Sabar menjadi salah satu cara untuk bertahan dalam menghadapi cobaan. Namun, menjadi sabar bukanlah hal mudah. Butuh jiwa yang besar untuk dapat mempraktekkannya. Selain bersabar, berdoa dan mencari jalan keluar kunci menghadapi sebuah ujian.
Namun, sebagai manusia biasa, butuh dukungan dan semangat dari orang lain. Ada kalanya kita memang tak bisa menahan kesabaran sehingga membutuhkan orang di sekitar untuk menenangkannya.
Seperti halnya dengan Lily, tidak ada yang menenangkan dirinya, memberi nasehat yang bisa dia buat sebagai pegangan hidup, yang pada akhirnya membuat gadis itu menyerah akan keadaan nya.
Lily memang masih muda dan polos, namun dia adalah peniru ulung , melihat bakti Ibu nya pada sang Ayah, seakan menjadi contoh perilaku istri pada suaminya
Tidak perduli bagaimana mulanya dia menjadi seorang istri, akan tetapi dia harus bisa menjadi istri yang baik untuk suaminya
Lily memberanikan diri mengenggam tangan Tuan Sean yang terasa hangat, meneliti wajah damai Tuan Sean yang sedang terlelap
Pria dihadapannya memang bukanlah pria seumuran dengan nya, pria yang seharusnya lebih pantas menjadi Ayah untuk nya, tapi pria itu tidak terlihat tua, bibirnya yang sedikit kemerahan sangat menawan, garis hidung yang sempurna, namun hanya itu yang bisa Lily amati, karena sebagian besar wajah Tuan Sean tertutup oleh bulu-bulu cambang.
POV Lily
Tangan Tuan Sean tiba-tiba membalas genggaman tangan ku. Menciptakan desiran hebat dalam dada. Memang aku belum mencintai bahkan memiliki perasaan dengan Tuan Sean, akan tetapi sentuhan seorang pria memberi rasa lain saat sedang di sentuh seperti ini
" Maaf ya, membuat mu terluka" Suara pria di hadapan ku terdengar sangat lembut. Aku mengeleng dan segera menumpuk telapak tangan Tuan Sean
" Justru saya yang minta maaf mas!" Ya Allah entah mengapa aku sedih diperlukan seperti ini, ternyata Tuan Sean pria yang begitu lembut
" Sudah malam Li, kenapa kamu belum tidur hum..." Wajah ini terasa kebas saat jemari tangannya membelai dengan gerakan lembut
" Saya ingin minta maaf dulu sama mas, karena saya, mas jadi terluka"
" Aku tidak apa-apa. Ini hanya luka kecil" Ucapan Tuan Sean seperti ingin menenangkan hati ku. aku tau luka itu cukup parah, mana ada luka kecil dapat jahitan, bahkan darah yang keluar dari punggung tangan Tuan Sean tadi begitu banyak, lukanya cukup dalam, sesuatu yang tak terduga dan membuatku begitu merasa bersalah
Ku lihat suamiku mengusap cabangnya yang sedikit berantakan, dan aku ikut geli melihatnya, bagaimana tadi dapat merasakan saat Tuan Sean mencium bibirku sensasi bulu itu begitu membuatku merinding dan geli, namun mau protes tentu aku tidak berani
Lily POV end
Pagi itu Tuan Sean bangun lebih awal. Lily terbangun karena suara gemericik air dari kamar mandi
Lily mencepol rambutnya asal dan ingin pergi ke toilet bawah yang diperuntukkan untuk Bi Sum dan Yuyun
Gegas Lily merapikan sedikit bekas tidur nya yang sedikit kusut dan berjalan ke arah pintu. Namun ketika menarik lebih lebar pintu kamar yang dia tempati. Lily terkejut bukan main, ada seorang pemuda yang berdiri dan menatapnya kaget
Lily juga langsung menoleh kembali kedalam kamar saat mendengar suara pintu kamar mandi terbuka. Dan disana Tuan Sean juga tampak sama kagetnya
" Apa ini Pa? " Bahkan pemuda itu langsung masuk tanpa permisi untuk segera menghadap Tuan Sean
" Ini tidak seperti yang kamu pikirkan!" Sepertinya Tuan Sean sudah mendapatkan kembali ketenangannya, meskipun tadi Lily sempat melihat ketegangan di wajah Tuan Sean
Pemuda itu tergelak, tampak menoleh pada Lily dan setelah nya pada Tuan Sean yang baru saja selesai mandi, sehingga hanya sebuah handuk yang melilit pinggang nya. Jelas saja siapapun akan berpikiran bahwa mereka sudah melakukan hal intim terlebih keadaan Lily yang juga tampak kusut sehabis tidur
" Duduklah. Papa ingin bicara!"
