Menangis Dipelukan Aiden

Desus desus sang direktur datang bersama karyawan magang menyebar luas ke seluruh kantor terutama bagian divisi tempat Zoya bekerja. Yang semula Zoya sudah mempunyai banyak teman seketika semua pun menjauh, semua bergosip tentang dirinya.

walau bagaimanapun Zoya seorang gadis yang cuek Tapi tetap saja perkataan yang didengar untuknya terus mengganggu konsentrasi nya dalam bekerja.

pekerjaannya berantakan terlebih lagi ketua devisi yang terus menyalahkan dirinya karena target pekerjaan yang seharusnya selesai sore ini harus tertunda dan mendapatkan teguran keras.

waktu makan siang pun tiba, Zoya yang tidak nafsu makan malah pergi ke rooftop kantor, dan kepergian Zoya ke sana tidak ada seorangpun yang tahu. Mark yang diperintah Alex untuk menemui Zoya kebingungan karena yang dicarinya tidak ada di tempat, bertanya dengan yang lain pun jawabannya sama 'tidak tahu'.

berulang kali mark menghubungi Zoya namun tetap tidak bisa tersambung. Alex yang baru saja selesai mengadakan rapat dengan investor besar dari luar negeri dan juga dengan perusahaan Smith Qua, langsung menghubungi Mark karena sampainya ia di ruangan, Zoya belum juga datang.

Di rooftop, Zoya yang sedang kesal dengan apa yang terjadi hari ini dan itu karena Alex yang memicu terjadinya gosip di kantor. Ponsel yang sengaja ia matikan karena tidak ingin di ganggu sebab dia juga membutuhkan waktu untuk sendirian menenangkan pikirannya yang kalut.

''Kesal,,kesal,,kesal!!'' teriak Zoya yang sengaja untuk melegakan hati nya.

''Aku berharap kau numbuh buntut, Alexander Gilbert !!!'' lanjutnya dengan makian yang asal karena suasana hatinya yang buruk memang karena Alex.

Hahahaha...

Suara tawa dari belakang membuat Zoya terkejut, perlahan ia berbalik dan tidak ia sangka karena yang mentertawakan makiannya adalah Aiden.

Ya karena selesai menghadiri rapat, Aiden yang sedang menerima telpon masuk dan berniat mencari suasana yang sepi karena tidak ingin di ganggu oleh kebisingan karyawan kantor yang sedang riuh karena ada projects baru yang sedang mereka kerjakan, akhirnya datang ke rooftop dan tidak sengaja mendengar makian yang kluar dari mulut seorang gadis yang sangat dia kenal, Zoya Khanza.

''Kau memaki kekasih mu sendiri? hahahahah..'' tawa Aiden terus geli terdengar membuat Zoya malu karena nya.

''Ka Aiden, kau disini?'' lirih Zoya.

''Ya, aku beruntung bisa mendengar gadis cantik memakai seseorang, terlebih lagi kekasih nya sendiri .'' Aiden terus mengejek Zoya yang semakin memanyunkan bibirnya.

''Ka,,''

''Hahahh, iya iya maaf.''

Aiden melangkah mendekat ke tempat Zoya berdiri, Zoya berbalik kembali menghadap keluar gedung, begitu juga Aiden, melihat pemandangan di siang hari yang sedikit mendung membuat suasana semakin sejuk.

Pria 27 tahun itu menoleh, melihat wajah Zoya dari samping, mengagumi nya dalam hati, dan tidak sadar kalau dirinya tengah melamun saat ini.

''Kak?'' panggil Zoya, ''Kak Aiden?'' panggilnya lagi namun Aiden masih menatapnya tanpa berkedip.

''Kaka Aai?!'' panggil Zoya lagi namun dengan panggilan yang membuat Aiden tersadar dan tertawa kecil.

''Rupanya kau benar Yaya ku,'' ucap Aiden, Zoya menutup mulutnya karena terkejut dan tidak menyangka kalau dirinya bisa memanggil Aiden dengan panggilan nya dulu.

''Kau benar Yaya si manis yang selalu menggangguku, kan?'' tanya Aiden, Zoya pun terdiam tapi kemudian ia hanya mengangguk pelan.

''Aku memang tidak salah menduga, tapi aku sedikit kecewa padamu, kenapa kamu tidak mengatakan kalau kau Yaya sejak awal kita bertemu lagi, setelah sekian lama.''

''Maaf,,'' lirih Zoya.

