Azman langsung mengganti pakaiannya dan melipat dengan rapi pakaian yang sebelumnya dia gunakan karena memang dia tidak suka jika barangnya berantakan apalagi kamar tidurnya.
Azman yang sudah selesai berganti pakaian kini sangat mirip dengan para penduduk kanekes lainnya, dan dia pun langsung keluar kembali menemui tokoh masyarakat kanekes itu.
"Hayu ngilu, urang bersihkeun heula eta awak maneh tina jurig jurig eta ( ayo iikut kita bersihkan dulu tubuh mu dari setan setan itu ) " ucap tokoh masyarakat kanekes itu sambil berdiri saat melihat Azman sudah keluar dari dalam rumah.
Azman pun mengikuti tokoh masyarakat kanekes itu dan mereka ternyata ke sungai, Azman pun diminta mandi di sungai itu lalu mereka kembali meninggalkan sungai dan Azman di bawa ke sebuah mata air di dalam hutan dan lagi lagi Azman di minta untuk mandi lalu mereka kembali lagi ke rumah tokoh masyarakat kanekes itu.
Enam bulan berlalu dan Azman mendapatkan banyak masukan dari tokoh masyarakat kanekes itu, dia juga kini sudah bisa menghadapi roh roh jahat yang bisa melukainya.
Azman juga di ajarkan jika sampai dia harus menghancurkan roh roh jahat, selain itu Azman juga di ajarkan untuk membedakan mana manusia mana roh, dan mana yang baik mana yang jahat.
Kini Azman sudah kembali ke lokasi motornya dan sudah menggunakan pakaian waterproof nya lalu meninggalkan lokasi dia menitipkan motornya itu setelah sebelumnya dia memberikan sejumlah uang untuk pemilik rumah sebagai tanda terima kasih sudah menjaga motornya selama enam bulan.
"Bismillahirrahmanirrahim" ucap Azman sambil menjalankan motornya meninggalkan desa itu setelah sebelumnya dia mensetting gps navigasi motornya ke tujuannya yaitu desa sawarna.
Azman sebelumnya mampir terlebih dulu di rumah Pak Ujang dan dia tidak lama disana karena langsung berpamitan.
"Hotel Hawani oh hotel Hawani" ucap Azman yang melintas di depan hotel Hawani dan melihat jika ada banyak motor dan mobil terparkir di halaman parkir hotel itu.
Azman tidak berhenti disana melainkan terus melaju dengan kecepatan hanya empat puluh kilometer per jam sambil menikmati suasana pagi yang masih sepi.
"Sepertinya rumah makan sunda ini cukup untuk makan siang ku" ucap Azman berbicara sendiri sambil memarkirkan motornya di depan sebuah warung sederhana lalu memasukinya dan duduk di salah satu kursi yang ada dan hanya ada dia saja disana tanpa ada pengunjung lainnya.
"Bu ada karedok" ucap Azman dengan sangat ramah.
"Ada mas, mau pedes apa ngak?" ucap ibu warung itu dengan sangat ramah.
"Jangan Bu, tapi banyakin kemanginya saja ya ama bawang goreng ama terongnya sedikit saja bu" ucap Azman dengan ramah.
"Pakai nasi ngak mas, sama minumnya apa" ucap ibu warung itu.
"Pakai nasi bu, maklum saya lagi lapar banget, minta es teh tawar saja" ucap Azman sambil kemudian menyalakan sebatang rokoknya.
"Mas ini minumnya, jika mau nambah teh nya bisa dari teko ini" ucap suami ibu warung menaruh segelas besar es teh tawar di meja depan Azman dan memang disana ada sebuah teko air.
"Iya pak terima kasih" ucap Azman dengan sangat ramah sambil mengambil gelas berisi es teh tawar tersebut lalu meminumnya sedikit.
Azman melihat keluar dan ada banyak anak anak kecil yang berdiri mengelilingi motornya, anak anak kecil itu hanya melihat motornya saja tanpa berani untuk memegangnya.
