Pagi harinya, Bagas terbangun dan mendapati dirinya tidur tanpa sehelai benang pun dan hanya ditutupi oleh selimut.
Bagas bangun dari posisi tidurnya. Saat membuka selimut, Bagas terkejut melihat noda merah di atas sprei.
Dia melihat ke sekeliling dan tidak mendapati Clara.
" Dimana Clara?, dan apa yang terjadi semalam tidak mungkin aku melakukannya dengan Clara."
Bagas segera memakai kembali pakaiannya dan bergegas mencari keberadaan Clara.
" Clara.."
" Aku di dapur mas." Teriak Clara saat mendengar panggilan dari Bagas.
Bagas menuruni anak tangga dengan cepat dan menghampiri Clara yang terlihat tengah membuat sarapan.
" Pagi mas.." Sapa Clara dengan senyuman.
" Clara, katakan apa yang terjadi semalam?" Ucap Bagas dengan nada tinggi.
" Mas, kita melakukan apa yang sudah seharusnya kita lakukan sebagai sepasang pengantin."
" Clara, bicaralah yang jelas."
" Mas, Aku sudah berbicara dengan jelas tidakkah kamu mengerti maksud dari pembicaraan ku?"
" Clara dengar bukankah sebelumnya aku mengatakan jika mungkin aku tidak bisa melewati malam ini seperti malam pengantin pada umumnya?"
" Aku tahu mas, tapi kamu sendiri yang memulainya kamu mendekatiku dan mengatakan bahwa aku sangat cantik. Lalu kau meminta hakmu kepadaku, dan aku, aku tidak bisa menolaknya Mas. Karena jika aku menolak permintaan dari suamiku maka itu termasuk dosa besar. Kau juga tahu itu. lagipula malam itu adalah malam kita berdua. Mana bisa aku menolaknya" Ucap Clara sambil tersenyum.
Bagas merasa lututnya begitu lemas dia duduk sambil menangkup wajahnya.
" Mas, kenapa sekarang kau terlihat menyesal. Padahal semalam kau begitu menikmati permainan kita." Clara mendekati Bagas dan mengelus bahu nya.
" Hentikan Clara." Pekik Bagas yang langsung menyingkirkan tangan Clara.
Clara menatap Bagas dengan mata berkaca-kaca.
" Mas."
" Ini pasti sebuah kesalahan. Aku tidak sadar dengan apa yang aku lakukan. Aku merasa benar benar tidak melakukannya. Aku tidak menyentuhmu." Ucap Bagas.
" Maksud mu, ini terjadi karena aku yang menjebak mu Mas?" Ucap Clara.
" Tidak, bukan begitu maksudku. Aku,.."
" Aku tidak percaya kau akan mengatakan ini setelah apa yang kita lalui bersama. Lihat lah sendiri jika kau memang tidak mempercayainya."
Clara meletakkan ponselnya dihadapan Bagas lalu segera berjalan naik ke atas dan masuk dalam kamar.
Brak !!
Clara menutup pintu kamar dengan keras.
Bagas perlahan mengambil ponsel Clara.
Bagas melihat video, disana terlihat jelas bagaimana saat dirinya menghampiri Clara dan juga meminta haknya.
Bagas mendengar dengan jelas jika dirinya berulang kali mengatakan bahwa dirinya mencintai Clara di sela sela permainan mereka.
" Ya Tuhan., aku benar-benar melakukannya dengan sadar. Tapi Kenapa aku tidak bisa mengingat semuanya. Aku telah menodai pernikahanku dengan Naina. Dan sekarang aku telah menyakiti hati Clara."
Bagas bergegas naik keatas. Dia harus meminta maaf kepada Clara karena telah membuat nya sedih.
Tok
Tok
Tok
" Clara, Maafkan aku aku tidak bermaksud untuk membuatmu terluka."
" Clara..."
" Clara buka pintunya aku mohon aku minta maaf. Aku tidak sengaja membentakmu. Kau tahu kan ini masih sangat sulit aku terima." Pekik Bagas
Tok
Tok
Tok
" Clara...."
Clara tersenyum penuh kemenangan mengetahui Bagas telah menyadari bahwa dirinya memang melakukan itu dengan sadar.
" Untung aku menempatkan beberapa kamera di sudut kamar, dan telah mengedit video itu, membuatnya menjadi se natural mungkin. Jadi Bagas berpikir dia benar benar melakukan nya dengan sadar." Ucap Clara sambil mulai membuka pintu.
Ceklek....
" Clara, kau menangis?. Maafkan aku." Bagas langsung memeluk Clara.
" Apa sekarang kau percaya jika kita memang melakukan nya dengan sadar mas?" Ucap Clara saat Bagas melepaskan pelukannya. Bagas mengangguk.
