Wajah wanita itu sangat cantik, sampai sampai Sarah tak henti hentinya menatap wanita tersebut seraya mengunyah makanan didalam mulutnya. Lesung pipit serta tahi lalat dibagian bawah mata perempuan misterius itu, sungguh menambah pancaran kecantikan yang ia miliki.
"Maaf apakah anda disini tinggal sendiri?" tanya Sarah dengan ragu.
Wanita itu menghentikan aktivitasnya dan segera menatap Sarah seraya tersenyum manis.
"Ya, aku tinggal sendirian disini. Apakah kau mau menemaniku gadis cantik?" tanyanya yang sontak saja membuat Sarah menggeleng cepat.
"Tidak, aku tidak mau. Ayah dan ibuku pasti sekarang juga sedang mencariku. Aku tak mau jauh dati ayah dan ibu. Aku sangat menyayangi mereka"
"Kau begitu menyayangi kedua orang tuamu ya" lanjut wanita dihadapannya seraya tersenyum.
Sarah melihat sekelilingnya yang begitu nampak sunyi dan sepi. Hingga matanya menangkap sebuah foto di dinding rumah kayu tersebut yang berisikan sebuah keluarga yang sangat bahagia. Didalam foto tersebut ada wanita misterius dihadapannya yang sedang menggendong seorang bayi dengan tahi lalat dibagian dagunya, serta seorang pria misterius yang bagian wajahnya tertutup oleh noda hitam.
"Maaf jika saya lancang. Saya ingin bertanya, apakah itu foto keluarga anda? kemana perginya suami serta anak anda?"
Wanita dihadapannya kembali menghentikan makannya dan menatap Sarah dengan datar. Hingga sontak saja membuat dirinya merasa ketakutan dan canggung.
"Mereka sudah diambil oleh penyihir jahat"
"penyihir?" gumam Sarah pelan.
"Ya, dia adalah wanita berhati ibl** yang sudah mengambil kebahagiaan keluargaku. Dia tega menyakiti anakku dan membuat suamiku berpaling dan meninggalkanku"
Sarah terdiam mendengarkan cerita wanuta tersebut.
"Maafkan saya jika menyinggung perasaan anda" Sarah menundukan kepala merasa bersalah.
"Tak papa nak. Lambat laun kau juga akan paham semua masalahku. Kau bahkan akan menyadari semua ucapanku yang akan menyangkut kehidupanmu"
"Maksudnya?"
"Tak usah kau pikirkan sekarang.Yang jelas sekarang kau habiskan saja dulu makananmu dan aku akan segera mengantarkan mu pulang kerumah. Ku yakin pasti ayah dan ibumu sekarang sedang menangisi kepergianmu. Dan kau harus berjanji kau takan mengatakan apapun tentang ku ataupun semua ucapanku pada siapapun. Itu adalah syarat yang harus kau patuhi agar aku mengantarkanmu sampai tujuan"
Sarah menganggukan kepala dan segera menyelesaikan makannya. Makanan yang sangat lezat, membuat Sarah begitu rakus dan tanpa disadari setengah bakul nasi ia lahap sendirian.
"Sudah selesai. Terimakasih karena sudsh merepotkanmu. Dan maafkan aku jika aku sudah lancang memasuki rumahmu dan menghabiskan juga makananmu" Sarah tersenyum kearah wanita tersebut.
"Ya, sudah sekarang kau bersiap siap untuk pulang. Ingat! jangan katakan apapun tentang semua ini pada siapapun. Mengerti ?"
"Iya" Jawab Sarah singkat.
Tak lama kemudian wanita tersebut bersiap siap untuk mengantar Sarah dengan memakai sebuah topi bertani yang menutupi wajahnya serta berjalan kearah pintu dengan Sarah dibelakangnya.
"Jika ada hal yang mengerikan diluar, kau ikuti semua ucapanku dan jangan melawan jika ingin selamat. Aku akan berusaha melindungimu untuk sampai dirumah"
Pintu dibuka perlahan. Menampilkan gelapnya malam yang sangat sunyi serta hanya rimbunnya pohon yang terlihat sepanjang mata memandang. Sarah berdiri dibelakang Wanita misterius itu dengan perasaan takut. Hanya sebuah senyum manis yang terukir diwajah cantik sang pelindung Sarah saat ini.
"Tenanglah gadis manis. Aku akan selalu berada didepanmu untuk melindungimu dari semua makhluk yang mencoba mendekatimu"
Langkah kaki yang begitu pelan diambilnya secara perlahan lahan. Tak ada bunyi binatang apapun dihutan ini, hanya suara gesekan antara daun daun yang tertiup angin saja.
