"Keren lo Lis.. belum tau aja tu si Kevin apa wajah asli dari seorang Callista Quinza!"
"Terkadang kita harus menjadi lemah untuk mengelabui musuh kita kan?" Lista menarik satu alisnya.
"Kalau aja Teo juga tau siapa sebener nya elo Lis.. mungkin dia akan berfikir ulang untuk suka sama lo" suara Fiona agak lirih, ada sedikit kekhawatiran disana.
"Aku percaya lo gak akan ngebocorin apapun itu, cukup kita aja yang tau Fi.." Lista menggenggam tangan Fiona erat, kemudian mereka berpelukan satu sama lain, karena selama ini hanya Fiona yang tau seperti apa kehidupannya, orang-orang hanya tau bahwa Lista itu model paling cantik dan populer, suka dukanya Lista didalamnya hanya Fiona lah yang mampu mengerti.
"Lo harus liat ni figura dari hasil rancangan lo, keren paraah!" Fiona mengalihkan pembicaraan dengan menyodorkan figura, replika rancangan dari Lista yang dikirimkan perusaan Teo.
"Keren-keren semua kan ? Ternyata Adelio Group sangat loyalitas mengerjakan semua nya, pantas saja perusahaannya maju dengan pesat!" Lista mengangguk-anggukan kepala tanda menyetujui ucapan Fiona. Namun setelah itu Lista teringat jika malam ini ada undangan untuk ulang tahun Nyonya Nathalie, Nyonya besar Adelio.
"Fi.. malam ini temani gue ke pesta ulang tahun Nyonya Nathalie ya?" bujuk Lista pada Fiona.
"serius lo ngajak gue? udah lama juga sih gue gak ke pesta, boleh juga tuh.. lo udah siapin gaunnya?"
"Udah sih entar kita liat gimana hasil nya, ini desain gue juga.. Mela yang udah urus semuanya"
Drrt..
Ponsel Lista berdering, ada satu pesan masuk.
[ Kau akan datang malam ini ? ] Teo
Lista tersenyum membaca pesan singkat dari Teo, padahal pesan itu biasa saja, namun entah mengapa itu sukses membuat Lista melengkungkan senyum di bibir nya.
[ apa kau menungguku ? ]
Tak butuh waktu lama Teo untuk membalasnya.
[ setiap saat aku selalu menunggumu]
[ Kalau begitu tunggulah aku ] Lista kembali meletakan ponsel nya di dalam tas, melihat raut wajah Lista yang sudah berubah 180 derajat dari awal dia datang sontak membuat Fiona penasaran.
"Siapa?"
"Teo!"
"Udah senyam senyum aja lo.. fix bentar lagi ada yang bucin ni!" Lista terkekeh geli mendengar ocehan Lista.
Sementara di Adelio Group. Teo berguling-guling kesenangan di ranjang king size didalam ruangan pribadi kantor nya, ia tak henti-hentinya menatap ponsel nya, ada satu foto Lista disana. Jerry masuk kedalam ruangan dan hanya menggelenh-gelengkan kepala nya melihat tingkah aneh Teo sejak mengenal Lista, bos garang nya itu lebih banyak uring-uringan gak jelas, dan kadang suka tersenyum atau terkekeh sendirian.
'Seperti nya virus kebucinan sudah mennjangkiti bos nya ini' batinnya dalam hati, namun bukan Jerry namanya jika ia tak usil pada Teo.
"Tuan.. apa kau sedang terkena virus?" tanya Jerry serius.
"Virus???" Teo mengendus tubuh nya sendiri.
"Virus apa yang kau maksud Jer?? aku masih wangi seperti biasa nya, lihat wajahku juga masih segar dan tampan!" jawab Teo dengan percaya diri.
'Seperti nya selain bucin dia juga terlalu percaya diri, apa sebegitu nya kah orang jatuh cinta?' monolognya lagi.
"Hei Jer!! Virus apa yang kau maksud itu? kalau begitu ayo temani aku ke Alex, aku akan periksa apakah aku benar terjangkit virus, kau tau nanti malam ada pesta ulang tahun nenek bukan?? dan yang lebih penting lagi , Quin ku akan datang!"
