02

Reja memarkirkan motornya di depan rumah milik Daffa, kakinya melangkah memasuki rumah yang sangat besar itu.

Suasana yang sangat ramai karena memang sedang berkumpul.

Terdengar suara ketawa yang terbahak-bahak di ruangan tersebut. "Eh lo udah ga deket lagi sama tuh cewek?" tanya Arzan.

"Cewek tolol itu?" tanya Daffa lalu tertawa.

"Anjir." semua yang ada disana tertawa setelah mendengar perkataan Daffa kecuali Reja dan juga Zhafran.

"Parah lo Daf, hahaha.." seru Ghaffar

"Gue deketin dia karena gue suka sama sahabatnya, si Kanza."

"Ogah gue deketan sama cewek gendut tuh, gak sudi gue." lanjut Daffa

"Parah lu Daff, lu mau apain tuh cewek?" tanya Arzan

"Rada kasihan sih gue sama tuh cewek, lo jadiin mainan." timpal Zhafran.

Ghaffar dan juga Arzan berhenti tertawa dan menatap heran Zhafran dan juga Reja. Daffa tersenyum miring mendengarnya.

"Gue gak peduli, gue suka liat dia menderita."

Reja menatap tajam kearah Daffa dengan tangan yang mengepal, rasa ingin menghajar habis-habisan laki-laki yang ada dihadapannya itu, tetapi dengan sekuat tenaga ia tahan.

"Tapi seharusnya lo gak gini juga Daf, kasihan gue sama Kala. kalau lo suka sama sahabatnya kenapa dari awal lo ajak dia pacaran?" tanya Reja.

"Lo suka sama tuh cewe Rej?" tanya Arzan.

Mereka semua kini menatap Reja menunggu laki-laki itu menjawab pertanyaan Arzan.

"Lu beneran suka sama tuh cewek?" tanya Ghaffar.

"Kenapa kalian malah nyimpulinnya kayak gitu?" tanya balik Reja.

Kini mereka kembali tertawa. "Dia ngelak guys." seru Ghaffar

"Percuma juga gue ngomong."

"Kalau beneran aja Reja suka sama tuh cewek, seru nih baku hantam sama si Daffa." kata Ghaffar tak henti-hentinya tertawa.

Reja menghela nafasnya mencoba untuk tenang, ia memutuskan untuk kembali pulang karena waktu sudah menunjukan jam sepuluh malam.

Disisi lain Kala memasuki ruangan yang ibunya tempati. suara alat monitor yang Kala dengar, melihat ibunya dibantu oleh oksigen agar tetap menapas.

"Ibu, Kala bakal usahain buat dapet uang."

"Ibu harus bertahan, demi Kala." gumam gadis itu dalam hati.

Kala menghelakan nafasnya lalu merebahkan dirinya di soffa yang ada diujung ruangan itu.

Lalu tak lama kemudian Kala pun tertidur lelap karena seharian ini hari yang melelahkan baginya.

***

Jam menunjukan pukul 07.00 WIB Kala terbangun dan mengecek ponselnya, tidak ada notif apapun yang masuk hari ini.

Gadis itu mengubah posisinya menjadi duduk, memijat keningnya yang sedikit pusing.

Kala menatap ibunya yang sedang terlelap tidur, ia pun menghebuskan nafasnya ke udara.

"Kapan ibu sadar?" tanya Kala.

Setelah bersiap-siap, Kala memutuskan pergi ke rumah Daffa, karena dari kemarin laki-laki itu sangat susah sekali untuk dihubungi.

Setelah turun dari angkot, Kala harus berjalan kaki beberapa meter untuk sampai di rumah Daffa.

Gadis itu meminta izin kepada satpam yang menjaga di pintu gerbang, setelah mendapatkan izin Kala pun memasuki rumah itu.

Setelah sampai di depan kamar Daffa, Kala mengetuk pintu kamar laki-laki itu.

Beberapa menit kemudian, pintu kamar terbuka memperlihatkan tubuh laki-laki itu yang sudah rapih menggunakan kaos bewarna abu-abu dan rambutnya yang sedikit basah.

"Lo masuk kesini diizinin sama siapa?" tanya laki-laki itu dengan nada yang sangat malas.

"Satpam, di depan tadi."

"Mau ngapain kesini?"

"Itu, cuman mau mastiin kalau kamu baik-baik aja. Soalnya dari kemarin ponsel kamu susah banget buat dihubungin..."

"Gak usah repot-repot lo dateng kesini. Gue baik-baik aja, sekarang lo bisa pulang."

"Tapi Daf..."

"Gue sibuk Kala, bisa gak sih lo ga usah manja. Gue jijik!"

"Maaf Daf." ucap Kala menundukan pandangannya.

Kala pun memutarkan badan hendak pergi dari sana tetapi Daffa mencegahnya.

"Gue anter, tapi ada syaratnya."

Setelah menyetujuinya Kala pun diantar oleh Daffa ke rumahnya. Setelah selesai mengantarkan Kala, laki-laki itupun pergi tanpa berpamitan dengannya.

"Gue mau nomornya Kanza."

Kala membuang pikiran buruk tentang Daffa, mungkin saja ada urusan pribadi sehingga menbuat Daffa ingin meminta nomor Kanza.

Kala pun memasuki rumah dan membersihkan diri sebelum ia berangkat kerja lagi.

Hari ini hari minggu, tetapi Kala tidak libur bekerja, ia harus bekerja keras untuk menghasilkan uang dan membayar uang operasi ibunya itu.

Setelah sesampainya di restoran milik pamannya itu, dengan segera Kala melayani pelanggan.

Beruntung jika pelanggan hari ini sangat ramai dari yang kemarin, setelah mengantarkan pesanan kepada salah satu meja pelanggan Kala duduk di kursi untuk beristirahat, ia membawa ponsel yang daritadi ia selipkan di saku celananya.

                                                               Kala:

        Daf, kamu sibuk gak nanti malem?

Kala meremas ponselnya takut akan jawaban dari laki-laki itu. Sudah beberapa hari ini sikap Daffa berubah, entah apa yang membuatnya berubah Kala pun kebingungan.

Berbicara kasar dan memperlakukannya dengan sangat kasar juga, bahkan Kala ingin sekali menyerah tetapi ia urungkan karena Daffa yang selalu kembali membujuknya dan meminta maaf.

Daffa:

Sibuk. Meskipun gue gak sibuk dan lo ajakin gue buat jalan-jalan gue gak mau.

Gue malu sama penampilan lo yang kayak gitu.

Ubah penampilan lo dong, bosen banget gue ngeliatnya.

Gak takut kalau gue selingkuh?

Kala memejamkan matanya setelah membaca balasan pesan yang Daffa kirim. Hatinya benar-benar sangat sakit sekali mendengarnya.

Kenapa dengan penampilannya? Apakah salah jika penampilannya seperti itu? Apakah wajahnya sangat merugikan orang-orang yang ada disekitarnya?

Kala ingin menjadi diri sendiri, dia tidak perlu menjadi orang lain untuk mengubah penampilannya.

Kenapa orang-orang sangat jahat sekali kepada dirinya? Memperlakukannya dengan sangat beda. Apalah berwajah jelek tidak berhak mempunya teman ataupun pacar?

Sungguh Kala sangat serba salah, ia kebingungan harus bagaimana. Sikap pacarnya yang seperti itu ingin sekali membuatnya menyerah.

Terpopuler

Comments

kavena ayunda

kavena ayunda

q kasih bunga thor biar semangat

2022-11-20

1

kavena ayunda

kavena ayunda

kasian kala

2022-11-20

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!