Azman kemudian turun dari atas motornya dan dia langsung mengambil wudhu dan masuk ke dalam masjid lalu shalat sunnah dua rakaat.
"Sungguh merdu suara mereka yang sedang mengaji ini, sudah sangat jarang ada yang mengaji bersama sebelum shalat subuh seperti ini" ucap Azman dalam hatinya selesai shalat sunnah dan masih dalam posisi duduk.
Azman kemudian bersandar di dinding masjid itu dan dia fokus mendengarkan orang orang yang sedang mengaji bersama itu.
Waktu berlalu dengan cepat dan salah seorang dari lima pria sepuh itu kemudian mengumandangkan adzan subuh.
Satu persatu penduduk mulai berdatangan dan Azman pun melaksanakan shalat subuh berjamaah bersama mereka semua.
Azman juga ikut dzikir bersama para jamaah masjid itu lalu duduk di teras masjid itu untuk beristirahat sebentar.
"Mas Azman kok disini" ucap wanita muda karyawan hotel itu menyapa Azman.
"Iya mba, pastinya mba sudah tahu alasannya kenapa saya meninggalkan cottage itu bukan" ucap Azman sambil bersandar di dinding masjid itu.
"Iya Mas tadi kakak ku sudah mengabariku semuanya, maaf saya tidak memberitahu mas nya, soalnya dilarang sama manajemen hotel, dan kenalkan ini ayah saya" ucap wanita muda itu memperkenalkan pria sepuh yang ada di sebelahnya.
"Saya Azman Pak Haji, kebetulan saya menginap di hotel tempat anak bapak bekerja" ucap Azman yang mengenali pria sepuh itu sebagai imam masjid.
"Nama Ujang dan saya ayahnya Nia, ayo kita ngobrol di rumah saya saja, Nak Azman sepertinya sangat lelah" ucap Pak Ujang dengan sangat ramah.
"Iya Pak, terima kasih" ucap Azman dengan ramah dan tidak ingin membuat Pak Ujang kecewa jadi dia menyetujui ajakan pak ujang itu.
"Motornya disini saja nga apa apa aman kok" ucap wanita muda pekerja hotel yang bernama Nia itu.
"Iya mba" ucap Azman sambil mengikuti mereka berdua dan ternyata ada pintu yang langsung menuju rumah Pak Ujang itu.
Azman langsung duduk di sofa ruang tamu rumah pak ujang persis di depan pak ujang itu.
"Nak Azman dari mana asalnya?" Tanya Pak Ujang dengan ramah.
"Saya dari jakarta pak, niat kesini untuk bersantai namun malah tidak bisa" ucap Azman dengan ramah.
"Iya Mas, kami disini sudah tahu dengan memedi memedi di hotel itu, mas nya orang jauh jadi tidak mengetahui hal ini, sudah mas nya beristirahat saja dulu di kamar tamu biar mas nya lebih fresh" ucap Pak Ujang dengan ramah.
"Iya pak, namun sudah mau pagi dan saya mau kembali ke hotel pak, barang pribadi saya masih banyak di sana" ucap Azman dengan ramah.
"Mas ini saya buatkan teh manis untuk menghangatkan badan mas nya" ucap Nia yang datang dengan membawa tiga gelas teh manis yang masih sangat panas lalu meletakkannya di atas meja ruang tamu itu.
"Makasih ya" ucap Azman dengan ramah.
"Mas, kalau boleh tahu apa yang mas alami, tapi jika mas tidak berkenan menceritakannya maka tidak apa apa" ucap Nia dengan sangat sopan.
"Jadi yang saya alami itu …. …. ….. seperti itu yang saya alami" ucap Azman menceritakan apa yang dia alami secara detail.
"Ini sama dengan beberapa bulan yang lalu Mas, satu keluarga pingsan semua dan terakhir yang kami temukan pingsan di depan pos keamanan, jika mas mau saya bisa meminta pihak hotel membawakan semua barang mas nya kesini, karena meskipun saya baru bekerja di hotel itu saya tahu jika manajemen hotel akan sangat menjamu mas nya agar berita ini tidak viral, bahkan akan mengembalikan semua uang mas nya loh" ucap Nia dengan ramah.
