Hampir satu tahun Kala menunggu Reja untuk kembali ke indonesia, bahkan hatinya pun tidak bisa menerima orang lain selain Reja.
Laki-laki yang menemaninya dari nol, sehingga Kala bisa menjadi artis terkenal, cita-citanya sejak kecil.
Gisella dan Jenia pergi kerumah Kala saat mendengar berita itu, jika Kala adalah pelaku bullyng.
Mereka berdua duduk di sofa yang lumayan sangat besar dan minuman kesukaan mereka yang diletakan di meja.
Setelah karir Kala semakin tinggi, ia memutuskan untuk membangun rumah impiannya sejak kecil untuk ja tempati bersama ibunya, tetapi Ayya sudah meninggal dan Kala kini tinggal bersama asisten managernya yaitu Naela.
Terlihat Kala menuruni tangga dan berjalan kearah sofa dimana Gisella dan Jenia duduk.
Kala tersenyum saat ia sudah duduk dihadapan mereka, "Kal lo sekarang mau ngelakuin apa?" tanya Jenia memulai pembicaraannya.
"Gue bakal lurusin permasalahan ini."
"Gimana caranya?"
Kala terdiam mengambil gelas yang berisi es jeruk kesukaannya, beberapa menit terdengar suara notifikasi di ponsel milik Gisella dan juga Jenia dengan heran mereka membukanya.
"Hallo, perkenalkan nama saya Kala. Saya tahu berita yang sempat mengguncangkan hari ini dan itu mengenai saya. saya tidak tahu harus mulai dari mana tapi semua berita itu palsu, bukan saya pelakunya tapi saya adalah korban disana. akan saya jelaskan secara rinci agar tidak ada kesalah pahaman lagi, dulu saya adalah korban. karena postur tubuh saya yang gemuk, wajah dan penampilan saya yang jelek. sempat berpikir apakah salah saya waktu itu sehingga saya di bully, sejak saat itu saya memutuskan untuk diet dan mengubah penampilan saya dengan dibantu oleh ketiga sahabat saya dan juga orang yang saya cintai. aku harap masalah ini cukup sampai sini saja, semoga kalian mengerti dengan permasalahanku, terima kasih."
Gisella dan Jenia membulatkan kedua matanya saat melihat jika ada satu miliyar yang menyukai postingan itu, dan isi komentarnya pun semua mendukung Kala.
Mereka berdua menatap Kala yang sedang mengambil remote Tv dan mulai menyalakan layar Tv.
"Sejak kapan kau memposting ini?" tanya mereka berdua.
Kala hanya terdiam sambil tersenyum, ia memandang layar televisi yang kini menampilkan berita tentang dirinya lagi.
"Selamat sore semuanya, kembali lagi dengan saya Raksa. kali ini artis papan atas yang bernama Kala menjadi perbincangan diseluruh kota saat dirinya memposting instagram yang berisi klarifikasi atas tuduhan seseorang yang menyebut jika dirinyalah pelaku bullyng saat SMA..."
Naela berlari terbirit-birit menghampiri Kala saat dirinya menerima banyak sekali panggilan dari berbagai agensi.
Dengan nafas yang tidak beraturan ia mencoba menjelaskan semuanya kepada Kala.
"Kal, aku sudah tahu siapa yang telah menuduhmu.."
"Siapa?" tanya Gisella dan Jenia secara berbarengan.
"Aku dan Raksa mencoba melacaknya nomor IP nya, dia seorang wanita yang bekerja di salah satu restoran bernama Heroes Cafe."
"Raksa mengatakan jika dia selesai menbaca berita, dia akan mengunjungi restoran itu bersama Zhafran." lanjutnya masih dengan nafas yang terengah.
"Kal, gimana kalau kita kesana?" tanya Gisella lalu disetujui oleh Jenia, Naela dan juga Kala.
Setelah mengganti pakaiannya. Kala, Jenia, Gisella dan juga Naela segera pergi ke restoran yang dimaksud oleh Naela sebelum Raksa dan juga Zhafran mendatanginya.
