15

Satu minggu berlalu, hari yang ditunggu-tunggu oleh Kala dan juga Reja.

Dianna dan juga Jeanno sudah menyiapkan untuk pertunangan Kala dan juga Reja, dan pertunangan itu akan dilaksanakan nanti malam.

Hari ini Kala akan pergi ke agensi Ln entertainment, disana sudah ada Mahen, Seyna dan juga Kalesha.

Besok adalah hari pertama Kala syuting dengan film terbarunya, hal itu membuat Kala tambah bersemangat.

"Aku mengumpulkan kalian disini karena akan menyampaikan sesuatu." Kata Bima

"Apa itu?" tanya Mahen.

"Aktor utamanya tidak bisa mengikuti syuting ini, tapi kalian tidak perlu khawatir karena Aktor utamanya sudah ada yang menggantikan."

"Kenapa paman baru memberitahunya sekarang?" tanya Kala.

"Aku pun baru mengetahuinya sekarang, sangat disayangkan untuk membatalkan ini karena semua penggemar kalian sudah sangat menunggu film ini."

"Lalu siapa yang akan menggantikannya?" tanya Seyna.

"Tunggu sebentar, dia akan datang."

Beberapa menit mereka menunggu akhirnya dua orang laki-laki datang, Bima menyambutnya dengan sangat ramah.

"Kenzi?"

Mereka berempat begitu terkejut saat mengetahui jika yang menggantikan aktor sebelumnya adalah Kenzi.

"Bukankah dia yang dulu dirumorkan berkencan denganmu?" tanya Kalesha sambil berbisik

"Benar-benar, film ini akan ada adegan itunya." imbuh Seyna ikutan berbisik.

"Maksudmu?"

"Disini Artis utamanya adalah kau dan pasanganmu adalah Kenzi, dan film ini akan ada adegan dimana kau dan dia berciuman." bisik Seyna menjelaskan.

Kala menutup mulutnya menggunakan telapak tangan, hal ini bahkan sama sekali tidak diketahui oleh Kala.

"Baiklah, silahkan duduk." ucap Bima

Kenzi pun duduk sedangkan Asisten managernya pergi meninggalkan ruangan itu.

"Orang yang akan menggantikannya adalah Kenzi, aku harap kalian akan bekerjasama dengan baik, dan aku harap juga film ini akan booming diberbagai negara."

"Lokasi yang akan kita tempati untuk syuting adalah disini."

Bima menyalakan IPed nya dan menunjukan beberapa foto kepada mereka berlima.

"Karena genre dari film ini adalah romantis, tempat ini akan cocok." lanjut Bima sambil tersenyum puas.

"Oh ya, kalian juga nanti akan photoshoot untuk film ini, terutama untuk Kala dan juga Kenzi."

Kala menganggukan kepalanya dengan sangat pelan, ia meremas telapak tangannya yang sudah basah.

Setelah selesai, Kala akhirnya menyeret Bima ke ruangan editing. Gadis itu mengatur nafasnya yang sedikit ngos-ngosan.

"Ada apa?" tanya Bima.

"Paman gila? Paman tidak memberitahuku jika akan ada adegan ciuman." semprot Kala membuat Bima mengalihkan pandangannya dan menggaruk kepalanya yang tidak gatal.

"Aku akan bertunangan, bagaimana jika Reja tidak menyukainya."

"Begini, kalian nanti tidak perlu berciuman kamera akan mengambil posisi dibelakang, kau tidak perlu khawatir."

"Tapi sama saja..."

Bima menyuruh Kala untuk diam karena suara ponsel yang berbunyi, saat melihat siapa yang menelponnya Bima berpamitan kepada Kala untuk pergi mengangkat teleponnya.

Sedangkan Kala ia menginjak-injakan kakinya dilantai seperti anak kecil yang menangis karena tidak dibelikan permen.

Kala keluar dari gedung yang besar itu, menunggu mobil yang akan menjemputnya sedangakan Naela berpamitan membeli minum untuk Kala dan juga dirinya.

