAB 32 . KEBENARAN YANG SALAH
33
BAB 33 . SIAPA YANG SALAH
34
BAB 34 . KEJADIAN GANJIL
35
BAB 35 . KASUS YANG DI TUTUP
36
BAB 36 . PEMAKAMAN DAN FAKTA
37
BAB 37 . IRI SUMBER BENCANA
38
BAB 38 . KENYATAAN YANG MEMILUKAN
39
BAB 39 . MENGEJAR SUMBER MASALAH
40
BAB 40 . MISI TERSELUBUNG
41
BAB 41 . PERSIAPAN
42
BAB 42 . STRATEGI PERANG
43
BAB 43 . RESPONSE
44
BAB 44 . PERBUATAN DAN HASIL
45
BAB 45 . TIDAK ADA YANG KEBETULAN
46
BAB 46 . KEMARAHAN DEWI DURGA
47
BAB 47 . KUTUKAN DEWI DURGA

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!