Berdiri dengan terus memperhatikan penampilannya saat ini, gadis berusia 20 tahun itu terus berdecak kagum dengan gaun indah yang saat ini ia kenakan.
Walaupun dia belum mengerti kenapa ia di dandani seperti itu, tapi tidak dapat di pungkiri ia benar-benar merasa senang. "Apa ini pekerjaan tambahan? heemmm, apakah hari ini aku akan menjadi bridesmaid?" gumamnya terus.
Suara pintu terbuka membuat gadis yang bernama Zoya Khanza menoleh ke arah suara itu berasal, Tuan yang ia tahu adalah mempelai pengantin pria yang tadi meminta nya untuk tetap di sana kini berdiri di ambang pintu dengan terus memperhatikannya.
Zoya yang merasa canggung hanya diam dengan terus menundukkan kepalanya, tapi ada sesuatu yang ia sadari saat ini, kenapa gaun yang di kenakan nya terlihat serasi dengan tuxedo yang di kenakan pria itu?.
"Kau punya beberapa waktu untuk memahaminya, baca itu dengan teliti, aku akan menunggu." Ucap nya dengan melempar sebuah berkas pada Zoya yang langsung mengambil nya dan membacanya.
Alexander Gilbert, pria dewasa yang sudah berusia matang itu berjalan melewati Zoya yang masih membaca berkas yang di berikan nya. Dengan terus mengetuk-ngetuk jarinya di kusen jendela Alex menunggu gadis itu selesai dengan berkas tersebut.
"Apa harus selama ini?" celetuk Alex.
"Tuan, jadi maksud mu, aku akan menggantikan mempelai wanita mu? dan apa anda serius dengan nominal yang anda janjikan untuk membayar ku?" tanya Zoya dengan mata yang melebar.
"Ya! kau hanya perlu menjadi mempelai ku di altar sana, dan nominal yang kau lihat itu akan segera masuk ke rekening mu, bagaimana?"
Zoya terdiam, sejujurnya ia sangat tergiur dengan nominal uang yang sangat banyak menurut nya itu, tapi apa dia akan merelakan status nya hanya demi uang? Zoya terus menimbang-nimbang apa yang akan ia putuskan.
"Kamu tidak ada hak untuk menolak karena sudah mengenakan semua ini, jika memang kau menolaknya, kau akan membayar semuanya." Zoya tersentak kaget mendengarnya, apa ini? kenapa ini bisa terjadi padanya, bahkan dia tidak bisa menolak dan harus menerima perjanjian itu.
Dengan helaan nafas yang panjang iapun menyetujuinya, ada kepuasan tersendiri melihat wajah gadis di depannya yang sangat terlihat tertekan itu, dan tanpa ia sadari, kini ia menyunggingkan senyuman dengan sebelah bibirnya.
"Bagaimana lagi, aku juga harus menyetujui nya kan, lagipula untuk menolak dan membayar ini semua, mana aku punya uang," gumam Zoya dan terdengar oleh Alex.
"Kau mengambil keputusan yang tepat, lagipula kamu juga sedang membutuhkan uang untuk biaya pendidikan mu, bukan?"
"Hei! apa anda mencari tahu latar belakang ku!" teriak Zoya tidak terima.
"Harus, karena aku tidak ingin berurusan dengan orang yang sembarangan." Jawab Alex dengan lalu melangkah menuju Zoya dengan menatap dengan tatapan mata yang dingin.
"Ikut aku, setelah keluar kamar kau harus menggandeng lengan ku, paham!" dan di angguki Zoya dengan malas.
Ya, Alex telah mencari tahu latar belakang kehidupan Zoya saat ia meninggalkan kamar tadi, dan dia tidak salah menilai dengan sekali melihat, karena Zoya yang tidak pernah tersandung kasus apapun dan tidak pernah ada terlibat skandal yang akan merugikan nya kelak.
Sesuai instruksi Alex, Zoya menggandeng lengan Alex bak mempelai pengantin wanita sungguhan yang sebenarnya ia hanyalah 'Mempelai Pengganti' dan akan mendapatkan bayaran yang sesuai dengan perjanjian.
Suara musik iringan pengantin terdengar menggema saat Alex dengan Zoya berjalan bersama di atas red karpet yang terbentang, tepukan tangan pun mengiringinya dan tibalah mereka di panggung altar yang sudah di sediakan.
