Jedeeeeeeeeeeeeeeer Jedeeeeeeeeeeeeeeer Jedeeeeeeeeeeeeeeer Jedeeeeeeeeeeeeeeer
Suara halilintar kembali terdengar dan lampu cottage itu tiba tiba mati sehingga cottage itu gelap gulita.
Azman langsung mengambil ponselnya dan menyalakan senter di ponselnya itu lalu melangkah menuju ke teras cottage.
"Semua lampu padam ternyata termasuk cottage cottage kiri dan kanan ku, sampai bangunan utama hotel juga ikut gelap" ucap Azman yang melihat jika kini di teras cottage kiri dan kanannya terlihat ada beberapa orang yang juga keluar dari dalam cottage mereka.
Azman kemudian duduk di kursi teras cottage sambil menyalakan sebatang rokoknya karena di dalam cottage sangat gelap dan panas akibat listrik yang padam itu.
"Kemana mereka, apa panas panasan dalam cottage mereka" ucap Azman yang melihat jika beberapa orang yang tadi ada di depan cottage kiri dan kanan sudah tidak lagi terlihat olehnya.
"Malam Pak, saya mengantarkan Lilin untuk bapak, mohon maaf Genset kami ternyata rusak dan sedang di perbaiki" ucap seorang pemuda yang menggunakan seragam hotel datang mengantarkan satu kotak lilin untuk Azman.
"Iya terima kasih, berapa lama perbaikan gensetnya?" Ucap Azman sambil menerima lilin tersebut.
"Kemungkinan dua sampai tiga jam pak" ucap Karyawan hotel tersebut.
"Apa sudah diketahui penyebab listrik padam ini?" Tanya Azman dengan ramah.
"Gardu listrik dekat sini terkena halilintar Pak, jadi mungkin agak lama padamnya, saya permisi dulu pak, hendak kembali ke Hotel" ucap Karyawan hotel tersebut.
"Cottage kiri dan kanan nga di berikan lilin juga mas?" Tanya Azman dengan ramah.
"Yang lain kan kosong Pak hanya bapak saya kok yang menginap di Cottage, di hotel juga hanya ada lima orang tamu saat ini" ucap Karyawan hotel itu.
"Oh ya sudah terima kasih atas lilinnya." Ucap Azman sambil kembali menyalakan sebatang rokoknya lagi.
Karyawan hotel itu langsung meninggalkan cottage yang di sewa oleh Azman.
"Apa aku kembali bisa melihat hal tidak seharusnya aku lihat" ucap Azman dalam hatinya sambil menyalakan sebatang lilin lalu mendirikannya di atas asbaknya agar tumpahan lilin tidak kemana mana.
"Tadi ikan yang aku makan hidup kembali dan sekarang malah aku melihat orang lain di cottage kiri dan kanan ku dan sekarang siapa pula yang membakar kemenyan malam malam begini" ucap Azman sambil berdiri lalu melihat sekelilingnya namun tidak ada satupun orang yang dia lihat.
Azman kemudian berjalan ke motornya dan mengambil senternya yang juga bisa di gunakan sebagai lampu darurat.
"Untungnya masih penuh batre nya" ucap Azman sambil berjalan kedalam cottage.
"Bau darah ini sangat menyengat sedangkan tadi tidak ada bau apapun di cottage ini" ucap Azman sambil berjalan kedalam cottage lalu mengambil tenda dan perlengkapannya yang memang sudah disiapkan oleh pihak hotel termasuk dengan kasur lipat.
Azman membawa tenda dan semua perlengkapannya lalu mendirikan tenda di pantai depan cottage dekat dia membakar ikan tadi.
Tidak membutuhkan waktu lama untuk Azman mendirikan tenda tersebut karena memang dia sudah sangat terlatih untuk mendirikan tenda.
"Ternyata ikan ini benar benar masih utuh, baiklah kau akan aku bakar lagi saja" ucap Azman sambil menyalakan arang di tempat pembakaran.
Arang itu sudah hidup membara secara merata karena memang hal ini juga biasa untuk Azman yang suka berkemah.
"Kau tadi sudah masuk perutku namun kau sekarang utuh kembali, jadi kepala mu dulu yang aku potong, Bismillahirrahmanirrahim" ucap Azman sambil memotong kepala ikan cue itu.
