...HAPPY READING📖...
Elano memarkirkan motornya didepan rumah yang sangat luas mirip seperti bascame geng motor di film-film. Disana juga banyak sekali anak laki-laki yang sedang menongkrong.Ia mengulurkan tangannya untuk membantu Aurora turun dari motor,kemudian ia ikut turun dan melepaskan helmnya .
Sedangkan Aurora masih berusaha melepaskan helmnya . Elano menatap gemas Aurora,kemudian berniat untuk membantu tapi Aurora malah menghindar , " Gue bisa sendiri ! "
Elano hanya memperhatikan Aurora sampai gadis itu berhasil melepaskan helmnya .
" Udah ? "
Aurora mengangguk, "Ini tempat apa?"
"Bascame anak Delvandeer, "
Aurora menatap sekumpulan pemuda disana dan bergidik ngeri, "Pulang aja yuk. " ucapnya.
"Nanti, "
Elano menggandeng tangan Aurora mengajaknya berjalan namun segera ditahan oleh Aurora, gadis itu menggeleng tak mau.
"Disana banyak cowok Elano, gue gak suka, nanti kalo gue diapa-apain gimana? " ucap Aurora dengan tampang memelas.
"Ada gue, "
"Tetep aja gak mau! "
"Yaudah sana pulang sendiri." suruh Elano
Aurora menatap Elano kesal, "Lo kan yang bawa gue kesini jadi lo juga yang harus antar gue!"
Elano mendekati Aurora mengelus rambut panjang gadis itu, "Lo cukup diem dan selalu di samping gue, itu bakalan aman."
"Serius? "
Elano mengangguk dan menggandeng tangan Aurora menuju ke sekumpulan pemuda disana.Gadis itu bejalan lambat dan berusaha menyembunyikan tubuhnya di belakang Elano.
"Wih bos udah dateng nih. "
"Wah bawa cewek tuh, kenalan dong cantik, "
Aurora meringsutkan tubuhnya di belakang Elano menggenggam baju milik cowok itu. Merasa gadisnya tidak nyaman Elano menatap Karel tajam dan dibalas kekehan oleh Karel.
Elano menolehkan kepalanya, "Lo mau nemplok terus sama gue? kalo gue sih gak masalah. " ucapnya untuk gadis yang bersembunyi di belakangnya.
"Lo ngomong sama gue? " tanya Aurora
"Iya sayang. " jawab Elano
Aurora berekspresi ingin muntah, "Huek gak pantes lo ngegombal. "
Terdengar suara batuk , keduanya menoleh kearah sumber suara . Disana ada Sagara, Karel, dan anggota lain yang sedang menatap ke arah keduanya.
"Eh lo bukannya cewek baru itu ya? " tanya cowok benama Sagara, sahabat Elano.
Aurora mengangguk, "Iya."
"Ada hubungan apa lo sama Elano? " tanya cowok bernama Karel
"Emmm... "
"Dia Aurora, tunangan gue. " sebelum Aurora menjawab Elano sudah terlebih dahulu menjawabnya.
"Aurora Putri Aldebaran? " tanya Sagara
Lagi-lagi Aurora hanya membalasnya dengan anggukan, "kalian kenal gue? "
"Ya jelas kenal, siapa yang gak tau hubungan lo sama si bos. "
"Ooohhh.. "
"Lo beda ya. Gue bahkan gak kenal kalo itu lo. Makin cantik aja setelah dari Jerman. " ucap Karel yang langsung mendapat tatapan tajam oleh seseorang.
"Masuk."
"Lah ngapain? mending disini rame. " jawab Aurora yang kini sudah sedikit merasa tenang.
"Bener tuh bos, " ucap Karel setuju..
Elano menatap Karel sangat tajam dan langsung membuat cowok itu gelagapan.
" Oh mending lo masuk, disini dingin. " ucap Karel kemudian.
Elano langsung menyeret Aurora masuk ke dalam bascame itu dan langsung mendapat teriakan dari anggotanya.
"Awas banyak setan berkeliaran !"
"Buatin kita keponakan lucu bosssss! "
"AWAS KHILAF LO El! "
Seperti itu lah teriakan heboh mereka setelah keduanya meninggalkan mereka masuk kedalam bascame.
"Dia beneran Aurora?kok kaya ada yang beda. " tanya Sagara pada orang-orang disana
"Gue juga ngerasa kaya gitu. " angguk Karel setuju.
