Bab 12 : Hanya Lelah

Rintik hujan menyapa bumi di pekatnya malam, cahaya bulan dan jutaan bintang tertutup awan mendung, diikuti sambaran kilat juga suara guntur yang membuat malam semakin mencekam

Disaat semua oarang tertidur nyenyak dengan selimut hangat yang membungkus tubuh mereka, Aqila memilih duduk di balkon kamarnya, memperhatikan rintik hujan yang turun seiring dengan air matanya yang menetes

Ia selalu menepis segalanya tentang penyakit itu, mulai dari sering merasakan sakit kepala yang luar biasa, sering lupa, mimisan bahkan rambut yang rontok

Ia selalu meyakinkan dirinya kalau ia hanya kelelahan tak lebih dari itu, rambut rontok yang sering dialaminya dianggapnya karena ia hanya stress dengan pikirannya tak lebih dari itu

Siapa yang menyangka hal ini akan terjadi?, yang baru mengetahui tentang hal ini baru Ibu Maya dan Naufal, dan Aqila akan memastikan mereka berdua tidak bercerita kepada siapapun

Keluarganya sedang bahagia saat ini merayakan pernikahan Kevin, Aqila tak ingin merusak suasana bahagia mereka, juga tak mungkin menceritakan kepada saudaranya karena mereka sibuk? atau justru tak percaya

Aqila memegang amplop putih berlogo rumah sakit, tangannya bergetar membuka amplop tersebut untuk melihat hasil pemeriksaan

Dan

Tes

Setetes air membasahi lembaran hasil pemeriksaan rumah sakit itu, saat dirinya dinyatakan terkena kanker otak stadium 3

"Keluarga adalah penyemangat terbaik"

Aqila tersenyum lirih mendengar perkataan dokter saat itu, bisakah ia mendapatkan semangat dari keluarganya? Atau justru hanya mimpi belaka sampai ajal menjemputnya

Hidupnya mungkin tak lama lagi, penderita kanker otak stadium tiga termasuk kanker ganas karena penyebarannya yang cepat, bahkan bisa naik menjadi stadium empat atau stadium akhir

Rata-rata kesempatan hidup mereka pun hanya beberapa tahun saja dan hanya sebagian kecil yang sembuh, dengan menjalani perawatan dan kemoterapi untuk mengecilkan ukuran kanker

Aqila berdiri dari duduknya, mengambil air wudhu dan mulai melaksanakan sholat tahajud, setelah itu membaca ayat-ayat suci Al-Qur'an

Suaranya terbawa irama hujan, langit seolah ikut bersedih seiring dengan air matanya yang perlahan jatuh

Aqila tau hanya Allah tempatnya mengharap, bukan kepada siapapun termasuk dokter, dokter hanya sebagai perantara, Aqila tau ia tak sendiri Allah bersamanya, Allah melihatnya, Allah mendengarnya, Allah mengetahui segalanya, Aqila yakin Allah sudah menyiapkan jalan terbaik untuk dirinya

Ia tau Allah tak akan memberikan ujian diluar batas kempuan hambanya, di malam itu dengan suara hujan yang menjadi irama tidur indah untuk penduduk bumi, Aqila bersujud memohon kepada Allah karena ia tau rencana Allah begitu indah dan bahkan tak pernah bisa di duga manusia

.

Setiap orang memiliki sisi yang tidak pernah ditunjukkan kepada siapapun, baik teman kekasih bahkan keluarga. Menyembunyikan isi hati dan sifat asli dengan tawa palsu dan gerak gerik yang terencana, begitulah kebahagiaan semu tercipta

Selalu menunjukkan tawa palsu dengan menyembunyikan hati yang tercabik, itulah yang dilakukan Aqila hingga sekarang

Ia memandang dirinya di cermi, rambutnya kian menipis karena kerontokan yang cukup parah

Tes

Darah menetes dari hidungnya membuatnya segera mengambil tisu dan membersihkannya, ia tau kalau ia harus punya semangat untuk sembuh, Naufal benar jika ia tak bisa menggapai mimpi untuk bahagia bersama keluarga ia harus punya mimpi yang lain dan mimpi itu adalah ia ingin mendirikan galeri seni dan membangun sekolah untuk anak-anak yang kurang mampu, agar mereka juga bisa merasakan pendidikan yang layak

