Setelah semua acara telah selesai, Kala kembali kerumahnya diantar oleh Reja.
Laki-laki itu menawarkan dirinya sendiri untuk mengantar Kala kelokasi syuting, tetapi Kala yang sangat keras kepala menolak laki-laki itu untuk mengantarkannya.
"Kenapa kau tidak ingin diantarkan oleh Reja?" tanya Naela sambil memakan cemilan.
"Kau tahu bukan, Reja sangat sibuk dengan pekerjaannya. aku sama sekali tidak ingin mengganggunya."
"Jika Reja yang menawarkan dirinya sendiri berarti dia rela meninggalkan pekerjaannya hanya untuk dirimu."
"Demi diriku?"
Naela menganggukan kepalanya, lalu ia melihat jam yang ada di dinding. "Tidurlah, sudah jam dua pagi."
Kala menghembuskan nafasnya, tak terasa sudah pukul dua pagi, ia pun dengan segera berjalan ke kamarnya.
***
Sudah 4 bulan Kala menjalankan syuting dan hari ini adalah hari terakhir dirinya untuk syuting projek film terbarunya.
Reja, Zhafran, Jenia dan Gisella rela pergi ke lokasi syuting hanya ingin melihat Kala disana.
Merekapun membeli sebuah villa untuk bermalam disana.
"Take terakhir, kita sudah berusaha dengan sangat susah payah. ingatlah usaha tidak akan mengkhianati hasil." ucap Bima sambil menyiapkan beberapa kamera.
"Kalian berdua pasti tahu, scane ini pasti akan membuat calon suamimu marah Kala, tapi kalian gunakan trikku saja, oke?"
Setelah kamera sudah siap, Kala dan juga Kenzi mulai memainkan mimik wajahnya.
Gisella dan Jenia kini menatap Reja dengan wajah yang penuh dengan tanda tanya.
"Apakah akan ada scane berciuman?" tanya Jenia kepada Reja.
Tetapi laki-laki itu hanya terdiam saja. sebelumnya Kala pernah meminta izin kepada dirinya jika di projek filmnya akan ada scane berciuman.
Flashback on...
Kala dan Reja saat itu sedang ada dikamarnya, terlihat Kala yang sangat bingung ingin sekali menyampaikan sesuatu.
"Ada apa?" tanya Reja dengan mata yang masih fokus kepada layar laptop.
"Begini, aku..."
Reja menyimpan laptop itu lalu menatap Kala menunggu gadis itu mengatakan apa yang ingin ia katakan.
"Kau ingin berkata apa?"
"Tapi kau janji tidak akan marah padaku, apalagi mengagalkan pernikahanku denganmu." kata Kala
"Untuk apa aku menggagalkan pernikanku? cepat katakanlah."
Kala akhirnya bercerita, dimulai akan ada scane berciuman sampai trik yang disampaikan oleh Bima.
"Aku serius, aku tidak mengetahui jika akan ada scane itu."
"Lalu?"
"Menurutmu aku harus bagaimana?" tanya Kala.
Reja terdiam sejenak, tatapan yang semulanya hangat kini menjadi tajam. Reja menarik pinggang Kala sehingga gadis itu sekarang ada didekapan Reja.
"Kau ingin meminta pendapatku? seperti yang kau tahu aku menolak scane berciuman itu."
"Bagaimana mungkin, gadis yang aku cintai akan dicium oleh laki-laki lain."
"Kau ingin melihatku cemburu?"
Kala dengan susah payah menelan ludahnya, tatapannya melemah saat wajah Reja semakin dekat dengan wajahnya.
Tak butuh waktu lama, kini mereka berdua berciuman. Kala membulatkan matanya, dirinya bahkan tidak membalas ataupun menolak ciuman itu.
Perlahan-lahan Kala menutup matanya dan membuka sedikit mulutnya agar Reja dengan leluasa ******* bibirnya.
Merasa jika Kala kini mulai membalasnya, Reja sangat senang. Ia pun dengan lembut mencicipi setiap sudut bibir Kala.
Kini posisi Kala berada di bawah sedangkan Reja ada di atas. laki-laki itu dengan senang masih ******* bibir Kala tanpa sadar jika ada yang mengetuk pintu kamarnya.
Kala tersadar dan mulai menepuk-nepuk pundak Reja, membuat laki-laki itu mengumpat.
"Kau lihat, siapa yang sedang mengetuk kamar kita." kata Kala kepada Reja.
Reja menghembuskan nafasnya, lalu ia beranjak menuju pintu. Saat membukanya ternyata Naela yang sedang menunggu penghuni kamar itu agar segera membukanya.
Flashback off...
Kamera sudah berada di belakang Kala dan juga Kenzi, kini Kala terlihat gugup.
Gadis itu mengalungkan tangannya di kedua pundak Kenzi, dan laki-laki itu pun sama halnya dengan Kala.
"Kita gunakan trik Bima." bisik Kenzi lalu dengan perlahan ia mendekatkan wajahnya dan memiringkan wajahnya.
Setelah menunggu beberapa menit akhirnya terdengar suara 'ctak' yang berarti syuting sudah selesai.
"Akhirnya!" Bima memejamkan matanya sambil menghirup udara segar.
"Akting kalian sungguh luar biasa, aku yakin film ini akan booming." ucap Bima kepada beberapa artis yang ikut serta mengikuti syuting.
Kala dan Kenzi kini saling berjauhan, Kenzi menghampiri asistennya sedangkan Kala menemui Reja dan juga teman-temannya.
"Kenapa wajahmu memerah?" tanya Sahara.
Kenzi langsung memegang pipinya yang terasa dingin, ia menatap tajam Sahara yang kali ini sedang tertawa.
"Tidak lucu!"
Sedangkan disisi lain Kala, Jenia dan Gisella kini tengah berpelukan, mereka semua sangat puas dengan akting Kala yang natural.
"Kau hebat sekali!" ucap Gisella.
"Setelah film ini rilis, aku akan langsung menontonnya." kata Jenia tak kalah antusias.
"Sebentar, aku akan mengurus sesuatu setelah ini aku akan langsung pulang." kata Kala lalu diangguki oleh mereka bertiga.
Kala pun pergi menghampiri Bima yanh sedang berbicara dengan sutradara, entah apa yang mereka bicarakan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 47 Episodes
Comments