HAPPY READING
*
*
*
Sepanjang perjalanan ia banyak bertemu dengan orang yang lewat, Aurora malu ia menyembunyikan wajahnya di dada bidang Elano.
Sedangkan Elano yang melihat tingkah Aurora mengulas senyum sedikit, hanya ujung bibirnya yang naik.
Elano mengeluarkan sebuah kartu dan menempelkan nya ke pintu dan pintu otomatis terbuka. Elano langsung memasuki apartemen dengan santai.
"Turunin gue Elano, " ucap Aurora setelah mereka sudah masuk apartemen.
Sementara Elano mengabaikannya, mencari lampu saklar ruang tengan dan berjalan kembali menaiki tangga dengan Aurora yang masih di gendongannya.
"Jangan gerak, nanti kita jatuh, " tegur Elano dan terus berjalan menaiki tangga dengan hati-hati.
"Mau kemana? " tanya Aurora yang mulai pusing karena kepalanya tergantung kebawah.
"Kamar, " jawabannya singkat.
Elano membuka pintu kamarnya dan menutupnya kembali, kemudian berjalan menuju kasur.
Bruk.. Elano membanting Aurora ke kasurnya.
"Awss pelan-pelan dong, " rintis Aurora dan berusaha bangkit duduk.
Namun lagi-lagi Elano menariknya untuk tiduran kembali dan menindihinya.
Elano mengelus pipi Aurora, " gue mandi dulu, setelah itu antar lo pulang. " ucapnya
Dengan jarak sedekat ini, Aurora dapat melihat mata hitam legam disertai bulu mata panjang milik lelaki itu.
"Lo cukup nurut sama gue agar lo aman. "
Elano menegakkan kembali tubuhnya kemudian beranjak dari ranjang berjalan menuju kamar mandi, meninggalkan Aurora yang masih terdiam disana.
Setelah tersadar, Aurora langsung mendudukkan tubuhnya kemudian memegang dadanya yang berdegup cukup kencang.
"Gue ada penyakit jantung ya?? " ucap Aurora yang memang tidak peka.
🙊
🙊
Malam ini Aurora sedang berada dikamarnya bersama kedua sahabatnya. Entah mengapa mereka berdua tiba-tiba datang dengan pakaian rapi.
"Ngapain kalian malem-malem kesini? rapi banget lagi. " tanya Aurora kepada kedua sahabatnya.
"Lo gak buka grup watsap ya? " tanya Jovanya
"Enggak, why? "
"Pantesan! kita seangkatan diundang ke acara ultahnya Salsa malem ini tauk! .." ucap Celline
Ulqng tahun Salsa?
Jika tidak salah, di ulang tahun Salsa terjadi keributan karena sang antagonis mendorong Salsa kedalam kolam renang, Laura masih tak terima jika mereka pacaran.
"Oyy! kok malah bengong, ikut kan???" mohon Celline
"Gue gak ikut. "
"Oh ayolah ra ,pokoknya lo harus ikut!!" ucap Jovanya memaksa
"Gak mau, lagi mager! "
"Udah sana lo bersih-bersih, biar gue sama Jovanya yang cari gaun buat lo! " suruh Celline mendorong punggung Aurora ke arah kamar mandi.
Aurora pun berjalan dengan terpaksa sambil menggerutu kesal.Setelah selesai mencuci muka dan lain-lain, kini ia sedang didandani oleh Celline sementara Jovanya memilih baju untuknya.
"Kayaknya ini cocok buat lo, " ucap Jovanya sambil memperlihatkan gaun berwarna peach dengan punggung sedikit terbuka.
"Gak, terlalu aneh "
"Yaudah ini. "
"Selesai, lo cantik banget tau Ra" ucap Celline senang dengan hasilnya, gadis itu selesai mendandani Aurora.
Aurora melihatnya dicermin, lumayan , hanya saja ia tidak suka warna lipstiknya yang terlalu merah.
