09

Setelah selesai dengan semua pembicaraannya, Kala memutuskan untuk pergi ke agensinya, Ln Entertainment.

Beberapa take fotoshoot, setelah selesai Kala diharuskan bertemu dengan Bima, direktur agensi tersebut.

"Kita tunggu beberapa menit, dia akan segera datang." ucap Bima sambil melihat jam tangannya.

"Sebenarnya kita akan bertemu dengan siapa?" tanya Kala.

"Lihat saja nanti."

Sepuluh menit berlalu, kini orang yang dimaksud oleh Bima datang. Ternyata dia adalah Kenzi, ya. Laki-laki itu yang sedang digosipkan dengannya.

"Baiklah sekarang kita langsung ke tujuannya saja."

"Apakah benar foto-foto yang ada disini itu kalian?" tanya Bima sambil memberikan beberapa lembar foto.

Kala dan Kenzi pun segera membawa dan melihatnya. Memang benar jika difoto itu ada Kenzi dan seorang perempuan persis mirip sekali dengan Kala.

"Kau percaya saja dengan foto ini?" tanya Kenzi dengan wajah yang dingin.

"Tentu saja, lihatlah itu sangat jelas sekali." Bima menatap wajah Kala dengan telunjuk yang ia letakan di keningnya seolah sedang berfikir. "Dan wanita itu, persis sekali dengan Kala." lanjutnya

"Itu adikku."

Kala dan Bima terkejut saat mendengarnya, reflek mereka berdua menatap wajah Kenzi yang terlihat sangat santai saja.

"Sejak kapan kau mempunyai adik?" tanya Bima masih tidak percaya.

"Aku sengaja tidak mem publish jika aku mempunyai adik. tapi apa yang ada di foto ini semuanya tidak benar, aku bahkan sama sekali tidak mengenal wanita ini." kata Kenzi menunjuk Kala.

"Kau!"

"Sudahlah, sekarang aku sedang sibuk!" ucap Kenzi beranjak dari kursinya.

"Ah baiklah, maaf jika mengganggu waktumu." kata Bima sedikit menundukan badan.

"Hm."

Setelah Kenzi pergi dari pandangannya dengan segera Kala juga beranjak berdiri dan hendak pergi dari tempat itu, tetapi Bima segera menahannya.

"Ada apa lagi paman?" tanya Kala dengan sangat malas.

"Apakah nanti malam kau ada waktu?"

Kala terdiam sejenak, "Free saja. Ada apa emangnya?" tanya Kala.

"Nanti aku akan mengajakmu makan malam, kau harus mau."

Kala membulatkan matanya dan menutup matanya dengan telapak tangan. "Paman, kau menyukaiku?"

"Enak saja, mana mungkin aku menyukai wanita kecil sepertimu. seleraku sangat tinggi."

"Siapa taukan, kau mengajakku makan malam." ucap Kala sedikit malu.

"Sudahlah, nanti aku akan mengirimkan lokasinya. Dan sekarang kau jangan pulang dulu, kau masih ada kegiatan fotoshoot. jangan berniat untuk kabur." imbuh Bima lalu pergi meninggalkan Kala.

Gadis itu tertekan, sebenarnya tadi dia ingin kabur dari tempat itu, sekarang dia benar-benar ingin tidur dengan sangat nyenyak tanpa ada orang yang mengganggunya.

Setelah selesai fotoshoot, Kala segera menghampiri Naela yang sedang menerima panggilan, entah dari siapa.

Setelah Naela mematikan panggilan tersebut, Kala segera mengajaknya untuk pulang.

"Siapa yang meneleponmu?" tanya Kala tetapi Naela hanya membalasnya dengan gelengan kepala sambil tersenyum.

"Oh iya, tuan Bima sudah memberitahumu?" tanya Naela.

"Apa yang kau maksud adalah makan malam itu?"

Naela menganggukan kepalanya sambil menunggu jawaban lagi. "Iya, padahal aku ingin sekali beristirahat. Sangat lelah sekali." imbuhnya sambil menghelakan nafas.

"Beginilah tugas seorang artis." timpal Raksa entah datang dari mana.

"Kau, sejak kapan kau ada disini?" tanya Kala.

"Dari pagi, aku baru saja menyiarkan berita. Oh ya, jangan lupa nanti malam." ucapnya

"Kau juga ikut?"

