Bab 7 : APARTEMEN

"Lo remehin gue? "

"Bisa jadi " ucap Aurora sedikit ragu.

"Hilangin pikiran gak guna lo itu. " ucap Elano menonyor kening Aurora pelan.

Aurora memegang kepalanya dan menatap cowok itu tajam.

"Awsshhh... " ringis Elano saat Aurora menginjak kaki lelaki itu dengan sepatunya.

"Jangan suka nonyor kepala orang, nanti kalau gue jadi goblok gimana? " ucap Aurora kesal

"Nanti gue ajarin biar pinter. "

"Malah nambah bego. "

Elano yang mendengar ucapan Aurora hanya diam datar dengan tatapan yang masih fokus ke arah Aurora yang kembali duduk di sofa.

"Haha canda kok...udah yuk masak , jangan tatap gue kaya gitu."

Aurora berdiri dari duduknya kemudian mendorong punggung Elano menuju ke arah dapur.

"Mau makan apa?" tanya Aurora setelah mereka berada di dapur.

"Lo,"

"Hah?apaan?" tanya Aurora

"Nasi goreng," ucap Elano singkat

Setelahnya Elano memakai safron dan melanjutkan memasak sedangkan Aurora hanya memperhatikannya dari belakang .Tepatnya ia sedang bersender di dekat lemari es.

Bayangkan saja laki-laki tinggi dengan celemeknya yang melingkar dari depan , kemudian bagian punggungnya yang sangat lebar dan kokoh , tangan kekarnya yang  berotot sedang memotong dengan lihainya,sungguh pemandangan yang indah.

Aurora melihat Elano tampa berkedip dengan tubuh yang masih bersender di lemari es.Ia memperhatikan semua gerak gerik Elano sampai kini Elano sudah berada di depannya.

"Apaan?"

Elano tak menjawab,ia malah mendekat kearahnya yang sedang bersender di depan lemari es.

"Jangan macem-macem Elano! atau gue bakal tendang lo sampai ke Pluto! " ancam Aurora sambil semakin menempelkan punggungnya ke pintu kulkas.

Saat ia tidak merasakan sesuatu lalu membuka mata perlahan,terlihat wajah Elano yang sangat dekat, dengan tangan satunya yang memegang ganggang lemari es.

"Minggir,"

"Hah?"

Tuk...Elano menyentil jidat Aurora

"Lo ngalangin pintu kulkas, bego!"

Menyadarinya Aurora pun bergeser.

Ia melihat Elano membuka kulkas dan mengambil sebiji telur melihat itu Aurora kini sangat malu karena tingkah bodohnya.

"Jangan gitu nanti gue beneran suka. "

"Hah? lo ngomong sesuatu? "

Elano tak menjawab pertanyaan Aurora, ia kembali menuju dapur dan melanjutkan acara memasaknya.

Setelah selesai memasak mereka kini sudah berada di meja makan dengan nasi goreng mata sapi yang sudah tersaji di atas meja.

"Gimana, enak?" tanyanya pada Elano

"Coba aja."

Gadis itu pun menyuapkan nasi goreng dan mengunyahnya,em lumayan enak.Mereka pun makan dengan hening tanpa ada obrolan.Setelah selesai makan mereka kembali ke ruang tamu.

"Gue mau pulang,"

"Tinggal pulang," jawab Elano santai

"Anterin lah! "

"Telpon sopir lo suruh jemput,gue ada urusan"

"Urusan apaan?" tanyaku

"Bisnis."

"Dih ! bilang aja mau ketemu si Salsa" ucap Aurora yang kemudian membuka ponsel untuk mengabari sopirnya.

"Sok tau,"

"Gue tuh heran sama lo,ngapain sih lo masih ngejar si pro_maksudnya si Salsa dia kan udah jadian sama Aland."

"Dari mana lo tau?lo kan baru balik," tanya Elano sambil mengangkat sebelah alisnya

Aurora terdiam,berpikir ia harus menjawab apa yang kira-kira logis dan tidak mencurigakan.

"Itu dari temen gue si Jovanya sama Celline," balasku berusaha santai

Heninggggggg...

"El gue mau nanya" ucap Aurora

"Apa?"

"Alasan lo nerima tunangan sama gue itu apa?"

Elano terdiam sesaat kemudian menjawab,

"Orang tua"

itu sih gue udah tau dari novel

"Ohh yayaya ,terus alasan lo masih ngejar Salsa itu apa? lo suka sama dia?" tanyaku memastikan

"Kenapa lo nanya gitu?"

