Bab 16 : Hatiku Memilihmu

Ia mengubah posisi duduknya kearah samping dan segera berdiri untuk pergi, namun Darren tiba-tiba mencekal pergelangan tangannya

"Aqila"

"Hmmm" Aqila hanya menjawab dengan deheman, ia berusaha melepas tangan kanannya yang dicengkram cukup erat oleh kakaknya dan tangan kirinya yang terus berusaha mempertahankan tisu di hidungnya

"Liat kakak"

"Kakak mau ngomong apa? langsung saja, Aqila harus segera ke kampus"

"Liat kakak" Darren mengulangi perkataannya lagi namun tak digubris Aqila

Akhirnya Darren berdiri dari duduknya dan memegang pundak Aqila untuk menghadap kearahnya

"Kamu kenapa?" Darren melihat Aqila yang menutupi hidungnya dengan tisu dan tampak jelas sekali bekas darah di tisu itu

"Nggak papa" Aqila melepas tangan Darren yang masih mencengkram pergelangan tangannya

"Kamu sakit?"

"Cuma capek, Kak Darren kan dokter pasti tau kalau orang mimisan itu karena mereka terlalu capek" ucap Aqila dengan nada terkesan datar dan segera beranjak keluar

Darren memandang punggung adiknya yang semakin menjauh, ia merasa Aqila menyembunyikan sesuatu, saat Aqila tiba-tiba berhenti bicara tadi, ia menangkap dengan jelas pergerakan Aqila yang menunduk dan mengambil tisu sebanyak mungkin, tak hanya itu ia melihat tangan Aqila yang sempat terkena tetesan darah namun langsung dibersihkan olehnya mungkin agar tak ada yang melihatnya

"Kamu kenapa Aqila?" ucapnya

.

Detik berganti menit, menit berganti jam, jam berganti hari, beberapa hari ini Aqila tak bisa menjauh dari Naufal, karena tanpa disengaja mereka sering dipertemukan, seolah takdir telah mengatur segalanya

Pandangan Aqila mengarah keluar jendela, memperhatikan daun pohon yang bergoyang tertiup angin, pikirannya tertuju kejadian tadi pagi, ayahnya yang menyuruhnya tak dekat dengan Naufal, sampai perlakuan Darren yang aneh menurutnya

Menjauhi Naufal? bagaimana mungkin?, Naufal bahkan sampai terang-terangan mengklaimnya sebagai calon makmum kemarin dan Naufal sudah berjanji akan menjadi pelangi untuknya

"Aqila lo liat apaan sih? lo mau nunggu jin lewat? kelas udah sepi nih? nggak pulang lo?" mendengar ucapan sahabatnya itu, Aqila tersenyum dan lantas berdiri namun langsung terduduk kembali saat merasakan sakit luar biasa menhantam kepalanya

"Aqila lo kenapa? Aqila! Aqila" Renata mengguncang bahu sahabatnya itu

"Gue cuma pusing Renata, lo duluan aja"

"Nggak bisa gitu, ayo gue anterin lo ke UKS"

"Lebih baik lo anterin gue pulang aja, gue mau tidur"

"Terus motor lo gimana?" Renata bertanya pasalnya Aqila membawa motor tadi pagi

"Titipin aja ke pak satpam, besok gue naik bus"

Renata mengangguk dan menyanggupi, ia menyuruh Aqila duduk menunggu di kursi dekat pos satpam sementara ia pergi ke tempat parkir untuk mengambil motornya

"Aqila" seseorang berpakain hitam dengan helm full face melambaikan tangannya ke arah Aqila

"Siapa sih tu orang? sok kenal banget" pandangan Aqila buram, ia hanya bisa melihat orang itu mengenakan pakaian berwarna hitam

Karena tak kunjung mendapat balasan, orang itu turun dari motornya menuju Aqila

"Hey, Aqila lo sakit?" Aqila memperjelas penglihatannya dan mencoba mengenali suara itu

"Kak Egan?"

