Chapter 6 : Rencana Nyonya Nathalie

"Baby...." Panggil seorang perempuan dengan manja.

"Hei Jo sayang.. " Kevin memeluk Jovanka dihadapan Jimy.

Jo menarik Kevin ke arah ruangan pribadi mereka, ia lantas mengecup bibir Kevin, mengulum nya lembut namun mampu memancing hasrat Kevin.

"Hei jangan lakukan itu disini! ada banyak kru disini!" Bentak Jimy yang ilfeel dengan sikap kedua nya yang terang-terangan seperti itu.

Jo dan Kevin tak menghiraukan gerutuan Jimy, kedua nya masih saling memanggut bibir mereka hingga masuk kedalam ruangan pribadi mereka. Apa yang mereka lakukan disana sudah pasti seperti biasanya saling mereguk kenikmatan surga dunia.

**

Seusai pemotratan Lista merebahkan dirinya di sofa bed tempat ia bekerja. Pikirannya menerawang jauh tentang sosok Teo yang baru ia jumpai tadi pagi, meskipun usia Teo sudah 35 tahun terpaut 8 tahun dengan diri nya, namun pesona dan kharismatik pria itu mampu menghipnotis diri nya, membuat nya jadi memikirkan hal-hal yang jauh, seketika Lista tak memikirkan tentang Kevin suami nya.

Ia melihat jam dipergelangan tangan nya, sudah menunjukan pukul 7 malam, itu tanda nya ia sudah menghabiskan waktu selama 4 jam di tempat pemotretan, tubuh nya benar-benar lelah.

"Mel.. tidak ada jadwal lain setelah ini kan?" tanya Lista pada asistennya.

"Tidak ada Bu.. Ibu bisa pulang dan beristirahat"

"Baik lah.. aku pulang dulu" Mela membungkukan badannya pada Callista, hal yang sering ia lakukan oada Lista sebagai atasannya.

**

Kediaman Adelio

Teo dan Jerry memasuki Mansion utama Adelio, terlihat disana nenek nya sudah duduk dengan memegang tongkat kebesarannya.

"Jer.. kau saja yang didepan" Ucap Teo yang langsung bersembunyi dibelakang Jerry.

"Tuan.. kau tau bukan nyonya natalie itu sangat garang, melebihi dirimu itu!" sungut Jerry. Teo mencebikan bibir nya mendengar perkataan Jerry.

"Kalian berdua sudah kembali rupanya!" ucap nyonya Natalie dengan mengetukan tongkat kebesarannya.

Teo tersenyum simpul memperlihat kan barisan giginya yang putih.

"Nenek sayang aku rindu" Teo memeluk nenek nya seperti anak kecil yang sudah lama tidak bertemu dengan nenek nya.

"Oh bujang lapuk ku!"

"Ck! kalian ini mendramatis sekali!" ejek Jerry

Pletak!

"Diam kau!" nenek Nathalie memukul kepala Jerry dengan tongkatnya, nampak Jerry yang meringis kesakitan.

"Sekarang katakan Teo, bagaimana langkah selanjut nya tentang putri QCL itu??" ucap Nyonya Adelio dengan serius.

"Nek.. dia itu istri orang!"

"haaa , aku baru liat kalau tuan muda Adelio selembek ini, pantas saja kau tidak menikah-menikah!" cibir nenek nya.

"Stop it Nek! aku tak selemah itu! hanya saja aku menghargai Callista, dia sendiri bilang jika aku tak boleh mencampuri urusan pribadinya!"

"Kau dan dia akan bekerja sama bukan ??" tanya sang nenek. Teo lantas menganggukan kepalanya.

"Nah.. nenek ada ide" jawab Nenek Nathalie dengan senyum mengembang di bibir nya.

Teo mengernyitkan kening nya, entah ide gila apa yang akan di buat oleh nyonya besar Adelio ini.

"Jer.. apa kau tau yang difikirkan oleh nenek!" tanya Teo setengah berbisik ditelinga Jerry.

"Entahlah Tuan, aku tak pernah belajar untuk membaca isi hati dan pikiran orang"

Pletak..

"Kau ini!" teo menjitak kening Jerry.

'cucu dan nenek sama saja, ringan tangan sekali padaku' umpat Jerry dalam hati.

*

Lista telah sampai dipelataran Mansionnya dengan Kevin, tubuh nya sudah begitu lelah, perlu diistirahatkan sebentar. Ia ingin segera berendam di Bathup dengan air hangat dan wangi lavender. Saat ia.hendak berjalan ke kamar nya, lagi dan lagi ia membawa Jo kesana, seperti biasa mereka akan bercumbu mesra disana dengan penuh gairah.

Lista memutar malas bola matanya, melihat pemandangan didepannya yang dapat merusak mata.

