" Bagas." Panggil Ibu saat Bagas langsung turun begitu sampai dirumah.
" Ada apa lagi Bu.."
" kamu harus bersiap untuk hari esok." Ucap Ibu.
" Ada apa besok?"
" Kamu lupa?. Pernikahan kamu dan Clara 2 hari lagi."
Bagas bergegas masuk ke dalam rumah dan tidak menghiraukan panggilan Ibu.
Setelah menidurkan Hasna bersama boneka yang baru didapat nya dari rumah Clara. Bagas masuk ke dalam kamar dan langsung tidur disamping Naina.
" Maafkan Mas Sayang." Lirih Naina.
Naina tidak merespon, sepertinya rasa kecewa sudah membuat Naina terbang ke dunia mimpi yang jauh.
Dini hari, Bagas sudah dibangunkan oleh Ibu.
" Ada apa bu..?"
" Stt, sudah sana pergilah bersiap-siap."
" Aku harus apa lagi bu?"
" Sudah, kamu pergi saja dulu dari sini."
" Tapi bu, Bagas sudah berjanji akan mengantarkan Naina pulang ke rumah orang tuanya hari ini." Lirih Bagas
" Biar mang Udin yang mengantarkannya. Sekarang cepat kemasi pakaianmu. Supir Pak Danu sudah menunggu." Pekik Ibu...
" Bu.."
" Sepertinya kamu harus membaca surat perjanjian yang telah kamu tanda tangani itu. Agar kamu tahu konsekuensi jika kamu membatalkan pernikahan ini." Ancam Ibu.
Sepeninggal Ibu, Bagas mencium kening wanita yang sudah 5 tahun bersamanya.
" Ya Tuhan apa yang harus aku lakukan, aku tidak bisa membiarkan ini terjadi. Aku harus mengatakan kepada Pak Danu bahwa aku punya seorang istri sebelum semuanya terlambat dan menjadi semakin kacau." Lirih Bagas saat dirinya mulai meninggalkan rumah.
Bagas tiba dirumah Pak Danu. Dan langsung disuruh beristirahat di kamar yang memang sudah disiapkan.
Tok
Tok
Tok
Ceklek..
" Mas..."
" Clara.."
Clara tersenyum dan masuk ke dalam kamar sambil membawa segelas kopi dan juga roti isi.
" Aku membawakanmu kudapan."
" Terima kasih." Ucap Bagas.
Clara meletakkan nampan yang dia bawa di atas meja yang berada di sana.
" Clara.." Panggil Bagas saat melihat Clara akan keluar dari kamar.
" Ya.."
" Ada yang ingin aku bicarakan dengan mu. Bisa kita bicara sebentar?"
" Tentu, Mas ingin bicara di sini atau di luar saja sambil mencari angin segar?"
" Disini saja. Aku aku pikir di sini lebih privasi."
" Oke."
Clara lalu mendekat dan duduk di kursi. Bagas yang sedari tadi duduk di atas tempat tidur, kemudian juga ikut duduk di kursi yang ada di sebelah Clara. Mereka duduk berdampingan dengan meja berada di tengah-tengah mereka.
" Clara, Aku ingin mengatakan sesuatu kepadamu."
" Apa?"
" Clara, aku bukan seorang duda Aku mempunyai istri. Dan istriku adalah wanita yang kau lihat saat kau pertama kali datang ke rumahku. Dia adalah Naina dan Naina adalah ibu kandung dari Hasna bukan pengasuh seperti yang kau dengar. Aku tahu ini menyakitkan, tapi aku harus mengatakannya sebenarnya kepadamu karena aku tidak ingin kita mengambil langkah yang salah. Ini mungkin menyakitkan untukmu tapi itulah kenyataannya. Aku, aku sudah memiliki keluarga."
Clara terdiam. Hal itu membuat Bagas semakin serba salah. Dia sudah bisa mengerti risiko apa yang akan dihadapi jika mengatakan hal ini kepada Clara.
" Clara..."
" Ya?"
" Kenapa kau terdiam?"
" Mas, Aku sudah terlanjur mencintaimu. Aku tidak masalah jika harus menjadi yang kedua."
Pernyataan Clara benar-benar membuat Bagas terkejut.
" Tapi kenapa?. Kau cantik dan berpendidikan aku yakin kau akan menemukan pria yang lebih baik daripada aku."
" Mas, apa kau tidak ingat aku?"
" Apa maksudmu?" Ucap Bagas.
" Mas, aku adalah wanita yang dulu tidak pernah kau anggap hanya karena aku berwajah jelek."
" Apa?"
" Kau bahkan dengan terang terangan menolak saat aku mengungkapkan perasaan ku."