"Jika bisa seperti itu maka itu lebih baik, maaf saya merepotkan mba nya" ucap Azman sambil tersenyum hangat ke Nia dan juga Pak Ujang.
"Baik, sebentar saya akan hubungi manajer hotel dulu ya mas" ucap Nia sambil berdiri lalu melangkah masuk ke kamarnya yang terlihat dari ruang tamu itu.
"Nak Azman setelah ini hendak kemana memangnya apa kembali ke jakarta" ucap Pak Ujang dengan ramah.
"Saya ingin ke kampung baduy dalam pak, kebetulan memang itu sudah menjadi target saya dari jakarta" ucap Azman dengan ramah.
"Tujuan kita sama ternyata, bapak juga hendak kesana siang nanti, kita bisa berangkat bersama jika mau" ucap Pak Ujang dengan ramah.
"Alhamdulillah, tentunya saya mau pak, jadi tidak nyasar saya nya" ucap Azman dengan sangat sopan.
"Jika boleh tahu apa maksud kedatangan ke kampung baduy dalam" ucap Pak Ujang dengan ramah.
"Saya ingin belajar kehidupan sederhana kaum baduy dalam yang sangat ramah lingkungan dan karena saya mengalami ini saya juga ingin belajar menghadapi hal hal seperti semalam pak" ucap Azman dengan sangat sopan.
"Iya nanti Bapak kenalkan Nak Azman dengan sesepuh baduy dalam, semoga saja mereka mau membantu ya" ucap Pak Ujang dengan ramah.
"Bapak sendiri kesana dalam rangka apa pak" ucap Azman dengan sangat sopan.
"Kalau bapak hanya untuk silaturahmi saja mas, memang rutin bapak kesana sebulan bisa dua kali" ucap Pak Ujang sambil tersenyum ramah ke Azman.
"Kira kira ada nga ya pak, cara menangkal makhluk makhluk seperti itu" ucap Azman dengan sangat sopan.
"Jika Nak Azman percaya sama bapak yang orang sunda ini maka ada jimat yang bisa menjaga agar makhluk makhluk itu tidak menyerang, seperti yang bapak berikan ke anak bapak itu, itu juga bapak dapatkan dari sesepuh baduy kawan bapak" ucap Pak Ujang dengan ramah.
"Saya percaya dengan itu semua pak, saya juga asli bandung pak, seratus persen orang sunda" ucap Azman sambil tersenyum lebar memperlihatkan deretan giginya yang sangat putih dan bersih.
"Baguslah nanti di sana bapak akan memintanya semoga saja mereka bisa memberikannya untuk Nak Azman namun lebih bagus jika belajar menghadapinya langsung saja, insyaallah kedepannya Nak Azman akan lebih baik lagi jika sampai bertemu memedi" ucap Pak Ujang dengan ramah.
"Iya Pak" ucap Azman dengan sangat sopan.
"Mas, manager hotel sendiri yang akan membawakan semua barang milik Mas, termasuk yang sedang di laundry, dan paling setengah jam lagi sampai sini" ucap Nia sambil duduk di samping ayahnya itu.
"Alhamdulillah terima kasih bantuannya, saya jadi tidak perlu kembali kesana, mba nya tidak masuk kerja?" Ucap Azman yang melihat Nia masih menggunakan pakaian rumahan.
"Saya di berikan libur Mas oleh manajer hotel dan di minta untuk membujuk mas agar mas tidak menuntut pihak hotel sama memviralkan kejadian ini" ucap Nia dengan sangat sopan.
"Seperti yang saya sampaikan ke kakakmu jika saya tidak akan menuntut pihak hotel karena Mba Nia sudah sangat baik kepada saya, biar saja ini menjadi pengalaman hidup saya" ucap Azman dengan ramah.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 283 Episodes
Comments
Zuhril Witanto
kampung Baduy...
2023-11-28
0
@◄⏤͟͞✥≛⃝⃕💞ⒻͬⒺͧⒷᷤⒷͧⓎͪ🥑⃟🎻
waduh simbiosis mutualisme ni sama Nia .awas Azman jgn "km kecantol Nia 😂😂
2023-02-02
1
Jennifer
kok nga ikutan Azmannya ya, malah hanya mendengarkan saja
2023-01-03
1