Bab 6 : Dipaksa Dewasa

Masa kecil, masa yang begitu indah bagi sebagian orang, hanya tau cara bermain dan tertawa seolah hidup ini berjalan tanpa masalah

Tapi masa kecil bagi Aqila sudah hilang semenjak ia berusia tujuh tahun, Reyna adiknya yang sering diajaknya bermain terbaring lemah di rumah sakit karena kanker hati yang dideritanya

Beruntungnya kondisi itu diketahui lebih awal, saat menyadari Reyna sering mual, muntah, demam, diikuti gejala lainnya, mereka langsung membawanya ke rumah sakit Bramadja

Keluarga Bramadja tak hanya bergerak dalam bidang industri dan perdangan tapi juga kesehatan, perusahaan dikelola oleh papanya Arya Banyu Bramadja, sedangkan rumah sakit Bramadja yang sudah memiliki banyak cabang itu di kelola oleh pamannya atau kakak dari ayahnya Raditya Bramadja dokter spesialis saraf yang begitu disegani di rumah sakit

Saat Reyna divonis mengidap kanker hati perasaan mereka tercabik, walau dokter yang menangani saat itu sudah mengatakan karena ini masih stadium awal, pengangkatan tumor pada hati memiliki peluang besar kalau pasien akan sembuh

Namun, tetap saja perasaan cemas itu akan selalu ada, saat melihat Reyna terbaring di ranjang rumah sakit dengan infus ditangannya cukup menyayat hati mereka, apalagi setelah operasi selesai berbagai selang penunjang kehidupan terpasang ditubuhnya

Sejak saat itu Aqila sering sendirian di rumah, mereka tak membolehkannya ikut saat itu karena anak kecil seperti dirinya tak bagus terlalu lama berada di rumah sakit

Hari-hari Aqila selama hampir sebulan itu sepi kecuali hari minggu disaat terkadang sepupunya Kirana atau Davin berkunjung ke rumahnya, orang tuanya jarang pulang bahkan bisa terhitung dua kali dan itu hanya itu mengambilkan pakaian ganti, kakak-kakaknya pun begitu, sepulang sekolah mereka langsung ke rumah sakit untuk memberikan semangat dan menghibur Reyna tanpa mengerti perasaan Aqila yang ditinggalkan sendiri

Pernah Aqila menyusul mereka karena rindu dengan keluarganya, tapi baru saja sampai di depan ruangan Reyna papanya langsung menyuruhnya pulang

"Rumah sakit itu nggak baik buat kesehatan Aqila, disini banyak virus penyakit, Aqila masih kecil jadi mudah kena"

"Tapi Aqila rindu sama kalian"

"Di rumah aja ya sama bik inah, do'a kan Reyna selesai sholat supaya cepat sembuh" Aqila mengangguk dan dengan cepat memeluk papanya erat

"Cepet pulang ya pa, Aqila rindu"

"Loh Aqila mau kemana?" Radit terheran melihat Aqila padahal ia melihat baru saja keponakannya itu sampai disana

"Pulang"

"Udah jenguk Reyna?" Aqila menggeleng

"Kata papa anak kecil nggak baik di rumah sakit, nanti kena virus" Radit mengusap rambut keponakannya dan menoleh ke arah ruang rawat VIP itu yang tertutup sempurna, ia membenarkan ucapan adiknya rumah sakit tak baik bagi Aqila tapi bukankah ia setidaknya mengizinkan putrinya masuk untuk melihat kondisi mereka, ia mengerti anak kecil ini pasti kesepian

"Ayo om anterin pulang, sekalian kita beli es krim yang banyak" Wajah murung Aqila langsung tergantikan senyum sumringah saat mendengar ucapan pamannya

"Benerkan om?" Radit mengangguk sebagai jawaban dan mengusap kepala gadis kecil itu yang terbalut hijab

"Beli yang banyak ya om, buat Reyna juga nanti kalau dia sembuh, dia juga suka es krim"