"Eh jangan hapus! " cegah Celline saat melihat Aurora hendak menghapus lipstiknya.
"Terlalu merah Celline, "
"Gak kok, udah pas tau! pokoknya jangan dihapus!" peringat Celline
Aurora hanya pasrah dan segera mengambil baju yang sudah dipilih Jovanya bergegas ganti baju.
Aurora keluar dengan baju berwarna hitam.
(Penampilan Aurora ,sederhana dan elegant)
"Woah cantik banget, siapa dulu yang dandanin..." bangga Celline saat melihat penampilan Aurora.
"Gue ganti deh, pundak gue terekspos gini, " ucap Aurora risih, dulu waktu dia menjadi Claudia ia jarang menggunakan gaun ia lebih suka kaos over size.
"Eitss gak bisa dong, yuk cus berangkat! " ajak Celline menyeret Aurora keluar kamar menuruni tangga.
"Rempong banget nih anak satu. " decak Aurora sambil berjalan dengan tangannya yang digandeng oleh Celline.
"Eh cantik-cantik sekali, kalian mau kemana??" tanya Oma saat melihat kami bertiga menuruni tangga.
"Eh Oma, apa kabar? kita mau ke pesta temen sekolah Oma. " ucap Celline
Mereka berdua menyalimi Oma,
"Kabar Oma baik, yasudah sana berangkat keburu telat, hati-hati dijalan, jangan pulang terlalu malem. " perintah Oma.
"Siap Oma! " jawab Celline dan Jovanya bersama.
"Abang udah berangkat Oma? " tanya Aurora
"Abang kamu udah berangkat setelah maghrib tadi, " jawab Oma.
Mereka bertiga pun keluar rumah menuju parkiran mobil. Mereka akan memakai mobil milik Jovanya.
Ketiganya memasuki mobil Jovanya dengan Aurora yang duduk dibelakang sendiri.
"Kenapa acaranya dadakan sih? "
"Dadakan gimana, undangannya udah disebar satu hari sebelumnya. " jawab Jovanya sambil fokus menyetir.
"Ohhhh gitu"
Kini mereka sudah sampai di hotel tempat pesta Ulang tahun Salsa diadakan. Cukup mewah ternyata.
Selama perjalanan menuju gedung, mereka bertiga selalu mencuri perhatian.
"Mereka cantik banget ya"
"Cantik sekali"
"Apakah mereka bidadari? "
"Kira-kira skincare nya apa ya? gue pengen coba juga. "
"Pasti mahal lah skincare nya, "
"Bener tuh. "
Berbagai bisikan yang mereka dengar, namun memilih menghiraukan nya.
Acara pembukaan akan segera dimulai, semua tamu sudah memposisikan dirinya masing-masing.
Aurora berpisah dengan kedua sahabatnya, ia memilih duduk di pojok ruangan dan melihatnya dari sana saja. Sedangkan kedua sahabatnya berada disana dekat sana bersama orang-orang yang menyaksikan acara.
"CEK! CEK! oke semua hadirin yang berbahagia! mari kita mulai acara pembukaan ulang tahun Salsa yang ke 18tahun, beri tepuk tangannya!!!" suara sang MC pembawa acara malam ini.
Semua tamu bertepuk tangan, rangkain-rangkaian acara sudah dilaksanakan dan semuanya kondusif.
Baru saja Aurora bertanya dalam hati, kini suara gaduh menyadarkan Aurora dari pikirannya. Terlihat ada kekacauan disana itu tandanya novel masih berjalan.
"Disini aja deh, gak usah kesana. " ucap Aurora sambil memakan hidangan diatas meja.
Mega sedang berdebat dengan Laura tepatnya di samping kue ultah nya Salsa.
Bukannya seharusnya meraka bertengkar di taman deket kolam? kenapa malah disini?
"Ternyata terjadi perubahan alur dan tempat kejadian " gumam Aurora sambil mengunyah makanan santai.
"Lo sengaja nabrak gue kan?!! " ucap Laura marah.
