16# Video Call Sampai Pagi

Happy Reading

*

*

*

Arsen mengantar Aurora sampai ke pintu kelasnya dan langsung disambut oleh kedua sahabat nya.

"OMG!....lo gak papa? " tanya Celline sambil mengecek badan Aurora dengan heboh.

"Stop,gue baik-baik aja, " jawab Aurora berusaha menghentikan aksi Celline.

"Beneran? "

"Yup.. . " Aurora mengajak kedua sahabat nya untuk masuk ke kelas.

Kini ketiganya sudah berada di bangku masing-masing,namun Laura tidak ada ditempat duduknya.Celline berbalik badan memutarkan kursinya menghadap bangku Aurora yang berada di belakang nya,

" Btw tadi pagi yang angkat lo itu siapa Ra? "

"Adik kelas, ketua PMR. "

"Manis ya. "

Aurora mengangguk setuju dengan ucapan Jovanya.

"Masa sih? namanya siapa? " tanya Celline kepo

"Siapa ya, kalo gak salah Abigel, " ucap Aurora sambil mengingat namanya.

"Lo serius? kok aneh sih, " jawab Jovanya

"Abigail maksudnya. " ralat Aurora mengingat namanya sambil memijit keningnya, entah mengapa ia jadi pelupa sekarang.

"Kayaknya pacaran sama brondong enak ya.. " celetuk Celline

Jovanya memutar bola matanya malas saat mendengar ucapan gadis itu, kumat lagi!!

Kini ketiganya sedang asik mengobrol lebih tepatnya hanya Celline dan Jovanya, Aurora hanya mendengarkan dan menjawab seperlunya.

"Lo baik-baik aja? " tanya Laura

"I'm okay, lo habis dari mana? "

"Gue habis dari perpus, "

"Ohhh.. "

ucapan Laura hanya mendapat anggukan mengerti oleh Aurora. Sementara kedua sahabat nya hanya diam memperhatikan.

"G-gue boleh gabung kalian? " tanya Laura ragu.

Kami bertiga terdiam dengan pikiran masing-masing, Aurora melirik Celline dan Jovanya bertanya lewat matanya. Mereka bertiga saling tatap-tatapan satu sama lain tak sekali mengangguk dan menggeleng, ilmu baca pikiran kah?!

"Kalo gak mau juga gak papa! " ucap Laura

"Boleh." jawab Aurora yang membuat Celline melotot kan matanya tanda bahwa ia sedikit keberatan.

Namun, sebaliknya Jovanya malah memberi anggukan setuju.

"Serius? kayaknya ada yang keberatan, lagian gak harus dijawab sekarang juga.Kalian pasti tau reputasi gue kaya apa."

"Sorry."

" It's oke. "

Ketiganya tak merespon mereka hanya diam, sampai guru datang dan melanjutkan pelajaran.

Kini Aurora sedang berada di parkiran sendirian, kedua sahabatnya sudah pulang duluan. Ia duduk di bangku dekat gerbang sekolah menunggu mobil jemputan nya.

"Mana sih? lama banget. " keluhnya

Terdengar suara klakson.

Motor besar berwarna biru berhenti di depannya, Aurora berdiri dari duduknya.

Cowok itu membuka sedikit kaca helmnya,"mau bareng ka? "

Aurora mengamati cowok itu, "siapa ya?"

"Saya Abigail ka. "

"Ooh .."

"Gimana kak? "

"Em gak deh, mau nunggu sopir aja. " tolak Aurora

"Tapi ini udah sepi lho kak, seriusan gak mau ikut? " tawarnya sekali lagi membuat dirinya bimbang.

Aurora melihat sekitar memang sudah sepi,tapi kasihan jika nanti pak Adi kalo datang terus menunggunya.

"Awas banyak cowok nakal lho ka, biasanya kalo sore anak-anak nakal bakal baru mau pulang. "

Ucapan Abigail membuat Aurora berpikiran tentang Elano, ia sedang tidak mood bertemu dengan cowok itu.

"Oke,gue ikut lo. " ucap Aurora,

Abigail tersenyum mendengar keputusan dan menyodorkan helmnya, "niih pakai ka. "

Aurora menerimanya dan segera memakainya.

"Ini helm siapa? kok kaya cewek?" tanya Aurora setelah selesai memakai helm.

"Punya kaka saya, "

"Lo punya kakak disini? "

Abigail menganggukan kepalanya, "Iya, dia seangkatan sama kakak. "

"Nam-" ucapan Aurora terhenti karena ekor matanya tak sengaja melihat Elano dkk tengah berjalan menuju parkiran.

"Eh buruan pergi dari sini! " ucap Aurora kemudian naik ke boncengan motor Abigail dengan cepat.

"Udah ka? " tanya Abigail saat Aurora sudah duduk di boncengan motornya.