"Reyna kan masih sakit, jadi masih nggak boleh minum es, jadi besok kita beli yang lain untuk Reyna ya?" Aqila berfikir sebentar kemudian mengangguk antusias

Hari yang ditunggu Aqila tiba, kepulangan adiknya dari rumah sakit, dan otomatis keluarganya yang lain juga akan ikut pulang, ia senang akhirnya sekarang ia tak kesepian lagi

Di dampingi dengan Bik inah, ia berdiri di teras rumah dengan wajah bahagianya, ia sudah berdiri disana dari jam tujuh padahal Bik Inah sudah mengatakan kalau mereka berangkat jam setengah delapan atau lebih, namun bagi Aqila, tak peduli seberapa lelah ia menunggu akhirnya sekarang mereka akan kumpul bersama lagi

Binar kebahagiaan tercetak jelas di wajahnya saat melihat mobil berwarna hitam memasuki pekarangan rumah

"REYNA" ia berlari menuju pintu mobil yang baru dibuka oleh sang kakak

"Eh tunggu dulu, jangan peluk sembarangan" kakak sulungnya, Devano segera menghalangi Aqila yang berlari antusias ke arah mereka

"Kenapa?"

"Reyna baru sembuh, lukanya belum sepenuhnya pulih" Daren menjelaskan sambil mengusap kepala adiknya itu gemas

"Harus nunggu berapa lama lagi baru bisa main sama Reyna?"

"Aqila harus nunggu..." Daren mengetuk dagunya seolah berfikir sedangkan Aqila menatap wajah kakaknya dengan rasa penasaran yang tinggi

"Entah" Aqila langsung cemberut mendengar jawaban sang kakak, membuat Daren gemas dengan tingkah adiknya yang satu ini

Detik berganti menit, menit berganti jam, jam berganti hari dan hari berganti minggu, Aqila merasa kesepian di tengah keramaian, semuanya berubah seiring pergantian hari, Ia merasa seolah ada jarak tak terlihat diantara dirinya dengan keluarganya

Selalu Reyna, semua permintaan si bungsu akan di penuhi, Reyna begitu dimanjakan oleh mereka, bahkan pernah pada suatu hari Rian sedang mengajarinya bersepeda di halaman rumah mereka, namun tiba-tiba Reyna datang dan memanggil Rian untuk bermain bersama karena Devano dan Daren ada urusan di sekolah

Rian melepas sepeda itu begitu saja, padahal Aqila bahkan belum bisa mengayuh dengan seimbang, dan alhasil dirinya terjatuh dari sepeda

"KAK RIAN" Aqila memanggil kakaknya dengan berteriak, tidak bisakah kakaknya menyuruhnya turun terlebih dahulu, sekalipun dalam keadaan buru-buru

Rian menoleh sebentar melihat Aqila dengan mata dan hidung memerah seperti ingin menangis

"JANGAN NANGIS, JADI PEREMPUAN ITU HARUS KUAT" Rian pergi setelah meninggalkan Aqila disana, memandang lututnya yang berdarah, Aqila menelungkupkan kepalanya diatas siku dan menangis tak bersuara

Sejak saat itu, ia dipaksa menerima keadaan, sering dilupakan, bahkan terhitung terakhir kali ia merayakan ulang tahun bersama keluarganya saat ia berumur dua belas tahun itupun di lakukan seminggu setelahnya, alasannya? mereka lupa

Ia dituntut dewasa sebelum waktunya, ia dewasa karena keadaan yang memaksanya, ia perempuan yang kuat dan sejak saat itu pula ia tak membiarkan orang lain melihat air mata menetes dari mata coklatnya, yang terpasang di wajahnya hanyalah senyum seolah dunia baik-baik saja, seolah ia adalah orang paling bahagia dan beruntung, hanya tawa palsu sebagai topeng untuk menutup luka dan meyakinkan semua orang kalau ia baik-baik saja

Padahal hatinya tercabik dan tergores dalam oleh luka yang kian melebar dan tak tau kapan akan sembuh

Tak ada yang berwarna dan istimewa baginya, ia iri kala melihat anak seusianya mengambil raport di temani orang tuanya dan diberikan hadiah saat berhasil mendapat juara, atau disemangati kala mereka gagal

Ia ingin mendengar kalimat "Aqila hebat" dari kedua orang tuanya saat ia memenangkan lomba bukan sekedar ucapan selamat dari gurunya

.