Kala melihat jam yang menempel di tangannya yang menunjukan pukul satu siang.

Saat Kala sedang diam, tiba-tiba saja seseorang menabraknya dari belakang, Kala begitu terkejut saat itu.

Saat melihat penampilannya, orang yang menabrak itu memakai hoodie bewarna hitam, masker yang ia gunakan untuk menutup wajahnya dan juga topi.

Orang itu membungkukan kepalanya lalu pergi begitu saja, Kala mengerutkan keningnya lalu membawa sebuah amplop yang terjatuh.

Ia pikir orang yang menabraknya itulah yang menjatuhkan amplopnya. Kala ingin mengejar orang tersebut tapi entah mengapa orang itu sangat cepat sekali menghilang.

Kala melihat kearah sekitar melihat ciri-ciri orang itu, karena penasaran dengan isi amplop itu Kala membukanya dan begitu terkejut saat mengetahui isi amplop itu foto dirinya dan juga Reja.

Akan tetapi foto yang bagian Reja itu dicoret-coret menggunakan spidol bewarna merah.

Kala mematung dan kembali melihat sekitar untuk mencari orang itu tetapi hasilnya tidak ditemukan.

Naela yang sudah membeli minuman itu segera mengajak Kala untuk masuk kedalam mobil.

"Ayo, mobil sudah menunggu."

Kala masih mematung menatap foto itu, karena penasaran akhirnya ia mengintip.

Naela membulatkan kedua matanya dan merebut foto itu dari Kala dan seketika membuat gadis itu tersadar.

"Siapa yang mengirimkan ini kepadamu?" tanya Naela.

Kala menggelengkan kepalanya dengan wajah yang pucat. "Orang dengan ber hoodie hitam menjatuhkannya." jawab Kala dengan lemas.

Naela memejamkan matanya sambil menggigit bibirnya mencoba untuk berpikir.

"Sekarang kau masuk saja terlebih dahulu, aku akan meminta paman Bima untuk mengecek cctv lobby."

Kala menganggukan kepalanya lalu masuk kedalam mobil, sedangkan Naela ia segera mengambil pinsel yang ia selipkan di saku celananya.

Beberapa detik kemudian panggilan tersebut terhubung dengan Bima. "Ada apa?" tanyanya disebrang sana.

"Tolong cek cctv yang ada dilobby, sepertinya Kala dan juga Reja sedang diancam."

"Diancam bagaimana?"

"Kata Kala dia bertemu dengan orang yang memakai hoodie bewarna hitam, lalu orang itu menjatuhkan sebuah amplop dan saat Kala membukanya ternya isinya adalah foto Kala dan juga Reja, tapi anehnya bagian Reja ini di coret-coret dengan spidol yang bewarna merah."

"Sepertinya orang ini menyukai Kala, atau terobsesi dengannya. Aku akan menanyakan beberapa hal dengan Kala. jangan lupa dengan perkataanku tadi paman."

Naela mematikan panggilannya secara satu pihak, tanpa memberi waktu Bima berbicara.

Gadis itu segera masuk kedalam mobil dan meminta sopir untuk segera pergi dari tempat itu.

"Apa yang kau rasakan selama ini?" tanya Naela.

"Maksudmu?"

"Apakah kau merasa jika ada yang menguntitmu? Semenjak berita kau dan Reja akan segera bertunangan."

"Iya, tapi tidak setiap waktu. Kadang-kadang saat Reja menjemputku, aku melihat seseorang yang sedang mengintip di balik pohon yang tidak jauh dengan rumah kita."

"Ada apa ini? Apakah akan ada masalah?"

"Aku tidak tahu, tapi kau tidak oerlu khawatir. aku akan melindungimu." ucap Naela agara tidak membuat Kala khawatir.

"Kita akan kemana sekarang?" tanya sopir yang Adit itu sambil melihat spion yang ada didalam mobil.

"Kita pergi ke gedung untuk acara pertunangan nanti." jawab Naela sambil memeluk Kala.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!