08

Kala terpaksa membuka matanya saat mendengar suara teriakan Neila yang memasuki kamarnya.

Dengan wajah yang paniknya, Neila menyodorkan ponselnya kepada Kala agar gadis itu membaca artikel berita yang sangat ramai diperbincangkan oleh seluruh indonesia.

"Apakah pekerjaan paparazi seperti ini? bahkan kau sama sekali belum bertemu dengan laki-laki yang dituduhkan sedang berbincang denganmu itu."

Kala membaca setiap kata-kata yang dituliskan di artikel tersebut, sangat aneh pikirnya.

"Kala sangat cinta mati dengan Kenzi."

"Sial, siapa yang sudah menerbitkannya?" tanya Kala dengan ekspresi wajah yang sangat lucu menurut Naela.

"Sial?"

"Kenapa?" tanya Kala heran.

Ini pertama kalinya Naela mendengar umpatan yang keluar dari mulut Kala, walaupun gadis itu sering menceritakan awal hidupnya yang sangat menyedihkan tapi ia sama sekali tidak lernah mengeluarkan kata-kata kasar seperti tadi.

"Tidak, itu yang menerbitkannya adalah Edgar yang bekerja di Kopenhagen Agensi."

"Apakah aku mengenalnya?" gumam Kala sambil berpikir keras.

"Tentu saja. Bulan lalu dia juga memberitakan tentang hubungan rahasiamu dengan Raksa, hahaha sangat sulit untuk dipahami, apakah dia ingin sekali menginginkan uang?" jawab Naela.

Kala mengambil ponselnya dan melihat begitu banyak sekali panggilan dari Bima, direktur tempatnya bekerja.

Ia merutuki Edgar dalam hatinya, ia bersumpah jika karirnya hancur begitu saja dia akan menemui laki-laki itu dan melemparkannya kedalam jurang.

Kala menghubungi nomor Bima, dan benar saja saat beberapa detik telepon itu tersambung dengannya, sudah ada beberapa pertanyaan yang keluar dari mulut laki-laki paruh baya itu.

Baru saja skandal kemarin sudah ia bereskan dam sekarang muncul lagi skandal yang sangat tidak masuk akal.

"Apakah benar artikel itu? Sudah berapa lama kau berkencan dengannya? Kenapa kau merahasiakannya dariku?"

Terdengar suara helaan nafas yang keluar dari mulut Kala, "Artikel itu tidak benar, aku tidak berkencan dengan laki-laki itu bahkan aku sama sekali belum bertemu dengannya, paman ini bagaimana bahkan setiap bulan selalu ada artikel yang muncul mengenai kencanku dengan laki-laki lain."

"Apakah laki-laki tua itu yang menyebarkannya?"

"Ya, seperti yang kau tahu."

"Sialan, sebenarnya apa yang dia mau. Baiklah-baiklah maaf jika menganggu istirahatmu, paman akan mematikan teleponnya, oh ya jangan sampai lupa dengan projek film barumu." ucap Bima lalu mematikan panggilan itu secara sepihak.

Walaupun Bima adalah atasan Kala, tetapi gadis itu sudah menganggapnya sebagai pamannya sendiri. Maka dari itu Kala selalu memanggilnya dengan sebutan paman.

"Bagaimana?" tanya Naela setelah menguping obrolan Kala tadi.

"Seperti biasanya, paman Bima akan menyuap pria tua itu dan menyuruhnya untuk menghapus artikel tersebut. kau tidak perlu khawatir dan kali ini aku akan tidur kembali." ucap Kala hendak merebahkan tubuhnya lagi.

Tapi dengan segera Naela menahannya, membuat posisi Kala kembali menjadi duduk.

"Kau lupa jika hari ini kau akan menemui Seyna, Kalesha dan juga Mahen?"

"Untuk apa?"

"Kau memang benar pelupa, bukankah untuk membahas projek film kalian?"

Kala menepuk keningnya dan segera bangkit dari kasurnya menuju kamar mandi, Naela hanya bisa menggeleng-gelengkan kepalanya melihat kelakuan Kala.