"Iya, ayo gue anter pulang lo pucet banget"

"Nggak apa-apa Aqila sama Renata aja" tolak Aqila secara halus

"Kebetulan gue juga mau ke rumah lo"

"Kakak ngapain ke rumah Aqila?"

"Sillaturohmi aja"

"kalau gitu kakak duluan aja, Aqila udah janji sama Renata"

"Okelah, kalau gitu sampai ketemu di rumah lo" Aqila hanya mengangguk sebagai jawaban

"Lo kenal sama dia?"

"Astagfirullohaladzim" Aqila memegang dadanya terkejut melihat Naufal yang tiba-tiba muncul entah dari mana, bahkan laki-laki itu berbicara tepat ditelinganya sampai sakit kepalanya langsung hilang

"Lo bisa nggak sih, nggak usah ngagetin gue" ucap Aqila masih memegang dadanya terkejut

"Curang, tadi lo manggil dia Kak Egan, sedangkan gue cuma pake lo gue aja"

"Dia tetangga Aqila dulu, bahkan teman dekat sering main sama Aqila" ucap Aqila menjelaskan, entah kenapa ia tak ingin laki-laki itu salah paham

"Oowh gitu ya, kalau gitu ayo aku anterin pulang"

Aqila mengernyit merasa aneh dengan Naufal yang memakai kata aku-kamu padahal biasanya laki-laki itu memakai kata lo-gue

"Aku?"

"Iya, sama calon makmum sendiri masa pake kata lo-gue" hati Aqila terasa berbeda mendengar Naufal mengatakan itu

"Udah deh, nggak usah bahas yang lain, skripsi Kak Naufal udah jadi?"

"Cieee panggilnya kakak" kali ini Renata yang menyahut, ternyata ia sudah berdiri disana dan menyaksikan interaksi Naufal dan Aqila

"Renata? sejak kapan lo disana?"

"Sejak mmm entah"

"Skripsi adalah makan malam ku, yang selalu menghantui diriku kala sendiri, hingga ku tak berani memejamkan mata demi dia" jawab Naufal dramatis

"Kok kedengarannya lebay ya?" tanya Aqila

"Akh sudahlah, jangan ngomongin skripsi lagi"

"Ayo aku anter pulang"

"Tapi Renata?..."

"loh Renata mana?" Aqila kebingungan saat tak melihat sahabatnya itu

"Dia udah pergi tadi" mau tak mau Aqila menyetujui permintaan Naufal karena bagaimanapun ia juga lelah dan butuh istirahat

"Kak Naufal" Aqila bertanya pada Naufal saat menunggu lampu merah berubah hijau

"Apa kakak serius dengan ucapan kakak untuk Aqila?"

"Aku selalu serius bila itu menyangkut dirimu"

"Tapi kenapa? kenapa Aqila bukan yang lain?"

"Karena hatiku memilihmu"

"Aqila itu sakit kak, bahkan Aqila kadang mikir kalau kematian datang tiba-tiba menjemput Aqila, rambut Aqila mulai rontok, Aqila bukan wanita yang sempurna untuk Kak Naufal" jawab Aqila, ia berusaha mempertahankan air matanya agar tak jatuh dilihat pengendara lain

"Siapa yang bilang gitu?"

"Apakah aku memilihmu karena rambutmu? karena kecantikanmu? atau karena kesempurnaanmu?"

"Tidak Aqila, aku memilihmu bukan karena semua itu, tapi karena hatiku memang memilihmu sebagai pendamping hidupku"

"Jika aku bilang mencintaimu, Allah bisa saja mengambil rasa cinta itu suatu hari nanti karena dia maha membolak balikkan hati, tapi hatiku ikhlas karena Allah memilihmu dan berusaha memperjuangkanmu" ucap Naufal tegas membuat Aqila tersentuh

" Terima kasih Kak Naufal"

"Jangan sedih lagi, nanti dikira aku mau bawa kamu ngapa-ngapain" Aqila hanya tersenyum mendengar itu

.

