"Kevvin!!!! Kevin!!!! hiks!!!! kenapa aku tidak bisa melawan dia!".
Callista merenungin diri nya sendiri, ia masih berada didalam bathup tersebut dengan air shower yang juga masih menyala. Kevin memang kerap sekali memgancam nya dengan embel-embel Reputasi, itu karena Kevin juga yang telah menjadikan Lista seorang model ternama, karna sebelumnya ia hanya lah seorang wanita biasa yang tidak punya apa-apa. Pernikahannya dengan Kevin pun sebenar nya hanya dijadikan sebagai penopang hidup Lista saja awal nya. Namun siapa yang tak jatuh cinta dengan ketampanan seorang kevin, tidak salah juga jika dia jatuh cinta dengan suami nya sendiri kan. Begitulah pemikirannya selama ini.
Namun Kevin selalu mematahkan khayalan tinggi nya itu,pada kenyataannya Kevin tidak pernah mencintai nya, bahkan kevin tidak pernah nenyentuh Lista sepanjang pernikahan mereka. Bagi kevin meskipun Lista begitu cantik tapi ia benar-benar tidak pernah tertarik dengan semua itu. Lista sendiri selalu berusaha membuat suami nya jatuh cinta padanya ,namun Kevin tak menggubris sedikit pun.
Kevin juga tak tanggung-tanggung untuk bermain gila dengan wanita lain, ia selalu saja membawa wanita yang berbeda-beda untuk sekedar memuaskan hasrat nya namun kali ini ia begitu mencintai Jovanka, menurut Kevin Jo sangat bisa mengerti dan paham tentang kesukaan dan kebutuhan Kevin. Bahkan Kevin sering kali membawa Jo kemansion pribadi mereka.
Callista membersihkan tubuhnya, ia mengambil ponsel nya di nakas menghubungi seseorang.
"Fi.. gue butuh Lo, sibuk gak?" tanya Lista pada seseorang di seberang sana.
"gue santai, kita lunch bareng aja ditempat biasa" jawab Fiona sahabat Callista yang paling bisa mengerti dan mendengarkan keluh kesah Lista selama ini.
Lista mematikan teleponnya, berpakaian rapi mengenakan dress floral berwarna mint dibawah lutut, dengan rambut dikuncir kuda menampakan leher jenjang nya yang putih bersih. Ia mengambil tas slempang nya menambahkan kesan yang feminim, penampilannya selalu saja sempurna dimata banyak orang-orang hanya Kelvin yang tidak melihat itu.
Sebuah Mobil mewah berwarna hitam itu terparkir disebuah restoran elit di ibukota.
Lista mengahmpiri Fiona yang sudah datang lebih dulu darinya. Ia memeluk sahabat nya dengan erat.
"Lis.. Lo gak apa-apa?" tanya fiona.
"Gue capek sama pernikahan ini fi" jawab Callista, ia menangis dipundak sahabat nya.
Fiona mengusap lembut punggung Callista mencoba menguatkan sahabat nya itu.
"gue pengen cerai fi, udah gak sanggup gue lelah!"
"Lo yakin? gimana dengan karir lo? udah sejauh ini lo bertahan Lis" tanya Fiona.
"Terserah, gue udah gak perduli dengan semua nya! lagian gue udah punya usaha meski hanya usaha kecil-kecilan". Jawab Lista, kini ia sudah duduk dan meminum orange juice disana.
"Usaha lo itu gak kecil Lis.. udah segede itu.. keren sih lo bisa nutupi semua nya dari kevin!" Fiona nampak mengacung jari jempol nya kearah Lista.
"Apa sih yang bisa di harap dari kevin fi.. dulu, gue masih berfikir kalau suatu hari dia bakal cinta sama gue, tapi gue sadar kayak nya itu mustahil semakin hari dia semakin menjadi.. dia udah terang-terangan bawa perempuan lain ke mansion kita!" jawab Lista terang-terangan.
"gila.. kenapa sih dia gak bisa liat kalau lo itu sempurna Lis.."
"gue gak secantik itu Fiona Cloe buktinya aja Kevin lebih milih Jovanka Winter, aktris baru itu ketimbang gue!"
