" Terima kasih tante, untuk makan siangnya." Ucap Clara.
" Sama sama, sering sering main kesini, biar bisa dekat dengan Hasna." Ucap Ibu tanpa memikirkan perasaan Naina yang juga ikut mengantar kepulangan Clara.
" Akan ku usaha kan. Kalau begitu, Clara pamit ya tante,. Mas.." Ucap Clara sambil tersenyum kearah Naina.
" Iya, hati hati." Ucap Bagas.
" Clara, kamu ini bagaimana sih, anterin tamu kita keluar dong." Bisik Ibu, sambil menyenggol Bagas dengan siku nya.
" Ah iya., Ayo Clara."
Bagas mengantar Clara ke mobilnya.
" Bu..."
" Sudah, biarkan saja." Pekik Ibu
" Ayo Naina, cepat bantu Ibu membereskan meja makan" Ucap Ibu
Ibu menarik tangan Naina yang masih berdiri mematung melihat Clara menciumi kedua pipi Hasna yang berada di gendongan Bagas..
" Aku akan menunggumu di rumah untuk acara makan malam, Dan aku harap kau akan datang bersama dengan Hasna, karena aku sudah berjanji kepadanya akan memberikan boneka yang sangat besar seperti yang dia inginkan." Ucap Clara sambil memegang pipi Hasna.
" Akan aku usahakan." Ucap Bagas.
Clara masuk ke dalam mobil dan segera menjalakan mesin. Hasna melambaikan tangan saat mobil Clara keluar dari gerbang rumah.
Bagas masuk ke dalam rumah.
" Kemari Mas, biarkan aku yang membawa Hasna. Ini sudah lewat dari jam tidur siangnya."
" Ini, kalau begitu Mas langsung saja kembali ke kantor ya. Masih banyak yang harus diselesaikan."
Hasna mengangguk, dan seperti biasa Bagas mencium kening Naina dan juga pipi Hasna sebelum keluar dari rumah.
" Hati hati Mas."
" Lo, kok balik lagi?" Tanya Naina saat melihat Bagas yang baru saja masuk mobil kembali turun.
" Aku lupa jika aku harus memberikan gaji kepada beberapa pelayan dirumah ini. Sebaiknya Aku pergi ke belakang sebentar." Ucap Mas Bagas.
" Baiklah."
" Ma, Tante Clara baik ya." Ucap Hasna saat Naina selesai menutup pintu dan ikut berbaring bersamanya di atas kasur.
" Iya sayang.."
" Dia janji akan membawakan nasya boneka beruang yang besar."
" Benarkah?"
" Ya, Hasna tidak sabar ingin melihatnya."
" Kalau begitu, sebaiknya Hasna cepat tidur. Mimpi indah bersama boneka yang akan Hasna dapat nanti."
Setelah memastikan Hasna tidur, Naina segera keluar dari kamar.
Naina mencari cari Bagas, di kamar, dapur, ruang keluarga. Namun tak ku temukan.
" Bu, ibu melihat Mas Bagas?." Tanya Naina pada Ibu, yang sedang membuka paper bag dari Clara.
" Sudah berangkat." Ucap Ibu acuh, sambil mengeluarkan isi paper bag yang berupa baju.
" Loh tumben. Biasanya menunggu Hasna."
" Mungkin kamu terlalu lama. Jadi Bagas pergi saja."
Tidak ingin berdebat dan berpikir negativ, Naina memutuskan untuk kembali ke kamar saja.
Saat Naina membuka ponsel, ada pesan dari Mas Bagas.
(Maaf, tadi aku buru buru. Karena ada meeting. Jadi tidak sempat menunggu mu.)
( Tidak apa apa mas, semangat ya kerja nya.) Balas Naina.
Lama menunggu, namun tidak ada balasan. Akhir nya, Naina membuka story Wa, dan melihat postingan dari beberapa teman. Hingga tertarik untuk mengkomentari postingan yang dibuat sahabatnya, Luna.
(Wah, makin sukses aja nih).
(Naina, apa kabar? Sudah lama kita tidak bertemu ya, kau tidak merindukan aku). Balas luna.
( Tentu saja aku rindu, hanya saja akhir akhir ini Mas Bagas sibuk. Jadi aku tidak bisa meminta mengantarkan nya ke rumah mu.)
(Aku sudah pindah. Sekarang aku tinggal di perumahaan Greenland Residence. Baru 3 bulan sih. Main kesini ya kalau ada waktu). Balas luna.
( Waow, kau tinggal di kawasan elit. Ternyata sahabat ku sudah menjadi orang kaya sekarang.)
( Tidak juga, ini adalah bukti cinta Bimo padaku. Kita akan menikah beberapa bulan lagi.)
( Wah, Congratulations.. jangan lupa undangan nya)
( Pasti, rumahmu masih dikawasan Citra Indah kan?)