Nampak Kevin yang tengah memcumbui Jo yang sudah polos tanpa sehelai benang pun di sofa, begitu juga dengan Kevin, mereka sudah sama-sama polos,.bahkan suara De*a*anJo dan Kevin saling sahut menyahut menggema diseisi ruang tamu Mansion mewah itu.

Jika ditanya apakah saat ini Lista tak marah melihat perzinahan kedua nya didepan mata nya, jawaban nya sama sekali tidak! Entah mengapa kebiasaan Kevin yang seperti itu membuat Lista Muak dan jengah, ia seakan sudah kebal dengan segala bentuk penyiksaan batin yang Kevin berikan.

Tiba-tiba terlintas ide untuk memotret kedua nya, lengkap jam dan tanggal berapa mereka melakukan itu, agar saat ia memasuki berkas perceraian kepengadilan , itu akan menjadi alasan dan bukti yang kuat hingga tak akan memakan waktu yang lama dalam prosesnya.

Tap..tap..tap..

Suara Highheels Lista terdengar berjalan mendekat kearah Kevin dan Jo, bukan ingin menyiram mereka dengan air panas, namun hanya ingin melihat undangan bersampul merah hati yang ada di meja dekat Kevin dan Jo melakukan hubungan intim itu. Undangan ulang tahun Nyonya Nathalie dari Adelio Group,Lista tersenyum simpul membaca ada nama Teo disana sebagai cucu sekaligus tuan muda Adelio.

Kini mata Lista beralih ke dua sejoli yang sedang asyik memadu kasih itu, Ia seperti menonton live film Blue melihat kedua nya yamg sama sekali tak tahu malu dan merasa risih jika ada yang melihat kejadian itu, mereka berdua justru santai dan malah menggebu-gebu melakukannya.

"Baby.. oouuhhh lebih cepat sayang" Jo meracau merasakan hentakan demi hentakan yang diberikan Kevin.

"Tenang lah honey.. aku akan memberikan mu kenikmatan yang tiada duanya" jawab Kevin yang semakin cepat memaju mundurkan pinggul nya. Ia melirik kearah Lista dan tersenyum smirk.

"Hei Lista...apakah kau melihat kami.. Ohh ini sungguh mikmat sekali, apa kau ingin merasakan juga??" ejek Kevin yang masih dengam senyum devil ny.

Lista menggeleng-gelengkan kepalanya dan tersenyum miring,

"Mansion ini sudah tercemar dengan ulah buruk kalian, sayang sekali! takut nya jika berlama-lama tinggal disini aku dan seluruh pelayan disini akan ikutan sial juga!" Lista berlalu meninggalkan mereka yang masih dengan beradegan panas ke kamarnya.

Tak lupa ia memutup pintunya rapat, kini ia sudah meletakan sofa bed santai yang ada dikamarnya untuk menghalangi pintu yang bisa saja akan dibuka paksa kembali oleh Kevin. Ia ingin benar-benar santai tanpa ada gangguan saat berendam nanti.

Ia sudah menyiap kan air hangat serta memcampurkan nya dengan wangi lavender, lantas ia segera masuk dan berendam. Sangat Rileks, mata nya terpejam, pikirannya kembali teringat dengan Teo Melvin Adelio, pelukan hangat nya, wangi tubuh nya.. membuat Lista membayangkam seandai nya ia bisa beesuamikam Teo pasti bahagia, karna hakikatnya dia sebagai wanita haus kasih sayang dan perhatian, sudah hampir 4 tahun dia tak merasakan itu semua, entah mengapa ia bisa begitu bodoh jatuh hati dengan seseorang yang sama sekali tak memikirkan perasaannya. Namun jauh dilubuk hati nya yang paling dalam, ia ingin tau kenapa Kevin sama sekali tak tertarik padanya, malah sepertinya Kevin begitu benci pada diri nya.

1 jam sudah ia menghabiskan waktu berendammya, segera ia berbilas dan segera keluar dari kamar mandi.

Ia mengecek ponsel nya sebentar, nampak Mela menghubungi nya beberapa menit yang lalu

"Halo Mel.."

"Iya Bu.. maaf saya mengganggu waktu Ibu, saya hanya mengabarkan bahwa besok kita harus berangkat ke Italy Bu, Tuan Adelio ingin Ibu melihat pekerjaan disana agar kita lebih mudah mengetahui passion yang mereka butuhkan" Terang Mela.

"Baiklah Mel.. kau atur saja"

"Baik Bu"

next..

terimakasih untuk kakak-kakak yang sudah berbaik hati memberikan Likenya.

jangan lupa kasih kritik dan sarannya ya kak.. biar othor semangat buat up Lista dan Teo yang semakin hari akan buat kita jadi lebih gereget lagi..

dan Kevin akan bikin kita ingin mencakar-cakar wajah nya yang maskulin itu😆

Happy Reading🍃

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***