"Udah, buruan pergi. "

Abigail pun menyalakan motornya dan pergi dari gerbang sekolah. Aurora berharap Elano tak melihatnya tadi.

"Ka alamat rumah kakak dimana? " tanya Abigail sambil terus menghadap depan agar mereka tidak menabrak.

"Hah?! " teriak Aurora

"Alamat kakak dimana,. "

"Oh di perumahan Melati blok C5, " Abigail merespon nya dengan menganggukan kepala dan melajukan motornya.

"Makasih ya, " ucap Aurora saat sudah sampai di gerbang rumah Oma.

"Sama-sama ka, "

Aurora hendak masuk ke dalam gerbang begitu saja, namun terhenti saat tangan Abigail menahannya.

"Apa? " tanya Aurora bingung.

"Itu helm nya belum dilepas. "

Mendengar ucapan Abigail membuat Aurora memeriksa kepalanya dan benar helm nya masih terpasang cantik di kepalanya.Aurora meringis malu dan menyerahkan helm itu pada Abigail.

"Maaf . " ucap Aurora malu

"Gak papa ka, " jawab Abigail dengan kekehan nya.

Setelah itu Aurora buru-buru balik badan dan memasuki gerbang rumahnya. Abigail yang melihat itu hanya terkekeh pelan.

"Untung aja,bisa marah kakak gue kalo helm nya gak balik. " gumam Abigail kemudian menyalakan motornya pergi dari kediaman Aurora.

*

*

Malam hari kini Aurora sedang berada di dalam kamarnya sambil tiduran dan bermain ponsel. Ia sedang berkirim pesan dengan kedua sahabat nya.

Ia terkekeh saat mendapati pesan Celline yang lucu. Jam sudah menunjukan pukul 10 malam namun gadis ini belum bisa tidur.

Ting!!

Bunyi pesan masuk dari Elano.

Elano💩 : Pulang sama siapa tadi?

Itu adalah pesan dari Elano namun Aurora tidak beniat membukanya.

DERTT!!

Bunyi panggilan video call membuat Aurora terperanjat kaget, ia tak menyangka Elano akan menelponnya.Bunyi telpon video call masih saja berbunyi membuat Aurora terpaksa mengangkat nya.

Terpampang wajah Elano yang sedang tiduran di kasur dengan penampilan rambut yang acak-acakan namun eeerrrrrr seksi?

Cukup Aurora!

"Halo? "

"Kenapa lama angkat nya? "

"G-gue habis dari toilet tadi"

"Pulang sama siapa tadi? " tanya Elano diseberang sana

"Em sama temen"

"Oh "

Sudah gitu saja?

"Tidur." suruhnya

"Ini juga mau tidur, lo ganggu nelpon segala. "

"Jangan deket-deket cowok lain, " peringat Elano dengan posisi tidurannya.

Kamar Elano cukup gelap bisa ditebak hanya lampu tidur saja yang menyala, sementara di layar telepon hanya menampilkan bagian hidung sampai rambutnya saja.

"Kenapa diem? "

"Terus gue gak boleh deket abang, Papa, sama Opa gue? " tanyaku

"Selain mereka. "

"Gak janji, "

"Gue bakal pantau lo. "

" Sana tidur. "

"Yaudah gue matiin, " jawabku hendak menekan tombol warna merah.

"Jangan."

Aurora mengernyit kan alis, "lho kenapa? "

"Biarin, nanti gue yang matiin, lo tinggal tidur."

"Ohhhh.. "

Aurora pun mengedikkan bahu acuh kemudian memposisikan tidur nya dan meletakkan ponsel itu disamping nya.

Suara sangat sunyi dengan panggilan yang masih terhubung. Disana Elano sedang memperhatikan layar ponselnya yang menampilkan mata sampai ke rambut Aurora saja.

Ia tersenyum tipis saat melihat perempuan itu sudah tertidur dengan dengkuran halus yang terdengar di ponselnya.

"Good Night my Aurora " ucap Elano

Setelah mengatakan itu Elano juga ikut memejamkan matanya, dengan ponsel yang masih tersambung.

Malam yang sunyi kini menjadi saksi keromantisan seorang Elano yang terkenal dingin itu.Untuk kali ini Elano akui bahwa dirinya telah jatuh hati pada perempuan yang sering ia tak anggap keberadaan nya.

*

*

Matahari menunjukan sinarnya membuat seorang gadis terusik dari tidurnya. Ia mengerjapkan matanya mengumpulkan sebagian nyawanya.

"Huam.. " Aurora menguap dan meraba sekitar kasurnya untuk mencari ponselnya.

Ia mengeceknya dan terkejut saat melihat ponsel itu masih tersambung dengan Elano. Bisa dilihat disana Elano masih tertidur dengan rambut acak-acakan yang menutup dahinya.