Aqila berangkat pagi-pagi hari ini, ia memilih berjalan kaki untuk lebih merilekskan pikirannya dengan bertemu anak-anak di jalan

Drettt

Baru saja hendak membuka knop pintu, sebuah panggilan masuk dari Naufal

"Halo, Assalamu'alaikum"

"Wa'alaikumussalam"

"Ngapain lo nelpon pagi-pagi?" Aqila bahkan masih belum percaya kalau badbyoy kampus seperti Naufal punya sisi lembut

"Gue di depan rumah lo"

"Hah? Mau ngapain lo di rumah gue?"

"Gue anterin"

"Nggak usah"

Tunggu dulu, Aqila berfikir sejenak, darimana Naufal tau kalau ia akan berangkat pagi-pagi hari ini

"Nggak usah mikir macem-macem, gue juga ada kelas hari ini, dan gue juga nanya Renata katanya lo ada kelas pagi, jadi sekalian aja"

Renata, Aqila sepertinya harus memberi peringatan kepada sahabatnya itu untuk tidak memberikan informasi apapun kepada orang asing

"Nggak usah"

"Gue tunggu dibawah, kalau lo nggak turun gue masuk nih"

"Eh..."

Tut

Tut

Tut

Sambungan telepon sudah lebih dahulu dimatikan oleh Naufal, Aqila tanpa berfikir panjang langsung berlari ke luar rumah sebelum Naufal benar-benar masuk ke rumahnya

Ayahnya yang membaca koran dan duduk di ruang tamu tak dihiraukan, ibunya yang sedang menyiapkan sarapan pun tak disapa, begitu juga Darren yang juga turun dari tangga didahului Aqila tanpa sapaan seperti biasanya

Aqila tak tau apa yang terjadi dengan dirinya, yang ia tau dirinya hanya lelah, lelah diabaikan, kalaupun menyapa tak lebih dari sekedar deheman yang diterimanya

Merekapun merasa aneh, karena tak biasanya Aqila seperti itu, biasanya ia akan mengucapkan salam atau selamat pagi dengan semangat dari atas tangga walau terburu-buru sekalipun

Atau mencium punggung tangan mereka satu persatu, dan mengatakan "do'akan Aqila jadi orang sukses"

Tapi pagi ini berbeda, tak ada lagi sapaan seperti itu, mereka merasakan sesuatu yang berbeda tapi tak ambil pusing dengan Aqila yang seperti itu, mungkin ada hal mendadak hingga dia seperti itu, begitulah pikir mereka

.

"Keluar juga kan lo" Aqila melotot melihat Naufal duduk dengan santai diatas jok motornya

"Temennya ya non?" Pak Mamat yang menjaga gerbang bertanya pada Aqila, karena Naufal yang duduk diatas motor tak berniat masuk atau bertanya

"Bukan, saya..."

"Dia senior saya di kampus pak"

Aqila langsung menyela ucapan Naufal, takut ia mengucapkan hal yang macam-macam

"Oowh" Pak Mamat hanya mengangguk sebagai jawaban walaupun sempat bingung dengan hubungan mereka, tapi ia menghargai privasi anak majikannya dengan tidak bertanya lebih jauh

"Ayo naik" Naufal menyodorkan helm pada Aqila, bukannya menerima Aqila malah berjalan sendiri mendahului Naufal

"Hei, tunggu dulu"

Aqila berhenti sejenak dan menarik nafas panjang, ia berbalik ke arah Naufal dan bersedekap dada di depan laki-laki itu

"Gue pengen jalan-jalan hari ini, jadi maaf tumpangan lo ditolak"

Naufal ternganga sejenak melihat sikap Aqila yang seperti itu, ia tersenyum tipis kemudian melajukan motornya

"Hahhh, akhirnya bebas" Aqila menarik nafas dan melompat-lompat kecil layaknya anak yang baru mendapatkan sesuatu

"Ayo berangkat bareng" Naufal tiba-tiba muncul tepat di ujung jalan komplek, membuat Aqila otomatis berhenti

"Motor lo mana?" Aqila bertanya melihat laki-laki itu tak membawa motor

"Udah gue titip di pos ronda" ucapnya tanpa dosa menunjuk Pos Ronda di seberang jalan

"Kalau ilang gimana?"