"Gue gak sengaja, lagian ngapain lo berdiri disitu? " jawab Mega santai
"Gue dari tadi diem, tapi sekarang lo udah keterlaluan, liat baju gue jadi kotor! "
"Gue gak sengaja, "
Melihat respon Mega membuat Laura jengkel, ia berniat maju menjambak Mega.
"Bacot lo! "
Aksi jambak-jambakan pun terjadi, banyak orang yang berusaha memisahkan keduanya, salah satunya Salsa.
"Udah Mega, jangan bertengkar, " ucap Salsa berusaha melerainya.
BRUK!
Nah kan~ decak Aurora
"Aawss" ringis Salsa
Salsa jatuh tepat di meja kue ultahnya sendiri yang membuat seluruh tubuhnya kotor terkena krim kue.
"SALSA..." teriak Aland saat melihat pacarnya jatuh dan segera membantunya untuk berdiri.
"Kalian berdua berhenti! " teriak Aland
Mega dan Laura berhenti bertengkar, kondisi mereka sangat kacau dengan rambut yang sudah berantakan.
"Ini pasti lo yang dorong Salsa kan, ngamuk lo!!" teriak Mega
"Bukan gue yang dorong, lo kali yang dorong,!!!" jawab Laura apa adanya, dirinya tak suka dituduh.
"Kalo bukan lo siapa hah?! " dorong Sila
Aurora merasa kasihan dengan nasib Laura setelah kejadian ini.
"Gue bilang bukan gue yang dorong, lo budeg apa?! " sudah habis kesabaran Laura
"CUKUP!!!"
"Gue kira lo udah berubah, ternyata lo berubah karena mau rencanain sesuatu sama Salsa. " ucap Aland
"Bukan gue ..." lirih Laura
Banyak bisik-bisik orang disekitarnya yang menatap Laura tak suka, tak tahan dengan itu Laura berlari keluar menerobos orang-orang disana.
Anjir kasihan banget
Aurora langsung berdiri dan berlari keluar dari gedung berniat mengejar Laura.
"Eh lo mau kemana?!!" tanya Jovanya pada Aurora .
"Aurora?! " panggil Celline
Aurora tak menjawab ia berlari keluar gedung mencari Laura, entah kenapa ia kasian dengan antagonis itu.
Setelah mencari keseluruh gedung kini ia sedang berada di taman belakang gedung dekat kolam renang yang seharusnya ini adalah tempat terjadinya alur cerita.
Aurora hendak mendekat kearah suara tangisan itu, namun terhenti karena melihat abangnya Arsen juga berjalan kearah Laura yang sedang duduk dibangku taman sendirian.
Ia melihat abangnya bejalan mendekat kearah Laura dan duduk disamping gadis itu. Dapat dilihat abangnya berusaha menenangkan Laura yang menangis.
Aurora memperhatikan semuanya, bagaimana Arsen mencoba menenangkan Laura, mereka seperti orang yang sudah dekat.
Ada hubungan apa Laura dengan Arsen?
Mereka berdua bertatapan kemudian Arsen memajukan wajahnya perlahan kearah Laura,
Aurora melototkan matanya, apakah mereka akan berciuman????
Sebelum melihat kejadian selanjutnya, mata Aurora tiba-tiba ditutup oleh seseorang sementara mulutnya juga dibekap dan diseret keluar dari taman itu.
Aurora memberontak.
"Shutt ini gue, " bisik seseorang yang kemudian membuka tutupan matanya.
___________________
Anyeong!
⚠️WAJIB Like👍Vote🎟coment✉️beri hadiah🎁Jadikan Favorit💌
SEE YOU!
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 81 Episodes
Comments
Sulati Cus
😂😂😂kok kyknya anak gadisku
2022-11-14
0
Hery Setiawan
jng lebay*amat thor
2022-08-12
0
Maulana khmadi
kurang bnyk Thor up nya aq kasih bunga biar semangatttt
2022-06-18
0