06

Kala memalingkan wajahnya, saat hendak membuka pintu mobil dan keluar, dengan cepat Reja menahannya.

"Kenapa?"

"Lo ada waktu ga nanti malem?" tanya Reja.

"Kayaknya Free deh, emangnya kenapa?"

"Malam gue jemput lo, kita jalan-jalan." jawab Reja tidak berani menatap wajah Kala.

Entahlah, mereka sangat malu untuk menatap satu sama lain. Kala mengiakan ajakan Reja, setelah mobil laki-laki itu sudah pergi dengan segera Kala memasuki rumahnya.

Kala melempar tas nya di kasur, ia langsung menatap wajahnya dicermin.

Kala sudah berhasil untuk diet, kali ini berat badannya sekitar 49 kg, dengan tinggi badan sekitar 174 cm.

Kala mengingat kembali bagaimana dulu dia dibully habis-habisan. Setelah kejadian itu Kala memutuskan untuk pindah sekolah, untung saja sisa uangnya cukup untuk membeli beberapa barang keperluan di sekolah, Reja pun tak tanggung-tanggung untuk membantunya.

Kala menghelakan nafasnya dan kembali mengingat ajakan dari Reja, dengan terburu-buru ia mendekati lemari dan mengacak-acak bajunya yang ada disana.

Beberapa jam ia memilih baju yang cocok untuknya, hingga ia memutuskan untuk memakai kaos rib lengan panjang bewarna cream dan juga rok cluster skort sampai bawah lutut tak lupa polesan make up yang tidak terlalu tebal di wajah Kala membuat kesan cantik di diri gadis itu.

Rambutnya yang panjang di biarkan tergerai, Kala tersenyum saat melihat dirinya di cermin, dirinya yang baru.

Setelah jam menunjukan pukul tujuh malam, Reja sudah ada didepan rumah Kala untuk menjemput gadis itu.

Saat Kala keluar, Reja begitu takjub melihat penampilan baru gadis itu. Dengan susah payah ia tersenyum dan membuka pintu mobil untuk gadis itu.

Kala tersenyum canggung lalu memasuki mobil, entahlah kenapa tiba-tiba dirinya bisa segugup ini.

Reja melajukan mobilnya, tujuannya saat ini pergi ke mall, untuk bermain di timezone bersama Kala.

Disetiap perjalanan, sesekali Reja melirik kearah Kala, pun sebaliknya dengan gadis itu.

"Lo cantik." ucap Reja

Kala pun tersenyum mendengarnya, "Gimana lo udah siap-siap buat wawancara besok?" tanya Reja.

"Udah Rej." jawab gadis itu dengan gugup.

Tidak ada lagi pembicaraan yang keluar dari mulut mereka, Kala melihat kearah jendela mobil yang ada disampingnya untuk mengurangi kegugupannya.

Berkat Reja dirinya bisa seperti ini, membuka lembaran baru, dirinya bukanlah Kala yang dulu yang selalu dihina-hina karena fisiknya, Kala sekarang jauh lebih baik.

Kala pun tidak tahu lagi kabar dari Daffa dan juga Kanza, dirinya juga tidak ingin mengetahui lagi keberadaan mereka.

Reja dan Kala memasuki mall, sangat ramai. banyak sekali yang memperhatikan Kala saat itu sehingga membuat Reja merasa kesal.

Laki-laki itu menggenggam tangan Kala lalu memasuki timezone, banyak sekali permainan disana yang mereka mainkan.

Dimulai dari Street basketball, Hosckey meja dan lain sebagainya, tak lupa juga permainan yang wajib Kala mainkan yaitu capit boneka.

Kala sudah beberapa kali mencobanya tapi tidak dapat-dapat, Reja pun sama.

Sempat ingin menyerah tetapi tidak jadi karena Kala yang merengek ingin boneka yang ada di mesin capit itu.

Tiga kali Reja mencobanya tetapi tidak berhasil, sehingga saat mencoba yang keempat kalinya Reja berhasil mencapit boneka beruang berukuran sedang dan bewarna pink, laki-laki itu senang dan langsung memeluk Kala.

Saat tersadar mereka melepaskan pelukannya, Reja membawa boneka dan memberikannya kepada Kala.

"Lucu." gumam Kala

"Lo harus simpan baik-baik boneka itu karena udah susah payah gue dapetinnya." ucap Reja lalu didapati sebuah anggukan dari Kala.

Setelah cukup lama bermain di timezone mereka memutuskan untuk pulang.

Kala merasa senang setelah bermain disana itupun membuat Reja merasa tenang.

Reja menghentikan mobilnya tepat didepan rumah Kala, setelah berpamitan gadis itu hendak memasuki rumah tetapi Reja memanggilnya sehingga membuat langkah gadis itu terhenti.

"Tunggu Kal."

Reja kembali memasuki mobil untuk membawa sesuatu, terlihat ia membawa bunga dan sebuah kotak berukuran sedang di kedua tangannya, dengan senyuman di bibirnya Reja menghampiri Kala.

Gadis itu menerima bunga dan kotak itu, keningnya mengerut dengan tatapan yang sulit diartikan.

"Besok gue mau pergi ke Amerika, gue gak tau mau pulang kapan tapi..."

"Gue janji setah gue pulang, gue akan lamar lo."

"Gue suka sama lo." ucap Reja

Terlihat tulus, Kala pun merasakannya. "Lo mau pergi ke Amerika? Gak lama kan Rej? Terus kalau lo pergi ke Amerika gue sama siapa?" tanya Kala secara beruntun.

"Kal, Gue gak tau mau sampe kapan di Amerika, gue janji setelah pulang dari sana gue bakal lamar lo."

Kala menggenggam erat tangan Reja, "Lo harus bisa nungguin gue, itu juga tergantung lo. tapi gue harap pas gue balik ke indonesia lo belum punya pacar." ucap Reja sambil mengelus kepala Kala.

"Gue doain semoga wawancara lo besok lancar, dan lo berhasil jadi artis terkenal. buktikan ke mereka yanh dulu ngebully lo kalau lo hebat."

Kala menganggukan kepalanya, dengan sekuat tenaga ia berusaha untuk tidak mengeluarkan air matanya.

"Lo harus janji bakal balik lagi ke indonesia."

"Iya, gue janji."

Setelah Reja melihat Kala masuk kedalam rumah, dengan segera ia kembali melajukan mobilnya. Ia juga terpaksa untuk pergi ke Amerika karena melanjutkan pekerjaan papahnya, sebagai ceo dan kebetulan perusahaan yang akan dia pegang ada di Amerika.

"Diri lo yang baru, gue harap pas gue balik ke indonesia lo bakal jadi milik gue." Reja

Terpopuler

Comments

nikatha

nikatha

suka ceritanya g berbelit2

2023-06-30

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!