''Tidak apa-apa, tapi aku cukup senang karena kau sudah tumbuh menjadi gadis cantik, dan ku lihat kehidupan mu sekarang sudah jauh lebih baik.'' Mereka kembali terdiam sejenak.

Tangan Aiden terulur mengelus kepala Zoya dengan lembut, tatapan mata Aiden sangat dalam tersirat kalau sebenarnya ia merindukan si manis Yaya, anak perempuan yang selalu menganggu dirinya.

''Bagaimana keadaan Ibu mu? aku harap lelaki brengsek itu tidak lagi menyakiti kalian,'' Mendengar perkataan Aiden Zoya tertunduk dalam-dalam, bahkan Aiden dapat melihat kalau tubuh Zoya gemetar bertanda kalau dirinya sedang menangis tanpa suara.

''Ada apa, hmmm?'' Aiden menyentuh pundak Zoya dan membalikkan nya agar ia dapat melihat Zoya dengan jelas.

''Setelah kamu pergi banyak masalah yang aku hadapi, Paman Remon yang selalu menyiksa kami, dan sampai ketika ibu menyuruh ku untuk kabur dari sana. Dan..'' suara Zoya semakin lirih terdengar bahkan ia tidak lagi mampu melanjutkan ucapannya, seakan keluh kesahnya ia keluarkan semua pada orang yang tepat yang di pendam nya selama ini.

Aiden yang merasa Zoya butuh sandaran merangkul nya dan membawanya ke dalam pelukannya dan melupakan kalau Zoya bukan lagi gadis singel, melainkan sudah memiliki lelaki sebagai kekasihnya.

Zoya menangis dengan sangat lirih di pelukan hangat Aiden, sungguh sudah lama ia tidak menunjukkan dirinya yang rapuh di hadapan orang lain begitu juga pada teman-temannya, ia selalu ia tunjukkan adalah Zoya yang ceria juga aktif.

Tanpa mereka sadari di pintu akses keluar masuk untuk ke rooftop kantor ada seseorang yang berdiri dengan tatapan mata tajam juga tangan yang mengepal kuat, wajah yang memerah dan juga urat-urat leher yang menegang menahan amarahnya.

Alex, ya dia pria yang sudah mengikat Zoya di hubungan suami istri dalam surat kontrak. Apa haknya untuk marah? dia sendiri pun tidak mengerti, tapi setiap melihat Zoya dengan Aiden amarah nya selalu saja tersulut.

Alex berbalik dan pergi dari sana, melewati anak tangga yang bisa langsung ke ruangan nya, tapi sebelum ia membuka pintu ruangan nya, ia sudah tidak bisa lagi menahan diri untuk meluapkan emosi nya yang di pendam tadi. Buughhh

Tangan nya memukul dinding dengan sangat kuat sehingga membuat buku-buku tangan nya terluka dan berdarah. Duduk di kursinya dan meraih gagang telepon menekan angka 2 yang langsung tersambung pada ruangan Mark. ''Keruangan ku sekarang !'' Braakk.. Alex menutup sambungan telepon dengan membantingnya.

Tidak lama kemudian Mark pun datang dengan wajah yang menyimpan pertanyaan. ''Aku tidak mau tahu, kita harus memenangkan tender dan membuat Smith Qua kalah telak, walaupun kita harus menurunkan harga penawaran dengan drastis.''Mark terkejut karena pertama kali ini Alex mau menjatuhkan orang dengan cara sedikit licik, karena bagaimanapun Alex pengusaha yang jujur dan profesional. Lalu ada apa dengan Alex saat ini?

''Tapi Lex-?''

''Lakukan apa yang aku katakan!'' tegas Alex tidak ingin ada bantahan dari Mark.

''Baiklah,,'' Mark berlalu dari sana meninggalkan Alex yang masih menahan amarahnya.

.

Zoya dan Aiden saat ini duduk di kursi yang tersedia di rooftop, suasana hati Zoya yang berangsur membaik karena telah meluapkan nya pada Aiden dan hanya meninggalkan mata yang sembah dan hidung yang memerah.

''Kau tidak perlu khawatir lagi, jika ada sesuatu yang membuat kau tidak tenang, kamu bisa menghubungi ku.''

''Terima kasih, kak Aiden.''

Suara deringan ponsel membuat Aiden segera mengambil ponselnya yang ia simpan di dalam sakunya. ''Aku angkat telepon dulu.'' Zoya pun mengangguk.