"Sudah Pak, biarkan saja, motor saya tidak akan rusak kok di lihat oleh anak anak itu" ucap Azman yang melihat suami ibu warung hendak menegur anak anak kecil itu.
"Iya mas, motor mas nya sangat bagus jadi menarik perhatian anak anak kecil sini" ucap suami ibu warung itu sambil berjalan masuk kembali ke bagian dalam warungnya.
"Mas ini karedok ama nasinya" ucap suami ibu warung itu menyimpan dua piring di atas meja.
"Iya pak, terima kasih" ucap Azman sambil tersenyum ramah dan mematikan rokoknya di asbak lalu mulai menikmati makanan pesanannya itu.
"Sungguh enak, sudah enam bulan aku tidak makan yang berbumbu banyak seperti ini" ucal Azman dalam hatinya sambil terus memakan makanannya.
Tidak membutuhkan waktu lama untuk Azman menghabiskan makanannya itu dan dia pun langsung melanjutkan perjalanannya setelah membayar makanannya itu.
Azman terus melintasi jalan pinggir pantai itu karena memang dia tidak mencari jalan pintas melainkan memilih untuk mengikuti pinggir pantai saja, dan dia pun beberapa kali berhenti untuk beristirahat dan shalat berjamaah di masjid yang dia lewati.
Azman pun sampai di desa sawarna setelah perjalanan panjangnya namun dia harus kecewa karena semua penginapan sudah penuh tapi setelah dia bertanya tanya ke penduduk dia mendapatkan sebuah rumah penduduk yang bisa dia sewa dan lokasinya tidak terlalu jauh dari pantai.
Rumah yang di sewa oleh Azman itu rumah semi panggung dan hanya terdiri dari satu kamar tidur saja namun dia masih sangat bersyukur mendapatkan rumah itu.
Waktu menunjukkan jam 21.00 wib dan Azman baru kembali ke rumah yang di sewanya setelah mengunjungi tempat tempat wisata di kawasan desa sawarna itu, karena besok dia berencana sudah melanjutkan perjalanannya ke arah jawa tengah melalui pesisir selatan pulau jawa itu.
Azman langsung membersihkan badannya dan menggunakan pakaian yang santai yaitu kaos oblong dan celana pendek saja lalu bersantai di ruang tamu.
Tok tok tok.
Terdengar suara pintu rumah itu ada yang mengetuknya dan jam menunjukkan jam 22.10 wib.
Azman langsung berdiri dan membuka pintu rumah itu untuk melihat siapa yang mengunjunginya malam malam.
Kriiiiiek pintu itu di buka oleh Azman namun tidak ada seorang pun yang terlihat di depan pintu itu.
Azman kemudian melihat sekelilingnya namun tidak ada seorang pun juga, lalu dia melihat motornya dan masih utuh terparkir.
Azman kemudian kembali masuk kedalam rumah yang di sewanya itu namun tidak lama kemudian
Tok tok tok
Terdengar suara ketukan pintu lagi dan Azman kembali membukanya namun tidak melihat seorang pun disana sehingga dia kembali menutup pintunya.
Aroma bunga kamboja menyerbak dan tercium oleh Azman yang sudah duduk kembali di kursi ruang tamu itu.
Tap tap tap tap tap tap
Terdengar suara orang berjalan di kamar mandinya dan Azman langsung bergegas kesana namun tidak melihat siapapun dan dia kemudian memeriksa seluruh rumah itu namun disana hanya ada dirinya saja, tidak ada siapapun disana.
Bau bunga kamboja kembali tercium oleh Azman memenuhi rumah yang di sewanya itu.
Tap tap tap tap tap kembali terdengar suara namun kali ini dari bagian dapur dan Azman pun kembali memeriksanya namun lagi lagi Azman tidak melihat apapun disana.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 283 Episodes
Comments
Zuhril Witanto
kayaknya para demit suka ma azman
2023-11-29
0
Liani Purnapasary
bnyk yg ingin iseng sm Azman. 😬
2023-01-21
0
Jennifer
kak, pesan satu ya karedoknya
2023-01-08
0