"Ada apa ini kenapa disini menjadi seperti ini" ucap Azman dalam hatinya sambil berlari ke arah motornya.
"Tenang Azman, tenang Allah SWT akan selalu melindungi mu" ucap Azman dalam hatinya berusaha untuk menguatkan dirinya sendiri.
Angin bertiup sangat kencang dan hujan deras pun kini turun tepat saat Azman sambil di motornya sehingga tidak kehujanan.
Azman kemudian menaiki motornya dan menghidupkannya.
"Alhamdulillah nyala" ucap Azman sambil menjalankan motornya ke arah Lobi hotel itu namun ke enam sosok menyeramkan itu menghalangi jalannya.
Enam sosok menyeramkan itu melayang di depan gerbang cottage itu dan Azman bisa melihat jika ke enam sosok menyeramkan itu mengeluarkan darah segar dari luka luka di wajah dan tubuh mereka hingga menetes ke tanah bercampur dengan air hujan.
Brooom brooom broooom
Azman memainkan Gas motornya lalu menjalankannya dengan cepat menabrak salah satu sosok menyeramkan itu.
Azman tidak bertabrakan dengan sosok menyeramkan itu melainkan dia menembusnya.
"Syukurlah, sebaiknya aku ke lobi saja" ucap Azman dalam hatinya tanpa memperdulikan jika masih banyak barangnya yang tertinggal di cottage itu.
Ke enam sosok menyeramkan itu melayang di atas Azman dan beberapa kali menghalangi jalan Azman namun Azman kembali menabraknya.
Azman berhenti persis di depan lobi namun disana sangat gelap gulita dan tidak nampak seorangpun di lobi hotel itu.
"Kenapa lobi ini sepi seperti ini, coba aku ke pos keamanan saja" ucap Azman sambil kembali menjalankan motornya itu dan menuju ke pos keamanan yang berjarak seratus meter dari lobi hotel.
Azman berhenti di depan pos keamanan dan petugas keamanan hotel langsung menemuinya.
"Malam Pak, ada yang bisa saya bantu" ucap petugas keamanan itu ke Azman yang masih di atas motornya.
Azman turun dari atas motornya tanpa mematikan motornya itu dan berdiri di depan petugas keamanan hotel.
"Saya menginap di Cottage 14.a dan mau pindah ke kamar dalam hotel saja namun di lobi kenapa tidak ada orang" ucap Azman dengan sangat ramah.
Petugas keamanan hotel itu hanya tersenyum namun Azman melihat jika darah keluar dari mulut dan mata petugas keamanan itu.
Bau darah dan bau bangkai kembali tercium oleh Azman.
"Ha ha ha ha ha ha" petugas keamanan itu tertawa terbahak bahak namun suara tertawanya sangat berat bersamaan dengan sosoknya berubah menjadi sosok menyeramkan yang tadi.
Azman langsung loncat ke atas motornya dan langsung menjalankan motornya keluar dari area hotel itu.
"Benar benar gila, makhluk apa mereka sebenarnya, benar benar tidak membuat ku nyaman" ucap Azman sambil terus melesat menggunakan motornya dan satu kilometer kemudian dia melihat jika lampu rumah rumah penduduk sudah menyala yang menandakan jika area itu tidak mengalami pemadaman listrik.
Jalanan itu sangat sepi dan tidak ada satupun motor atau mobil yang dia temui saat ini.
Azman yang sudah basah kuyup tidak memperdulikan keadaannya dan dia terus mengendarai motornya mencari tempat yang ramai agar dia bisa berhenti.
"Indomaret, sebaiknya aku berhenti di sana saja" ucap Azman yang melihat di depannya ada plang Indomaret.
"Alhamdulillah buka" ucap Azman sambil memarkirkan motornya itu.
Azman mematikan motornya lalu turun dan langsung masuk ke indomaret itu dengan masih menggunakan kaos yang basah kuyup sedangkan celananya tidak basah karena memang dia menggunakan celana waterproof yang memang di desain untuk pengguna motor.
"Rokok La Ice nya dong mas, dan apakah ada kaos di jual disini" ucap Azman dengan ramah ke kasir indomaret itu.
