" Selamat pagi sayang.." Bagas memeluk Naina yang tengah menyiapkan sarapan.
" Selamat pagi juga mas. Mas kok disini, Hasna bersama dengan siapa?"
" Hasna sedang bersama dengan Ibu."
Bagas lalu membantu Naina menata makanan itu di atas meja makan.
" Hari ini Mas ke kantor?"
" Iya, kenapa sayang?"
" Tidak, aku pikir Mas akan cuti jadi kita bisa pergi berjalan-jalan."
" Maafkan ya. Kamu tahu kan perusahaan baru saja mendapat bantuan dana jadi ya.. begitu lah. Tapi Mas janji begitu perusahaan sudah stabil mas akan mengajak kalian jalan-jalan." Ucap Bagas sambil mencubit gemas hidung Intan.
" Hmm, baiklah. Tapi janji ya setelah itu ajak kami berjalan-jalan."
" Tentu."
" Ya sudah, kalau begitu aku akan memanggil Ibu dan Bapak serta Hasna." Ucap Naina.
Bagas menghela nafas, dan mengambil ponsel yang baru saja diberikan kepadanya oleh Ibu.
Bagas menekan tombol panggilan.
" Halo?, Ya aku akan datang sebentar lagi." Ucap Bagas sambil tersenyum.
Pagi itu, mereka sarapan dengan penuh canda tawa seperti sebelumnya.
" Mas berangkat dulu ya.."
Cup
Bagas mencium kening Naina dan pipo Hasna.
" Iya Mas, hati hati. Dan segeralah pulang begitu pekerjaan Mas selesai."
" Pasti."
" Intan, Ibu akan pergi menemani Bapak di Toko. kamu jaga rumah ya dan jangan kemana-mana. Nanti siang Bik Asih dan Mang Udin akan datang dari kampung."
" Baik bu."
" Ya sudah."
Sejak perusahaan diambil ali oleh Bagas. Akbar dan Yanti memilih mendirikan Toko elektronik untuk membuat mereka tetap sibuk.
Naina memilih untuk membersihkan rumah sebaring menunggu kedatangan Bik Asih dan Mang Udin dari kampung. Beberapa waktu lalu mereka memang meminta izin pulang kampung karena Ibu dari Mang Udin sakit.
" Mama, Hasna bosan. Bagaimana kalau kita jalan jalan." Rengek Hasna beberapa saat setelah Naina selesai membersihkan seluruh rumah yang berlantai dua itu."
" Hasna ingin jalan-jalan ke mana sayang?"
" Kemana aja."
" Boleh, tapi kita harus menunggu mang Udin dan juga bik Asih sampai dulu ya. Kata nenek mereka akan tiba saat siang nanti."
" Hmm, pasti akan lama."
" Tidak akan lama, Mungkin beberapa jam lagi. Bagaimana jika sekarang mama menemani Hasna menggambar?"
" Tidak mau, Nasya ingin jalan-jalan."
" Iya sayang. Tapi setelah Mang Udin datang. Oke?"
" Oke." Ucap Hasna dengan terpaksa.
Naina kemudian segera mengajak Hasna untuk menggambar dan mewarnai di atas balkon rumah mereka.
Saat Hasna sudah sibuk dengan kegiatan menggambar dan mewarnai. Naina memutuskan untuk berselancar di dunia maya dan tidak sengaja melihat postingan dari sahabat Luna yang tengah melakukan foto prewedding.
Naina lalu tertarik untuk mengkomentari postingan yang baru saja diunggah oleh sahabat nya itu.
Dan tanpa diduga beberapa menit setelah Naina selesai menulis komentar di postingan dari sahabatnya itu. Sahabat nya langsung menelpon Naina dan mengajaknya untuk bertemu disalah satu mall yang ada di Jakarta pusat.
Naina lalu mengajak Hasna untuk bersiap. Dan beritahukan kepada Hasna bahwa mereka akan pergi jalan-jalan ke mall.
" Selamat siang non.." Sapa mang Udin.
" Siang juga mang Udin. Baru sampai?"
" Iya non."
" Ya udah, mang Udin dan bik Asih istirahat saja. Bapak dan Ibu tidak akan pulang saat jam makan siang."
" Terus, non Naina sama non Hasna mau kemana?" Tanya Bik Asih.
" Hasna sedari tadi ingin jalan-jalan. Jadi kami akan pergi ke mall."
" Mau saya antar non?"
" Tidak usah, mang Udin kan baru saja sampai mang Udin istirahat saja biarkan saya naik taksi."
" Tapi non."
" Sudah tidak apa apa."
Naina lalu berpamitan. Karena taksi yang dia pesan sudah tiba di depan rumah.
Sesampainya di mall, Naina mengajak Nasya untuk ke pusat permainan. Karena Naina dan Luna sudah sepakat untuk bertemu di area bermain anak-anak.
" Naina, Aku sangat merindukanmu." Ucap Luna yang langsung memeluk Naina.
" Iya, aku juga sangat merindukanmu."
" Dimana Hasna?" Tanya Luna.
" Itu, sepertinya Hasna sudah bermain terlalu dalam, jadi aku tidak dapat menemukannya lagi." Kekeh Naina sambil menunjuk rumah bermain.
" Ohya, kenalkan Bimo Hendrawan." Ucap Luna yang memperkenalkan calon suaminya kepada Naina.
" Bimo.."
