Azman kembali duduk namun tidak di kursi melainkan duduk bersila di lantai ruang tamu itu.
Dia memejamkan matanya dan berusaha untuk mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi karena sejak dia belajar di gunung kanekes dia sudah bisa mengendalikan penglihatannya agar tidak selalu melihat roh halus.
Mau darah yang sangat menyengat tercium oleh Azman dan dia membuka matanya lalu melihat sosok seorang wanita berlumuran darah berjongkok persis di depannya.
"Astaghfirullah hal adzim" ucap Azman sambil mencekik leher sosok wanita itu namun sosok menyeramkan itu melesat melayang di atas kursi ruang tamu.
"Hi hi hi hi hi" sosok wanita berlumuran darah itu tertawa cekikikan dan suaranya sangat menyakitkan telinga Azman.
"Robbi a’uuzu bika min hamazaatisy-syayaathiin wa a’uuzu bika robbi ay yahdhuruun, (Ya Tuhanku, aku berlindung kepada-Mu dari bisikan-bisikan setan dan aku berlindung pula kepada-Mu ya Tuhanku, agar mereka tidak mendekati aku.)” ucap Azman berulang ulang sambil berdiri lalu berjalan mendekati sosok perempuan berbaju putih yang berlumuran darah itu.
"Aaaaaaaaaaaaaaaaaakh" sosok perempuan berbaju putih berambut panjang berlumuran darah itu berteriak kencang sambil melesat menembus plafon.
Azman langsung keluar dari dalam rumah itu dan melihat jika sosok perempuan berbaju putih berambut panjang berlumuran darah itu melesat ke arah hutan yang berjarak beberapa ratus meter dari rumah itu.
Azman tidak mengejar sosok itu namun dia kembali masuk ke dalam rumah itu dan duduk kembali di kursi ruang tamu lalu menyalakan sebatang rokoknya.
Hujan deras mengguyur desa itu dengan sangat lebat dan petir juga terdengar bersahut sahutan.
Aroma bunga sedap malam kini tercium oleh Azman dan juga bau darah yang sangat menyengat memenuhi rumah itu.
Tap tap tap tap tap
Beberapa suara langkah kaki kembali terdengar jelas oleh Azman.
Tok tok tok tok tok terdengar lagi suara ketukan pintu namun Azman tidak membukanya.
"Robbi a’uuzu bika min hamazaatisy-syayaathiin wa a’uuzu bika robbi ay yahdhuruun, (Ya Tuhanku, aku berlindung kepada-Mu dari bisikan-bisikan setan dan aku berlindung pula kepada-Mu ya Tuhanku, agar mereka tidak mendekati aku.)” ucap Azman berulang ulang sambil memejamkan matanya.
Krieeeek terdengar suara pintu depan yang terkunci itu kini terbuka bersamaan dengan bau mayat yang sangat pekat.
Azman tidak membuka matanya namun terus mengulang ngulang doa nya bahkan kini dia sudah memegang tasbih kayu yang dia dapatkan waktu di gunung kanekes.
"dzikir Laa Hawla waLa Quwwata Illa Billah (Tiada daya dan tiada kekuatan kecuali dengan pertolongan Allah semata)". Ucap Azman berulang ulang sambil membuka matanya dan dia melihat sosok menyeramkan yang sangat besar bahkan kepalanya sampai hampir menyentuh plafon rumah itu.
Azman terus mengulang ngulang doanya lalu berdiri dan meloncat sambil meninju sosok menyeramkan itu namun sosok menyeramkan itu menghilang dan tinjunya mengenai dinding.
Azman melihat sekelilingnya namun tidak melihat apapun di sana dan bau bunga sedap malam serta bau mayat itu juga sudah hilang.
Azman kemudian menutup pintu rumah itu dan menguncinya kembali lalu berjalan ke arah kamarnya dan memasukinya lalu tiduran di atas ranjang besi yang ada di sana.
Kriek
Pintu kamarnya terbuka dan Azman langsung bangun lalu duduk di pinggir ranjang namun tidak melihat apapun di dalam kamarnya itu.
"Aku hanya ingin beristirahat namun kalian roh roh halus malah mengusikku" ucap Azman berbicara sendiri sambil mengambil kembali tasbihnya.
