Tolong Mengerti

Perasaan Naufal mulai tak nyaman saat abi nya meminta semua anggota keluarga mereka berkumpul di ruang tamu, apalagi kedatangan Kyai Utsman tadi yang tepat sekali dengan kepulangan dirinya

"Naufal, abi mau ngomong sesuatu sama kamu" Abi Umar memulai pembicaraan serius itu

"Apa bi?"

"Abi berencana mengkhitbah Fadila untukmu setelah kamu lulus kuliah"

"APA!" Urat-urat di leher Naufal sampai menonjol menahan gejolak amarah hatinya

"Nak, tenang dulu" Ummi Sarah memegang pundak Naufal untuk menenangkan putra bungsunya

"Kenapa bukan Kak Hasan yang abi jodohin? Kenapa harus Naufal?" Naufal melihat kearah Hasan yang duduk didepannya

"Karena dia sudah punya seorang wanita yang akan menjadi calonnya"

"Kalau gitu, Naufal juga punya!" Cukup sudah, Naufal tak ingin dikekang lagi apalagi harus menuruti permintaan mereka masalah ini

"Nak, abi mu memilih Fadila karena dia yakin Fadila adalah jodoh yang terbaik untukmu" Ucap Ummi Sarah

"Apa Abi belum mengerti keinginan Naufal sampai sekarang?"

"Apa Abi sama Ummi masih belum ngerti juga, kalau keinginan Naufal itu bebas, bebas menentukan cita-cita Naufal, bebas menentukan masa depan Naufal dan bebas memilih pasangan hidup Naufal"

"Kamu belum mengerti Naufal, Abi melakukan itu semua untuk masa depan kamu, agar kamu tak salah langkah dan menyesal kedepannya" Ucap Abi Umar masih berusaha sabar

"Abi" Naufal bertekuk lutut mengenggam tangan abi nya

"Tolong jangan buat Naufal merasa menjadi anak durhaka, tolong hargai keputusan Naufal, Naufal sudah bukan anak kecil lagi yang belum tau mana yang benar dan yang salah"

"Biarkan Naufal memilih sendiri jalan hidup Naufal, jika keputusan Naufal itu salah, Naufal akan belajar dari kesalahan itu untuk menjadi lebih baik lagi"

"Tolong berikan Naufal kebebasan memilih"

"Apa belum cukup kebebasan yang Abi berikan padamu saat ini? Abi mengizinkanmu kuliah diluar kota tanpa tau bagaimana perbuatanmu diluar sana, apakah itu benar atau salah? Apakah itu sesuai dengan apa yang abi ajarkan atau tidak? Bagaimana Abi bisa tau pergaulanmu diluar sana?" Abi Umar mulai kehilangan kendali menghadapi putra bungsunya yang keras kepala

"Apa Abi masih menganggap Naufal anak kecil? Apa Abi tak percaya pada Naufal? Apa Abi berfikir Naufal tak bisa membedakan mana yang benar dan yang salah?" Naufal melemparkan pertanyaan balik pada abi nya

"Naufal jaga bicara kamu" Hasan sebagai kakaknya memperingatkan adiknya agar tak melampui batas

"Naufal bukan Kak Hasan abi, Naufal adalah Naufal, kenapa Kak Hasan setuju saat abi menyekolahkannya di Mesir? Karena dia menyukainya, Kak Hasan setuju semua perkataan Abi karena dia menyukainya, sedangkan Naufal berbeda"

"Abi tau kenapa Naufal enggan pulang ke rumah ini? Karena Naufal tak mau dikekang, Naufal ingin bebas, Naufal masih tau batasan, apa yang Naufal pelajari dipesantren ini selama dua belas tahun masih Naufal ingat"

"Abi hanya meminta satu permintaan ini saja untuk menikahi Fadila, apakah sulit bagimu menerimanya?" Naufal terkekeh mendengar ucapan Abi nya

"Naufal nggak suka Fadila" jawaban yang singkat, padat dan jelas

"Apa kurangnya dia? Dia cantik, baik, solehah, dan mengerti ilmu agama, kita juga mempunyai hubungan yang dekat dengan keluarga mereka" ucap Ummi Sarah

