Ketika kehidupan menempatkan batu di jalanmu, maka jadilah air. Setetes air yang terus-menerus akan mengikis bahkan batu yang paling keras sekalipun. Begitu juga Alex dan Zoya, mereka memang memiliki sifat yang hampir sama, sama-sama kerasa kepala tapi dengan sikap lembut di antara mereka yang terjadi sesekali membuat salasatu nya mengaku kalah karena terhanyut dalam kelembutan nya.
Terutama Alex, yang hidupnya tidak pernah merasakan kasih sayang seorang Ibu tiba-tiba mendapatkan perilaku yang menurutnya sangatlah sulit di ungkapkan. Perhatian, kelembutan yang didapatkan di waktu yang tepat membuat dia merasa sangat di pedulikan.
Zoya mengobati tangan Alex yang terluka dengan hati-hati terlebih lagi ketika Alex kembali meringis kesakitan, dengan telaten nya Zoya meniupkan area yang terasa sakit itu dengan sangat lembut sampai Alex pun tidak lagi merasakan apapun. Sensasi dingin dari cairan antiseptik dan nyeri yang pasti terasa seakan hanya ada rasa sejuk karena hembusan angin dari mulut Zoya.
Netra Alex tidak teralihkan pada wajah Zoya, jantung nya kembali berdegup tapi beberapa saat kemudian ia menyadarkan dirinya sendiri, kalau dia tidak akan pernah menaruh hati pada gadis yang ada di depannya itu.
''Sudah, sudah. Jangan mencari kesempatan untuk menyentuh tangan ku,'' ucap Alex tanpa menatap Zoya dan berlalu begitu saja tanpa mengucapkan kata terima kasih karena Zoya yang membantu membersihkan lukanya.
Zoya tercengang dengan ucapan Alex, dia tidak menyangka kalau perbuatan nya di anggap mencari kesempatan untuk mendekati nya, walaupun dia juga tidak mengharapkan kata terima kasih dari pria bernama Alex itu. ''Dasar pria aneh!'' cebik kesal Zoya.
Di balik tembok pembatas ruangan, Alex berdiri di sana ia pandang balutan perban yang melingkar di tangan nya, bibirnya bergerak membentuk bulan sabit, namun apa arti senyuman itu?
Merasa tubuhnya sudah terlalu lengket karena keringat, Zoya pun memutuskan untuk pergi mandi.
30 menit kemudian, Alex yang baru saja keluar dari ruang kerjanya berniat untuk mencari Zoya untuk mengajaknya pergi membeli makanan, namun tidak juga ia jumpai. Dari dapur, ruang tamu dan kamar semua Alex jelajahi namun Zoya tidak ada di sana, dan hanya ada satu tempat yang belum ia jumpai yaitu kamar mandi yang ada di kamarnya.
Tidak mendengar suara apapun dari dalam sana, Alex membukanya begitu saja tanpa mengetuk nya lagi, dan ia terkejut karena melihat jelas Zoya yang sedang menyabuni tubuhnya di dalam bathtub dan membelakanginya. Matanya seakan ingin mencuat keluar, keringat pun tiba-tiba keluar membasahi kepalanya, dan apa itu? ada sesuatu yang hidup di bawah sana.
Tanpa membuat suara, Alex kembali menutup pintu kamar mandi dengan sangat perlahan, jantung nya berdegup kencang, dan sosok tubuh bagian belakang yang bersih tanpa cacat itupun terus menerus mengganggu akal sehat nya.
''Sial! kenapa dia tidak mengunci pintu dari dalam, apa dia sengaja agar aku dapat melihatnya. aakhhh Astaga!!'' jerit Alex dengan suara yang di pendam di bantal sofa.
Ceklek. Suara pintu terbuka membuat Alex seketika mengubah posisi duduknya, bantal sofa yang tadi ia pegang seketika ia taruh di atas pahanya.
''Sial, kenapa si Joni masih aktif juga.'' Ucap nya dalam hati.
Zoya keluar dengan baju piyama yang hanya sebatas lutut dan pastinya memperlihatkan betis nya yang sedikit basah juga tentunya putih dan jenjang. Alex melirik ke arah Zoya persis ke arah kakinya, menelan ludah dengan susah payah, juga membuat nya menggelinjang gelisah.
Zoya melirik ke arahnya, alisnya menyatu heran karena tingkah Alex yang menurutnya selalu aneh.
''Ada apa? apa masih sakit?'' tanya Zoya dengan cueknya, sembari tangannya mengusapkan body lotion ke lengannya.
