09

Kini buku harian dari istri pertama ayahnya sudah berada didalam genggamannya. Ia kemudian berjalan kembali kearah dapur untuk menyimpan kunci kamar tersebut suapaya Bi Darsih tak memberitahu ayah dan ibunya.

"Non Sarah mau makan?" tanya Bi Darsih saat menyadari ada suara langkah kaki mendekat kearah kulkas.

"Eh...engg, enggak Bi. Ini aku haus, mau minum jus jeruk" ucap Sarah dengan gugup.

"Oh haus non. Itu ada es sirup non didalaem kulkas. Tadi bibi buat banyak buat nyonya, masih ada sisa, Non Sarah minum aja itu"

Ucap Bi Darsih yang masih asik memotong daging ayam.

Sarah pun akhirnya membuka kulkas dan mengambil jus yang Bi Darsih maksud. Ia sebenarnya tak haus, namun untuk mengelabui Bi Darsih akhirnya ia harus terpaksa berbohong dan menuruti perkataannya.

Sarah yang melihat air sirup berwarna didalam kulkas, seketika merasa sangat haus dan mengambil air digelas tersebut. Saat ia akan meminum sedikit air didalam gelas, perutnya sektika mual ketika menghirup bau anyir yang keluar dari air berwarna merah ditangannya.

"Oekkk!" Sarah yang merasa mual, seketika memuntahkan isi perutnya yang berupa gumpalan rambut kusut saja.

Sarah mengambil sisa rambut yang terdapat didalam mulutnya dan mulai menariknya perlahan lahan. Bi Darsih hanya terdiam mendengarkan Sarah yang muntah bahkan tak menengok ke arah putri majikannya tersebut.

"Enak ya non?" tanya Bi Darsih yang mulai menghadapkan wajahnya pada Sarah dengan seringai mengerikan.

"Si...siapa kau sebenarnya?" Sarah tergagap kala melihat wajah Bi Darsih yang pucat serta senyumnya yang mengerikan.

"Kau adalah mangsaku berikutnya Sarah! Hahahahahahah" Bi Darsih tertawa keras mengerikan membuat Sarah seketika berjalan mundur mencoba menjauhi sosok yang menyerupai Bi Darsih.

Kulit wajah Bi Darsih mulai mengelupas menampilkan dagingnya yang mulai menghitam dengan belatung yang mulai berjatuhan diatas lantai.

"Cepat pergi dari rumahku!" usir Sarah dengan keras.

"Hahahahah rumahmu yang kau bilang? semua harta yang orang tuamu punya semua itu dariku! kau tak tahu apa yang sudah orang tuamu janjikan untukku Sarah!"

Sosok Bi Darsih mulai memperlihatkan wujud aslinya. Tubuhnya mulai membesar dengan kulit yang menghitam serta taring panjang yang mulai kekuar dari mulutnya.

Daging ayam mentah yang tadi sedang ia potong kini mulai dilahap beserta kotoran dan kuku ayam yang masih menempel pada dagingnya. Bahkan darah yang menempel dipiring, dijilati oleh makhluk tersebut hingga membuat Sarah merasa jijik dan mual.

*******

Didalam hutan yang rimbun dan gelap, Saat ini Danu dan Ria sedang berjalan bersama Mbah yang selama ini membantunya dalam perjanjian sesat bersama makhluk tersebut. Tak ada suara hewan yang terdengar disekitar sana padahal hutan tersebut masih terbilang asri dan belum terjamah oleh manusia asing dari luar.

"Mbah kali ini saya minta agar makhluk itu menyingkirkan set**n Mala"

"Tenang saja. Saya akan mencoba membuat arwah set*n itu tunduk dan patuh dengan perintahku. Bahkan aku akan membuatnya takan pernah bisa menyentuh keluargamu"

"Bagus mbah. Saya ingin set*n itu menderita dan tersiksa karena sudah berani beraninga mengganggu putriku"

Malam telah datang, Danu, Ria dan Mbah tersebut mulai melakukan ritual pemanggilan ibl**is untuk membantu semua rencananya. Tak lupa Saat ini Ria sudah membawa seorang wanita yang masih perawan untuk ia tumbalkan pada ibl** agar usahanya tetap lancar dan maju.

Si Mbah mulai melafalkan mantra dan bebarapa bacaan yang digunakan sebagai proses penumbalan manusia.

Ria mulai membuka penyumpal mulut gadis yang ia seret bersama Danu dan mulai mengikatnya disalah satu pohon.

"Tolong! tolong lepaskan saya! saya ingin pulang bu! kumohon" gadis itu menangis dengan kencang meminta untuk dilepaskan.

"Maafkan kami. Kamu terpaksa kami tumbalkan agar semua harta kami tak kembali habis" Ria berujar pada gadis tersebut.

"Komohon bu. Aku melamar pekerjaan karena ku yakin ibu dan bapak adalah orang yang baik. Orang tuaku sudah tua dan hanya aku yang bisa mereka andalkan"

Si Mbah mulai membuka penutup mata tersebut dan mulai mengambil sebilah pisau untuk ia sayatkan pada tangan gadis tersebut yang diikat pada pohon.

Mata indah sang gadis yang sudah basah tak dihiraukan oleh pria tua yang sudah lama bersekutu dengan ilmu hitam. Ia menghiba agar dikasihani dan bisa dibebaskan dari penumbalan ini.