Banyak Typo...🙏

Terpopuler

Comments

🍭ͪ ͩ🍁𝐒𝐲𝐚𝐡𝐰𝐚🍀⃟ 💋👻ᴸᴷ

🍭ͪ ͩ🍁𝐒𝐲𝐚𝐡𝐰𝐚🍀⃟ 💋👻ᴸᴷ

pilih kasih terlihat jelas sekali.

yang kuat dan sabar ya qilla. percaya akan ada pelangi setelah hujan 😭😭😭

2024-04-19

0

Ai Siti Rahmayati

Ai Siti Rahmayati

keluarga Bramadja, keluarga yang aneh.

2024-04-14

0

Mama david

Mama david

ampunnn ada ya keluarga gitu......

2024-04-26

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 : Ulang Tahun
2 Bab 2 : Mengalah lagi?
3 Bab 3 : Felis Catus
4 Bab 4 : Hanya Mimpi
5 Bab 5 : Tuduhan
6 Bab 6 : Dipaksa Dewasa
7 Bab 7 : Kejar Mimpi Yang Lain
8 Bab 8 : Lelah
9 Bab 9 : Kak Egan?
10 Bab 10 : Pesan Tersirat
11 Bab 11 : Jadilah Pelangi
12 Bab 12 : Hanya Lelah
13 Bab 13 : Keceplosan
14 Bab 14 : Dia calon makmum gue
15 Bab 15 : Jauhi Dia
16 Bab 16 : Hatiku Memilihmu
17 Pengganti kakaknya
18 Pernikahan Davin
19 Berusaha bukan berjanji
20 Tolong Mengerti
21 Kemoterapi
22 Apa ini?
23 Terima Kasih
24 Tolong Jangan Sekarang
25 DIA SAKIT!
26 Akhirnya
27 Terasa Asing
28 Senja & Sahabat
29 Panik
30 Tanggung Jawab
31 Ungkapan Hati
32 Khitbah
33 Sebuah Janji
34 Ultah Darren
35 Tentang Galang
36 Mulai Dekat
37 Cemburu?
38 Tentang Naufal
39 Diva
40 Goyah
41 Seputar Kisah
42 Rian
43 Papa Bangga
44 Undangan
45 Ujian
46 Tentang Jodoh
47 Berjuang Bersama
48 Renata dan Gempano
49 Selamat Tinggal
50 Rindu Musim Dingin
51 Rindu
52 Gagal?
53 kembali?
54 Papa Egois
55 Syok
56 Aku Memang Gila
57 Ia lebih butuh
58 Wisuda
59 Surat
60 Pergi?
61 Kami merindukanmu
62 Dewasa itu apa?
63 Apa Itu Mimpi?
64 Tentang Rasa
65 Tasbih dan Rosario
66 Dua Minggu
67 Cincin?
68 Aligator Amazon
69 Janji Rian
70 Siapa Dia?
71 Janji dan Rasa Kasihan
72 72 jam
73 Assalamu'alaikum Indonesia
74 Tak Sadar
75 Bertemu
76 Konsep Pelangi
77 Datang
78 Kesempatan
79 Galang
80 Lima Hari Lagi
81 Fadila
82 Malu
83 Cemburu
84 Sakinah, mawaddah, warahmah
85 Obrolan Fajar
86 Lingkaran Rasa
87 Salah yang mana?
88 Pelangiku hanya sementara
89 Hotel
90 Salah Paham
91 Maher Ahmed
92 Sepenggal Masa Lalu
93 YES!
94 G & R
95 Terlambat
96 Rumit
97 Kenapa Memilihku?
98 Isi Hati Rian
99 Terlalu Jauh
100 Saya Menerima
101 Kecelakaan
102 Selamat Jalan
103 Kenzo
104 Bilal dan Layla
105 Siapa?
106 Regan dan Kirana
107 Reynald
108 Kurus?
109 Telah Pergi
110 Jangan Ditahan
111 Aku Kuat
112 Kenapa?
113 Kekuatan
114 Apa itu cinta?
115 Rumah Sakit
116 Janji?
117 ATAS NAMA JODOH
118 99 days before divorce
Episodes