Bagas terdiam. Mencoba mengingat Clara dimasa lalu.
" Sejak saat itu aku sudah bertekad akan mendapatkan dirimu. Aku pergi ke luar negeri. Dan kembali ketika aku telah menjadi wanita cantik. Namun betapa kecewanya aku saat mengetahui Mas Bagas sudah berumah tangga. Aku bahkan tahu siapa Naina. Tapi Ibumu justru mengatakan dia adalah pengasuh Hasna. Itu artinya Ibu mu mendukung pernikahan ini. Aku merasa bahagia walaupun aku harus memiliki mu melalui jalan yang salah."
" Clara. Kenapa kau bersikeras ingin aku menikahimu?"
" Karena aku mencintai mu mas, aku ingin memilikimu. Walaupun aku harus menjadi yang kedua aku rela Mas."
" Tapi Clara, Apa kau tahu hal ini akan membuat rumah tanggaku dengan Naina berantakan."
" Itu tidak akan terjadi jika Mas diam saja dan menyembunyikan semua ini dari Naina. Aku janji mas, aku akan membuatmu bahagia. Aku telah belajar banyak tentang bagaimana cara menyenangkan suami." Ucap Clara yang berdiri dan duduk dipangkuan Bagas.
" Aku tidak bisa, aku tidak bisa untuk mengkhianati nya." Ucap Bagas sambil mencoba menyingkirkan Clara dari pangkuan nya.
" Mas Bagas tinggal pilih saja lanjutkan pernikahan ini atau tidak. Dan aku rasa Mas Bagas juga tahu konsekuensi yang harus Mas dan keluarga terima jika Mas memilih membatalkan perjanjian yang telah ditandatangani di atas materai." Ucap Clara sambil memainkan tangan diwajah Bagas.
Bagas terdiam. Clara tersenyum dan bangkit.
" Baiklah, aku harus pergi mempersiapkan diri. Karena besok aku akan resmi menjadi milikmu."
Bagas beranjak dari tempat duduknya dan langsung berlutut di hadapan Clara.
" Clara aku mohon, jangan menjadi orang ketiga dan menjadi penghancur dari rumah tanggaku. Kau wanita, Kau pasti akan mengerti sakit yang akan dirasakan oleh Naina jika mengetahui bahwa aku menikahi wanita lain di belakangnya."
" Mas hanya melihat dari sisi pandang Naian, tidakkah Mas juga melihat dari sisi pandangku yang begitu mendambakan dan mencintai mu. Aku bahkan rela menjadi yang kedua dan juga bohong kepada orang tuaku tentang jati dirimu yang sebenarnya demi mendapatkanmu. Maaf mas, Aku tidak akan membatalkan pernikahan ini. Semua sudah dipesan beberapa undangan juga sudah di sebar. Walaupun kita hanya menikah dalam agama tapi aku harus membuat orang-orang yang dulu mengejek ku tidak dapat bersanding denganmu tahu bahwa sekarang aku adalah milikmu. Dan kau harus tahu mas. Aku selalu mendapatkan apa yang aku inginkan."
Setelah mengatakan itu Clara beranjak dari duduknya yang segera keluar dari kamar.
" Clara, Clara tunggu.. Clara.."
Bagas terus memanggil-manggil nama Clara namun Clara tidak mendengarkannya hingga pintu itu menutup sempurna.
" Argh...."
Bagas memukul tembok berkali-kali demi melampiaskan rasa frustasinya yang begitu besar. Dia tidak bisa melakukan apapun, dia begitu tidak berdaya. Dia tidak dapat mengambil keputusan karena setiap keputusannya ya ambil akan berdampak besar pada kehidupannya
Bagas terpaksa harus memilih untuk meneruskan pernikahan ini, dan dia sudah bertekad akan menyembunyikannya dari Naina untuk menjaga agar dirinya tetap memiliki Naina yang tidak kehilangan dirinya dan juga buah hatinya.
" Naina tidak boleh sampai tahu tentang pernikahan ini." Pekik Bagas.
...----------------...
...----------------...
...----------------...
...----------------...
...----------------...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 284 Episodes
Comments
Pisces97
cara Clara dan Kamila mendapatkan cinta dengan obsesi tapi lebih bersalah Clara mendapatkan suami orang
beda dengan Kamila masih pacaran sah² saja merebut toh masih pacaran 😂😂
entah kenapa Thor sosok pelakor berasa tokoh utama Clara dan amelia 😀🤭🤣🤣🤣🤣
2023-10-15
0
Umi Abi
hmm mulai berbohong rupanya
2022-07-23
0
ifki...
maka nya jangan bodhh tegs sama orng tua itu tidak ada salah nya kali bdh bdh
2022-07-14
0