"Ya cuma penasaran aja,kalo lo gak mau jawab juga gpp"

"Kata siapa gue suka dia? "

"Ya itu buktinya lo ngejar dia terus"

"Gue gak suka dia"

"Kenapa? kok gitu? " tanyaku heran

"Karena gue udah punya sendiri" jawab Elano datar

"Siapa? lo punya gebetan baru?." ucapku spontan

"Ada orang yang lebih menarik buat gue" ucap Elano sambil menatap Aurora intens.

Sedangkan Aurora malah berpikir Elano sedang pedekate dengan orang lain lagi.

"Yayaya cogan mah bebas" gumamnya

"Elano Kita batalin aja pertunangan ini, biar lo bisa leluasa pedekate sama gebetan lo itu. "

"Ngomong apa tadi? " tanya Elano datar

"Em ya itu tadi, kita batalin pertunangan ini, biar lo bisa bahagia dengan pasangan lo begitu juga sama gue"

"Bukannya lo yang minta tanggungjawab gue ? " ucap Elano datar dengan tatapan yang tajam pula.

"Em lupain aja lagian udah terjadi,anggap aja dulu lagi khilaf."

Elano diam tak menjawab, kemudian ia beranjak dari duduknya menuju ke arah Aurora.

Elano mendekatkan dirinya pada Aurora, yang membuatnya bergeser duduk sampai berhenti di pojok sofa.

Kini posisi keduanya sangat intim dan dekat, dengan tubuh Elano yang berada diatas Aurora, sedangkan Aurora bersender di ujung sofa dengan posisi meringkuk.

"Apansih! " Ucapnya sambil mendorong tubuh Elano

Namun Elano tak bergeming, ia justru mendekatkan bibirnya ke arah telinga Aurora

"Jadi sekarang lo mau mainin perasaan gue? " tanyanya tepat di telinga Aurora

"Bukan gue tapi lo yang mainin perasaan gue dengan dekat dengan Salsa. "

"Lo cemburu? "tanya Elano

" Gak. "

Elano tak menjawab, dia diam sambil menatap wajah Aurora yang berada di bawahnya.

Saat Elano hendak memajukan wajahnya untuk menciumnya , namun dering ponsel Aurora berbunyi. Aurora bernapas lega kemudian mendorong Elano menjauh.

"Ha halo ? " ucapku sedikit tergagap

"Non saya sudah sampai" ucap sang sopir

"Ooh iya Pak, ini saya mau kesana"

Panggilan pun dimatikan.

"Gue pulang" pamit Aurora yang kemudian mengambil tas ranselnya dan berjalan membuka pintu.

Aurora akhirnya bisa bernapas lega, ia masih belum bisa menyesuaikan diri. Aurora meninggalkan Elano yang hanya terdiam memandang punggung gadis itu yang sudah menghilang di balik pintu.

Elano berdecih, kemudian pergi ke kamarnya untuk bersiap-siap pergi melakukan sesuatu.

Jam menunjukan pukul lima sore,kini Aurora sedang berada di dalam mobil sepulang dari apartemen Elano.

"Pak ,tadi oma sama oppa ada dirumah?"

"Nyonya sedang ada di butik non,sedangkan tuan masih ada di kantor," jawab sang sopir yang hanya dibalas anggukan oleh Aurora.

Walaupun keduanya sudah berusia senja namun jiwa pebisnis nya masih saja muda. Jika tidak salah di novel Aurora pernah meminta Oma dan Oppanya untuk berhenti melakuan kegiatan itu namun mereka justru menjawabnya "Selama masih ada tenaga kenapa tidak kita maksimalkan, ini adalah cara kami menikmati masa tua ini"

Gila keren banget kan, umur tua tapi Jiwa tetap muda.

Setelah perjalannya kini Aurora sudah sampai di rumah.Ia bergegas keluar mobil dan bejalan santai menuju pintu rumahnya.

Saat memasuki pintu rumah ia menjumpai teman dari abangnya yang sepertinya akan pulang beserta Salsa dan sahabatnya Mega.

"Kenapa baru pulang?" tanya Arsen

"Kepo."

Setelah mengatakan itu Aurora kembali melanjutkan langkahnya menuju anak tangga.

"Cewek itu gak baik pulang sore-sore,apalagi  gak ngabarin orang rumah," ucapan itu berhasil membuat langkah Aurora terhenti .

Aurora langsung membalikkan badannya.

"Lo gak salah bilang kaya gitu sama gue ?terus dua cewek disamping lo itu apa? "tanya Aurora sambil menaikan sebelah alisnya menatap Aland.

"Kita udah ijin sama ortu ,lagian cuma main kerumah temen," jawab Mega

"Oh ya? "

"Iya."