"Matiin gak ya. "

"Jangan" ucap cowok itu dengan suara serak bangun tidur.

"Kok gak dimatiin sih!? kuota gue abis entar. " tanya Aurora menatap cowok itu yang masih setia bergulung dibawah selimut.

"Ketiduran "

"Nanti diganti. "

Aurora hanya ber oh ria, "gue matiin ya, mau siap-siap berangkat sekolah. "

"Hmm, " gumam Elano

"Berangkat sekolah bareng, " lanjut Elano

Aurora hanya menjawab terserah, kemudian memutus panggilan video itu.

Turun dari ranjang dan berjalan kearah kamar mandi untuk membersihkan badan, kini Aurora sudah siap dengan seragam rapinya.

Tok!

Tok!

Aurora membuka pintu dan mendapati Arsen yang berdiri di depan pintu, "kenapa? "

"Disuruh sarapan sama, em ada pacar lo di bawah, " ucap Arsen singkat kemudian pergi menuruni tangga.

"Cepet banget, " ucap Aurora heran saat Elano sudah berada di rumahnya.

Ia menutup pintu kamar dan pergi menuruni tangga menuju meja makan.Disana Elano sudah duduk di meja makan bersama Oma dan Opa nya.

Aurora berjalan mendekati mereka, "Abang mana? "

"Abang kamu ada di dapur ambil minum, "

Aurora duduk di samping Elano dan melirik nya sebentar, "Lo gak mandi ya? "

Elano menatap Aurora aneh, "maksud ? "

"Ya abisnya cepet banget udah dateng, "

"Gue cowok bukan cewek yang suka lama, "

Aurora mencebikkan bibirnya, "Yayaya si paling cepet." ucap Aurora menyindir cowok itu.

Aurora mengalihkan pandangannya saat melihat Arsen berjalan melewati meja makan, " Lo gak makan bang? "

"Udah, " jawabnya singkat.

"Oma, Opa, Arsen berangkat. " pamit Arsen kemudian pergi begitu saja dari ruang makan.

Aurora menatap kepergian Arsen dengan tatapan bingung, apa ia tak suka karena ada Elano disini?

________________________

Pasangan yang romantis bukan? apakah readers akan tega jika keduanya memutuskan pertunangan?

⚠️WAJIB Like👍Vote🎟coment✉️beri hadiah🎁Jadikan Favorit💌

SEE YOU!

Terpopuler

Comments

aiclyia

aiclyia

kok gue lebih srek aurora sama Abigail ya

2022-12-21

1

Sulati Cus

Sulati Cus

astaga so sweet men mereka

2022-11-20

0

Sulati Cus

Sulati Cus

ak penasaran apa yg dilakukan oleh elano sp stafano benci kek gitu

2022-11-14

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 : Novel bajingan
2 Bab 2 : Masuk Novel Bajingan itu
3 Bab 3 : Kepulangan dari Jerman
4 Bab 4 : Bertemu Jiwa Aurora Asli
5 Bab 5 : BACK TO SCHOLL
6 Bab 6 : Hanya Kecupan
7 Bab 7 : APARTEMEN
8 Bab 8 : Kenapa Harus Takut?
9 09# [RESE! ]
10 10#[ Kenapa Menghindar?!]
11 11# [ Insiden di Pesta Salsa]
12 12# Gak boleh berduaan ketiganya setan!!
13 13# Milik Elano King Alister!
14 14# Lo Habis Ciuman Ya?!
15 15# Pingsan !
16 16# Video Call Sampai Pagi
17 17# Terlambat Bareng!
18 18# Insiden Toilet
19 19 # Dihukum!
20 Bab 20 : Hilang Kendali
21 Bab 21 : Hampir Saja
22 Bab 22 : []
23 23# Culik!
24 24# Siapa
25 25# Bolos
26 26# Pisah??
27 27# Ciuman di Depan Umum
28 28# Tata Ada Disini??!
29 29# Pembicaraan
30 30# Delvandeer vs Xanderior
31 31# [Tamu tak Diundang]
32 32# [Aku Claudia bukan Aurora]
33 33 # [ Tertuduh Lagi?? ]
34 34# [Bentuk Perhatian Elano]
35 35# [ Nona Alister? ]
36 36#[ Dibalik Layar Laura]
37 37# [ BK, Pencurian,Dibilang Gila? ]
38 38# [Rencana Murahan]
39 39# [ Gara-gara Pistol]
40 40# [ Keciduk ]
41 41# [ Mencoba Berbicara]
42 42# [Ada Apa Sih]
43 43# [Elano Cemburu?]
44 44# [Alergi Kerang]
45 45# Kemarahan Elano & Arsen
46 46# Penulis Novel Asli
47 47# Akhirnya Bangun
48 48# Jaga Lisanmu!
49 49# Ikan yang terpancing
50 50 # [ Elano Takut Kalah Saing? ]
51 51. [ Alasan Perrunangan]
52 52# [ Aland dan Salsa ]
53 53# [Aurora bisa Blushing juga]
54 54# Sombong dikit gpp kan?
55 55# Ada apa dengan Laura?
56 56# Bergabung Melawan Xanderrior
57 57# Bodoamat dengan Alur Novel
58 58# Dia
59 59# Tawuran ll
60 60# Xanderrior Bubar
61 61# Mode Menyeramkan
62 62# Perhatian Aurora membuat Elano melayang
63 63# Jail Banget Sih!
64 64# Deep Talk
65 65# Welcome Back Kawan
66 66# Tak Habis Pikir
67 67# Hah??!
68 68# Pengganti Karel
69 69# Embarrassed Moment:)
70 70#
71 71. Permintaan Maaf
72 72. Ubrak-Ubrak gara-gara Lio
73 73. LUKA
74 74. Hanya Penasaran
75 Bab 75 : Surprise & Prank
76 Bab 76 : Pesta BBQ
77 Bab 77 : Blusingnya seorang Aurora
78 Bab 78 : Ya Dia Siapa Lagi
79 Bab 79 : Bimbang
80 Bab 80 : Prom Night 1
81 81. END
Episodes

