"What!!! kok bisa?" Pekik Fiona
Lista pun menceritakan kembali kejadian saat ia pulang dari menemui Fiona kemarin, saat Kevin dan Jovanka sedang bercumbu mesra di meja makan, hingga Kevin yang marah karna Lista mulai tidak perduli.
"Wahh.. gelo si Kevin mah, lo nya marah-marah pas dia selingkuh, dia nya juga marah, lo gak perduli sama kelakuan nya, dia juga marah! tu orang minta di mutilasi deh kayak nya Lis!" geram Fiona.
"Hahaha Boleh juga di coba ide lo Fi" kekeh Lista.
"Wah.. belom tau dia siapa Callista Quinza! udah elo sarapan gih 10 menit lagi kita meating sama klien dari Italia" terang Fiona.
"Kalau sampai kita dapat proyek ini , Desain loh bakal masuk pasar Italy Lis.. wah keren sih elo.. punya gue aja masih stuck disini-sini aja semenjak lo lebih milih set up perusahaan lo sendiri"
"Udah sih kita gabung aja sini, kita kembangin QCL sama-sama" jelas Callista
"entar deh gue fikirin lagi Lis.. Eh ngomong-ngomong CEO dari Adelio ini karismatik banget Lis, usia nya udah mateng banget 35 tahun, tapi dia belum mau nikah, gila sih ini.. gue penasaran banget gimana sih gagah nya dia" Ucap Fiona berbinar.
Pleetakk
Callista menjitak kening sahabat nya itu.
"kelamaan jomblo ini anak jadi ngehalu yang enggak-enggak, udah ayo pergi entar telat!"
"Mel.. udah kamu siapin materi nya kan yang kita bahas kemarin" tanya Callista pada Mela.
"Sudah siap Bu, Mari.. Tuan Adelio sudah menunggu kita di ruangan Meeting.
Mela, Lista dan juga Fiona berjalan menuju ruangan meeting, saat mereka masuk kedalam ruangan ,benar saja ternyata Tuan Adelio ini sudah datang dengan sekretaris nya.
"Selamat pagi tuan Adelio" Sapa Mela dan Fiona. sementara Callista masih duduk jauh dari mereka, ia akan masuk jika Fiona sudah memperkenal kan nya.
"Selamat Pagi nona" jawab Jery assisten dari tuan Adelio.
"Perkenal kan beliau adalah CEO dari Adelio Group Tuan Teo Melvin Adelio!" Teo mengukurkan tangan nya tanda perkenalan.
"Pagi Nona, apakah anda pemilik perusahaan QCL ini?? sungguh desain anda sangat bagus dan unik!" terang Teo.
"Ah bukan Tuan, saya hanya co CEO saja, CEO nya ada dibelakang anda tuan?" jawab Fiona yang menunjuk kearah Callista, mendengar dia dipanggil, Lista lantas berjalan mendekati mereka semua.
Teo mengikuti arah telunjuk Fiona. Dan...
"Nona Callista??" Sapa Teo dengan senyum yang begitu menggoda iman kaum hawa.
"Tuan Teo?? Anda..."
"Iyaa saya CEO dari Adelio Group. Perkenalkan nama saya Teo Melvin Adelio" ucapnya sembari mengulurkan tangan pada Lista.
"Saya Callista Quinza" jawab Lista yang menyambut hangat jabatan tangan Teo. Seketika Teo terhipnotis dengan senyum cantik Lista, hingga ia tak sadar jika menggenggam tangan Lista begitu lama. Jerry mengabadikan momen langkah ini dengan memotret nya diam-diam.
'Kenapa Bos ku seperti remaja yang jatuh cinta pada pandangan pertama ?' batin Jerry dalam hati.
"Ehhemmm" Fiona beedehem kuat hingga Lista sadar jika tangan nya masih digenggam oleh Teo.
"Tuan.. bisakah anda melepaskan tangan anda" Ucap Lista dengan tetap tersenyum, sejujur nya ada rasa yang menggelayar aneh di hati Lista saat tangan Teo menyentuh tangan nya, ia kembali teringat dengan pelukan hangat nya saat diparkiran tadi.
"Ah.. maaf nona, silahkan duduk" Teo melepaskan tangan nya, dan menggaruk tengkuk nya yang tidak gatal. Lista duduk bersebelahan dengan Fiona dan Mela.