Motor sport bewarna hitam yang Aqila yakini milik Regan, terparkir dihalaman rumah Arya Bramadja, Naufal yang juga melihat itu segera turun dari motornya

"Kak Naufal mau masuk?" tanya Aqila

"Memangnya boleh?" Aqila mengingat ucapan ayahnya beberapa hari lalu untuk menjauhi Naufal, tapi dia tidak pernah melihat wajah Naufal kan?

"Ayo masuk kalau gitu" Naufal mengangguk, dalam hatinya ia ingin tau apa tujuan Regan si musuh bebuyutannya juga berkunjung

"Assalamu'alaikum" Aqila mengusap dada bersyukur karena hanya mamanya yang duduk menemani Regan disana

"Wa'alaikumussalam" mereka berdua menoleh, jelas sekali raut terkejut tergambar di wajah Regan melihat Naufal bersama Aqila

Terpopuler

Comments

Mayyuzira

Mayyuzira

sedih 😭😭😭

2024-04-22

0

Riska Rianti

Riska Rianti

novelnya mengandung bawang...

2024-03-23

1

Stevany Natalia

Stevany Natalia

apik e pollll

2024-02-24

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 : Ulang Tahun
2 Bab 2 : Mengalah lagi?
3 Bab 3 : Felis Catus
4 Bab 4 : Hanya Mimpi
5 Bab 5 : Tuduhan
6 Bab 6 : Dipaksa Dewasa
7 Bab 7 : Kejar Mimpi Yang Lain
8 Bab 8 : Lelah
9 Bab 9 : Kak Egan?
10 Bab 10 : Pesan Tersirat
11 Bab 11 : Jadilah Pelangi
12 Bab 12 : Hanya Lelah
13 Bab 13 : Keceplosan
14 Bab 14 : Dia calon makmum gue
15 Bab 15 : Jauhi Dia
16 Bab 16 : Hatiku Memilihmu
17 Pengganti kakaknya
18 Pernikahan Davin
19 Berusaha bukan berjanji
20 Tolong Mengerti
21 Kemoterapi
22 Apa ini?
23 Terima Kasih
24 Tolong Jangan Sekarang
25 DIA SAKIT!
26 Akhirnya
27 Terasa Asing
28 Senja & Sahabat
29 Panik
30 Tanggung Jawab
31 Ungkapan Hati
32 Khitbah
33 Sebuah Janji
34 Ultah Darren
35 Tentang Galang
36 Mulai Dekat
37 Cemburu?
38 Tentang Naufal
39 Diva
40 Goyah
41 Seputar Kisah
42 Rian
43 Papa Bangga
44 Undangan
45 Ujian
46 Tentang Jodoh
47 Berjuang Bersama
48 Renata dan Gempano
49 Selamat Tinggal
50 Rindu Musim Dingin
51 Rindu
52 Gagal?
53 kembali?
54 Papa Egois
55 Syok
56 Aku Memang Gila
57 Ia lebih butuh
58 Wisuda
59 Surat
60 Pergi?
61 Kami merindukanmu
62 Dewasa itu apa?
63 Apa Itu Mimpi?
64 Tentang Rasa
65 Tasbih dan Rosario
66 Dua Minggu
67 Cincin?
68 Aligator Amazon
69 Janji Rian
70 Siapa Dia?
71 Janji dan Rasa Kasihan
72 72 jam
73 Assalamu'alaikum Indonesia
74 Tak Sadar
75 Bertemu
76 Konsep Pelangi
77 Datang
78 Kesempatan
79 Galang
80 Lima Hari Lagi
81 Fadila
82 Malu
83 Cemburu
84 Sakinah, mawaddah, warahmah
85 Obrolan Fajar
86 Lingkaran Rasa
87 Salah yang mana?
88 Pelangiku hanya sementara
89 Hotel
90 Salah Paham
91 Maher Ahmed
92 Sepenggal Masa Lalu
93 YES!
94 G & R
95 Terlambat
96 Rumit
97 Kenapa Memilihku?
98 Isi Hati Rian
99 Terlalu Jauh
100 Saya Menerima
101 Kecelakaan
102 Selamat Jalan
103 Kenzo
104 Bilal dan Layla
105 Siapa?
106 Regan dan Kirana
107 Reynald
108 Kurus?
109 Telah Pergi
110 Jangan Ditahan
111 Aku Kuat
112 Kenapa?
113 Kekuatan
114 Apa itu cinta?
115 Rumah Sakit
116 Janji?
117 ATAS NAMA JODOH
118 99 days before divorce
Episodes