Azman kemudian duduk bersila di atas ranjang itu sambil berzikir kembali dan memejamkan matanya.
Bau mayat yang sangat menyengat kembali tercium oleh Azman dan Azman memilih untuk tetap menutup matanya sambil fokus berdzikir tanpa mau memperdulikan bau mayat yang sangat menyengat itu.
Wuuuus wuuuus wuuuus
Azman merasakan angin berhembus padahal semua pintu rumah dan jendela tertutup rapat.
Hawa dingin menyeruak dan terasa oleh Azman bahkan sampai terasa ke tulangnya.
Azman terus fokus dengan dzikirnya sampai terdengar suara tangisan yang sangat menyayat hati.
Suara perempuan menangis itu benar benar terdengar sangat menyedihkan namun Azman tidak membuka matanya melainkan terus berdzikir, Melawan semua gangguan itu.
"Hi hi hi hi hi hi"
Belum hilang suara tangisan kini terdengar suara tertawa yang juga menyakitkan pendengarannya Azman.
Hujan semakin lebat dan petir juga semakin sering terdengar.
Kejadian itu terus terdengar dan terasa oleh Azman sampai Adzan Subuh terdengar oleh Azman dan dimulainya adzan subuh itu juga bersamaan dengan menghilangnya semua makhluk halus yang ada di rumah itu.
Azman membuka matanya dan menghentikan Dzikirnya lalu turun dari atas ranjang besi itu dan melangkah menuju ke kamar mandi lalu mengambil wudhu.
Letak masjid desa itu hanya lima puluh meter saja dari rumah yang di sewa oleh Azman dan saat ini juga hujan sudah berhenti.
"Malam yang melelahkan, apa tidak ada tempat yang tanpa gangguan roh halus" ucap Azman dalam hatinya sambil berjalan menuju masjid desa itu.
"Pak maaf sebelumnya di rumah yang bapak sewakan ke saya ada kejadian apa ya" ucap Azman setelah selesai shalat subuh berjamaah dan berdzikir bersama, yang saat ini sedang duduk di teras masjid bersama pemilik rumah yang dia sewa.
"Maaf apakah ada sesuatu yang terjadi?" Ucap bapak pemilik rumah itu dengan sangat ramah.
"Iya Pak, semalam saya di ganggu oleh makhluk halus sampai tidak bisa tidur" ucap Azman sambil melihat jika ada jin jin islam yang duduk di dekat mereka.
"Maafkan Bapak tidak memberi tahu mas nya, dulu pemilik lama gantung diri di rumah itu sesaat setelah kematian istrinya yang sedang mengandung lima bulan" ucap Bapak pemilik rumah itu dengan sangat sopan dan ramah.
"Sudah berapa lama pak kejadiannya, apakah ada kejadian lain sebelumnya?" Tanya Azman dengan ramah.
"Sebenarnya disana sudah berganti lima pemilik rumah dan semuanya meninggal dunia, alhasil kami mengosongkan rumah itu selama satu tahun tapi tetap merawatnya, tiga bulan lalu kami para pengurus masjid sepakat untuk menyewakan rumah itu untuk tamu desa dan uangnya kami gunakan untuk keperluan masjid, dalam tiga bulan ini tidak ada kejadian apapun baru yang di alami oleh Mas Azman saja" ucap Bapak pemilik rumah itu dengan sangat sopan.
"Semalam malam kliwon dan memang banyak makhluk halus dari hutan yang datang ke desa ini" ucap jin islam yang duduk di samping Azman berbicara dan hanya terdengar oleh Azman saja, Azman tidak membalasnya namun menganggukan kepalanya saja karena jika dia menjawabnya maka bapak pemilik rumah itu akan kebingungan.
"Apakah setiap pemiliknya terbunuh pas malam kliwon Pak" ucap Azman dengan ramah sambil tersenyum hangat ke arah Jin Islam itu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 283 Episodes
Comments
Zuhril Witanto
serem
2023-11-29
0
Zuhril Witanto
lanjut
2023-11-29
0
Zuhril Witanto
ada penampakan lagi nih roman2 nya
2023-11-29
0