Belum sempat ia bangkit dari ranjang tempat tidurnya, ia kemudian menatap punggung gadis yang berjalan tepat di depan kamarnya.
"Siapa dia?" gumam Sarah pelan.
Tak lama kemudian, ia bangkit dengan tergesa gesa dan menatap punggung gadis yang kini berada didepan kamar disebelahnya.
"Siapa kamu?!" teriak Sarah dengan kencang.
Gadis itu terdiam tanpa suara dan hanya menatap pintu didepannya. Hingga tak lama kemudian gadis itu pun dengan tiba tiba mentap pada Sarah dengan mengerikan dan senyumnya yang menyeringai.
Sarah yang terkejut pun terduduk diatas lantai tak dapat bersuara. Gadis itu adalah arwah yang Sarah pun tak tahu dia siapa dan datang darimana.
"Maaf nyonya kenapa?" suara lembut dari arah belakang Sarah sontak saja membuatnya menatap ke arah sumber suara.
Matanya membulat kala melihat gadis yang sangat cantik kini berada didekatnya bahkan ia pun tak tahu darimana asal gadis yang saat ini ada dibelakangnya.
"Si..siapa kamu?" tanya Sarah dengan terbata.
"Maaf sebelumnya jika saya lancang datang kesini. Perkenalkan saya Mira, saya pelayan baru dirumah anda. Saya ditugaskan untuk menjadi asisten pribadi anda" Mira tersenyum kearah Sarah.
"Ja..jadi kau adalah asisten pribadiku?"
"mengapa Ibu dan Ayah tak membicarakan dulu hal ini padaku" gumam Sarah pelan.
"Ya sudah kamu ikut aku kebawah. Dan temani aku makan didapur" Sarah mengajak Mira turun dari lantai dua dan pergi menuju dapur untuk makan.
Dari kejauhan terlihat Danu dan Ria kini sedang berbincang di ruang tamu dan menatap Sarah yang sedang berjalan beriringan bersama Mira. Mata Danu tak lepas dari tubuh Mira yang begitu berisi dan menggoda baginya. Walaupun Mira seusia dengan anaknya, Danu seperti mendapatkan semangat dan nafsu kala melihat Mira yang begitu memesona.
"Sayang, mau kemana?" tanya Ria pada Sarah.
"Mau makan bu. Oh ya, kenapa Ibu sama ayah gak bilang sama Sarah kalau mau ada pelayan baru disini?" Sarah balik bertanya pada ibunya.
"Oh, iya ibu lupa nak. Ibu tadinya mau memberikan kejutan untukmu. Tapi kau sudah beryemu dengan Mira terkebih dahulu. Ibu pilih Mira karena ia terlihat baik dan cocok untuk menjadi temanmu disini. Selain itu dia juga bisa menjadi sahabtmu dirumah kan? Nanti juga rencananya ibu sama ayah mau nyekolahin dia disekolahmu biar kamu gak kesepian. Iya kan yah?" tanya Ria pada Danu yang menatap Mira dengan tatapan menjijikan.
"Eh,iya, iya. Dia akan ayah sekolahkan disekolahmu Sarah. Dia akan ayah bimbing dulu untuk mengikuti ujian kejar paket supaya bisa setara dengan kelasmu."
Sarah menganggukan kepala dan menatap Mira yang menunduk dengan senyumnya yang aneh.
"Ya sudah aku lapar, aku mau ajak Mira dulu makan. Ibu sama ayah juga ayo makan"
Sarah berjalan diikuti Mira mengekor dibelakangnya. Danu pun segera bangkit dan berjalan mengikuti putrinya.
"Ayo Ria, kita makan bersama" ajak Danu pada istrinya.
Ria pun menganggukan kepala dan mulai berjalan ke arah dapur.
*****
Bi Darsih yang sudah selesai menghidangkan makanan diatas meja kemudian pergi meninggalkan majikannya beserta Mira yang kini tengah duduk bersama keluarga besar Danu.
"Bibi mau kemana? ayo kita makan bareng" ajak Mira pada Bi Darsih yang saat ini menatap terkejut.
"Mira, Bi Darsih biasa makannya nanti sama pak supir. Kamu makan saja sama kita. Biarkan pelayan itu makan nanti" potong Ria dengan wajah yang dingin.
