Dengan pikiran yang picik, Ria merencanakan sesuatu yang luar biasa untuk kehidupannya yaitu membuat Danu semakin patuh dan tunduk atas setiap ucapannya dan mau menuruti setiap perkataannya. Ria akan pergi kembali pada guru spiritualnya untuk membuat Danu semakin patuh dan menuruti setiap ucapannya.
"Mas nanti sore aku mau pergi belanja. Boleh minta uang?" ucap Ria manja seraya mulai bergelayutan ditangan suami sahabatnya tersebut.
"Iya sayang boleh. Tapi aku cuman punya uang 5jt aja gak papa kan ?" tanya Danu dengan ragu.
"Gak papa dong sayang. sini mana uangnya"
Danu merogoh saku celananya dan mengambil handphone miliknya. Tak lama ia pun mentransferkan uang senilai lima juta kepada Ria untuk ia belanja di mall.
"Sudah aku transfer ya. Kamu boleh habiskan uang itu" ucap Danu seraya mengusap lembut pucuk kepala kekasih gelapnya.
"Ahhh makasih sayang" Ria menci***um Danu sekilas dan berjalan menuju lemarinya untuk memilih pakaian yang akan ia kenakan nanti.
Dalam hati Ria, sebenarnya uang itu akan ia gunakan untuk keperluan dukun yang akan membantunya menaklukan Danu. Ia semakin bertekad merampas kebahagian milik sahabatnya itu dan ingin sekali membuat suami Nirmala jatuh kepelukannya sepenuhnya.
"Mas nanti malam kita bicarakan mengenai pesugihan yang akan kita lakukan ya. Aku ingin kau menjadi pria kaya raya dan sukses di kota ini. Aku ingin kamu selalu berjaya" Ria mendekat kearah Danu dengan senyumnya yang menawan.
"Iya sayang. Jika nanti aku kaya raya, aku akan berikan semuanya untukmu. Uangku, harta dan jiwaku akan kuberikan padamu sepenuhnya"
"Makasih banyak mas" ucap Ria dengan tersenyum licik.
******
Bi Darsih yang membantu majikannya hanya bisa terdiam kala mata kosong Nirmala tak henti hentinya menatap jendela luar ruang keluarga.Tawa dan kebahagiaannya seketika hilang setelah kedatangan Ria dirumah ini.
"Nyonya baik baik saja?" tanya Bi Darsih pelan.
"Bagaimana mungkin aku bisa baik baik saja bi? suamiku bermain gila bersama sahabatku sendiri. Aku hancur dan sedih. Air mataku sampai berhenti mengalir sekarang" ucap Nirmala dengan senyum getir.
Nirmala yang sering disebut Irma adalah wanita yang baik dan tegar. Kepribadiannya seakan hilang akhir akhir ini akibat kelakuan sahabatnya dan suaminya.
"Maaf jika bibi lancang. Tapi kenapa nyonya tak mau bercerai sama tuan?"
Nirmala hanya tersenyum dan kini menatap manik wanita paruh baya disampingnya.
"Bagaimana aku bisa bercerai bi jika pergi saja aku bisa mati karena sifatnya kini sudah berbeda"
"Tapi nyonya menderita saat ini"
"Tak perduli seberapa aku menderita bi. Bagi Mas Danu dia hanya menjadiakanku teman di ranjang disaat Ria mungkin tak bisa melayani nafsu beja*dnya. Aku sudah muak dengan pernikahan ini. Tapi aku takut jika nanti ia menyakiti Maria anakku"
Bi Darsih menganggukan kepala tanda mengerti. Ia begitu kasihan pada majikannya yang semakin hari semakin terlihat kurus.
*****
Ria pergi mengendarai mobil.untuk menemui dukunnya dan meminta agar Danu tunduk serta patuh pada setiap ucapannya..
"Mbah tolong buat dia bertekuk lutut dikaki saya dan tak akan pergi meninggalkan saya. Bisa?"
"Tentu saja bisa. Itu mudah. Asalkan ada..." dukun tersebut memberi isyarat pada Ria untuk memberikan sejumlah uang padanya.
"Ini mbah cukup?" tanya Ria meyakinkan seraya mulai menaruh beberapa gepok uang diatas meja berwarna hitam dihadapannya.
Dukun itu hanya tersenyum dan mengambil uang tersebut. Setelah itu ia kemudian membaca beberapa mantra dan mengeluarkan beberapa biji susuk untuk ditanamkan di bagian tubuh Ria.