Wajah Aiden berubah ketika menjawab telepon nya, dan langsung mematikan telpon. Ada sesuatu yang terjadi pada Aiden dan itu dapat Zoya lihat.''Ada apa?''

''Hah? oh tidak, tidak apa-apa kan jika aku pergi,''

''Apa ada sesuatu?''

''Tidak, tidak begitu darurat, hanya saja mereka memerlukan ku.'' Aiden pun langsung pergi setelah Zoya meng' iyakannya.

Merasa sudah lebih tenang, Zoya pun berniat pergi dari sana untuk melanjutkan pekerjaannya sampai menjelang malam hari.

Harapannya setelah ia menenangkan diri di rooftop tadi siang semua gosip sirna, namun ternyata tidak! semua masih berbisik setiap kali ia berjalan melewati para karyawan dan itu yang membuat Zoya sangat ingin segera pergi dari sana.

Dengan kaki yang di seret, Zoya masuk ke dalam apartemen, dan mengganti sepatu nya dengan sendal teplek khusus di dalam ruangan.

Matanya melirik ke arah meja dapur dan terlihat Alex yang sedang melakukan sesuatu, awalnya ia tidak ingin mempedulikannya tapi ringisan Alex mengganggu telinga nya dan terpaksa ia menghampiri Alex ke sana.

Matanya melihat tangan Alex yang terluka dan pria menyebalkan itu seperti sedang mengobatinya sendiri namun terlihat kesulitan. Kapas yang Alex pegang pun Zoya ambil. ''Berikan tangan mu, tuan.'' Ucap Zoya dengan malas, walaupun dia saat ini sedang kesal karena Alex, tapi dia merasa kasihan karena Alex yang kesulitan membersihkan lukanya itu, tapi ternyata niat bantuannya tidak mendapatkan sambutan baik dari Alex.

''Tidak perlu, aku bisa sendiri,'' tepis Alex dengan kasar, dan mengambil kapas baru lagi dari kotak putih di atas meja.

''Diamlah, aku akan memberikan sedikit alkohol agar luka mu tidak terinfeksi,'' Zoya kembali merebut tangan Alex lagi tapi lagi-lagi penolakan yang di dapatnya.

''Aku bilang aku bisa sendiri, dan tidak perlu bantuan mu,'' suara Alex sedikit meninggi, tapi Zoya tidak mengindahkan ucapan nya, ia tetap mengambil tangan Alex dan berniat membantu nya tapi tiba-tiba Alex membentaknya dengan sangat keras dan membuat Zoya terjingkat karena terkejut.

''Apa kau tuli!! Aku tidak perlu bantuan mu! Zoya !!'' Alex berdiri dari kursi dengan raut wajah yang berbeda dari biasanya.

Bentakan Alex membuat Zoya membisu, tidak menyangka kalau niat baiknya malah mendapat Bentakan yang cukup keras dari Alex. Tapi Zoya tidak sama sekali masukan kehati bentakan Alex barusan seraya berkata lagi. ''Ck.. Kau benar-benar pria yang keras kepala ya, kau hanya perlu diam dan tahan rasa sakitnya. Bagaimana bisa kau memakai perban di luka mu dengan satu tangan.''

Zoya memaksa Alex duduk kembali dan mengobatinya dengan sangat hati-hati dan entah kenapa membuat Alex luluh dengan sikap Zoya yang lembut walaupun terkadang sikap cueknya membuat Alex geleng-geleng kepala.

Terpopuler

Comments

🥰🥰 Si Zoy..Zoy..🤩🤩

🥰🥰 Si Zoy..Zoy..🤩🤩

Lanjut lagi Thor...

2022-06-23

0

🥰🥰 Si Zoy..Zoy..🤩🤩

🥰🥰 Si Zoy..Zoy..🤩🤩

Jika memang Cinta seharusnya Alex bisa mengambil hati Zoya dan bersikap lembut, bukan marah marah dan bersikap kasar...

2022-06-23

1

🥰🥰 Si Zoy..Zoy..🤩🤩

🥰🥰 Si Zoy..Zoy..🤩🤩

Cemburu nih yeh...