"Ini bukan tentang itu semua ummi, ini adalah tentang hati yang memilih, apa hati ini milik kita? Apa kita bisa memaksanya harus menyukai seseorang jika dia sudah memilih yang lain?" Tanya Naufal memegang dadanya

"Hati itu milik Allah, dia yang membolak balikkan hati manusia, belum tentu apa yang akan kita pilih hari ini menjadi pilihan kita selamanya" jawab Ummi Sarah

"Ummi benar, hati itu milik Allah dan apa kalian semua tau? Setiap malam Naufal shalat istikharah nama dan wajahnya yang akan muncul, karena itu hati Naufal yakin memilihnya" ucap Naufal penuh keyakinan membuat mereka semua terdiam

"Naufal mohon sama kalian, tolong jangan bandingkan Naufal dengan Kak Hasan, Naufal tau ilmu agamanya lebih tinggi, tapi Naufal juga punya kelebihan yang Kak Hasan tak miliki, dan izinkan Naufal memilih sendiri jalan Naufal, karena sesuatu yang dipaksakan tak akan berakhir baik"

"Naufal hanya ingin bebas tapi Naufal juga masih tau batasan, Naufal rindu suasana disini, suasana rumah ini yang nyaman dan damai tanpa perdebatan seperti ini"

"Naufal tak suka berdebat dengan kalian seperti ini, tapi Naufal juga tak bisa menuruti keinginan kalian begitu saja karena itu bertentangan dengan apa yang Naufal inginkan"

"Apa kalian tau? Saat disana, Naufal menahan diri untuk tak pulang, menahan rindu bertemu kalian saat teman-teman Naufal yang lain akan bercerita betapa banyaknya tugas kuliah dan melelahkannya membuat skripsi kepada orang tua mereka"

Naufal mulai menceritakan segala keinginannya saat itu

"Tapi Naufal hanya sendiri, tak ada penyemangat, hingga akhirnya Naufal bertemu dia saat menolong salah satu anak panti yang kecelakaan"

"Dia gadis baik, cerdas, unik dan kuat menghadapi masalahnya"

"Naufal minta maaf sama kalian semua, tapi Naufal benar-benar nggak bisa"

"Maafin Naufal Abi, Ummi, Kak Hasan" Naufal menunduk meneteskan air matanya agar tak terlihat oleh mereka

Abi Umar terdiam sebentar dan menghela nafas panjang

"Bangun Naufal" Abi Umar memegang pundak Naufal agar berdiri dari posisinya saat ini

"Abi sadar sekarang, Abi selalu menganggapmu anak kecil, ternyata waktu itu berlalu begitu cepat, kau sudah tumbuh dewasa sekarang bahkan dengan berani menentukan pilihan hatimu sendiri"

"Abi mu benar, waktu berlalu begitu cepat, kau bukan lagi Naufal yang ceroboh tapi kau sudah menjadi dewasa sekarang"

Hati Naufal terasa ringan, beban berat yang selalu mengganjal dihatinya tentang keluarganya akhirnya bisa bebas, Ia berdiri dan menyalami tangan mereka satu persatu sebagai bentuk permintaan maaf, karena ia tau kalau yang ia lakukan tak seharusnya seperti itu

"Jadi, bagaimana skripsinya?" Kali ini Hasan yang bertanya

"Yaah begitulah, lumayan"

"Terus bisnis bagaimana?"