Updated 81 Episodes

1
Bab 1 : Novel bajingan
2
Bab 2 : Masuk Novel Bajingan itu
3
Bab 3 : Kepulangan dari Jerman
4
Bab 4 : Bertemu Jiwa Aurora Asli
5
Bab 5 : BACK TO SCHOLL
6
Bab 6 : Hanya Kecupan
7
Bab 7 : APARTEMEN
8
Bab 8 : Kenapa Harus Takut?
9
09# [RESE! ]
10
10#[ Kenapa Menghindar?!]
11
11# [ Insiden di Pesta Salsa]
12
12# Gak boleh berduaan ketiganya setan!!
13
13# Milik Elano King Alister!
14
14# Lo Habis Ciuman Ya?!
15
15# Pingsan !
16
16# Video Call Sampai Pagi
17
17# Terlambat Bareng!
18
18# Insiden Toilet
19
19 # Dihukum!
20
Bab 20 : Hilang Kendali
21
Bab 21 : Hampir Saja
22
Bab 22 : []
23
23# Culik!
24
24# Siapa
25
25# Bolos
26
26# Pisah??
27
27# Ciuman di Depan Umum
28
28# Tata Ada Disini??!
29
29# Pembicaraan
30
30# Delvandeer vs Xanderior
31
31# [Tamu tak Diundang]
32
32# [Aku Claudia bukan Aurora]
33
33 # [ Tertuduh Lagi?? ]
34
34# [Bentuk Perhatian Elano]
35
35# [ Nona Alister? ]
36
36#[ Dibalik Layar Laura]
37
37# [ BK, Pencurian,Dibilang Gila? ]
38
38# [Rencana Murahan]
39
39# [ Gara-gara Pistol]
40
40# [ Keciduk ]
41
41# [ Mencoba Berbicara]
42
42# [Ada Apa Sih]
43
43# [Elano Cemburu?]
44
44# [Alergi Kerang]
45
45# Kemarahan Elano & Arsen
46
46# Penulis Novel Asli
47
47# Akhirnya Bangun
48
48# Jaga Lisanmu!
49
49# Ikan yang terpancing
50
50 # [ Elano Takut Kalah Saing? ]
51
51. [ Alasan Perrunangan]
52
52# [ Aland dan Salsa ]
53
53# [Aurora bisa Blushing juga]
54
54# Sombong dikit gpp kan?
55
55# Ada apa dengan Laura?
56
56# Bergabung Melawan Xanderrior
57
57# Bodoamat dengan Alur Novel
58
58# Dia
59
59# Tawuran ll
60
60# Xanderrior Bubar
61
61# Mode Menyeramkan
62
62# Perhatian Aurora membuat Elano melayang
63
63# Jail Banget Sih!
64
64# Deep Talk
65
65# Welcome Back Kawan
66
66# Tak Habis Pikir
67
67# Hah??!
68
68# Pengganti Karel
69
69# Embarrassed Moment:)
70
70#
71
71. Permintaan Maaf
72
72. Ubrak-Ubrak gara-gara Lio
73
73. LUKA
74
74. Hanya Penasaran
75
Bab 75 : Surprise & Prank
76
Bab 76 : Pesta BBQ
77
Bab 77 : Blusingnya seorang Aurora
78
Bab 78 : Ya Dia Siapa Lagi
79
Bab 79 : Bimbang
80
Bab 80 : Prom Night 1
81
81. END

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!