Setelah selesai dengan ritual mandinya, Kala segera memakai pakaiannya yang sejak semalam sudah ia siapkan.

Menggunakan baju kemeja wanita bewarna putih polos dan juga calana jeans hitam polos, dengan rambut yang dibiarkan tergerai membuat kesan menarik dari diri gadis itu.

Kala membiarkan satu kancing atasnya terlepas, dan baju bagian lengannya ia biarkan dilipat. Setelah selesai berdandan Kala menghampiri meja makan, wajahnya ditekuk saat mengetahui jika saralannya kali ini adalah satu telur ceplok dan buah kiwi yang sudah dipotong-potong tak lupa susu putih yang masih hangat.

"Kenapa ini? aku ingin sekali daging."

"Tidak boleh untuk hari ini dan hari seterusnya, karena kau akan syuting film dan tubuhmu harus ideal." ucap Naela

"Tapi tubuhku sudah ideal, dan aku sudah bisa makan daging."

"No, berat badanmu naik 2 kilo."

Kala memanyunkan bibirnya dan terpaksa memakan makanan tersebut.

Setelah selesai Kala dan Naela segera berangkat menuju tempat yang sudah ia janjikan bersama Syeina dan juga Kalesha.

Setelah sampai dengan tempat tujuannya, Naela terlebih dahulu turun dari mobil lalu disusul oleh Kala, mereka berdua langsung memasuki hotel tersebut.

Ya. Kala, Syeina, Kalesha dan juga Mahen berjanji untuk bertemu di restoran hotel terkenal bintang 5, biasalah artis dan mereka bebas ingin bertemu dimana saja bahkan di kapal pesiar saja mungkin mereka mampu.

Mereka berempat sudah berkumpul dan mulai membicarakan masalah projek film itu, sejak dari tadi Kala tidak henti-hentinya melihat ponsel menunggu kabar dari seseorang dan itu menjadi kesempatan Mahen untuk mengejek Kala.

Sudah tidak diragukan lagi jika Kala dan Mahen bertemu mereka bisa saja berubah menjadi tom and jarry yang kemana-mana selalu saja berantem dan kadang-kadang berbaikan.

Seperti adik dan kakak bahkan media selalu membincangkan merema berdua.

"kau pasti sedang menunggu pesan masuk dari orang yang kau cintai." seru Mahen sedikit mengintip ponsel Kala.

"Bukan, aku sedang membaca jadwal keseharianku."

"Bohong."

"Hadeh kalian ini, selalu aja ribut lama-lama aku darting ngadepin kalian." imbuh Seyna

"Dia yang duluan." tuduh kala kepada Mahen.

"Enak saja."

Kala terlihat menjulurkan lidahnya dan itu berhasil membuat Mahen sangat kesal, laki-laki itu kemudian berpamitan untuk pulang duluan. bukan karena kesal kepada Kala tetapi dia akan ada kegiatan photoshoot.

Kini hanya tinggal mereka bertiga yang ada direstoran itu, mereka bertiga terlihat berbincang-bincang.

"Btw Kal, lo masih suka sama laki-laki yang dulu pernah bantuin lo?" tanya Kalesha.

Kala hanya terdiam mendengar pertanyaan gadis itu, "Gue jadi penasaran deh siapa laki-laki itu." lanjutnya sambil menyenggol lengan atas Kala.

"Hahaha, lo diem berarti lo masih suka."

"Iya, gue masih nungguin dia. dan dia udah janji sama gue kalau dia balik ke indonesia dia bakal lamar gue."

"Gue berharap dia balik ke indonesia secepat mungkin agar sahabat gue ini gak galau lagi." ucap Seyna

"Tapi kalau dia ngasih harapan palsu tentang Kal, gue banyak list laki-laki ganteng yang pasti buat lo suka sama mereka."

"Cinta pertama gue semakin gue lihat, semakin cantik. gue harap dia masih nungguin gue, gue bakal cepet-cepet buat beresin pekerjaan gue disini dan segera balik ke indonesia."

Aw aku baper loh bang Reja...

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!