"Sudah Adzan ayo kita ke surau, motor mas nya disini saja tidak apa apa, karena lokasi suraunya juga dekat kok" ucap salah seorang pria itu sambil berdiri.
"Baik Pak, sebentar saya mau mengambil pakaian baru sekaligus mau mandi di sebentar di surau nya" ucap Azman sambil bergegas ke motornya dan mengambil satu set pakaian baru dengan peralatan mandinya dan juga mengganti sepatu menjadi sandal.
Azman langsung mengikuti kedua pria itu dan benar saja ternyata letak surau hanya terhalang lima rumah saja.
Sesampainya di surau itu azman langsung mandi dan berganti pakaian dengan yang baru lalu memasukan pakaian kotornya ke dalam kantong plastik hitam yang sudah dia siapkan.
Azman selain mandi dia juga mengambil wudhu dan langsung ikut shalat subuh berjamaah di surau itu.
Hanya ada lima belas orang temasuk Azman yang shalat di subuh berjamaah di surau itu dan selesai shalat subuh berjamaah mereka membentuk lingkaran dengan Azman di minta duduk bersila di tengahnya.
Mereka semua langsung membaca doa doa dan awalnya Azman masih bisa mengikuti doa itu namun makin lama kepalanya makin terasa sakit hingga dia jatuh pingsan.
Matahari pagi bersinar terang dan mengenai wajah Azman yang membuatnya terbangun dari pingsannya.
"Bukankah tadi surau ini masih bagus, kenapa kini sudah hancur begini" ucal Azman sambil berdiri dan mengambil kantong plastik hitam yang berisi pakaian kotornya.
Azman memeriksa pakaian kotornya dan masih lengkap semua, dia juga memeriksa barang barang pribadi di saku celananya juga masih lengkap semua.
"Tadi aku shalat subuh disini, surau ini masih sangat bagus dan terawat tapi kini seolah olah aku pingsan bertahun tahun, dinding surau sudah sangat hancur bahkan atapnya juga sudah hilang setengahnya" ucap Azman sambil melangkah keluar.
"Ini benar benar aneh, aku tadi menyimpan sandal ku di sini dan masih di posisi yang sama namun di lihat dari debu di sini tidak ada sandal lain selain sandalku" ucap Azman sambil menggunakan sandalnya dan memang jika lantai surau itu sangat berdebu seharusnya ada bekas jejak kaki orang lain namun hanya ada satu jejak kakinya saja disana.
Azman kemudian ke tempat dia mandi namun dia melihat jika tempat dia mandi ternyata sudah hancur demikian juga tempat dia wudhu yang tidak memungkinkan untuknya mandi dan wudhu disana.
Azman kemudian melangkah meninggalkan surau itu dan berjalan kembali ke motornya namun semua rumah disana ternyata sudah hancur berantakan seolah olah semua rumah itu sudah di tinggalkan puluhan tahun oleh pemiliknya.
"Baru beberapa jam tapi semuanya sungguh berbeda, aku tadi duduk disini dan masih ada bekas aku duduk namun tidak ada bekas kedua pria itu duduk" ucap Azman sambil melihat pos ronda yang sangat hancur atap dan dindingnya serta berdebu namun dia hanya melihat bekas dia duduk saja tidak terlihat bekas kedua pria itu duduk di sana.
"Ini sungguh membuat ku bingung, apakah kedua pria itu juga hantu, tadi dia bilang jika aku bisa sekarang bisa melihat apa yang seharusnya tidak ku lihat" ucap Azman dalam hatinya sambil memasukkan pakaian kotornya ke dalam box motornya lalu menghidupkan motornya itu.
Azman langsung menaiki motornya dan meninggalkan desa itu lalu berhenti di depan sebuah jembatan besi yang sangat besar.
Azman menyalakan kembali gps navigasi motornya dan ternyata dia sudah kembali mendapatkan sinyal, demikian juga dengan handphonenya yang di nyalakan kembali setelah terakhir kemarin dia matikan di warung kuntilanak itu.