Selain itu ia juga meminta foto Danu untuk melakukan ritual lainnya.
Dukun tersebut memasangkan susuk dibagian kening, bibir, dada dan bagian sensitif Ria dengan hati hati. Ria hanya bisa terdiam ketika mendapati tangan sang dukun yang mulai menjamah tubuhnya.
"Sudah selesai" ucap Dukun kepada Ria.
Ria yang hanya memakai kain tipis mulai bangkit dan duduk serta menunggu ritul selanjutnya. Dukun tersebut mengambil semangkok air yang berisikan bunga dan memercikan air tersebut kearah kepala Ria.
"Sekarang pria itu akan patuh dan bertekuk lutut padamu. Bahkan dia akan lupa istri serta anaknya karena lebih mengutamakan dirimu"
Ria tersenyum penuh kemenangan dan mulai memakai pakaiannya.
"Terimakasih mbah" ucap Ria dengan senyum puasnya.
Malam mulai datang, Ria kini sudah sampai dipekarangan rumah Danu dan mulai turun dari mobil kekasihnya. Dengan rasa percaya diri, ia kemudian berjalan melewati Nirmala dan Bi Darsih yang terduduk diruang tamu.
"Kamu dari mana?" tanya Nirmala mengehntikan langkah wanita tersebut.
"Bukan urusanmu"
"Tentu saja urusanku. Inu rumahku kau hanya menumpang disini"
"Oh begitu ya. Mas!!!!" teriak Ria memanggil Danu.
Danu berjalan dengan terburu buru menuruni anak tangga untuk menghampiri Ria yang memanggilnya. Saat ia melihat Ria, ia begitu terpesona dengan kecantikan kekasihnya sampai sampai ia tak mampu mengendalikan diri.
"Mas lihat tuh istrimu! dia terus saja gangguin aku!" rengek Ria pada Danu.
"Iya iya. Kamu jangan sedih ya" Danu membelai wajah Ria dengan lembut dan mulai menatap nyalang kearah Nirmala.
"Heh wanita tak tahu diuntung! wanita jelek! berani beraninya ya kamu ganggu kekasihku! sudah cukup kamu ganggu dia. Sekarang jika sampai kamu ganggu Ria, kamu akan ku usir dari rumah ini!" ancan Danu pada Nirmala.
"Mas aku ini istrimu!" teriak Nirmala kencang.
Danu berjalan kerah Nirmala dan menjambak rambut wanita itu dengan kencang.
"Irma! sejak kapan kamu berani berteriak padaku hah! sejak kapan! sekali lagi kau berteriak padaku, akan kupotong lidahmu itu!" Danu menghempaskan tubuh ringkih Nirmala tepat kelantai.
Bi Darsih kemudian membantu majikannya duduk dan mencoba menenangkan keadaan.
"Tuan sudah kasihan nyonya"
"Sejak kapan kamu ikut campur masalah rumah tanggaku hah! sadar diri dong! kamu tuh hanya pembantu disini!" Danu marah.
Nirmala memegang tangan asisten rumah tangganya dan menggeleng pelan.
"Sekali lagi kamu gangu Ria, aku akan pastikan kamu menyesali semuanya Irma!"
Danu berjalan bergandengan dengan Ria menuju kamar dilantai dua. Ia membiarkan istrinya menangis dan tak perduli dengan rasa sakit dihati istrinya tersebut.
"Aku salah aku bi?" teriak Nirmala dipelukan Bi Darsih.
"Nyonya orang yang baik. Nyonya tak salah apapun. Justru merekalah yang salah karena sudab berbuat Zina dirumah ini" ucap Bi Darsih menenangkan.
Danu dan Ria kini sedang bermesraan didalam kamar Ria yang tepat berada disamping kamar Maria. Danu begitu terpesona menatap wajah Ria yang dilihatnya begitu tampak cantik dan mengairahkan.
"Kamu perawatan ya?"
"Memangnya kenapa?" goda Ria pada Danu.
"Kulihat kamu tampak lebih cantik dan mearik saat ini. Terlebih lagi kamu terlihat begitu menga**irahkan bagiku"
"Lalu?"
"Aku ingin" Ucapan Danu mengantung. Kemudian tak lama, Danu pun melakukan hal menjijikan bersama Ria didalam kamar tanpa memperdulikan Nirmala dan Bi Darsih yang berada dilantai satu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 130 Episodes
Comments
Nurul Makhmuda
suka sama ceritanya,,
2022-07-23
1