Raksa menganggukan kepalanya lalu membukakan mobil untuk Kala, "Iya aku ikut, dan kau harus berdandan dengan sangat cantik." ucap Raksa lalu menutup pintu mobil dan berpesan kepada supir agar mengantar Kala tepat sampai tujuan.

Setelah mobil Kala sudah tidak terlihat lagi, barulah mobil Raksa datang. Laki-laki itu segera memasuki mobilnya.

Sesampainya dirumah Kala segera menganti bajunya menggunakan piyama tidur, ia berpesan terlebih dahulu kepada Naela untuk membangunkannya jam setengah delapan malam, setelah itu ia segera tertidur pulas.

Sedangkan Naela ia harus membuat beberapa jadwal baru untuk Kala, karena minggu depan Kala akan sibuk dengan film terbarunya nanti.

Setelah jam menunjukan pukul tujuh malam, Naela segera membangunkan Kala. Tetapi sepertinya gadis itu enggan sekali untuk bangun karena sudah merasa nyaman berada di kasur.

"Cepatlah, kau harus bersiap-siap. Sebentar lagi supir tuan Bima akan datang."

"Ini sudah jam berapa?" tanya Kala sambil menguap.

"Tujuh malam."

"Aku sudah bilang, bangunkan aku jam setengah delapan."

"Kala, acaranya juga jam delapan. Sekarang kau harus bersiap-siap aku sudah menyiapkan baju untukmu." kata Naela sambil menarik selimut saat Kala hendak menutupi tubuhnya lagi menggunakan selimut.

Dengan kesal Kala beranjak dari kasurnya dan segera bergegas menuju kamar mandi, beberapa menit kemudian ia keluar menggunakan handuk Kimono bewarna abu-abu dan juga satu handuk kecil yang ia gunakan untuk mengeringkan rambutnya.

"Naela." teriak Kala tetapi tidak mendapat sautan dari Naela.

Kala menyernyitkan keningnya, ia berjalan kearah kasur disana sudah ada dress bewarna pink dan secarik kertas, Kala mengambil kertas itu lalu membaca isinya.

"Aku harus keluar dulu untuk membeli sesuatu, semuanya sudah kusiapkan. Semoga acaranya berjalan dengan lancar."

Kala kembali meletakan kertas itu dan mengambil dress tersebut, setelah mencobanya ternyata itu sangat cocok sekali dengan Kala.

Setelah mengeringkan rambutnya menggunakan hair dyer, Kala segera keluar rumah menunggu jemputan.

Beberapa menit ia menunggu akhirnya mobil yang dimaksud datang, Kala mengetuk kaca pintu mobil lalu tak lama kemudian seorang laki-laki jangkung keluar dari mobil itu dan menghampiri Kala.

Kala tidak bisa berkutik lagi saat melihat laki-laki itu adalah Reja. Laki-laki yang ia tunggu hampir satu tahun.

"Hallo Kal, apa kabar?" tanya Reja sambil membereskan kemejanya yang sedikit kusut.

"Reja?"

Laki-laki itu tersenyum saat mendengar suara gadis yang selama ini ia rindukan, dengan cepat ia memeluk tubuh Kala.

"Apakah lama?" tanya Reja tetapi tidak direspond oleh Kala.

"Maaf membuatmu menunggu, tapi..."

Disaat itu juga Kala menangis dan membalas pelukan Reja, ia benar-benar rindu sekali dengan laki-laki itu.

"Kenapa lo lama banget? Gue udah nungguin lo!"

Reja tersenyum, ia melepaskan pelukannya lalu menatap Kala dengan hangat.

"Tapi gue gak ngingkarin janji guekan? Buktinya gue balik." ucapnya

"Gimana? Lo udah punya pacar?" tanya Reja.

Kala menggelengkan kepalanya, terdengar suara helaan nafas yang keluar dari mulut Reja, laki-laki itu merasa tenang.

"Bagus deh."

"Jadi lo bersekongkol sama paman Bima buat..."

"Lebih tepatnya gue minta tolong ke dia, untung aja bokap gue kenal sama dia. Oh ya gue janji setelah nyokap sama bokap gue balik ke indonesia, secepatnya gue lamar lo. Gak lupakan?"

Kala terkekeh lalu menggelengkan kepalanya, ia kembali memeluk Reja menuangkan rasa rindunya selama ini.

Terpopuler

Comments

Falina Adhianthi

Falina Adhianthi

photoshoot

2022-11-06

0

Sussie

Sussie

semgat Thor up nya,sukak

2022-07-24

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!