"Kumohon lepaskan saya mbah. Saya akan melakukan apapun agar kalian membebaskanku"

Si mbah hanya diam membisu dan mulai mengeratkan tangannya memegang pisau kecil lalu mulai meggoreskan sedikit demi sedikit pada pergelangan tangan gadis malang yang saat ini tengah merintih kesakitan.

"Akkkhhhhh sakit! kumohon sudah! kumohon ampuni saya! bebaskan saya!" Gadis itu memberontak dan menghentakan kaki beberapa kali menahan rasa sakit dan pedih.

Pisau tajam itu mulai menari nari di pergelangan tangan gadis cantik dihadapannya dan darah gadis tersebut seperti biasa akan Ria dan Danu tampung disebuah wadah untuk ia minum nanti.

"Hahahahahahah akhirnya kalian memberikanku tumbal yang sangat lezat" suara besar nan berat, mulai terdengar menggema diseluruh hutan.

Danu dan Ria mulai membungkuk memberikan penghormatan pada ibli**s yang baru saja datang duhadapannya. Seperti biasa sosok menyeramkan itu tak mengenakan penutup apapun pada tubuhnya sehingga bagian sensitif pada makhluk itu terlihat begitu jelas, membuat Ria dan gadis yang sekarang mulai diam karena ketakutan merasa jijik.

"Tutup kembali mata gadis itu dan tinggalkan kami berdua! tak ada siapapun yang boleh melihat apa yang akan kami lakukan" perintah makhluk menyeramkan tersebut pada Ria, Danu dan Si Mbah yang hanya menbalas dengan anggukan.

Ketiganya mulai menutup kembali mata sang gadis yang saat ini menangis dengan keras karena menahan perih ditangan serta merasa ketakutan yang luar biasa.

"Tolong saya! ampuni saya! bebaskan saya, saya ingin pulang!" gadis itu terus saja berteriak.

Perlahan lahan makhluk mengerikan itu mulai mengendus wajah dan rambut gadis tersebut dengan penuh nafsu dan gair**h. Hingga tanpa aba aba apapun ia kemudian mengoyak pakaian yang gadis itu kenakan sehingga membuatnya leluasa menggaga*hi tubuh gadis itu dengan brutal.

Tangis dan teriakan dari sang gadis begutu menggema terdengar diseluruh hutan. Tangis dan jeritan pilu, seolah dianggap acuh oleh Ria yang notabene sama sama seorang wanita.

Tak lama kemudian sang iblis yang tersenyum bahagia memanggil ketiganya agar segera megeksekusi gadis tersebut yang tampak memprihatinkan dengan baju yang robet dimana mana serta wajah dan badan yang memar serta biru biru.

"Cepat bunuh dia! hahahahah"

Ria dan Danu mengambil jerigen berisi miinyak tanah dan mulai mengguyurkannya ketubuh gadis malang tersebut. Diam, hanya diam yang gadi utu lakukan sekarang. Pasrah sudah pasti, selain mahkotanya yang diambil paksa oleh makhluk menjijikan tersebut, sekarang ia bahkan lebih ingin mati mengingat bahwa dirinya sudah kotor akibat perbuatan ibl**s tersbut.

"Cepat bakar aku!" gadis itu mulai berkata dengan wajah yang datar dan kosong.

Tak ada teriakan ataupun tangisan yang ia lakukan karena dirinya sudah merasa benar benar hancur.

"Baguslah kalau begitu. Kau bahkan ingin mati saat ini" ucap Danu tanpa rasa bersalah.

Danu kemudian mengambil korek lalu mulai melemparkannya kerah gadis tersbut yang mulai kepansan dan kesakitan akibat tubuhnya yang mulai dimakan api.

"Aku akan membalas semua kesakitan yang sudha kalian lakukan berkali kali lipat manusia biada*b! kau pasti akan merasakan hal yang paling pedih! akhhhhhh!"

Tubuh yang ayu dan cantik, kini mulai dilalap api besar hingga menyisakan kulit kukit yang terkihat mukai mengelupas dan mengeluarkan aroma terbakar. Ria dan Danu hanya bisa memandangi tubuh yang mulai hangus tersebut hingga dirinya benar benar melihat api tersebut padam dan hanya menyisakan jasad hitam tak berbentuk.

Note: maaf jika di part ini terlalu sadis dan mengerikan. Saya hanya terinspirasi dengan kisah nyata pembunuhan seorang gadis secara brutal. Dalam part ini Saya hanya ingin menyampaikan bahwa kita harus selalu berhati hati pada orang yang menawarkan sebuah pekerjaan tanpa adanya kejelasan. Jadi saya harap untuk selalu berhati hati pada orang yang belum kita kenal sebab orang yang paling dekat saja ada yang berniat jahat pada kita.

Terpopuler

Comments

Murni Banty

Murni Banty

bagus alur ceritax mengajarkan kita untuk selalu hati hati

2023-05-20

0

💎ka_riiss86☃️

💎ka_riiss86☃️

terimakasih thor telah membuat saya insom malam ini. tapi gpp semangat berkarya thor

2022-12-14

2

Kak Ya

Kak Ya

ga sabar liat danu dan ria kena karma nya 😁😁

2022-06-21

0

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!