( Masih lah, memangnya aku mau pindah kemana?, Ke mars)
(Haha, kali aja kau mau mengunjungi para alien)
(Ngaco. Ya udah deh, aku mau tidur ya)
(Oke beb, mimpiin aku ya)
Naina hanya tersenyum. Namun tidak berniat membalasnya.
Tit tit tit tit...
Suara alarm, tanda tepat pukul 17.00.
" Astaga, aku terlambat bangun." Lirih Naina.
Naina bergegas bangun. Dan saat keluar kamar, Naina melihat Hasna, Ibu dan Ayah mertua akan pergi.
" Lo kalian mau kemana?" Tanya Naina.
" Kami mau mengajak Hasna jalan jalan sebentar, benar kan Pak?" Ucap Ibu.
" Iya, kemaren kan Bapak janji, akan membawa Hasna jalan jalan ke mall. Karena kemaren Bapak sibuk, jadi tidak bisa mengajak Hasna ke mall. Dan sekarang, karena Bapak ada di rumah Hasna jadi menagih janji nya pada Bapak." Terang Ayah mertua.
" Sayang, kakek kan sedang capek" Ucap Naina kepada Hasna.
" Sudah tidak apa apa. Bapak senang kok mengajak jalan jalan Hasna. Kamu mau ikut?" Tanya Bapak pada Hasna.
" Naina di rumah saja Pak, nanti kalau Bagas datang dan dirumah tidak ada orang, bagaimana?. Bisa khawatir dia nanti. Lagipula Naina juga belum mandi." Jawap Ibu.
" Ya, kan bisa telepon buk. Lagipula menunggu Naina mandi dan bersiap tidak akan lama " Ucap Ayah mertua.
" Bapak ini bagaimana sih, Bagas itu jarang pegang ponsel. Tau tau sudah ada di rumah aja."
" Bu..."
" Sudah pak, Naina gak apa apa kok, tinggal di rumah. Lagi pula, sebentar lagi Mas Bagas mungkin akan pulang." Ucap Naina menengahi perdebatan mereka.
" Hasna, jangan nakal ya sayang. Dengar kata Nenek dan Kakek."
" Baik Mama."
Sepeninggalan mereka, Naina memasak untuk makan malam. Lalu segera mandi, dan bersiap menyambut kedatangan pangeran hati nya, Bagas.
Pukul 18.00 hingga pukul 20.00, tak ada tanda tanda mobil Bagas ataupun Ayah mertua datang.
Hati Naina mulai di selimuti rasa khawatir.
Naina segera mengambil ponsel dan menghubungi Suaminya itu.
Satu panggilan...
Dua panggilan..
Panggilan ke tiga baru tersambung.
" Halo, Mas kamu dimana?"
" Maaf, mas sedang...." Kata kata Bagas terputus,
" Kami sedang makan malam di rumah Pak Danu, kau diam saja dirumah ya. Tunggu kami pulang. Jangan menelpon lagi. Ingat itu." Ketus suara yang tak lain adalah Ibu.
" Bu, kenapa bicara seperti itu sih."
Samar samar Naina mendengar suara Bagas yang berdebat dengan Ibu nya Sebelum akhirnya Ibu mematikan telepon.
Naina melihat ke arah ponselnya.
" Makan malam?, Ibu dan Ayah mengatakan akan mengajak Hasna ke mall?. Kenapa sekarang mereka justru bersama Bagas dan sedang makan malam di rumah pak Danu?. Sebenarnya apa yang terjadi?. Apa mereka menyembunyikan sesuatu dariku?. Kenapa aku merasa ada sesuatu yang ganjil. Terutama saat mendengar bahwa mereka makan malam di rumah Pak Danu?" Lirih Naina.
Naina mencoba menghubungi Bagas. Namun ponselnya tidak aktif.
...----------------...
...----------------...
...----------------...
...----------------...
...----------------...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 284 Episodes
Comments
Pisces97
aku mendukung mu naina..
setiap orang punya cara masing² menjalankan biduk rumah tangga
apalagi sifat naina seperti ku lembut pada pasangan selalu mempercayai pasangan
jika mencurigai laki² pasti bosan ya gakk ..biar lah waktu yang jawab
tau takdir seseorang tidak akan salah
apalagi jika dipisahkanitu tanda bukan jodoh yang baik untuk kita beress 😁
2023-10-15
0
Nona
jgn salahkan laki2 salahkan sj si istri yg kurang peka akan keadaan dan menganggapnya hal sepele makanya byk laki2 selingkuh Krn sang isteri tdk terlalu peka akan situasi suami ataupun org2 disekitarnya percaya boleh tapi jgn terlena Krn kejahatan itu mulai ada disekitar kita.
2022-12-05
2
Kod Driyah
Bagas jngan menyesal membuang berlian
2022-09-23
0