"Kata bapaknya disini aman" Aqila menepuk jidatnya mendengar itu, sebenarnya apa yang ada di dalam otak Naufal hingga memilih jalan kaki bersamanya?

"Yaudah ayo berangkat" mau tak mau Aqila ikut melangkahkan kakinya sebelum ia juga terlambat ke kampus

"Qila"

"Hmmm"

"Lo ternyata bisa marah juga ya?"

"Ya iyalah, gue manusia normal, lo pikir gue punya hati seperti apa sampai nggak pernah marah?"

"Gue kira lo cuma bisa nangis doang, mulai dari kecelakaan Kenzo, di pantai, di rumah sakit, gue selalu ketemu lo dalam keadaan sedih"

"Lo orang pertama yang bilang gitu karena orang-orang mikirnya gue selalu bahagia, gue juga heran, kenapa ya saat gue sedih lo selalu muncul?"

Terpopuler

Comments

Badai Z

Badai Z

ya itu lah si naufal pelangi buat km aqilla... diliat nangis km nnti dia yg akan memberi pelangi buat km... kebahagiaan

2024-04-06

1

🍭ͪ ͩ🍁𝐒𝐲𝐚𝐡𝐰𝐚🍀⃟ 💋👻ᴸᴷ

🍭ͪ ͩ🍁𝐒𝐲𝐚𝐡𝐰𝐚🍀⃟ 💋👻ᴸᴷ

semoga aja nauval jodoh nya qila dan bisa memberikan kebahagiaan buat qila di sisa umur nya

2024-04-19

0

gee

gee

kenzo siapa sih

2024-03-17

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 : Ulang Tahun
2 Bab 2 : Mengalah lagi?
3 Bab 3 : Felis Catus
4 Bab 4 : Hanya Mimpi
5 Bab 5 : Tuduhan
6 Bab 6 : Dipaksa Dewasa
7 Bab 7 : Kejar Mimpi Yang Lain
8 Bab 8 : Lelah
9 Bab 9 : Kak Egan?
10 Bab 10 : Pesan Tersirat
11 Bab 11 : Jadilah Pelangi
12 Bab 12 : Hanya Lelah
13 Bab 13 : Keceplosan
14 Bab 14 : Dia calon makmum gue
15 Bab 15 : Jauhi Dia
16 Bab 16 : Hatiku Memilihmu
17 Pengganti kakaknya
18 Pernikahan Davin
19 Berusaha bukan berjanji
20 Tolong Mengerti
21 Kemoterapi
22 Apa ini?
23 Terima Kasih
24 Tolong Jangan Sekarang
25 DIA SAKIT!
26 Akhirnya
27 Terasa Asing
28 Senja & Sahabat
29 Panik
30 Tanggung Jawab
31 Ungkapan Hati
32 Khitbah
33 Sebuah Janji
34 Ultah Darren
35 Tentang Galang
36 Mulai Dekat
37 Cemburu?
38 Tentang Naufal
39 Diva
40 Goyah
41 Seputar Kisah
42 Rian
43 Papa Bangga
44 Undangan
45 Ujian
46 Tentang Jodoh
47 Berjuang Bersama
48 Renata dan Gempano
49 Selamat Tinggal
50 Rindu Musim Dingin
51 Rindu
52 Gagal?
53 kembali?
54 Papa Egois
55 Syok
56 Aku Memang Gila
57 Ia lebih butuh
58 Wisuda
59 Surat
60 Pergi?
61 Kami merindukanmu
62 Dewasa itu apa?
63 Apa Itu Mimpi?
64 Tentang Rasa
65 Tasbih dan Rosario
66 Dua Minggu
67 Cincin?
68 Aligator Amazon
69 Janji Rian
70 Siapa Dia?
71 Janji dan Rasa Kasihan
72 72 jam
73 Assalamu'alaikum Indonesia
74 Tak Sadar
75 Bertemu
76 Konsep Pelangi
77 Datang
78 Kesempatan
79 Galang
80 Lima Hari Lagi
81 Fadila
82 Malu
83 Cemburu
84 Sakinah, mawaddah, warahmah
85 Obrolan Fajar
86 Lingkaran Rasa
87 Salah yang mana?
88 Pelangiku hanya sementara
89 Hotel
90 Salah Paham
91 Maher Ahmed
92 Sepenggal Masa Lalu
93 YES!
94 G & R
95 Terlambat
96 Rumit
97 Kenapa Memilihku?
98 Isi Hati Rian
99 Terlalu Jauh
100 Saya Menerima
101 Kecelakaan
102 Selamat Jalan
103 Kenzo
104 Bilal dan Layla
105 Siapa?
106 Regan dan Kirana
107 Reynald
108 Kurus?
109 Telah Pergi
110 Jangan Ditahan
111 Aku Kuat
112 Kenapa?
113 Kekuatan
114 Apa itu cinta?
115 Rumah Sakit
116 Janji?
117 ATAS NAMA JODOH
118 99 days before divorce
Episodes

