" Oh ****."
Naina bisa mendengar dengan jelas suara umpatan dari Bagas.
Naina mencoba mencari cela agar bisa melihat ke dalam.
Ya.
Ada sedikit cela di balik pintu kaca yang sudah tertutup oleh semacam stiker.
Naina melihat Bagas yang sudah dipucak nafsu menjamah tubuh Clara diatas meja kerjanya.
Lutut Naina terasa sangat lemas. Naina tidak percaya dengan apa yang baru saja dilihatnya. Suami nya menjamah tubuh wanita lain.
Naina mengintip sekali lagi untuk memastikan pengelihatan nya. Dan kali ini Naina melihat mereka tengah melakukan hubungan suami istri.
Naina segera mengajak Hasna pergi dari sana.
"Ma, Kenapa kita pulang bukankah kita belum bertemu dengan ayah?" Tanya Hasna saat mereka berada didalam lift.
" Maaf sayang, sepertinya Ayah sudah meninggalkan kantor."
Intan segera keluar dari kantor dan masuk ke dalam taksi yang kebetulan baru saja menurunkan penumpang.
" Pak, kita ke taman. Taman mana saja asal jauh dari sini." Ucap Naina.
" Baik non."
Sepanjang perjalanan, Naina terus mengingat apa yang baru saja dia lihat.
Teganya kau melakukan ini kepadaku. Batin Naina menangis.
Di taman Naina segera mengajak Hasna untuk memakan makanan yang telah mereka beli. Satu kotak yang seharusnya diberikan kepada Bagas, Naina memberikannya kepada sopir taksi itu.
Setelah makan siang, Naina mengajak Hasna untuk bermain dan bercanda tawa sehingga Naina dapat melupakan kejadian yang baru saja dia lihat dan menyakiti hatinya itu.
Di ruangan Bagas....
" Mau tambah?" Ucap Clara saat mereka telah bermain dua ronde.
" Nakal kamu ya..." Ucap Bagas sambil menarik salah satu bukit Clara.
" Argh, mas Bagas." Rengek Clara.
" Hahah, mandi yuk. Gerah." Ajak Bagas.
" Mandiin." Ucap Clara sambil tersenyum manja.
Bagas menggendong tubuh Clara yang tanpa sehelai benang pun.
Bagas masuk ke dalam kamar mandi dan....
Ya.
Mereka melakukannya lagi. Sepertinya Bagas sudah candu dengan apa yang dimiliki Clara.
Body seksi, buah dada yang padat dan berisi. Bokong yang besar. Benar benar tubuh idaman kaum laki-laki.
Dengan penuh semangat dan senyuman Bagas keluar dari kamar mandi, dan melihat Clara yang kelelahan.
" Aku akan membalas mu lain kali mas." Ucap Clara.
" Haha, mangkanya jangan pernah bermain-main dengan singa yang tidur. Tahu sendiri kan akibatnya." Ucap Bagas.
Bagas memakai kembali jasnya dan segera keluar dari ruangannya bersama dengan Clara.
" Aku duluan yaa." Ucap Clara.
" Hati hati.."
Bagas melihat Clara keluar dari kantornya dan langsung menuju mobil.
Saat Bagas sudah mengambil kunci mobilnya yang ada di meja resepsionis dan bersiap pergi,
" Pak Bagas tunggu."
" Ya.."
" Maaf, ijin bertanya tadi apa ada seorang wanita dan juga putrinya yang mengaku sebagai istri dan juga anak Bapak sudah menghadap bapak?"
" Apa maksud mu Naina dan Hasna?"
" Ah, saya tidak ingat namanya seperti nya memang yang bapak sebutan. Mereka bilang jika mereka ingin memberi kejutan makan siang untuk Bapak."
" Baiklah kalau begitu terima kasih atas informasinya." Ucap Bagas yang segera berlari dan masuk ke dalam mobilnya.
" Tidak mungkin. Naina dan Hasna tidak mungkin datang ke kantor. Jika Naina benar-benar datang ke sini dia pasti telah mengetahui bahwa aku dan Clara berdua di dalam kantorku." Pekik Bagas.
" Tidak, ini tidak boleh terjadi Naina tidak boleh tahu. Jika Naina tahu, dia pasti akan menuntut cerai dariku. Dan Aku tidak ingin itu terjadi."
Sepanjang perjalanan, Bagas terus saja memikirkan tentang Naina.
Dia takut jika kita benar-benar datang ke sana, CCTV di perusahaan yang mati, membuat Bagas tidak dapat mengetahui apakah Naina dan Hasna benar-benar datang atau tidak.
