Tidak membutuhkan waktu lama untuk Azman sampai di ujung jembatan besi itu dan dia terus melaju dengan kecepatan hanya empat puluh kilometer per jam karena jalanan sehabis jembatan besi itu cukup lurus dan lebih sedikit mulus.
"Kemana jembatan besi itu" ucap Azman berbicara sendiri sambil menghentikan motornya karena dia melihat dari kaca spion motornya jika jembatan besi itu menghilang.
Azman langsung turun dari atas motornya dan melihat ke arah jembatan besi namun apa yang dia lihat melalui spion motornya itu ternyata benar.
Jembatan besi yang baru saja dia lintasi kini hilang dari pandangannya padahal dia baru melaju kurang dari seratus meter saja.
"Terima kasih Ya Rabb, jadi jembatan besi itu juga berada di dunia berbeda atau mungkin sudah hilang puluhan tahun yang lalu" ucap Azman berbicara sendiri sambil menaiki motornya kembali.
Azman kembali melanjutkan perjalanannya dan dia kini bisa memacu stabil di empat puluh kilometer per jam.
"Pemandangan hutan ini sungguh bagus, sepertinya memang sudah lama jalan ini tidak di fungsikan sebagai jalan warga, karena terputusnya jembatan besi itu" ucap Azman berbicara sendiri sambil terus melaju dengan kecepatan hanya empat puluh kilometer per jam dan dia melihat jika sinyal gps navigasinya sangat stabil.
Beberapa pemukiman penduduk dia lewati namun dia tidak berhenti sama sekali karena dia masih belum yakin apakah itu benar perumahan penduduk atau perumahan mahluk lainnya.
Tiga jam berjalan dan kini Azman sudah berhenti tepatnya mengantri untuk mengisi bensin motornya itu.
"Isi seratus dua puluh lima ribu saja pak, seharusnya sudah penuh dengan seratus dua puluh lima ribu" ucap Azman ke Petugas spbu tersebut.
Petugas spbu itu kemudian mengisikan bensin ke motornya Azman sesuai dengan nominal yang di sebutkan oleh Azman.
Azman langsung meninggalkan spbu tersebut dan mengikuti arah yang di tunjukan oleh Gps navigasi motornya itu.
Satu jam berjalan dengan sangat cepat…
Adzan Dzuhur terdengar berkumandang, dan Azman kini berhenti di sebuah masjid yang cukup besar, setelah memarkirkan motornya dia pun langsung menuju ke toilet masjid tersebut untuk mengambil wudhu.
"Masjid ini sangat ramai ternyata" ucap Azman setelah mengambil wudhu sambil melangkah menuju bagian dalam masjid besar itu.
Azman sangat beruntung karena meskipun jamaah masjid itu sangat banyak namun dia bisa berdiri di shaf pertama tepatnya persis di belakang imam masjid.
Shalat Dzuhur berjamaah itu berlangsung dengan khusuk dan dilanjutkan oleh imam masjid dengan dzikir bersama.
"Mas bisa bicara sebentar sebelum masnya pergi" ucap Imam Masjid dengan ramah ke Azman setelah kegiatan dzikir bersama itu selesai sambil duduk bersila di depan Azman.
"Oh iya Pak Haji dengan senang hati, kebetulan saya juga berniat untuk beristirahat sejenak di pelataran masjid" ucap Azman dengan sangat sopan.
"Mas lihatnya ada berapa orang jemaah masjid yang tadi shalat bersama kita?" Ucap Imam Masjid dengan sangat ramah.
"Banyak pak haji sampai tiga shaf, saya benar benar bangga dengan masyarakat sini bisa shalat Dzuhur berjamaah sebanyak tadi" ucap Azman dengan sangat sopan.
"Mas, mereka bukan manusia dan hanya kita berdua manusia disini, tadi saya lihat mas mengantri di tempat wudhu makanya saya yakin jika mas nya juga melihat mereka, apakah Mas nya tidak mengetahui jika mereka bukan manusia seperti kita" ucap Imam Masjid dengan sangat sopan dan juga ramah.