"Aku kemarin tidak melewati jembatan besi seperti inu, namun kenapa sekarang ada, dan ini juga jalanan beraspal, sudahlah selama aku mendapatkan sinyal Gps seharusnya aman, baiklah waktunya ke pantai anyer saja sekalian" ucap Azman sambil mengeset gps navigasinya.
Azman kemudian melanjutkan perjalanannya dan berdasarkan Gps navigasinya seharusnya dia sampai di pantai anyer dalam tiga jam perjalanan.
Tepat pas Azman melintas di tengah jembatan besi itu tiba tiba sinyal Gps navigasinya hilang kembali namun Azman berpikiran jika itu hanya sementara sehingga dia tidak berhenti melainkan terus melaju dengan kecepatan empat puluh kilometer per jam.
"Sungai ini sungguh luas" ucap Azman sambil melihat sebelah kiri dan kanannya yang merupakan sungai itu.
Azman tiba di ujung jembatan besi yang sangat besar dan juga panjang itu, dia tidak berhenti melainkan terus memacu motornya hingga lima puluh kilometer per jam.
Setengah jam sudah berlaku namun Azman menemukan keanehan sehingga dia berhenti kembali.
"Ini lokasi tadi aku berhenti, dan ini jembatan yang sama yang aku lintasi tadi, trus kenapa aku balik lagi kesini" ucap Azman sambil turun dari motornya dan menyalakan sebatang rokoknya sambil melihat sekelilingnya.
"Ini benar benar tempat yang sama dengan lokasi ku berhenti tapi jika aku berputar seharusnya aku melewati dua jembatan dong, tapi aku hanya satu kali saja melintasi jembatan ini dan kembali lagi ke sini" ucap Azman sambil berjongkok mencoba menbaca tulisan yang ada di dinding jembatan.
"1940 … jadi jembatan ini di bangun tahun 1940, sudah sangat tua namun masih sangat kokoh dan kondisinya sangat baik, seolah olah jembatan besi ini baru di bangun beberapa tahun saja, aspal jembatan ini juga sama sangat bagus seperti aspal di kota besar" ucap Azman sambil berdiri dan mematikan rokoknya sambil melangkah kembali ke motornya lalu menaiki motornya itu.
"Ya Allah maafkanlah dosaku, aku mohon tunjukkanlah jalan yang benar untukku" ucap Azman sambil mengangkat kedua tangannya dengan posisi masih duduk di atas motornya itu.
Jedeeeeeeeeeeeeeeer
Terdengar suara halilintar yang sangat kencang dan Azman dapat melihat jika halilintar itu menyambar bagian tengah jembatan besi tersebut.
Cuaca tidak berubah dan masih seperti sebelumnya namun Azman dapat melihat jika jembatan besi itu kini terlihat sangat kotor dan tidak terawat sama sekali.
Jalanan aspal yang mulus juga kini terlihat sudah sangat rusak dengan lubang dimana mana.
"Ada apa ini, kenapa setelah aku melihat petir itu semuanya menjadi berubah seperti ini, Bismillah semoga kejadian ini membawa kebaikan untukku" ucap Azman sambil memakai helmnya dan menyalakan motornya kembali.
Azman kemudian menjalankan motornya dan langsung kembali melewati jembatan besi dengan kecepatan hanya dua puluh kilometer per jam karena saat ini aspal jembatan besi itu sudah banyak yang rusak sehingga menuntutnya untuk sangat berhati hati.
"Sudah setengah perjalanan dan alhamdulillah sinyal Gps navigasi ku masih sangat stabil tidak seperti tadi yang hilang pas melewati bagian tengah jembatan, terima kasih Ya Rabb atas kesempatan kedua yang kau berikan untukku saat ini." Ucap Azman berbicara sendiri sambil terus mengendalikan laju motornya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 283 Episodes
Comments
Nur Bahagia
azman bawa stok baju nya brp stel ya.. baju kotornya dah banyak kayaknya ga di cuci2 😁
2024-06-28
0
Nur Bahagia
wah kayaknya azman masuk. ke dunia lain ini
2024-06-28
0
Zuhril Witanto
Alhamdulillah dapat petunjuk...Razman kena tipu daya
2023-11-26
0