"Sayangnya gue gak nanya. " ejek Aurora

Entah mengapa Aurora sangat tidak menyukai si MEGALONDON itu,wah nama yang bagus.

Mega mengepalkan tangannya menahan marah. Kurang ajar sekali!

"Bukannya lo juga habis bareng Elano?berduaan lagi. " pancing Sila

Aurora melupakan sahabat dari Megalondon itu, ternyata sama saja sikapnya.

"Ada masalah? dia kan tunangan gue. "Ucap Aurora dengan menekan kata 'tunangan'

" Udah Mega, Sila, jangan kaya gitu kasihan Aurora. " lerai Salsa memegang tangan keduanya.

"Gue gak butuh dikasihani, seharusnya gue kasihan sama lo karena salah memilih teman. Buka mata lo Salsa jangan naif. " ucap Aurora

"Maksudnya? " tanya Salsa

"Pikir aja sendiri. "

"Jangan asal ngomong lo! kita temenan sama Salsa karena dia baik dan ca-cantik. " ucap Mega

"Makasih Mega. "

Aurora memutar bola matanya malas, "naif! "

Sedangkan para lelaki hanya diam melihatnya saja, mereka akan bertindak jika sudah keterlaluan.

"Udah sana lo masuk kamar terus mandi,bau lo" Ucap Arsen melerai

"Ye."

Aurora membalasnya dengan malas kemudian berjalan menaiki tangga begitu saja.

"Dia berubah ya, dulu perasaan gak secuek itu. " ucap Jaka

"Setiap orang punya masanya masing-masing kali. " jawab Dava

"Tumben bijak lo. "

"Biasanya juga gitu. "

"Gak lah, lo biasanya kaya bebek mau beranak nyrocos mulu. " ucap Jaka

"Apa lo bilang gu-"

"Udahlah , kaya anak kecil adu bacot! " potong Stefano

"Pulang." suruh Aland pada mereka semua kecuali Arsen.

Ucapan Aland diangguki oleh Salsa dan lainnya, mereka berpamitan meninggalkan kediaman itu.

Bersambung....

Hayo yang belum tinggalkan jejak🧐protektif nih author

Terpopuler

Comments

Lacibolala

Lacibolala

Jangan lupa tinggalkan jejak 😊

2022-10-10

2

Linda M

Linda M

ya saya juga mulai suka cerita ya

2022-08-20

0

Hery Setiawan

Hery Setiawan

terlalu lebay auroranya Thor..

2022-08-12

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 : Novel bajingan
2 Bab 2 : Masuk Novel Bajingan itu
3 Bab 3 : Kepulangan dari Jerman
4 Bab 4 : Bertemu Jiwa Aurora Asli
5 Bab 5 : BACK TO SCHOLL
6 Bab 6 : Hanya Kecupan
7 Bab 7 : APARTEMEN
8 Bab 8 : Kenapa Harus Takut?
9 09# [RESE! ]
10 10#[ Kenapa Menghindar?!]
11 11# [ Insiden di Pesta Salsa]
12 12# Gak boleh berduaan ketiganya setan!!
13 13# Milik Elano King Alister!
14 14# Lo Habis Ciuman Ya?!
15 15# Pingsan !
16 16# Video Call Sampai Pagi
17 17# Terlambat Bareng!
18 18# Insiden Toilet
19 19 # Dihukum!
20 Bab 20 : Hilang Kendali
21 Bab 21 : Hampir Saja
22 Bab 22 : []
23 23# Culik!
24 24# Siapa
25 25# Bolos
26 26# Pisah??
27 27# Ciuman di Depan Umum
28 28# Tata Ada Disini??!
29 29# Pembicaraan
30 30# Delvandeer vs Xanderior
31 31# [Tamu tak Diundang]
32 32# [Aku Claudia bukan Aurora]
33 33 # [ Tertuduh Lagi?? ]
34 34# [Bentuk Perhatian Elano]
35 35# [ Nona Alister? ]
36 36#[ Dibalik Layar Laura]
37 37# [ BK, Pencurian,Dibilang Gila? ]
38 38# [Rencana Murahan]
39 39# [ Gara-gara Pistol]
40 40# [ Keciduk ]
41 41# [ Mencoba Berbicara]
42 42# [Ada Apa Sih]
43 43# [Elano Cemburu?]
44 44# [Alergi Kerang]
45 45# Kemarahan Elano & Arsen
46 46# Penulis Novel Asli
47 47# Akhirnya Bangun
48 48# Jaga Lisanmu!
49 49# Ikan yang terpancing
50 50 # [ Elano Takut Kalah Saing? ]
51 51. [ Alasan Perrunangan]
52 52# [ Aland dan Salsa ]
53 53# [Aurora bisa Blushing juga]
54 54# Sombong dikit gpp kan?
55 55# Ada apa dengan Laura?
56 56# Bergabung Melawan Xanderrior
57 57# Bodoamat dengan Alur Novel
58 58# Dia
59 59# Tawuran ll
60 60# Xanderrior Bubar
61 61# Mode Menyeramkan
62 62# Perhatian Aurora membuat Elano melayang
63 63# Jail Banget Sih!
64 64# Deep Talk
65 65# Welcome Back Kawan
66 66# Tak Habis Pikir
67 67# Hah??!
68 68# Pengganti Karel
69 69# Embarrassed Moment:)
70 70#
71 71. Permintaan Maaf
72 72. Ubrak-Ubrak gara-gara Lio
73 73. LUKA
74 74. Hanya Penasaran
75 Bab 75 : Surprise & Prank
76 Bab 76 : Pesta BBQ
77 Bab 77 : Blusingnya seorang Aurora
78 Bab 78 : Ya Dia Siapa Lagi
79 Bab 79 : Bimbang
80 Bab 80 : Prom Night 1
81 81. END
Episodes