Updated 118 Episodes

1
Bab 1 : Ulang Tahun
2
Bab 2 : Mengalah lagi?
3
Bab 3 : Felis Catus
4
Bab 4 : Hanya Mimpi
5
Bab 5 : Tuduhan
6
Bab 6 : Dipaksa Dewasa
7
Bab 7 : Kejar Mimpi Yang Lain
8
Bab 8 : Lelah
9
Bab 9 : Kak Egan?
10
Bab 10 : Pesan Tersirat
11
Bab 11 : Jadilah Pelangi
12
Bab 12 : Hanya Lelah
13
Bab 13 : Keceplosan
14
Bab 14 : Dia calon makmum gue
15
Bab 15 : Jauhi Dia
16
Bab 16 : Hatiku Memilihmu
17
Pengganti kakaknya
18
Pernikahan Davin
19
Berusaha bukan berjanji
20
Tolong Mengerti
21
Kemoterapi
22
Apa ini?
23
Terima Kasih
24
Tolong Jangan Sekarang
25
DIA SAKIT!
26
Akhirnya
27
Terasa Asing
28
Senja & Sahabat
29
Panik
30
Tanggung Jawab
31
Ungkapan Hati
32
Khitbah
33
Sebuah Janji
34
Ultah Darren
35
Tentang Galang
36
Mulai Dekat
37
Cemburu?
38
Tentang Naufal
39
Diva
40
Goyah
41
Seputar Kisah
42
Rian
43
Papa Bangga
44
Undangan
45
Ujian
46
Tentang Jodoh
47
Berjuang Bersama
48
Renata dan Gempano
49
Selamat Tinggal
50
Rindu Musim Dingin
51
Rindu
52
Gagal?
53
kembali?
54
Papa Egois
55
Syok
56
Aku Memang Gila
57
Ia lebih butuh
58
Wisuda
59
Surat
60
Pergi?
61
Kami merindukanmu
62
Dewasa itu apa?
63
Apa Itu Mimpi?
64
Tentang Rasa
65
Tasbih dan Rosario
66
Dua Minggu
67
Cincin?
68
Aligator Amazon
69
Janji Rian
70
Siapa Dia?
71
Janji dan Rasa Kasihan
72
72 jam
73
Assalamu'alaikum Indonesia
74
Tak Sadar
75
Bertemu
76
Konsep Pelangi
77
Datang
78
Kesempatan
79
Galang
80
Lima Hari Lagi
81
Fadila
82
Malu
83
Cemburu
84
Sakinah, mawaddah, warahmah
85
Obrolan Fajar
86
Lingkaran Rasa
87
Salah yang mana?
88
Pelangiku hanya sementara
89
Hotel
90
Salah Paham
91
Maher Ahmed
92
Sepenggal Masa Lalu
93
YES!
94
G & R
95
Terlambat
96
Rumit
97
Kenapa Memilihku?
98
Isi Hati Rian
99
Terlalu Jauh
100
Saya Menerima
101
Kecelakaan
102
Selamat Jalan
103
Kenzo
104
Bilal dan Layla
105
Siapa?
106
Regan dan Kirana
107
Reynald
108
Kurus?
109
Telah Pergi
110
Jangan Ditahan
111
Aku Kuat
112
Kenapa?
113
Kekuatan
114
Apa itu cinta?
115
Rumah Sakit
116
Janji?
117
ATAS NAMA JODOH
118
99 days before divorce

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!