"Alhamdulillah lancar"

"Bisnis?" Abi Umar mengulangi perkataan Hasan tentang bisnis

"Dia bos restoran loh Abi, cabangnya udah ada dimana-dimana" jawab Hasan

"Masya Allah nak, Abi bangga padamu" Naufal terharu mendengarnya, ia sudah lama tak mendengar abi nya mengucapkan kalimat itu lagi

"Naufal rindu kata-kata itu dari mulut Abi" Naufal langsung memeluk Abi Umar

"Loh kok nangis?" Abi Umar bertanya merasakan bagian pundaknya yang basah, padahal ia sendiri menahan air mata di pelupuk matanya saat pelukan putra bungsunya yang telah lama hilang kini kembali

"Lain kali bawa calon menantu Ummi kesini" ucap Ummi Sarah yang kembali membuat suasana hati Naufal berubah karena mengingat Aqila

"Dia sedang berjuang sekarang melawan rasa sakitnya, jadi Naufal minta doa kalian untuk kesembuhannya"

"Semoga penyakitnya diangkat oleh Allah Subhanahu Wata'ala"

"Aamiin"

Terpopuler

Comments

Badai Z

Badai Z

MasyaAllah naufal km bneran cintanya sama aqilla??? dan cinta yg km punya bukan cinta biasa... semoga terbalas ya cintanya sama aqilla..

2024-04-07

0

🍭ͪ ͩ🍁𝐒𝐲𝐚𝐡𝐰𝐚🍀⃟ 💋👻ᴸᴷ

🍭ͪ ͩ🍁𝐒𝐲𝐚𝐡𝐰𝐚🍀⃟ 💋👻ᴸᴷ

nangis aku baca smua ucapan naufal tentang cerita hidup dan tentang aqila

2024-04-21

0

elly fitriyatun

elly fitriyatun

Terharu /Whimper/ mewek trs aaah kapan tawa bahagia nich

2024-03-18

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 : Ulang Tahun
2 Bab 2 : Mengalah lagi?
3 Bab 3 : Felis Catus
4 Bab 4 : Hanya Mimpi
5 Bab 5 : Tuduhan
6 Bab 6 : Dipaksa Dewasa
7 Bab 7 : Kejar Mimpi Yang Lain
8 Bab 8 : Lelah
9 Bab 9 : Kak Egan?
10 Bab 10 : Pesan Tersirat
11 Bab 11 : Jadilah Pelangi
12 Bab 12 : Hanya Lelah
13 Bab 13 : Keceplosan
14 Bab 14 : Dia calon makmum gue
15 Bab 15 : Jauhi Dia
16 Bab 16 : Hatiku Memilihmu
17 Pengganti kakaknya
18 Pernikahan Davin
19 Berusaha bukan berjanji
20 Tolong Mengerti
21 Kemoterapi
22 Apa ini?
23 Terima Kasih
24 Tolong Jangan Sekarang
25 DIA SAKIT!
26 Akhirnya
27 Terasa Asing
28 Senja & Sahabat
29 Panik
30 Tanggung Jawab
31 Ungkapan Hati
32 Khitbah
33 Sebuah Janji
34 Ultah Darren
35 Tentang Galang
36 Mulai Dekat
37 Cemburu?
38 Tentang Naufal
39 Diva
40 Goyah
41 Seputar Kisah
42 Rian
43 Papa Bangga
44 Undangan
45 Ujian
46 Tentang Jodoh
47 Berjuang Bersama
48 Renata dan Gempano
49 Selamat Tinggal
50 Rindu Musim Dingin
51 Rindu
52 Gagal?
53 kembali?
54 Papa Egois
55 Syok
56 Aku Memang Gila
57 Ia lebih butuh
58 Wisuda
59 Surat
60 Pergi?
61 Kami merindukanmu
62 Dewasa itu apa?
63 Apa Itu Mimpi?
64 Tentang Rasa
65 Tasbih dan Rosario
66 Dua Minggu
67 Cincin?
68 Aligator Amazon
69 Janji Rian
70 Siapa Dia?
71 Janji dan Rasa Kasihan
72 72 jam
73 Assalamu'alaikum Indonesia
74 Tak Sadar
75 Bertemu
76 Konsep Pelangi
77 Datang
78 Kesempatan
79 Galang
80 Lima Hari Lagi
81 Fadila
82 Malu
83 Cemburu
84 Sakinah, mawaddah, warahmah
85 Obrolan Fajar
86 Lingkaran Rasa
87 Salah yang mana?
88 Pelangiku hanya sementara
89 Hotel
90 Salah Paham
91 Maher Ahmed
92 Sepenggal Masa Lalu
93 YES!
94 G & R
95 Terlambat
96 Rumit
97 Kenapa Memilihku?
98 Isi Hati Rian
99 Terlalu Jauh
100 Saya Menerima
101 Kecelakaan
102 Selamat Jalan
103 Kenzo
104 Bilal dan Layla
105 Siapa?
106 Regan dan Kirana
107 Reynald
108 Kurus?
109 Telah Pergi
110 Jangan Ditahan
111 Aku Kuat
112 Kenapa?
113 Kekuatan
114 Apa itu cinta?
115 Rumah Sakit
116 Janji?
117 ATAS NAMA JODOH
118 99 days before divorce
Episodes