Updated 81 Episodes

1
Bab 1 : Novel bajingan
2
Bab 2 : Masuk Novel Bajingan itu
3
Bab 3 : Kepulangan dari Jerman
4
Bab 4 : Bertemu Jiwa Aurora Asli
5
Bab 5 : BACK TO SCHOLL
6
Bab 6 : Hanya Kecupan
7
Bab 7 : APARTEMEN
8
Bab 8 : Kenapa Harus Takut?
9
09# [RESE! ]
10
10#[ Kenapa Menghindar?!]
11
11# [ Insiden di Pesta Salsa]
12
12# Gak boleh berduaan ketiganya setan!!
13
13# Milik Elano King Alister!
14
14# Lo Habis Ciuman Ya?!
15
15# Pingsan !
16
16# Video Call Sampai Pagi
17
17# Terlambat Bareng!
18
18# Insiden Toilet
19
19 # Dihukum!
20
Bab 20 : Hilang Kendali
21
Bab 21 : Hampir Saja
22
Bab 22 : []
23
23# Culik!
24
24# Siapa
25
25# Bolos
26
26# Pisah??
27
27# Ciuman di Depan Umum
28
28# Tata Ada Disini??!
29
29# Pembicaraan
30
30# Delvandeer vs Xanderior
31
31# [Tamu tak Diundang]
32
32# [Aku Claudia bukan Aurora]
33
33 # [ Tertuduh Lagi?? ]
34
34# [Bentuk Perhatian Elano]
35
35# [ Nona Alister? ]
36
36#[ Dibalik Layar Laura]
37
37# [ BK, Pencurian,Dibilang Gila? ]
38
38# [Rencana Murahan]
39
39# [ Gara-gara Pistol]
40
40# [ Keciduk ]
41
41# [ Mencoba Berbicara]
42
42# [Ada Apa Sih]
43
43# [Elano Cemburu?]
44
44# [Alergi Kerang]
45
45# Kemarahan Elano & Arsen
46
46# Penulis Novel Asli
47
47# Akhirnya Bangun
48
48# Jaga Lisanmu!
49
49# Ikan yang terpancing
50
50 # [ Elano Takut Kalah Saing? ]
51
51. [ Alasan Perrunangan]
52
52# [ Aland dan Salsa ]
53
53# [Aurora bisa Blushing juga]
54
54# Sombong dikit gpp kan?
55
55# Ada apa dengan Laura?
56
56# Bergabung Melawan Xanderrior
57
57# Bodoamat dengan Alur Novel
58
58# Dia
59
59# Tawuran ll
60
60# Xanderrior Bubar
61
61# Mode Menyeramkan
62
62# Perhatian Aurora membuat Elano melayang
63
63# Jail Banget Sih!
64
64# Deep Talk
65
65# Welcome Back Kawan
66
66# Tak Habis Pikir
67
67# Hah??!
68
68# Pengganti Karel
69
69# Embarrassed Moment:)
70
70#
71
71. Permintaan Maaf
72
72. Ubrak-Ubrak gara-gara Lio
73
73. LUKA
74
74. Hanya Penasaran
75
Bab 75 : Surprise & Prank
76
Bab 76 : Pesta BBQ
77
Bab 77 : Blusingnya seorang Aurora
78
Bab 78 : Ya Dia Siapa Lagi
79
Bab 79 : Bimbang
80
Bab 80 : Prom Night 1
81
81. END

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!