" Maafkan aku, tadi tidak sengaja membentakmu. Itu karena aku benar-benar tidak ingat bahwa aku sudah melakukan nya denganmu."
Clara tersenyum mendengar penuturan dari Bagas, Clara lalu menarik tangan Bagas.
" Kemarilah, aku akan menunjukkan sesuatu."
Bagas mengikuti langkah Clara. Clara menutup pintu dan membuka gaun tidurnya.
Glek!!!!
Bagas melihatnya. Melihat dengan jelas tubuh Clara tanpa sehelai benang pun dengan banyak tanda merah diseluruh tubuhnya.
Clara tersenyum melihat ekspresi terkejut dari wajah Bagas. Semalam Clara meminta Bagas memberikan tanda cinta diseluruh tubuhnya. Tapi itu tidak masuk kedalam video yang dilihat Bagas.
Dalam video itu terlihat Bagas dengan rakus memakan Clara.
" Apa kau pikir aku bisa menciptakan tanda ini sendirian mas?" Ucap Clara.
Bagas memegang sesuatu yang mulai keras dibawah sana.
Bagas pria normal. Tentu saja dia bereaksi ketika dihadapkan dengan sesuatu yang sudah menjadi makanan pokok sang junior.
" Ayo kita ulangi apa yang terjadi semalam. Agar kau dapat mengingat nya." Ucap Clara sambil memegang tangan Bagas yang menutupi sesuatu dibawah sana.
" Aku...."
" Jangan di tahan mas. Ini masih hari pernikahan kita. Aku akan membalasmu, karena semalam sudah membuat ku bahagia."
Clara menuntut tangan Bagas agar berada di pinggangnya. Lalu Clara memeluk Bagas.
Empuk !!
Kesan pertama yang dirasakan Bagas saat kedua susu bendera menempel padanya.
" Clara..." Pekik Bagas saat Clara menbuka celananya dan berlutut untuk bersiap memakan pisang milik Bagas.
" Damn ****." Umpat Bagas yang merasakan kenikmatan.
Hal ini adalah hal yang tidak pernah dilakukan oleh Naina selama 5 tahun.
Bagas merasakan nya. Bagas terbuai dengan cara Clara memakan mentah mentah pisang milik nya.
Tak tahan lagi. Bagas segera membopong tubuh Clara dan menjatuhkan nya di atas kasur.
Mereka kembali melakukan peraduan. Dan kali ini Bagas melakukan nya dengan sadar.
Apa yang dilakukan Clara benar mampu membangkitkan hasrat Bagas.
Pagi itu, Bagas merasakannya. Sensasi sulit menerjang lorong gelap yang masih belum sepenuhnya terbuka.
...----------------...
Naina menelpon rumah, semalam perasaannya tidak enak. Dia terus saja memikirkan Bagas.
" Ya halo?" Suara Ibu.
" Bu, ini Naina, apa sudah ada kabar dari Mas Bagas?"
" Belum. Tunggu saja. Setelah menikmati malam pengantin, dia pasti akan menjemput mu."
" Malam pengantin?"
" Maksud Ibu. Bagas akan pulang dan menyusul mu setelah menghadiri acara pernikahan temannya. Itu pesan terakhir yang dikirimkan Bagas. Sudah yaa, Ibu sedang repot didapur. Bik Asih pulang. Jadi Ibu harus memasak." Ucap Ibu berbohong.
" Ada apa nak?" Tanya Ibu saat melihat ekspresi kecewa dari wajah Naina.
" Tidak apa apa bu."
" Tadi siapa yang sedang menikah?"
" Teman Mas Bagas."
" Ibu pikir Bagas yang menikah. Haha, telinga Ibu kadang kadang memang eror. Ya sudah ayo bantu Ibu menyiapkan sarapan."
Naina tersenyum dan meletakkan ponselnya sebelum mengikuti langkah Ibu menuju dapur.
Naina terlihat tidak fokus memotong sayuran. Sehingga tangan teriris pisau.
" Argh .."
" Naina, apa yang sedang kamu pikirkan sampai terkena pisau?" Ucap Ibu.
" Naina tidak hati hati bu." Ucap Naina sambil membilas lukanya.
Mas Bagas, kenapa kau tidak memberi kabar pasaku. Kenapa justru memberi tahu kabar kepada Ibu?. Batin Naina
...----------------...
...----------------...
...----------------...
...----------------...
...----------------...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 284 Episodes
Comments
Pisces97
mana katamu mau setia dengan naina seorang
hanya bulsit baru disuguhkan nikmat nya lupa dengan istri sah mu 😏😏
2023-10-16
0
Hasma Fatma
ibu mertua bagus diberi racun tikus
2022-07-04
0
Acih Sukarsih
kucing dikasih ikan segar di santap lgsg
2022-07-04
0