"Ada kaos di rak sebelah sana pak, handuk juga ada" ucap kasir indomaret itu.
"Oke sebentar" ucap Azman yang mulai kedinginan karena pendingin udara toko indomaret itu mulai terasa.
Azman langsung mengambil dua kaos oblong dan juga satu handuk kecil di rak itu lalu kembali ke kasir.
"Disini nga padam ya mas lampunya" ucap Azman dengan ramah.
"Tidak pak dari tadi nyala pak, memang di tempat bapak mati lampu ya" ucap kasir indomaret itu dengan ramah sambil memberikan belanjaan dan bon Azman.
"Iya, di cottage tempat saya menginap tadi listriknya padam, dan katanya ada gardu yang meledak terkena petir ya" ucap Azman dengan ramah sambil memberikan uang untuk membayar belanjaannya itu.
"Memangnya bapak menginap dimana pak, setahu saya tidak ada gardu listrik meletus hari ini" ucap Kasir indomaret itu sambil memberikan uang kembalian ke Azman.
"Di hotel Hawani" ucap Azman dengan ramah.
Kasir indomaret itu terlihat bingung mendengar perkataan Azman itu dan tidak berkata apa apa lagi.
"Saya istirahat sebentar di depan ya" ucap Azman dengan ramah.
"Iya Pak, silahkan" ucap kasir indomaret itu dengan ramah.
Azman kemudian keluar dari dalam indomaret itu dan duduk di kursi yang ada di teras indomaret lalu membuka kaosnya yang basah dan menggunakan dua kaos yang di belinya karena memang dia merasa kedinginan.
Azman yang sudah menggunakan kaos yang baru dan kering kemudian membuang kaos basahnya di tempat sampah lalu kembali ke dalam indomaret itu.
"Mas ada kopi ngak?" Ucap Azman ke kasir indomaret itu.
"Bisa di seduh di sana pak" ucap kasir itu dengan ramah sambil menunjuk ke arah teko listrik di belakang Azman.
Azman kemudian menyeduh kopi dan pop mie lalu kembali ke kasir untuk membayarnya.
"Sama korek mas, ternyata korek api saya jatuh apa tertinggal tadi disana" ucap Azman dengan ramah sambil memberikan selembar uang lima puluh ribuan.
"Ini pak" ucap kasir indomaret itu sambil memberikan uang kembaliannya dan juga korek api yang di beli oleh Azman.
"Bapak dari jakarta ya pak. Motornya keren pak" ucap salah seorang karyawan indomaret yang baru datang dengan membawa kantong plastik dan Azman melihat jika di bawanya adalah pecel lele.
"Iya mas, tukang pecel lele dimana mas" ucap Azman dengan ramah.
"Sepuluh meter pak sebelah sana" ucap Karyawan indomaret itu.
"Oke makasih" ucap Azman sambil keluar dari dalam indomaret itu dan duduk kembali di kursi teras indomaret.
Azman menyalakan sebatang rokoknya karena pop mienya balum enak jika dimakan sekarang.
"Ada apa ini kenapa dua hari berturut turut aku mengalami hal seperti ini" ucap Azman berbicara sendiri sambil kemudian menghisap rokoknya.
"Ada apa sama hotel itu sebenarnya" ucap Azman kembali berbicara sendiri.
Azman kemudian menikmati pop mi nya dan dia membuang bungkus kosongnya di tempat sampah yang ada disana bersamaan dengan pemuda karyawan indomaret itu keluar menemuinya lalu duduk di dekatnya.
"Motornya berapa cc pak" ucap Karyawan indomaret itu dengan ramah sambil menyalakan sebatang rokoknya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 283 Episodes
Comments
Nur Bahagia
hotel hantuuu 😱
2024-06-28
0
Zuhril Witanto
pasti itu hotel jadi2an
2023-11-28
0
@◄⏤͟͞✥≛⃝⃕💞ⒻͬⒺͧⒷᷤⒷͧⓎͪ🥑⃟🎻
jangan hotel itu kuburan LG 🙀🙀 ceritanya menyeramkan petualangan mu gak mau kuconthoh
2023-02-01
0