"dia itu buta Lis, gue aja yang cewek bisa bedain.. kalau Lo lebih cantik kemana-mana dari Jo"
"udah deh.. terserah dia mau gimana sekarang gue gak perduli, gue udah yakin dalam 1 bulan ini gue bakal resmi cerai dari dia!" ucap Lista penuh keyakinan.
"Terus.. Langkah pertama apa yang lo ambil?" tanya Fiona lagi.
"Mulai hari ini gue gak akan perduli dengan kelakuan dia diluar sana atau di mansion kami sendiri, gue anggap dia itu cuma benda mati yang gak hidup! lo saksi nya , gue gak akan pernah menarik perhatian nya lagi fi.. gak akan pernah.. gue mai nikmati hidup gue sendiri aja!'' jelas Callista.
"Bagus! gue dukung Elo 100 persen deh!" ucap Fiona memberikan jari jempol nya buat Lista.
*
Malam hari Callista baru pulang, ia melihat mobil Kevin sudah terparkir didepan, sudah pasti si penjahat kelamin itu ada dirumah batinnya. Ia memasuku rumah dengan dagu terangkat seperti berjalan diatas catewalk seperti yang sering ia lakukan.
Dapat dilihat dari kejauhan jika Kevin dengan Jo sedang beecumbu rayu, bahkan suara mereka terdengar sangat nyaring.
'Sungguh manusia-manusia kotor! bisa-bisa nya mereka melakukan itu di meja makan, apa mereka tidak malu diliat oleh pelayan disini' gumam Lista dalam hati.
Dia berjalan mendekati Kevin dan Jovanka, bukan ingin melabrak seperti biasanya namun ia kan jalan melewati mereka berdua begitu saja.
Jo yang sadar terlebih dahulu keberadaan Lista menggoda Kevin lebih dalam lagi. Agar Lista bisa melihat jika Kevin bertekuk lutut dihadapannya. Jo tidak sabar melihat reaksi Lista yang seperti biasa nya.
Lista berjalan melewati mereka dengan tenang, tanpa gangguan, ia mengambil air dingin dari kulkas, meminum nya dengan santai dihadapan kedua manusia tak tau malu itu. Kevin yang menyadari jika Lista berada disana lantas memanggut bibir Jo dengan rakus, dengan sorot mata mengarah ke Lista. Namun Lista tak memperdulikan nya, setelah ia selesai minum, Lista lantas berjalan melewati mereka dan naik kekamar nya, menutup pintunya rapat.
Didalam kamar ia menangis tersedu-sedu, namun ia segera sadar dan bangkit, dia meyakinkan diri nya sendiri untuk bisa menghadapi Kevin dan simpanannya itu.
Kevin mendadak hilang gairah saat melihat Lista yang tak perduli seperti biasa nya, jika biasanya saat Kevin sedang bersama Jo di mansion mereka, Lista akan mengamuk memecahkan segala barang-barang karna tak terima atas perlakuan Kevin, namun dengan itu Kevin bisa menekan Lista lebih dalam. Namun kini saat Lista acuh tak acuh begitu kenapa ia merasa gusar.
"Damn it!!!" umpat Kevin kesal.
"kau kenapa Baby??" Tanya Jo dengan memainkan jari jemari nya yang lentik di rahang Kevin.
"Kau pulang lah Jo, aku sedang tidak mood" ucap Kevin dingin.
"Baby..." rengek Jo lagi.
"Pulanglah!!" Benyak Kevin, Jovanka langsung merapikan pakaiannya dan bergegas pergi.
seperti nya mood Kevin sedang buruk, ia tak mau jika sampai Kevin berbuat kasar padanya.
Kevin berjalan menuju kamar Callista.
Braak!!
Kevin membuka paksa pintu kamar Lista, Ia melihat Lista sedang mengecat kuku nya santai, ia tidak terusik sama sekali dengan kehadiran Kevin yang sudah menghancurkan pintu kamar nya.
"Callista!" pekik Kevin
"hmm" Lista menjawab seada nya saja tanpa menoleh kearah Kevin.
"Callista Quinza! aku tau kau itu cemburu bukan melihat ku bercumbu mesra dengan Jo?" ucap Kevin dengan pede nya.
"Tidak!" jawab Lista datar.
"Kau!!"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 47 Episodes
Comments
Ketut Masti
tar klau dh cerai paling kevin nyesel
2022-09-21
0