2022-06-23

0

lihat semua
Episodes
1 Awal Yang Nestapa
2 Surat Perjanjian
3 Selamat Malam, Nona!
4 Juara Berlakon
5 Kartu Nama
6 Dimana Istri mu?
7 Kalian Cocok
8 Tuan Devil
9 Keadaan Macam apa ini?
10 Berbelanja
11 Bertemu Lagi
12 Harapan Paman
13 Hanya dia yang Berani!
14 Emosi yang Memuncak!
15 Rencana Mark
16 Kekasih baru Alex
17 Aku Pastikan Itu!!
18 Ada yang Berbeda
19 Menangis Dipelukan Aiden
20 Joni
21 Bukan ini Yang Diinginkan
22 Terus Curiga
23 Kesalahpahaman yang Bertubi-tubi
24 Lexya
25 Dendam yang Terpendam
26 Jangan Tinggalkan Aku
27 Ruang Rahasia
28 Ditemukannya Aiden
29 khayalan tingkat tinggi
30 Seperti istri simpanan
31 Kau?
32 Cinta?
33 Sikap yang kuSuka
34 Pemilik Yang Sebenarnya
35 Pemilik Rumah
36 Kembali Membeku
37 Ular!
38 Bukan Barang!
39 Sindiran pedas Paman
40 Sesak
41 Style Classik (Visual Zoya)
42 Lagi-lagi dia!
43 Truth or Dare
44 MILIK KU!
45 Janji Alex
46 Will?
47 DAFTAR HITAM
48 Otak Kotor Mark
49 Siapa orang itu?
50 Seperti buruan
51 Paman Amos!?
52 kegilaan Chintya
53 Pria mu?
54 Mempermalukan!
55 Obsesi
56 Hup
57 Surga Dunia!
58 Cidera
59 Tragedi Kedai
60 "Kiandra Harasyi?
61 Risau tak berujung
62 Virus
63 Daebak!!!
64 Rahasia dari Kiandra
65 Ada apa dengan dirimu?
66 Mark dan Kiandra
67 Xeon Company
68 Kekecewaan seorang pria
69 Aku menyerah!!
70 Malam yang Sunyi
71 Dimana kau, sayang..
72 Melewati Hari
73 Cara Louis
74 Harus Tahu!
75 Nyata Adanya
76 Merindu
77 Pergi dan Datang
78 Terima kasih, Tuhan
79 PROMOSI NOVEL BARU NURMAY
Episodes

Updated 79 Episodes

1
Awal Yang Nestapa
2
Surat Perjanjian
3
Selamat Malam, Nona!
4
Juara Berlakon
5
Kartu Nama
6
Dimana Istri mu?
7
Kalian Cocok
8
Tuan Devil
9
Keadaan Macam apa ini?
10
Berbelanja
11
Bertemu Lagi
12
Harapan Paman
13
Hanya dia yang Berani!
14
Emosi yang Memuncak!
15
Rencana Mark
16
Kekasih baru Alex
17
Aku Pastikan Itu!!
18
Ada yang Berbeda
19
Menangis Dipelukan Aiden
20
Joni
21
Bukan ini Yang Diinginkan
22
Terus Curiga
23
Kesalahpahaman yang Bertubi-tubi
24
Lexya
25
Dendam yang Terpendam
26
Jangan Tinggalkan Aku
27
Ruang Rahasia
28
Ditemukannya Aiden
29
khayalan tingkat tinggi
30
Seperti istri simpanan
31
Kau?
32
Cinta?
33
Sikap yang kuSuka
34
Pemilik Yang Sebenarnya
35
Pemilik Rumah
36
Kembali Membeku
37
Ular!
38
Bukan Barang!
39
Sindiran pedas Paman
40
Sesak
41
Style Classik (Visual Zoya)
42
Lagi-lagi dia!
43
Truth or Dare
44
MILIK KU!
45
Janji Alex
46
Will?
47
DAFTAR HITAM
48
Otak Kotor Mark
49
Siapa orang itu?
50
Seperti buruan
51
Paman Amos!?
52
kegilaan Chintya
53
Pria mu?
54
Mempermalukan!
55
Obsesi
56
Hup
57
Surga Dunia!
58
Cidera
59
Tragedi Kedai
60
"Kiandra Harasyi?
61
Risau tak berujung
62
Virus
63
Daebak!!!
64
Rahasia dari Kiandra
65
Ada apa dengan dirimu?
66
Mark dan Kiandra
67
Xeon Company
68
Kekecewaan seorang pria
69
Aku menyerah!!
70
Malam yang Sunyi
71
Dimana kau, sayang..
72
Melewati Hari
73
Cara Louis
74
Harus Tahu!
75
Nyata Adanya
76
Merindu
77
Pergi dan Datang
78
Terima kasih, Tuhan
79
PROMOSI NOVEL BARU NURMAY

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!