Menatap wajah para tamu, sejujurnya Zoya merasa tidak nyaman, karena harus membohongi semua orang dengan perjanjian mereka, tapi ia berdiri di sebelah Alex dengan profesional dan itu dapat di lihat dari mata Alex.
"Jangan pernah menundukkan kepala mu, kau akan membayar pinalti jika melakukan nya!" ancam Alex dengan berbisik.
"Sial, pria ini semakin bertingkah, tapi tidak apa-apa. Zoya ingat angka nol yang sangat banyak itu," gumam Zoya dalam hatinya.
Rangkaian acara berjalan dengan semestinya, dari janji dusta yang seharusnya menjadi janji suci, mereka katakan dengan lantang, dan pemasangan cincin di masing-masing jari mereka sudah mereka lewati, tapi saat tiba waktunya yang memang seharusnya mempelai pria harus mengecup kening mempelai pengantin wanita, Zoya tidak menyangka jika Alex benar-benar mengecupnya dengan santainya.
Suara tepukan tangan yang bergemuruh kencang dengan berbarengan jantung Zoya yang berdetak dengan kencang juga, sungguh ia tidak pernah memimpikan hal seperti ini, terlebih lagi berdiri di samping pria yang tidak sama sekali di kenalnya yang saat ini sudah menjadi suaminya, walaupun hanya di atas surat perjanjian.
Acara masih berlangsung, Alex yang sedang berbincang dengan rekan bisnis nya terus membawa Zoya untuk tetap selalu berada di sampingnya. Zoya yang hanya duduk dengan sebuah piring yang berisikan potongan buah segar hanya mendengarkan tanpa mengerti arah pembicaraan mereka.
"Hahah.. Ya bisa di atur jadwalnya, jika ada waktu saya dan istri saya akan berkunjung ke rumah," ucap Alex menanggapi ajakan rekannya.
Zoya yang mendengar Alex tertawa dan menyangkut pautkan dirinya seketika menoleh, matanya terus terkunci pada wajah Alex yang tegas nan tampan, tapi saat Zoya mengunci pandangan nya di wajah tampan Alex, pria yg di pandang nya ternyata memergokinya.
"Aku tahu kalau aku ini tampan," bisik Alex yang seketika membuat Zoya tersadar dari lamunannya.
"Aku juga tahu, kalau aku ini cantik," balas Zoya dengan menohok, entah kenapa ia tidak lagi merasa takut dengan pria brewok itu, ia bersikap seolah-olah sudah mengenal nya lama walau kenyataannya ia baru mengenal pria bernama Alexander itu beberapa jam yang lalu.
"Percaya diri sekali dia," ucap Alex dalam hatinya.
Hari sudah mulai malam, Zoya dan Alex pun sudah berganti pakaian, yang tadinya mereka mengenakan gaun pengantin dan tuxedo, saat ini Alex memakai kemeja hitam putih dengan tambahan rompi, dan Zoya memakai dress cantik yang sangat cocok di tubuhnya.
Malam hari suasana pesta lebih santai dari sebelumnya, ya karena tamu di malam hari hanyalah para pemuda dan juga gadis-gadis yang usianya sepantaran dengan Alex, ya karena mereka teman juga para karyawan Alex.
Zoya yang tidak sama sekali mengenal mereka, memilih menyendiri di tepi kolam, melihat-lihat dan berkeliling, sungguh baru pertama kali ia berada di pesta yang berkelas dan bahkan ia berada di sana sebagai mempelai sang pemilik pesta.
"Mimpi apa aku semalam, bahkan tadi pagi aku berpikir akan makan apa esok hari karena tidak sama sekali mempunyai uang, dan sekarang, bahkan aku bisa di katakan adalah ratu semalam disini."
"Andai ini nyata," lanjutnya.
Di sela-sela lamunan, seseorang yang berdiri di sebrang kolam terus memperhatikannya tanpa Zoya sadari, dan bahkan orang itu saat ini sudah melangkah untuk menghampiri nya.
"Zoya? kau kah itu?"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 79 Episodes
Comments
Wiwik Wardoyo
oh owh siapa diaaa
2022-11-10
0
Yunit Faiz
next Thor
2022-06-17
1
🥰🥰 Si Zoy..Zoy..🤩🤩
Di lanjut terus...
2022-06-10
0