Sesampainya di rumah, Bagas segera bergegas mencari Naina ke seluruh ruangan.
Namun Bagas tidak menemukan tanda-tanda keberadaan dari Naina dan juga Hasna.
Dan saat mang Udin mengatakan bahwa Naina dan juga Hasna pergi ke mall, itu membuat kekhawatiran Bagas semakin besar.
Tak lama kemudian sebuah mobil memasuki halaman rumah. Mobil kedua orang tua Bagas.
" Bagas tumben kamu pulang ini kan masih jam kantor?" Tanya Bapak.
" Iya tumben. Ada apa?" tanya Ibu.
" Resepsionis mengatakan jika dia melihat seorang wanita dan juga anak kecil yang mengaku sebagai istriku datang ke kantor dan mengatakan akan memberikan kejutan makan siang untuk ku."
" Lalu masalahnya di mana?. Apa yang membuatmu panik." Tanya bapak yang melihat kepanikan terpancar di wajah Bagas.
" Aku takut wanita dan anak kecil itu adalah Naina dan juga Hasna."
" Apa?. Tapi itu tidak mungkin mereka tidak mungkin pergi ke sana."
" Mungkin saja bu, tadi mang Udin mengatakan jika Naina mengajak Hasna jalan jalan ke Mall. Bagaimana kalau ternyata Naina dan Hasna benar-benar datang ke kantor."
" Memangnya kalau mereka datang ke kantormu kenapa?" Tanya Bapak.
" Masalah nya, tadi aku dan Clara sedang berdua di ruanganku."
" Apakah kamu sudah melihat rekaman CCTV dan memastikan apa Naina dan Hasna benar-benar datang ke kantor kamu?" Tanya Bapak.
" Itulah masalahnya Bu, hari ini Bagas mengganti semua CCTV karena semuanya sudah rusak. Seharusnya sebelum jam makan siang CCTV itu telah selesai dipasang. Bagas juga lupa mengecek kenapa CCTV itu belum dipasang juga."
" Bagas, kamu itu teledor sekali. Kamu sudah coba menghubungi ponsel Naina?" Tanya Ibu.
" Iya, ponsel." Bagas lalu segera menekan nomor Naina dan meneleponnya.
Bagas dapat mendengar suara dari nada ponsel Naina yang berdering di dalam kamar.
" Naina tidak membawa serta ponselnya."
" Lalu sekarang bagaimana?" Tanya Ibu.
" Bagas tidak tahu. batas hanya takut Naina ada di sana saat Bagas dan Clara sedang....." Bagas menggantung ucapannya sambil menatap Ayah dan Ibunya.
" Bilangnya gak cinta. Tapi giliran ada sawah nganggur digarap." Ucap Ibu.
Bagas hanya tersenyum sambil menggaruk-garuk kepalanya.
" Ya sudah tunggu saja Naina dan Hasna pulang. Setelah itu kamu bisa menanyakan ke mana perginya mereka. Dan Bapak sarankan kamu lebih baik bertanya kepada Hasna. Hasna tidak akan pernah berbohong dan tidak akan pernah bisa berbohong."
" Betul. Sekarang kembalilah ke kantor." Ucap Ibu
" Tapi...."
" Sudah, Ibu yakin Naina Dan Hasna sekarang masih ada di mall."Ucap Ibu yang berusaha meyakinkan Bagas bahwa semuanya akan baik-baik saja.
Dengan terpaksa Bagas kembali ke kantor.
Sepanjang perjalanan Bagas selalu memikirkan Naina.
Bagas tidak bisa membayangkan bagaimana jadinya jika Naina mendengar dan melihat bahwa saat itu dirinya dan Clara sedang bercocok tanam.
Semoga saja Naina Dan Hasna benar-benar sedang berada di mall. Semoga saja Naina dan Hasna tidak datang ke kantor dan Naina melihat semuanya. Batin Bagas.
...----------------...
...----------------...
...----------------...
...----------------...
...----------------...
...----------------...
...----------------...
...----------------...
...----------------...
...----------------...
...----------------...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 284 Episodes
Comments
Pisces97
buang ajahh laki² modelan gini
kamu cantik naina bisa dapat lebih tampan lebih segalanya ....
2023-10-16
0
Dewi Rez
kena ajab tuh keluarga Bagas.......sampai akar2 nya...sebel istri Sholeha.di hianatin
2023-09-06
0
Dewi Rez
itulah biadab nya laki2 awal nolak...lah dikasih yg mulus....melebihi istri sendiri..di garap jga...bener jga ya .harta tahta pelakor..hadehhhhhhh....
2023-09-06
0