"Akhirnya aku bisa memilikimu aku sangat bahagia hari ini terima kasih mas." Ucap Clara saat mereka tengah duduk di kursi pelaminan.
Bagas hanya terdiam. Dia sepertinya enggan untuk menanggapi perkataan Clara. Hingga saat Pak Danu dan istrinya, Dewi. Datang untuk mengucapkan selamat. Bagas harus memasang senyum tanda bahagia.
" Selamat ya untuk pernikahan kalian, Mama dan Papa harap kalian segera meresmikan mencatatkan pernikahaan kalian ke negara."
" Tentu Ma." Ucap Clara sambil bergelayut manja di lengan Bagas.
" Ohya, ini adalah hadiah pernikahan dari kami." Pak Danu menyerahkan sebuah dokumen kepada Bagas.
" Terima kasih, seharusnya anda tidak perlu memberi hadiah." Ucap Bagas sambil membuka dokumen itu dan membaca isinya.
Bagas sedikit terkejut karena di sana tertulis jika perusahaannya sudah stabil dan sudah berada diurutan kedelapan dari perusahaan yang sedang berkembang pesat.
Disana juga tertulis beberapa kontrak kerja baru dengan perusahaan yang dulunya menolak bekerjasama dengan perusahaan milik Bagas.
" Pak, saya rasa ini terlalu berlebihan. Bapak membantu menyetabilkan perusahaan saja sudah sangat cukup." Pekik Bagas.
" Ini tidak ada harganya dibanding dengan kebahagiaan yang telah kau berikan kepada putriku."
" Tapi aku belum memberikan apapun kepada putri Bapak" Ucap Bagas.
" Nak, Apa kau tidak melihatnya?, begitu kau sudah sah menjadi suami dari Clara. Kebahagiaan nya terpancar di wajah nya." Ucap Dewi yang disertai anggukkan Pak Danu.
Rimba tersenyum ketir. Dia telah benar-benar terperangkap.
" Terima kasih ma, pa. Bagas tidak tahu lagi harus berterima kasih dengan cara apa, kalian sudah membantu menyetabilkan perusahaan dan juga membuat perusahaan menjadi lebih terkenal dan banyak rekan bisnis yang baru, dan sekarang kalian juga memberikan kami sebuah rumah sebagai hadiah pernikahan. Padahal seharusnya akulah yang membelikan rumah untuk Clara." Ucap Bagas ketika acara telah berakhir.
" Buat Putri kami bahagia sebagai bentuk rasa terima kasihmu kepada kami."
" Bagas akan berusaha untuk selalu membuat Clara bahagia." Ucapan yang secara tidak sengaja keluar dari mulut Bagas.
Bagas dan Clara masuk kedalam mobil pengantin yang akan membawa mereka kerumah baru. Clara langsung mengajak Bagas berkeliling rumah yang berlantai dua itu.
" Aku ingin menjadi milikmu seutuhnya." Bisik Clara, saat mereka tiba di kamar utama, dimana kamar itu telah dihias sebagaimana kamar pengantin.
" Clara aku..."
" Santai mas, aku tahu ini sulit bagimu untuk tidur dengan wanita selain Naina. Aku akan memberimu waktu. Sambil menunggu, aku akan bersiap siap." Bisik Clara.
Bagas gusar. Dia harus mencari cara menunda malam pertama nya dengan Clara.
Rimba berjalan menuju kamar mandi dan mengetuk pintu.
Tok
Tok
Tok
" Clara, bolehkah aku meminjam ponselmu aku harus menghubungi orang tuaku."
" Tentu, ambil saja ponselku berada di tas yang aku letakkan di atas kasur."
Bagas segera mencari ponsel Clara, dan langsung menekan nomor telepon yang ada di rumahnya.
" Halo, ibu ini Bagas."
" Ada apa nak, bukankah ini adalah malam pertama kalian kenapa kamu suruh menghubungi Ibu, dan di mana Clara?. ingat kau harus membuat Clara bahagia kalau tidak habislah riwayat kita."
" Bagas ingin berbicara dengan Naina, tolong sambungkan panggilan ini dengan Naina. Bagas sudah 3 hari tidak menghubungi Naina. Dia pasti khawatir kepada Bagas Bu. Bagas juga sangat merindukan Hasna."
" Sudah. Nikmati dulu pernikahan mu dan Clara. Setelah itu baru pikiran tentang Naina dan Hasna."
" Tapi bu..."
Tut.
Ibu mematikan panggilan sepihak. Bagas merasa semakin kesal. Tanpa Bagas tahu, Clara sudah berada di situ dan mendengarnya.
