18

Kala dan Reja berada di mobil yang sama. Jenia, Gisella dan juga Zhafran sengaja membiarkan Kala dan Reja berduaan.

Tidak ada obrolan diantara mereka berdua, keduanya sungguh canggung. "Em, bagaimana jika kita mampir ke pantai?" tanya Reja mencoba mencairkan suasana.

"Pantai? Boleh, aku juga ingin sekali pergi kesana." kata Kala

Reja tersenyum lalu mempercepat laju mobilnya, lokasi syuting Kala sangat dekat dengan pantai.

Kata orang-orang sekitar, pemandangan di pantai tersebut sangat indah sekali. air pantai yang biru dan banyak sekali kerang-kerang di pinggir pantai.

Setelah membutuhkan 40 menit, Kala dan juga Reja akhirnya sampai. Mereka berdua berjalan santai di pinggir pantai.

"Cantik sekali." gumam Kala dengan menyematkan senyuman di setiap sudut bibirnya.

"Benar."

Terdengar suara helaan nafas yang keluar dari mulut gadis itu, seperti menyimpan banyak beban di kedua pundaknya.

"Kau tahu, kenapa aku sangat trauma dengan kejadian SMA waktu itu?"

Reja terdiam menunggu perkataan selanjutnya. "Aku tidak pernah berpikir jika kejadian itu akan terjadi kepadaku. orang yang aku cintai ternyata mendekatiku hanya karena dia mencintai sahabatku. sangat lucu bukan?"

"Terkadang aku tidak bisa tidur saat malam, memikirkan betapa bodohnya diriku saat itu."

"Aku harap, kali ini orang yang ku cintai benar-benar mencintaiku." jata Kala sambil tersenyum menatap Reja yang sama-sama menatapnya juga.

Laki-laki itu memajukan langkahnya mendekati Kala, ia langsung menarik tubuh gadis itu agar ia bisa memeluknya.

"Aku mencintaimu, aku berjanji tidak akan membuatmu kecewa." ucap Reja sambil mencium kening Kala.

Setelah beberapa detik saling berpelukan, Kala sadar akan sesuatu ia merogoh saku celananya dan mengeluarkan ponsel lalu memberikannya kepada Reja.

"Tolong foto aku, aku akan mempostingnya."

Reja menerima ponsel Kala lalu menyalakan layar ponselnya, betapa senangnya dia saat mengetahui jika layar wallpaper Kala adalah foto yang ia berikan dulu kepada gadis itu.

"Sangat kekanak-kanakan." gumam Reja sambil terkekeh.

"Cepatlah, cahaya disini sangat bagus sekali kau harus benar mengambil fotonya."

"Baiklah, bergayalah dengan sangat cantik."

Kala menganggukan kepalanya lalu tersenyum kearah Reja yang akan memotretnya.

"Tunggu, kau tidak perlu tersenyum. aku tidak menyukainya!"

"Ayolah, jika aku tidak tersenyum itu akan jelek. aku akan memposting hasilnya jadi jangan banyak bicara!" kata Kala.

Gadis itu kembali tersenyum, setelah Reja berhasil memotretnya Kala mengajak laki-laki itu untuk foto berdua.

Beberapa menit setelah berfoto, akhirnya mereka memutuskan untuk kembali ke mobil dan melanjutkan perjalanan pulang mereka.

***

Saat jam menunjukan pukul delapan malam, Reja dan Kala sudah sampai tujuan.

Laki-laki itu mengantarkan Kala pulang kerumahnya. "Lebih baik kau menginap di rumahku saja." kata Reja sambil membantu membuka sabuk pengaman yang dipakai oleh Kala.

"No, besok aku harus pergi menemui paman Bima, aku tidak ingin merepotkanmu." kata Kala

"Kau bahkan sama sekali tidak merepotkan ku." kata Reja sambil mencubit pipi Kala dengan sangat gemas.

"Sepertinya Naela sudah sampai duluan, jika begitu aku pamit untuk masuk kedalam. hati-hatilah dijalan." kata Kala tetapi sebelum keluar dari mobil gadis itu mencium pipi Reja terlebih dahulu, membuat laki-laki itu menjadi salah tingkah.

"Gemes banget, kesayangan gue." gumam Reja.

Setelah Kala sudah tidak ada di pandangannya, akhirnya Reja kembali melajukan mobilnya meninggalkan perkarangan rumah Kala.

Saat memasuki rumah ternyata Naela sudah ada di ruang tamu menunggu kedatangan Kala.

"Bagaimana, apakah kencan kalian berjalan dengan lancar?" tanya Naela sambil beranjak dari tempat duduknya.

"Kau, kenapa bisa tempe?"

"Tentu saja, karena aku yang me rekomendasikan tempatnya." jawab Naela sambil merangkul pundak Kala.

"Pantas saja, tidak ada yang ingin semobil denganku dan juga Reja ternyata kalianlah yang merencanakannya, tapi tidak apa-apa aku menyukainya. Terima kasih sayangku!!" kata Kala sambil memeluk tubuh Naela dengan sangat gemas.

"Baiklah, kau tidak perlu melakukan ini."

"Beristirahatlah, besok kau akan ada wawancara dengan artis lainnya."

"Siap, bos!" ucap Kala lalu merangkul lengan Naela dan mengajaknya pergi ke kamar.

"Lapar sekali."

"Bukankah kau sudah makan dengan Reja tadi?"

Kala menganggukan kepalanya. "Tapi aku lapar lagi." ucapnya sambil memanyunkan bibir.

"Maaf nona, tapi ini sudah malam. apakah kau ingin menaikan berat badanmu? lebih baik kau tahan rasa laparmu saja dan menunggu besok untuk makan."

"Baiklahh, tapi hanya sedikit?" ucap Kala sambil menggigit bibir bawahnya.

Naela menatap Kala, gadis itu membalikan tubuhnya dan masuk kedalam kamar, seakan-akan sudah tau dengan tatapan mematikan itu.

Kala seperti memiliki ibu, sifat Naela yang ganas tapi juga menggemaskan membuat Kala merasa jika ia mempunyai seorang ibu lagi.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!