Raksa adalah seorang Presenter terkenal yang dekat dengan Kala semanjak gadis itu menginjakan kakinya di dunia hiburan.
Raksa juga putra dari direktur agensi Ln entertainment yang bernama Bima, pria paruh baya itu juga dekat sekali dengan Kala.
Ada juga dua sahabat Kala yang bernama Seyna dan Kalesha, mereka berdua sangat akrab sekali dan mereka juga sama sama seorang artis.
Kala melangkahkan kakinya menuju cafe tersebut, Naela segera memanggil pelayan yang sedang bekerja disana.
"Ada yang bisa saya bantu?" ucap Pelayan itu tidak menyadari jika yang ia layani adalah Kala.
"Aku ingin bertanya apakah..."
"Jenia, Gisella?"
Mereka berempat terkejut saat melihat pelayan itu ternyata adalah Kenza, teman sekolah SMA nya waktu dulu.
"Kenza, lo ngapain ada disini?" tanya Gisella.
"Gue..."
"Jangan-jangan lo yang udah nyebar berita hoax kalau Kala pelaku bullyng? lo kan tau sendiri kalau dia adalah korban, bukan pelaku!" potong Jenia sehingga membuatnya menjadi pusat perhatian orang lain yang ada disana.
"Maksud lo apa?"
"Gak usah banyak alasan deh Za, kalau bukan lo siapa lagi?" imbuh Gisella.
"Gue gak habis pikir sama pikiran lo, bisa-bisanya nyebar berita hoax?"
"Za, apa bener yang nyebar berita hoax itu lo?" tanya Kala.
"Iya."
Mereka berempat membulatkan matanya, tidak habis pikir dengan jalan pikiran wanita yang ada dihadapannya ini.
"Gila lo ya! Kenapa lo ngelakuin ini ke Kala? apa salah dia sama lo?" teriak Jenia.
"Dia udah ngerebut Daffa dari gue, ngerebut sahabat gue, dan sekarang bahkan dia lebih sukses dari gue?"
"Daffa sekarang ninggalin gue karena dia! bahkan dia gak tau kalau sekarang gue lagi ngandung anaknya."
Mereka terkejut sekali dengan capan Kenza. "Lo hamil berapa bulan? Lo yakin itu anak Daffa?" tanya Jenia.
"Udah tiga bulan, ini semua penyebabnya karena dia!" seru Kanza sambil menunjuk kearah Kala.
"Maaf, kenapa anda malah menuduh dia sebagai penyebabnya? anda juga sudah menyebarkan berita hoax itu melanggar hukum, anda bisa dijatuhi hukaman selama 6 tahun, atau denda sebanyak satu miliyar rupiah." imbuh Naela merasa sangat kesal.
Kanza tersenyum kecut mendengarnya, ia menatap tajam Naela. "Hidup gue hancur memang karena dia! Setelah dia jadi artis, Daffa selalu nyariin dia, gue muak!"
"Cuman karena itu lo nyebar berita hoax?" tanya Gisella.
"Gue gak peduli, sekarang kalian pergi dari sini."
Kala, Gisella, Jenia dan Naela memutuskan untuk pergi dari sana karena tidak ingin membuat keributan di tempat kerja orang lain. Saat di parkiran mereka pas-pasan dengan Raksa dan juga Zhafran.
"Loh, ngapain kalian disini?" tanya Raksa.
"Siapa pelakunya? Kalian pasti udah datengin pelakunya kan?" tanya Zhafran.
"Gak nemu, pas ditanya sama pemilik cafe sih orangnya udah gak kerja lagi disini." jawab Kala sebelum Naela menjawabnya.
Terlihat ekpresi kebingungan yang terpasang di wajah Jenia, Gisella dan juga Naela.
"Kenapa kau tidak jujur saja?" bisik Naela.
Tetapi bukannya dijawab, justru Kala hanya tersenyum saja. Gadis itu kemudian mengajak mereka semua untik pergi dari cafe itu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 47 Episodes
Comments