" Hmmm, sepertinya aku harus melakukan sesuatu. Jika tidak, malam ini aku dan Bagas tidak akan bersatu. Tidak. Aku tidak akan membiarkan hal itu. Bagaimanapun caranya malam ini harus menjadi malam aku dan Bagas." Pekik Clara.
" Mas.." Panggil Clara yang hanya menggunakan handuk kimono.
" Clara.."
" Sudah selesai?"
" Sudah." Ucap Bagas sambil meletakkan ponsel di atas meja.
" Kalau begitu segeralah mandi agar kau merasa segar. Aku akan menyiapkan beberapa kudapan agar kita bisa bersantai sebelum...."
" Clara bisakah kita tidak melakukannya malam ini?" Tanya Bagas dengan hati hati.
" Aku mengerti. pergilah mandi, aku akan menyiapkan baju untukmu." Ucap Clara.
Bagas berjalan menuju kamar mandi, setelah memastikan Bagas benar benar masuk ke dalam kamar mandi.
Clara segera mengambil ponselnya dan menghubungi seseorang.
" Ya, Aku ingin sekarang dan cepatlah sebelum dia selesai mandi." Ucap Clara.
Clara tersenyum smirk, lalu segera keluar dari kamar untuk menunggu pesanannya datang.
Ting
Tong.
" Seperti biasa dia selalu bisa aku andalkan di saat genting." Ucap Clara tersenyum dan langsung menuju pintu.
Ceklek...
" Ini beberapa cemilan dan juga obat yang kau pinta. Tuang sedikit saja maka efeknya akan langsung bereaksi." Ucap seorang pria.
" Bagus, terima kasih."
" Sama sama."
Clara segera berjalan menuju dapur dan menata cemilan yang baru saja dia beli di atas piring. Dia juga segera membuatkan kopi dan teh untuk dirinya dan juga Bagas. Tak lupa dia juga memasukkan sesuatu ke dalam kopi Bagas. Sesuatu yang didapatkan dari teman lama Clara.
Sesuatu yang akan membuat keinginan Clara terwujud.
Clara membawa nampan berisi cemilan dan juga minuman itu ke kamar. Sebelumnya Clara berganti pakaian Lingerie seksi.
Ceklek...
" Mas.."
Glek !!!
Bagas menelan ludahnya melihat Clara.
Clara meletakkan nampan di meja sebelah Bagas duduk.
" Terima kasih." Ucap Bagas gugup karena dia dapat melihat dengan jelas sebuah bukit yang tampak kenyal dan berisi.
" Mas mau minum disini atau di balkon?" Tawar Clara sambil menunjuk arah luar.
Bagas melihat kearah yang ditunjuk Clara, disana memang berada 2 buah kursi.
" Memangnya kamu tidak akan kedinginan memakai pakaian itu dan duduk diluar?." Tanya Bagas. Clara menggeleng.
" Baiklah. Kita minum diluar."
Bagas terus meminum kopi karena dirinya sedang menahan agar tidak tergoda oleh Clara yang mengenakan lingerie.
" Masuk yuk mas, aku merasa sangat dingin." Ucap Clara saat tahu Bagas telah menghabiskan kopinya.
Clara berjalan masuk ke dalam lebih dulu, meninggalkan Bagas yang mulai merasakan sesuatu dalam tubuhnya.
" Mas, gak dingin apa?" Tanya Clara saat Bagas tidak kunjung masuk.
Bagas masuk, berjalan dengan langkah gontai dan menghampiri Clara.
" Mas apa kau baik baik saja?"
Clara menopang tubuh Bagas yang hampir terjatuh. Dan tanpa sengaja, tubuh Bagas bersentuhan langsung dengan dua bukit yang belum terjamah oleh siapapun itu.
" Kau sangat cantik. Aku tidak pernah menduga jika kau sangat cantik dan juga mempunyai tubuh yang sangat seksi." bisik Bagas yang sudah berada dalam pengaruh obat perangsang.
Clara tersenyum lalu menuntun Bagas hingga duduk di atas kasur.
Malam itu, Bagas membelah duren yang masih muda dan segar.
...----------------...
...----------------...
...----------------...
...----------------...
...----------------...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 284 Episodes
Comments
Pisces97
pantas sajahhh Clara di selingkuh hi hihihi ternyata karma nya emang sepadan dengan kelicikan tanpa melihat perasaan naina 😏😏😏😏😏
2023-10-15
0
"my love..ireng"
s bagas oon..dasar
2023-02-02
0
Umi Abi
dasar ya lelaki mah sama saja
2022-07-23
0