"Oh ya nona, terimakasih karena sudah membantu saya tadi pagi, saya tidak menyangka jika anda adalah pemilik perusahaan QCL Group" ucap Teo yang mulai salah tingkah, jantung nya seakan berhenti berdetak, hanya melihat Lista yang selalu tersenyum seperti itu.
"Tidak masalah tuan, bisakah kita membicarakan masalah pekerjaan dulu" jawab Lista , Jerry tersenyum geli mendengar ucapan Bos nya dipatahkan begitu saja.
'Fix ini mah, Bujang lapuk ini lagi kesemsem sama Nona Lista' ucap Jerry dalam hati.
"iya silahkan Nona"
Sudah satu jam mereka berdiskusi tentang pekerjaan, hingga mereka sepakat untuk bekerja sama, Lista bahagia karena dengan begini Desain-desain gaun nya akan masuk pasar Italy.
"Terimaksih atas kesempatan yang tuan berikan pada kami" ucap Lista membungkuk kan badannya.
"Sama-sama Nona, Desain anda sangat bagus dan menarik saya yakin kerja sama kita akan berjalan lancar" jawab Teo.
"Saya juga akan menggaet aktor dan model kelas atas untuk meluncurkan 10 produk pertama kita" sambung Teo lagi, entah mengapa kali ini ia sangat bersemangat menjalani proyek bersama dengan Callista.
Tanpa diketahui oleh Teo, diam-diam Jerry mengirimkan potret kebersamaan nya dengan nona Callista pada Nenek Teo, ia juga menyematkan caption 'Bujang lapuk jatuh cinta'.
[siapa perempuan itu Jer]
[Pemilik perusahaan QCL Group Nek]
[Cari tau kebih dalam wanita itu Jer, aku percaya padamu]
"Baiklah tuan Teo, saya percayakan semua nya padamu, kita permisi dulu tuan?" ucap Lista mengundurkan diri.
"Emm.. Nona Callista.. bisakah kita makan siang bersama siang ini?" tanya Teo malu-malu. Jerry menatap geli pada bos nya itu, dimana letak kegarangan dan keangkuhannya selama ini, kenapa saat bertemu dengan Nona Callista ia seperti sangat terhipnotis..
"Mela.. apa jadwalku siang ini?" tanya Lista.
"Pukul 3 siang kita ada pemotretan Bu, tapi bisa kita atur ulang jadwal nya jika Ibu ingin makan siang dengan Tuan Teo" Jawab Mela.
"Tidak masalah Nona Mela, jika nona Callista mau makan siang bersama saya, tidak akan sampai jam 3 sudah selesai, tapi.. jika nona Callista tak bersedia, maka tak masalah.. kita atur jadwal lain kali" Teo menimpali.
"Oke kita makan siang Tuan" Jawab Lista, sontak Teo merasa bahagia , terlihat jelas dari senyum nya yang melengkung dibibir nya.
"Terimakasih Nona, Jerry kau kembali lah lebih dulu nanti akan saya hubungi jika kami sudah selesai!"
"Baik tuan"
Teo dan Lista menuju kesebuah Restoran, karena sebelum nya Mela sudah meresevarsi ruangan yang agak privat, agar awak media tak sampai meliput Callista karena tengah makan siang dengan seorang laki-laki, apalagi dengan status Callista yang masih Sah Istri dari seorang Kevin Lano Alberto. my
"Tuan Teo, kenapa anda mengajak saya makan siang, bukankah anda tahu jika saya sudah bersuami" terang Lista
"Panggil saja saya Teo!"
"Ah iya Teo"
"Saya penasaran, saat kamu membantu saya dari Feronica kenapa kamu bilang kalau suami kamu sering tidur dengan nya??"
Callista mengambil nafas panjang, ia diam sejenak sebelum akhirnya ia membuka suara.
"Kamu punya jaringan yang luas kan tuan Teo, apa harus aku yang menjelaskan nya??" tanya Lista Sinis.
"Aku sudah tau, hanya saja aku ingin mendengar nya langsung darimu!" Teo menyorot tajam mata Lista.
"Jangan memandangku seperti itu, aku takut jika aku akan terpesona dengan mu!" kekeh Lista yang mengalihkan pembicaraan.
"maka Larilah kepelukan ku!"
Deg..
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 47 Episodes
Comments