Updated 118 Episodes

1
Bab 1 : Ulang Tahun
2
Bab 2 : Mengalah lagi?
3
Bab 3 : Felis Catus
4
Bab 4 : Hanya Mimpi
5
Bab 5 : Tuduhan
6
Bab 6 : Dipaksa Dewasa
7
Bab 7 : Kejar Mimpi Yang Lain
8
Bab 8 : Lelah
9
Bab 9 : Kak Egan?
10
Bab 10 : Pesan Tersirat
11
Bab 11 : Jadilah Pelangi
12
Bab 12 : Hanya Lelah
13
Bab 13 : Keceplosan
14
Bab 14 : Dia calon makmum gue
15
Bab 15 : Jauhi Dia
16
Bab 16 : Hatiku Memilihmu
17
Pengganti kakaknya
18
Pernikahan Davin
19
Berusaha bukan berjanji
20
Tolong Mengerti
21
Kemoterapi
22
Apa ini?
23
Terima Kasih
24
Tolong Jangan Sekarang
25
DIA SAKIT!
26
Akhirnya
27
Terasa Asing
28
Senja & Sahabat
29
Panik
30
Tanggung Jawab
31
Ungkapan Hati
32
Khitbah
33
Sebuah Janji
34
Ultah Darren
35
Tentang Galang
36
Mulai Dekat
37
Cemburu?
38
Tentang Naufal
39
Diva
40
Goyah
41
Seputar Kisah
42
Rian
43
Papa Bangga
44
Undangan
45
Ujian
46
Tentang Jodoh
47
Berjuang Bersama
48
Renata dan Gempano
49
Selamat Tinggal
50
Rindu Musim Dingin
51
Rindu
52
Gagal?
53
kembali?
54
Papa Egois
55
Syok
56
Aku Memang Gila
57
Ia lebih butuh
58
Wisuda
59
Surat
60
Pergi?
61
Kami merindukanmu
62
Dewasa itu apa?
63
Apa Itu Mimpi?
64
Tentang Rasa
65
Tasbih dan Rosario
66
Dua Minggu
67
Cincin?
68
Aligator Amazon
69
Janji Rian
70
Siapa Dia?
71
Janji dan Rasa Kasihan
72
72 jam
73
Assalamu'alaikum Indonesia
74
Tak Sadar
75
Bertemu
76
Konsep Pelangi
77
Datang
78
Kesempatan
79
Galang
80
Lima Hari Lagi
81
Fadila
82
Malu
83
Cemburu
84
Sakinah, mawaddah, warahmah
85
Obrolan Fajar
86
Lingkaran Rasa
87
Salah yang mana?
88
Pelangiku hanya sementara
89
Hotel
90
Salah Paham
91
Maher Ahmed
92
Sepenggal Masa Lalu
93
YES!
94
G & R
95
Terlambat
96
Rumit
97
Kenapa Memilihku?
98
Isi Hati Rian
99
Terlalu Jauh
100
Saya Menerima
101
Kecelakaan
102
Selamat Jalan
103
Kenzo
104
Bilal dan Layla
105
Siapa?
106
Regan dan Kirana
107
Reynald
108
Kurus?
109
Telah Pergi
110
Jangan Ditahan
111
Aku Kuat
112
Kenapa?
113
Kekuatan
114
Apa itu cinta?
115
Rumah Sakit
116
Janji?
117
ATAS NAMA JODOH
118
99 days before divorce

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!