" Naina..,"
" Aku akan segera kembali." Ucap Bimo setelah menerima telepon.
Luna dan Naina saling bercerita, aambil sesekali mengenang kenangan mereka di masa lalu. Hingga tepat 1 jam sebelum jam makan siang Luna berpamitan kepada Naina.
" Naina, jika kau butuh bantuan jangan sungkan untuk memberitahuku dan aku akan senantiasa membantumu." Ucap Luna sebelum akhirnya mereka benar-benar berpisah.
" Tentu."
" Aku pergi ya, sayang sekali karena aku tidak bisa bertemu dengan Hasna."
" Tidak apa, lain kali jika aku ada waktu aku akan bermain ke rumahmu jadi kalau bisa bermain dengan Hasna."
" Oke, aku akan menunggu hari itu."
Sepeninggal Luna dan Bimo. Naina mengajak Hasna untuk makan salah satu restoran cepat saji yang ada di lantai tersebut karena sebentar lagi sudah memasuki jam makan siang.
" Hasna, bagaimana kalau kita memberi kejutan kepada ayah."
" Kejutan?"
" Iya kejutan. Jadi kita akan memesankan makanan untuk ayah. Datang dengan tiba-tiba ke kantor Ayah. Bagaimana?"
" Mau..."
" Uh, anak pintar."
Naina lalu memesan 3 porsi makanan, sebelum akhirnya pergi ke kantor Bagas.
" Hasna pergi ke mall mana saat bersama dengan kakek dan nenek?" Tanya Naina.
"Mama. kami tidak pergi ke mall, tapi ke rumah tante Clara. Kami semua makan malam di sana dan apa Mama tahu rumah Tante Clara sangat besar seperti istana yang ada di film film."
" Benarkah?"
" Iya."
" Lalu setelah makan siang apa yang Ayah lakukan?"
"Hasna tidak tahu. Tapi Tante Clara bilang jika dia akan menjadi mama Hasna juga. Mama, memangnya benar ya, Tante Clara boleh jadi Mama Hasna juga?"
Deg !!!
Sementara itu di kantor Bagas..
Tok
Tok
Tok
" Masuk .." Ucap Rimba
" Selamat siang sayang..."
" Clara..."
" Kejutan.."
" Clara, Apa yang kau lakukan di sini. Bukankah tadi pagi aku sudah mengunjungimu?"
" Aku sengaja ingin memberimu kejutan lagi pula aku sudah merindukanmu." Ucap Clara yang langsung duduk dipangkuan Bagas.
" Aku juga sudah membawakan makan siang untukmu."
" Tapi aku masih kenyang."
" Kalau begitu bagaimana jika memakanku saja." Ucap Clara sambil melonggarkan tali pakaiannya.
...----------------...
Taksi yang ditumpangi Naina sudah tiba di depan kantor Bagas.
" Permisi, kami ingin bertemu Pak Bagas.." Ucap Naina pada seorang resepsionis.
" Ibu siapa?"
" Saya Naina, istrinya."
Resepsionis itu ragu, pasalnya tadi juga ada yang datang dan mengaku istri dari Bagas.
" Halo mbak?, bolehkah?" Ucap Naina lagi
" Ah tentu bu. Ibu hanya perlu naik ke lantai 6. Ruangan Pak Bagas berada di sebelah kanan."
" Ohya tolong jangan beritahu Pak Bagas karena kami akan membuat kejutan."
" Tapo tadi juga ada seorang wanita yang mengaku sebagai istri Pak Bagas."
Duar !!!
Ucapan resepsionis itu membuat hati Naina sakit. Lalu segera berjalan menuju lift karena Naina ingin membuktikan kebenaran dari ucapan resepsionis.
Sepanjang perjalanan mendekati ruangan Bagas, hati Naina semakin berdegup kencang.
Bagaimana Jika ternyata Bagas bersama dengan seorang wanita lain.
Dan kenapa wanita itu mengaku sebagai istri Bagas.
"Ma, kenapa Mama tidak mengetuk pintunya apa kita salah masuk ruangan?" Ucap Hasna saat melihat Naina berdiri mematung didepan ruangan Bagas.
" Mama masih memikirkan kata-kata yang tepat saat kita masuk ke dalam ruangan ayah." Ucap Naina berbohong. Karena sejujurnya Naina tidak tahu apakah dia harus masuk atau tidak.
Samar samar Naina mendengar suara dari dalam.
" Clara. jangan menggodaku."
" Apa kau takut?. Jangan takut Mas, aku sudah mengunci pintu nya. Dan aku juga tahu bahwa CCTV di kantormu sedang diperbaiki. Jadi...."
Clara mencivm bibir Bagas.
" Mas Rimba dengan siapa?" Lirih Naina.
Naina lalu mendekatkan telinganya ke pintu agar bisa mendengar lebih jelas apa yang sedang dibicarakan di dalam sana.
" Clara apa yang kau lakukan?" Ucap Bagas saat mengetahui Clara sudah berada di bawah dan melonggarkan resleting Bagas.
Clara?. kenapa Clara ada disana. Batin Naina.
...----------------...
...----------------...
...----------------...
...----------------...
...----------------...
...----------------...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 284 Episodes
Comments
Pisces97
ayo labrak Clara saja naina 😏
2023-10-16
0
ifki...
apa sih nama nya Gonta ganti mulu
2022-07-14
0
Ulfrida Marlianawaty
suka salah2 keitik nma,thor
2022-07-05
0