Pemuda itu tetap berdiri kaku dan terus menatap pada Lily
Tuan Sean yang tau itu juga meminta Lily kembali masuk kedalam kamar
" Li, ayo bergabunglah kemari!" Panggil Tuan Sean yang tak bisa Lily tolak
Entah mengapa Tuan Sean tidak suka cara putranya menatap istri mudanya
" Maafkan Papa, karena belum sempat memberi tahu mu" Tuan Sean berkata lembut pada pemuda yang bahkan terkesan tidak perduli
" Ozzu " Tuan Sean harus memanggil putra nya agar mau menatapnya
" Pa, apa dia sudah selesai bersama Papa? bisa aku memboking nya setelah ini?" Pertanyaan yang keluar dari mulut Putra semata wayang Tuan Sean itu tidak hanya membuat Lily terkejut, namun sama halnya dengan Tuan Sean
" Ozzu, apa maksud dari perkataan mu?" Suara Tuan Sean meninggi
" Tentu saja soal dia" Tunjuk Ozzu pada Lily " Aku juga ingin menyewanya untuk menemaniku tidur malam ini!"
' Plak'
Wajah Ozzu berpaling dengan kuat, setelah Lily menamparnya dengan sekuat tenaga
Tuan Sean terkejut dengan perkataan putranya, lebih terkejut lagi dengan reaksi Lily .
Ozzu, pemuda itu memegangi pipinya yang terasa kebas. Namun seringai muncul di sudut bibirnya
" Waw, suka bermain kasar rupanya?, CK, CK, ck .... sangat menarik!"
" Dia bukan seperti wanita yang ada di dalam pikiran mu " Tuan Sean langsung menarik tangan putra nya dengan tangannya yang tidak terluka.
Kali ini Tuan Sean berpaling sebentar pada Lily. Kemudian mengenggam tangan nya untuk di letakkan di atas salah satu pahanya yang sedikit terbuka. Ozzu yang ikut memperhatikan itu tiba-tiba hatinya seperti berdesir panas
" Papa dan Lily sudah menikah"
Jangan tanya lagi seperti apa wajah Ozzu kali ini, pemuda itu sampai terbengong beberapa saat. Otaknya tiba-tiba tidak bisa diajak berpikir.
" Dia bukan wanita sewaan. Tapi dia Mama sambung mu sekarang!"
Ozzu masih tidak bergeming sama sekali, kecuali hanya menatap Papa nya dan Lily yang sedang menatapnya dengan tatapan terkejut, mungkin Lily syok, pemuda yang baru saja di tampar nya adalah putra suami nya
Diam-diam tangan Ozzu mulai mengepal kaku, bukankah sangat tidak masuk akal ketika sang Papa memutuskan menikah di usia nya sekarang? Pria itu tidak pernah mau dekat dengan wanita manapun dan tiba-tiba saja mengklaim seorang gadis cantik sebagai istri simpanan nya
Mustahil jika Papa nya menikah di usia sekarang. Terlebih dengan gadis muda belia seperti Lily
'Ozzu tidak perduli apapun alasan Papanya, karena seharusnya dia tidak memilih gadis muda untuk dinikahi'
Diluar sana begitu banyak wanita dengan suka rela untuk dijadikan sebagai istri, mengapa harus gadis seusianya yang dinikahi?
Tuan Sean masih memperhatikan putra nya yang terlihat sangat tidak senang
" Papa tidak berniat merahasiakan ini, namun ini terlalu awal untuk Papa sampaikan!"
Ozzu menatap Lily dengan pandangan yang mampu membuat hati Tuan Sean terusik
" Apa maksud Papa terlalu awal?" Ozzu masih terus menatap wajah Lily
" Kami baru saja menikah!" Jujur Tuan Sean pada putranya
" Tepatnya kapan?"
" Tadi malam!"
Tuan Sean menyadari bahwa raut wajah putranya berubah
" Kenapa dengan tangan Papa?"
Nada bicara dan raut wajah Ozzu sudah tak se kaku tadi
" Oh ... ini...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 91 Episodes
Comments
Sandisalbiah
kalau dr ucapannya yg secara tdk langsung merendahkan Lily, si Ozzu ini terbiasa hidup bebas, seperti mama nya...!!
2023-12-13
0
Ekawati Hani
Ozzu, sekalipun suatu.saat Lili dan papa mu cerai, haram bagimu menikahi janda nya.
2022-06-28
2
Ekawati Hani
Ya ampun tuh mulut ngomong asal ceplak😂😤
2022-06-28
0