"Quin?? Siapa dia tuan?" bukannya tuannya ini sedang bucin pada nona Callista, lalu siapa lagi si Quin itu! lagi-lagi Jerry bicara pada diri nya sendiri.
"Callista Quinza Jerryno!" Jerry menggaruk tengkuk nya yang tidak gatal.
"Ooohh saya lupa jika nama nona Callista itu ada Quinza nya tuan... eemmm tuan.. apakah nona Fiona juga diundang?" tanya Jerry malu-malu, ia sangat berharap bisa melihat Fiona Cloe di pesta Ulang tahun nenek nya, ya.. Jerry dan Teo sama-sama dari keluarga Adelio, Jerryno maxim Adelio adalah anak dari adik nya mendiang Ayahnya Teo, Jerry pemegang saham nomor dua setelah Teo, dan Jerry memutuskan untuk menjadi Asisten Teo selama ini karena mereka berdua ingin sama-sama mengembangkan satu perusahaan saja.
Teo mengerutkan kening nya baru kali ini dia melihat Jerry menanyakan perihal wanita, Ia dan Jerry usia nya terpaut 5 tahun, saat ini Jerry berusia 30 sedangkan Teo sudah 35 tahun.
"Fiona? Kau menanyakan Fiona Jer??" Teo bertanya dengan wajah sedikit tersenyum nackal.
"Iya memang nya kenapa!"
"Hahahhahaha Jerryno kau sudah bosan sendiri ya?" Jerry menautkan alisnya.
"Kau ini selain angkuh dan sombong kau hobi mencerca orang ya? jangan lupa sekarang ini kau bucin akut dengan Callista! Cih Dasar!"
"Aku akan bilang pada Quin untuk mengajak Fiona mu!" Ucap Teo bersungut-sungut dan langsung pergi meninggalkan Jerry yang masih mode sok polos dan bingung nya itu.
Malam hari Callista dan Fiona sudah bersiap dengan gaun masing-masing, gaun yang merek kenakan juga hasil dari rancangan Lista dengan tema Cocktail Dress. Fiona mengenakan gaun ketat panjang berwarna navy, yang memperlihatkan belahan dadanya, dress yang kenakan juga tanpa lengan, hanya tali berbentuk pita kecil, serta belahan panjang disamping hingga diatas lutut sehingga terekspos lah kaki jenjang nya yang putih bersih. Sedangkan Lista sendiri mengenakan Dress berjenis borkat dengan lengan pendek bagian atas dadanya tersekspos sempurna rambut nya yang panjang dibiarkan terurai dengan ditambah aksen curly.
Setelah mereka siap, Fiona dan Lista langsung melesat pergi ke kediaman Adelio.
Setelah sampai, semua mata tertuju pada Lista dan Fiona, semua orang memandang takjub pada kedua wanita itu.
Nyonya Nathalie yang sadar tamu yang ditunggu-tunggunya datang langsung menghampiri mereka berdua.
"Nona Callista Quinza.. terima kasih karna sudi menyempatkan waktu untuk datang keacara saya, kau sangat cantik Nak.. boleh saya meminta foto?" Lista malu-malu saat Nyonya Nathalie menyebutnya cantik dan meminta foto.
"Anda sangat berlebihan Nyonya, saya merasa tersanjung mendapat undangan langsung dari anda!" ucap Lista yang bibir nya tak lepas dari senyuman manis nya.
"Teo... Jer.. lihat lah siapa yang datang!" kedua cucu Adelio itu kompak melihat kearah Nyonya Nathalie.
Teo menelan saliva nya kuat saat melihat Lista yang datang sangat cantik, benar-benar sempurna. Sedangkan Jerry juga tak berkedip menatap Fiona yang menurut nya malam ini sangat lah ****.
"Hai.. Tuan Teo, Jerry.." Sapa Lista dan Fiona.
"Emm Hai" jawab Teo, sedangkan Jerry masih diam seribu bahasa, mata nya tak lepas dari Fiona yang didepan mata nya begitu menggoda. Teo yang sadar dengan suasana lain disitu lantas mengakak Lista untuk sedikit menjauh, memberi ruang pada Jerry untuk dekat dengan Fiona.
"Quin.. bisa kita bicara sebentar?"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 47 Episodes
Comments