Udara yang begitu dingin seketika membuat Sarah begitu mengigil dan sedikit merinding akibat sunyinya malam yang baru kali ini ia rasakan. Tak ada percakapan diantara keduanya hanya langkah kaki yang menginjak ranting serta rerumputan saja yang menjadi irama ditelinga mereka.
Hingga sebuah sosok mengerikan tepat berada didepan wanita yang menuntun Sarah membuat Sarah begitu terkejut dan terjatuh kebelakang.
"Siapa gadis manis itu Irma?" tanya nenek tua dengan lubang dimatanya.
"Dia adalah keponakanku nyi. Kau tak boleh menganggunya!" jawab wanita didepan Sarah yang baru saja ia tahu bahwa namanya adalah Irma.
"Hahahahah, keponakan? kulihat wajahnya tak mirip denganmu sama sekali. Aku merasakan energi yang begitu kuat dari anak ini Irma! kurasa dia akan menjadi santapan yang lezat bagiku untuk esok malam" nenek tua itu kembali berkata dengan membuka lenar mulutnya, hingga membuat bibirnya sobek dan memperlihatkan gigi tajam serta sebuah jari kecil yang menempel di bawah lidahnya.
"Sudah ku katakan padamu, dia adalah keponakanku! kau jangan pernah mengincarnya menjadi mangsamu jika tak ingin aku murka!" ancam Irma dengan geram.
Sarah hanya bisa terdiam membisu dan tak bisa bangkit dari tempatnya ia jatuh. Perasaannya begitu takut, serta keterkejutan akan sosok menyeramkan dihadapannya sontak saja membuat ia begitu syok.
"Hahahahah, kau berani mengancamku. Dasar set*n tengil! kau belum melihat wujud asliku kan?"
Nenek tua itu tak lama kemudian mengupas seluruh kulit diwajahnya dengan kukunya yang tajam, serta mulai merobek mulutnya hingga menganga. Rambut dikepalanya berubah menjadi belatung yang bergerak gerak serta darah berwarna hitam mulai keluar dari rongga mulutnya.
"Kau berdirilah dibelakangku, jika aku katakan lari, maka kau larilah kearah utara dan pejamkan matamu. Ingat! jangan mendengarkan suara suara yang memanggil namamu walaupun suara itu seperti suara kedua orang tuamu! apapun yang terjadi, ingatlah semua perkataanku dan teruslah berlari kearah utara sampai kau menemukan sebuah cahaya berwarna jingga. Paham!"
Sarah hanya bisa melongo tanpa bisa menjawab.
"Paham tidak !" bentak Irma dengan keras.
Sontak saja Sarah yang terkejut kemudian bangkit dan berdiri dibelakang Irma. Irma yang saat ini tengah berhadapan dengan nenek tua tersebut hanya bersenandung menyanyikan sebuah lagu yang Sarah pun tak tahu entah apa artinya itu. Dirinya hanya bisa berdiri ketakutan dibelakang Irma tanpa bisa berkata apapun.
Nenek tua tersebut mengeluarkan darah yang pekat dari mulutnya hingga membuat Sarah begitu sulit bernafas sebab menahan rasa mual yang bergejolak diperutnya. Rambutnya yang berubah menjadi belatung, kini satu persatu meloncat kearah Irma hingga membuat Irma mengibaskan selendang dipinggangnya untuk menyingkirkan belatung yang ukurannya sebesar jari jari pria dewasa.
Perlahan lahan, nenek tua tersebut melihat kearah Sarah dan mulai melemparkan sehelai rambut kusut yang ia sembunyikan dibalik pingangganya hingga membuat Sarah terkejut dan lehernya terikat dengan kekuatan gaibnya.
Sontak saja Irma yang melihat bahwa Sarah sudah diikat dengan rambut itu mencoba melepaskannya dengan kekuatan yang ia miliki. Namun, semakin Irma mencoba memutus rambut itu, semakin kencang pula ikatan yang menempel dileher Irma.
Kini tampialn Irma perlahan lahan mulai berubah. Badannya yang tadi berkisaran hanya memiliki tinggi 160cm dengan bobot hanya 56kg kini berubah menjadi setinggi pohon kelapa dengan lidah yang menjulur sampai kebawah.
Sarah yang semakin ketakutan dengan perubahan wujud Irma mulai menangis kencang walaupun suara serta nafasnya tertahan akibat cekikan rambut nenek tua tersebut dilehernya.
Nenek tua yang melihat perubahan wujud Irma sedikit terkejud dan perlahan mulai berjalan mundur. Ia paham betul dengan resiko yang akan ia hadapi jika sampai Irma menangkapnya.
"Sekarang kau yang baru tahu wujud aslikukan?" tanya Irma dengan senyum mengerikan dengan lidah yang mengeluarkan liur berbau busuk.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 130 Episodes
Comments
nath_e
😏😎sereeem
2023-01-25
0