"Tapi saya juga pelayan nyonya. Kenapa harus dibedakan"
Ucapan Mira sontak saja membuat Ria sedikit terkejut dengan keberanian Mira dalam mengatakan hal demikian pada dirinya yang notabene adalah majikannya.
Saat Ria hendak mengatakan sesuatu, Danu memegang tangan istrinya dan tersenyum.
"Mira, Bi Darsih memang makannya suka nanti ketika kami selesai. Dia akan makan bersama Pak Kasim supir kita sebab makanan ini dia tak suka"
Mira menganggukan kepala tanda mengerti. Sedangkan Sarah menatap Mira dengan seribu pertanyaan yang ada dikepalanya. Entah kenapa ia begitu kurang srek dengan pelayan baru itu, apalagi dia berani sekali menanyakan hal yang sudah ibunya tetapkan selama ini.
Sarah berfikir bahwa ibunya melakukan hal itu pada Bi Darsih karena memang Bi Darsih tak menyukai makanan yang sedang ia santap saat ini. Semur daging sapi dengan ati sapi yang hanya di sup dengan bumbu garam saja.
"Makannya sangat lezat nyonya. Terimaksih" ucap Mira dengan senyumnya yang membuat hati Danu seakan berdebar debar.
"Sama sama Mira, jangan lupa nambah lagi makannya agar kamu semakin sehat dan berisi"
"Terus kalo dia berisi kenapa emang mas?" tanya Ria penasaran
Danu seketika menjadi kikuk dan salah tingkah.
"Gak papa kok. Mas hanya senang saya melihat ada putri kedua dirumah kita. Mas harap dia bisa menjaga Sarah dengan baik"
Ria tersenyum dan menggenggam tangan Danu dengan mesra. Mira menatap adengan tersebut dan tak sengaja menjatuhkan sendoknya kelantai.
"Kamu kenapa Mira?" tanya Ria panik.
"Gak papa nyonya, tangan saya hanya licin"
Danu yang menyadari gimik muka Mira yang tak suka menatap dirinya bermesraan dengan Ria mulai sadar bahwa Mira menyukainya. Danu mulai mendapatkan celah atas nafsunya pada Mira.
Hingga ia pun dengan berani menganggkat kakinya dan mulai menggesekan telapak kakinya kepada kaki Mira yang sangat halus.
Perlakuan tersebut sontak saja membuat Mira terkejut dan membulatkan matanya yang indah. Namun lama kelamaan Mira kemudian membalas perlakuan Danu hingga keduanya kini mulai melakukan hal tak terpuji.
Sarah dan Ria yang tak sadar bahwa ayah dan pelayan barunya ternyata memiliki niat buruk didalam rumahnya hanya fokus pada makanan, hingga saat makanannya sudah habis keduanya mulai mengambil gelas berisi air dan minum sampai tandas.
"Mas ayo kita tidur" ajak Ria pada Danu yang sontak saja membuat Danu kelabakan dan bangkit.
"Eh, iya iya. Ayo kita tidur" Danu menatap kearah Mira.
"Kalian habiskan makanannya dan segera tidur"
"Baik ayah" Sarah tersenyum manis kearah ayahnya.
Danu dan Ria berjalan meninggalkan Sarah dan Mira yang masih menghabiskan makanannya.
"Mir, kamu tidur dimana?" tanya Sarah yang sebaik mungkin menerima kehadiran gadis tersebut.
"Saya tidur dikamar tamu nyonya"
"Jangan panggil aku nyonya. Aku seumuran denganmu, panggil saja Sarah"
"I..iya Sarah"
"Aku ke kamar duluan ya. Jangan lupa tutup pintu kamarmu jangan sampai ada makhluk mengerikan masuk kedalam kamarmu hahahahahah" Sarah tertawa dengan keras membuat lelucon yang ia sendiripun sebenarnya tak ingin tertawa sebab tak lucu.
Sarah mencoba untuk membuat Mira tak nyaman berada didekat dirinya sebab Sarah merasakan ada yang tak beres dengan gadis yang dibawa ayah dan ibunya tersebut.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 130 Episodes
Comments
Kak Ya
yuukk lanjuut lg thoor 👍🤠
2022-06-28
0