''Ti-tidak, hanya luka kecil,'' jawab Alex masih dengan tingkah yang gelisah.
''Oh.''
Jawaban andalan Zoya yang membuat Alex kerap kesal karena kata singkat itu.
''Aku, pergi mandi dulu.'' Ucap Alex yang tidak biasa untuk mandi pun berpamitan. ''Ada apa lagi dengannya?'' gumam Zoya.
Nafas Alex tersengal-sengal, keringat mulai bercucuran di sekujur tubuhnya, bagaimanapun pergaulan dia dulu dan mengenal berbagai jenis Wanita, baru pertama kalinya juga ia melihat tubuh wanita jelas di matanya tanpa menggunakan pakaian walaupun yang ia lihat hanya bagian belakangnya saja, yaitu Zoya, gadis yang sudah menjadi istri kontrak nya tapi tetap sah di mata hukum dan di akui dunia.
Alex menatap dirinya di cermin, ia benar-benar di buat gelisah karena terbayang-bayang punggung mulus Zoya, adik kecilnya pun terus mendesak di dalam sana yang di panggil Alex dengan nama 'Joni'.
Alex melihat ke arah bathtub tempat Zoya mandi tadi, dan semakin membuat nya tidak tahan ingin mengeluarkan sesuatu dan dengan terpaksa Alex pun melakukan ritualnya di dalam bak mandi sana dengan mulut yang di sumpal dengan bajunya, agar jeritan-jeritan durjananya tidak terdengar sampai keluar kamar.
Merasa perutnya lapar, Zoya pun meraih jaket tebalnya untuk ia kenakan, dan tanpa berpamitan lagi pada Alex, Zoya keluar untuk mencari makan karena Alex yang sudah setengah jam lamanya masih di dalam kamar mandi sana.
Sebuah kedai makanan kecil yang menjual makanan cepat saji seperti nasi goreng dan mi yang di goreng adalah pilihan Zoya untuk membeli makan.
Kedai yang cukup ramai pengunjung membuat Zoya harus antre dengan sabar, dan tanpa di duga ia kembali bertemu dengan Aiden yang baru saja keluar dari kedai itu bersama seseorang yang sepertinya baru saja selebriti makan.
''Yaya?!'' panggil Aiden.
''Kak Aide..n-'' raut wajah Zoya berubah karena melihat seseorang yang berdiri di belakang Aiden yang memang datang bersama lelaki 27 tahun itu kesana.
''Kau sedang mengantre?'' Zoya hanya mengangguk.
''Oh ya kenalkan dia-''
''Hai, aku Nisah teman dekat Aiden, kau?'' potong wanita yang bersama Aiden.
''Oh dia Zoya, teman lama ku,'' sambar Aiden menjawab mewakili Zoya.
Zoya hanya mengangguk memberikan salam dengan senyuman tipisnya. ''Oh ya kalau begitu, aku pergi dulu ya Ai. Terima kasih atas traktiran mu, bye Zoya.'' Wanita bernama Nisah pun berlalu pergi.
''Emm kamu ingin makan di sini?'' tanya Aiden.
''Tidak kak, aku memesan untuk ku bawa pulang,''
''Baiklah, aku akan menemani mu.''
Meninggalkan Zoya yang masih menunggu pesanannya siap, Alex yang baru saja selesai mengeluarkan yang membuat nya sesak karena Zoya, segera membasuh dirinya dengan bersih. Setelah selesai ia pun keluar dari sana dengan hanya memakai handuk nya yang di lilitkan di pinggang kekarnya.
Memakai baju oblong dan celana pendeknya, Alex turun dari kamarnya, matanya mencari keberadaan Zoya yang tidak ada dimana-mana. Dan tidak sengaja matanya melihat ke arah bawah karena dia juga sedang berada di balkon, matanya memicing memperjelas penglihatannya dan lagi-lagi yang di lihatnya membuat dia emosi kembali.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 79 Episodes
Comments
firdah
astaghfirullah,Joni 🤣🤣🤣si Joni emng nakal ya Lex.😂🤣😪
2022-06-24
0
🥰🥰 Si Zoy..Zoy..🤩🤩
Judul nya ' JONI '
Aku kira ada tokoh pria lagi 🤭🤭🤭ternyata oh ternyata...ngakak aku Thor...😂😂😂😂😂
2022-06-24
2
🥰🥰 Si Zoy..Zoy..🤩🤩
Lanjut lagi Thor...
2022-06-24
0