Updated 118 Episodes

1
Bab 1 : Ulang Tahun
2
Bab 2 : Mengalah lagi?
3
Bab 3 : Felis Catus
4
Bab 4 : Hanya Mimpi
5
Bab 5 : Tuduhan
6
Bab 6 : Dipaksa Dewasa
7
Bab 7 : Kejar Mimpi Yang Lain
8
Bab 8 : Lelah
9
Bab 9 : Kak Egan?
10
Bab 10 : Pesan Tersirat
11
Bab 11 : Jadilah Pelangi
12
Bab 12 : Hanya Lelah
13
Bab 13 : Keceplosan
14
Bab 14 : Dia calon makmum gue
15
Bab 15 : Jauhi Dia
16
Bab 16 : Hatiku Memilihmu
17
Pengganti kakaknya
18
Pernikahan Davin
19
Berusaha bukan berjanji
20
Tolong Mengerti
21
Kemoterapi
22
Apa ini?
23
Terima Kasih
24
Tolong Jangan Sekarang
25
DIA SAKIT!
26
Akhirnya
27
Terasa Asing
28
Senja & Sahabat
29
Panik
30
Tanggung Jawab
31
Ungkapan Hati
32
Khitbah
33
Sebuah Janji
34
Ultah Darren
35
Tentang Galang
36
Mulai Dekat
37
Cemburu?
38
Tentang Naufal
39
Diva
40
Goyah
41
Seputar Kisah
42
Rian
43
Papa Bangga
44
Undangan
45
Ujian
46
Tentang Jodoh
47
Berjuang Bersama
48
Renata dan Gempano
49
Selamat Tinggal
50
Rindu Musim Dingin
51
Rindu
52
Gagal?
53
kembali?
54
Papa Egois
55
Syok
56
Aku Memang Gila
57
Ia lebih butuh
58
Wisuda
59
Surat
60
Pergi?
61
Kami merindukanmu
62
Dewasa itu apa?
63
Apa Itu Mimpi?
64
Tentang Rasa
65
Tasbih dan Rosario
66
Dua Minggu
67
Cincin?
68
Aligator Amazon
69
Janji Rian
70
Siapa Dia?
71
Janji dan Rasa Kasihan
72
72 jam
73
Assalamu'alaikum Indonesia
74
Tak Sadar
75
Bertemu
76
Konsep Pelangi
77
Datang
78
Kesempatan
79
Galang
80
Lima Hari Lagi
81
Fadila
82
Malu
83
Cemburu
84
Sakinah, mawaddah, warahmah
85
Obrolan Fajar
86
Lingkaran Rasa
87
Salah yang mana?
88
Pelangiku hanya sementara
89
Hotel
90
Salah Paham
91
Maher Ahmed
92
Sepenggal Masa Lalu
93
YES!
94
G & R
95
Terlambat
96
Rumit
97
Kenapa Memilihku?
98
Isi Hati Rian
99
Terlalu Jauh
100
Saya Menerima
101
Kecelakaan
102
Selamat Jalan
103
Kenzo
104
Bilal dan Layla
105
Siapa?
106
Regan dan Kirana
107
Reynald
108
Kurus?
109
Telah Pergi
110
Jangan Ditahan
111
Aku Kuat
112
Kenapa?
113
Kekuatan
114
Apa itu cinta?
115
Rumah Sakit
116
Janji?
117
ATAS NAMA JODOH
118
99 days before divorce

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!