"Maaf Pak Haji, hal ini adalah hal yang baru untuk saya, sejujurnya sejak kemarin saya mengalami hal hal aneh di luar nalar manusia pada umumnya" ucap Azman dengan sangat sopan sambil menarik nafas dalam dalam.
"Mas, bisakah mas ceritakan kepada saya apa yang terjadi kepada mas nya, karena saya lihat jika mas sepertinya mengalami banyak hal" ucap Imam Masjid dengan ramah sambil tersenyum hangat ke Azman.
"Jadi begini pak Haji …. …. ….." Ucap Azman menceritakan semua yang dia alami tanpa menyembunyikan apapun termasuk kejadian jembatan besi yang dia lintasi itu.
"Hal yang mas alami itu sangat berat tapi untunglah mas nya bisa menjalaninya dengan baik, saya akan membantu mas agar penglihatan mas kembali normal namun ini semua kehendak Allah SWT apakah penglihatan mas selamanya kembali normal atau mungkin kedepannya akan terbuka lagi mata batin mas nya" ucap Imam Masjid dengan sangat ramah.
"Pak Haji saya mohon bantuannya" ucap Azman dengan sangat sopan.
"Saya akan membaca beberapa doa dengan pelan agar mas nya bisa mengikuti apa yang saya ucapkan dan apapun yang terjadi mas nya harus yakin terhadap kehendak Allah SWT" ucap Imam Masjid itu sambil tersenyum ke Azman.
"Baik Pan Haji" ucap Azman.
Imam Masjid itu kemudian membacakan doa doa yang biasa di pakai untuk ruqyah dan Azman pun mengikuti apa yang di ucapkan oleh imam masjid sesuai yang di pesankan oleh imam masjid itu sebelumnya.
Sudah satu setengah jam dan proses ruqyah itu masih berlangsung namun terlihat jika Azman hanya duduk sila seperti patung dengan sorot mata yang sangat tajam ke imam masjid itu.
"Aaaaaaaaaaaaaaaaarg" Azman berteriak dengan sangat kencang sambil jatuh dari posisi duduknya lalu berguling guling sambil memegang dadanya yang terasa sangat sakit.
Imam Masjid melihat Azman seperti itu kemudian mempercepat bacaan bacaan doa ruqyah itu sambil berdiri dan berjalan memutari Azman.
"Dengan nama Allah aku meruqyahmu maka Allah akan menyembuhkanmu, dari setiap penyakit yang mengganggumu, dan dari setiap kejahatan orang yang mendengki dan dari setiap kejahatan mata. Maka Allah akan menyembuhkanmu." Ucap Imam Masjid sambil memegang kening Azman.
Beberapa Asap hitam terlihat keluar dari dada Azman dan langsung melesat keluar dari dalam masjid itu.
Imam Masjid melepaskan tangan kanannya dari kening Azman bersamaan dengan Azman yang sadar kembali.
Imam Masjid itu kemudian mengambil air mineral gelas dari dalam dusnya yang ada di tempat mihrab lalu membacakan beberapa ayat al quran.
"Minum sampai habis" ucap Imam Masjid itu sambil memberikan air mineral gelas tersebut ke Azman agar Azman meminumnya.
"Terima kasih Pak Haji" ucap Azman sambil menerima air mineral gelas tersebut.
"Bismillahirrahmanirrahim " ucap Azman sambil meminum air mineral gelas itu sampai habis.
"Apa yang mas nya rasakan sekarang?" Tanya Imam Masjid dengan sangat ramah.
"Alhamdulillah Pak Haji saya merasa jika badan saya semakin ringan" ucap Azman dengan sangat sopan sambil tersenyum gembira.
"Sampean tadi tadi di masuki oleh beberapa roh halus namun semuanya sudah saya musnahkan akan tetapi maaf saya tidak berhasil menghilangkan sosok Jin islam yang melindungi mas nya" ucap Imam Masjid itu sambil tersenyum hangat ke Azman.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 283 Episodes
Comments
Annisa
/Drool//Drool/
2024-11-30
0
Nur Bahagia
azman inget sama Gusti Allah.. tp ntar kalo liat penjaga warung yg bohai, lupa diri lagi dia 😅
2024-06-28
1
Zuhril Witanto
ternyata ada yang melindungi azman
2023-11-26
0