Updated 118 Episodes

1
Bab 1 : Ulang Tahun
2
Bab 2 : Mengalah lagi?
3
Bab 3 : Felis Catus
4
Bab 4 : Hanya Mimpi
5
Bab 5 : Tuduhan
6
Bab 6 : Dipaksa Dewasa
7
Bab 7 : Kejar Mimpi Yang Lain
8
Bab 8 : Lelah
9
Bab 9 : Kak Egan?
10
Bab 10 : Pesan Tersirat
11
Bab 11 : Jadilah Pelangi
12
Bab 12 : Hanya Lelah
13
Bab 13 : Keceplosan
14
Bab 14 : Dia calon makmum gue
15
Bab 15 : Jauhi Dia
16
Bab 16 : Hatiku Memilihmu
17
Pengganti kakaknya
18
Pernikahan Davin
19
Berusaha bukan berjanji
20
Tolong Mengerti
21
Kemoterapi
22
Apa ini?
23
Terima Kasih
24
Tolong Jangan Sekarang
25
DIA SAKIT!
26
Akhirnya
27
Terasa Asing
28
Senja & Sahabat
29
Panik
30
Tanggung Jawab
31
Ungkapan Hati
32
Khitbah
33
Sebuah Janji
34
Ultah Darren
35
Tentang Galang
36
Mulai Dekat
37
Cemburu?
38
Tentang Naufal
39
Diva
40
Goyah
41
Seputar Kisah
42
Rian
43
Papa Bangga
44
Undangan
45
Ujian
46
Tentang Jodoh
47
Berjuang Bersama
48
Renata dan Gempano
49
Selamat Tinggal
50
Rindu Musim Dingin
51
Rindu
52
Gagal?
53
kembali?
54
Papa Egois
55
Syok
56
Aku Memang Gila
57
Ia lebih butuh
58
Wisuda
59
Surat
60
Pergi?
61
Kami merindukanmu
62
Dewasa itu apa?
63
Apa Itu Mimpi?
64
Tentang Rasa
65
Tasbih dan Rosario
66
Dua Minggu
67
Cincin?
68
Aligator Amazon
69
Janji Rian
70
Siapa Dia?
71
Janji dan Rasa Kasihan
72
72 jam
73
Assalamu'alaikum Indonesia
74
Tak Sadar
75
Bertemu
76
Konsep Pelangi
77
Datang
78
Kesempatan
79
Galang
80
Lima Hari Lagi
81
Fadila
82
Malu
83
Cemburu
84
Sakinah, mawaddah, warahmah
85
Obrolan Fajar
86
Lingkaran Rasa
87
Salah yang mana?
88
Pelangiku hanya sementara
89
Hotel
90
Salah Paham
91
Maher Ahmed
92
Sepenggal Masa Lalu
93
YES!
94
G & R
95
Terlambat
96
Rumit
97
Kenapa Memilihku?
98
Isi Hati Rian
99
Terlalu Jauh
100
Saya Menerima
101
Kecelakaan
102
Selamat Jalan
103
Kenzo
104
Bilal dan Layla
105
Siapa?
106
Regan dan Kirana
107
Reynald
108
Kurus?
109
Telah Pergi
110
Jangan Ditahan
111
Aku Kuat
112
Kenapa?
113
Kekuatan
114
Apa itu cinta?
115
Rumah Sakit
116
Janji?
117
ATAS NAMA JODOH
118
99 days before divorce

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!