Bau darah yang sangat menyengat tiba tiba tercium oleh Azman sesaat setelah dia memotong bagian kepala ikan cue itu.
Azman tetap menghiraukannya dan dia pun langsung membakar ikan cue itu lagi.
Sesosok serba hitam tiba tiba muncul dua meter dk depan Azman dan memandangi Azman dengan sorot mata yang tajam dan matanya juga terlihat menyala merah seperti mata kucing terkena sorot lampu.
"Aku tidak mengganggu mu, dan buat apa kau muncul disini" ucap Azman dalam hatinya sambil berpura pura tidak melihat mahluk menyeramkan itu.
Makhluk serba hitam itu memiliki bentuk seperti manusia dengan wajah yang terlihat terluka parah dan juga terlihat jika darah mengalir dari luka lukanya itu.
"Manusia pergilah dari sini" ucap makhluk ituyang terdengar sangat menyeramkan karena intonasi suaranya yang berat dan bergetar.
"Bulu kudukku sampai berdiri mendengar suaranya, kemarin ketemu kuntilanak saja buku kudukku tidak sampai berdiri" ucap Azman sambil terus pura pura tidak melihat makhluk menyeramkan itu.
Makhluk menyeramkan itu kemudian melayang dan mendekati Azman lalu berdiri melayang satu meter di depan Azman, tercium bau darah segar yang sangat menyengat namun bukan hanya itu saja, makhluk menyeramkan itu juga sangat bau, kolaborasi dua bau ini hampir membuat Azman mengeluarkan isi perutnya.
Azman tetap berusaha untuk tenang dan berpura pura tidak melihatnya sama sekali.
Azman kemudian menghentikan pembakaran ikan itu dan melangkah ke arah pantai membelakangi makhluk menyeramkan itu lalu menyalakan sebatang rokoknya.
" Laa Hawla waLa Quwwata Illa Billaah, Tiada daya dan tiada kekuatan kecuali dengan pertolongan Allah semata". Ucap Azman sambil memandangi lautan itu dan kembali menghisap rokoknya.
Azman berusaha tetap tenang lalu dia membalikkan badannya dan melihat jika ikan yang barusan dia bakar sudah menghilang dari atas pembakaran itu namun makhluk menyeramkan itu tetap ada disana.
Azman berjalan kembali ke tempat pembakaran ikan untuk memastikan ikan itu dan ternyata ikan itu kembali ke dalam styrofoam dengan bagian kepala yang tersambung, dia mengambil styrofoam tersebut lalu berjalan ke arah laut dan melempar ikan cue tersebut ke arah laut.
Azman kemudian membawa styrofoam itu ke tempat pembakaran dan membakar styrofoam itu sampai habis.
Makhluk menyeramkan itu tetap disana memandangi Azman dengan sorot mata yang sangat tajam.
"Manusia pergilah dari si…." Ucap Makhluk menyeramkan itu yang terhenti karena Azman membuang puntung rokoknya yang masih menyala ke dalam mulut makhluk menyeramkan itu.
"Aaaaaaaaaaaaaaaaarg" ucap makhluk menyeramkan itu dan Azman tetap berpura pura tenang namun dia sebenarnya sangat ketakutan.
Bau bangkai yang sangat menyengat tercium oleh Azman dan dia berusaha untuk tetap tenang dan berjalan ke arah pantai karena melihat jika kini ada lima lagi makhluk menyeramkan itu namun memiliki tinggi sampai dua meter lebih melayang di belakang makhluk menyeramkan pertama.
"Laa Hawla waLa Quwwata Illa Billaah, Tiada daya dan tiada kekuatan kecuali dengan pertolongan Allah semata". Ucap Azman dalam hatinya berusaha menguatkan
Srooook Srooook Srooook Srooook Srooook
Suara seperti orang menyapu kembali terdengar oleh Azman namun dari atas pohon kelapa yang ada di sebelah kanannya.
Srooook Srooook Srooook Srooook Srooook
Suara itu terdengar terus menerus.
Azman menoleh ke asal suara tersebut dan melihat kuntilanak yang lebih seram dari kuntilanak yang di warung kemarin.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 283 Episodes
Comments
Zuhril Witanto
serem...untung Azman bukan penakut
2023-11-26
0
Zuhril Witanto
apa itu wowo
2023-11-26
0
Zuhril Witanto
kok Azman gak takut ya tuh ikan jadi2 an
2023-11-26
0