"Tadi waktu dia dateng kesini kok kaya takut? terus dia bertingkah seolah gak kenal sama kita padahal kan udah kenal dulu waktu dia tunangan sama Elano. Gak mungkin kan dua tahun di Jerman membuat dia selupa itu? " ucap Karel mengutarakan isi pikiran nya.
"Mungkin ada sesuatu yang buat dia lupa, misal kecelakaan atau hal lain yang buat dia lupa sebagian ingatan. " jelas cowok lain..
"Masa sih? tapi bisa jadi, "
Sementara disisi lain kini Aurora sedang berada di ruangan milik Elano, tepatnya kamar milik Elano. Ia tadi sempat menolak namun cowok itu malah menyeretnya masuk kedalam.
Pintu kamar mandi terbuka menampilkan Elano dengan tubuh bagian atasnya terbuka menampilkan perut kotaknya dengan celana boxer. Cowok itu habis mandi tenyata.
Aurora mengalihkan pandangannya ke arah lain berusaha mengalihkan tatapannya dari tubuh Elano.
"Mau mandi? " tanya cowok itu
Aurora menggelengkan kepalanya, "Gue maunya pulang. " ucapnya
"Nanti."
Aurora menghembuskan napas kasar dan berjalan menuju balkon kamar.Ia akan mendinginkan pikirannya sebentar sambil menikmati hembusan angin yang mengibarkan helaian rambut panjangnya.
"Huhhhh.. " Aurora menghirup udara dan menghembuskan nya perlahan.
Gadis itu tersentak kaget saat tangan seseorang memeluk pinggangnya dari belakang. Degup jantungnya berpacu dengan cepat diiringi hembusan angin yang menerpa tubuhnya.
Elano, cowok itu merapatkan tubuhnya yang tanpa kain di bagian atasnya ke tubuh Aurora. Memeluknya dengan erat sambil meletakkan dagunya di bahu kecil milik gadis itu.
Aurora merasa merinding ketika cowok itu menumpukan dagunya ke bahu miliknya, ia juga merasakan rambut basah Elano mengenai pipinya, terasa dingin.
"Elano... "
"Humm? " jawabannya dengan posisi masih sama.
"Batalin pertunangan ini ya? " ucap Aurora pelan
Hening tak ada jawaban dari cowok itu.
"El? "
Elano menjauhkan badannya kemudian memutar tubuh Aurora kasar dan membenturkannya ke pembatas balkon.
"Shhh.. " rintis Aurora
"Coba ulang perkataan lo tadi. "
"Gue mau batalin pertunangan kita, "
Tangan Elano bergerak membelai rambut Aurora .
"Lo udah gak suka lagi sama gue? lo mau buang gue? " tanya Elano
"Jawab Aurora! " teriak Elano sambil mencekram bahu gadis itu kencang.
"G-gue udah capek sama sikap lo yang nafsuan itu"
Elano berdecih, "nafsuan? " tanya Elano dengan kekehannya.
"Cowok mana yang nolak kalo disodorin makanan gratis? "
"Gue gak bakal putusin pertunangan itu, " ujar cowok itu dingin.
"Lo gak bisa egois kaya gitu Elano !!! "
"Egois? gue egois karena lo! "
Mata Aurora mulai panas cairan bening mulai terkumpul di kelopak matanya, "Pliss El jangan egois, gue gak nyaman dengan hubungan ini yang penuh dengan skinship,gue gak suka Elano. "
"Skinship? bahkan kita udah lebih dari itu dan lo fine fine aja. "
Aurora terdiam berusaha memikirkan alasan yang cocok itu Elano, namun pikirannya mendadak buntu.
"Gue gak bakal putusin pertunangan ini, apapun alasan lo gak bakal bisa buat gue berubah pikiran, " bisik Elano
"Karena gue udah terlanjur suka sama semua yang ada ditubuh lo, lo candu gue Aurora, " bisiknya lagi, membuat Aurora merinding.
"Gue tetep bakal batalin pertunangan ini dan bilang sama ortu gue! " ucap Aurora dengan nada tingginya, kemudian berlari keluar kamar.
"Gak semudah itu! lo milik gue Aurora !!!" teriak Elano sambil mengejar gadis itu.
Aurora mempercepat jalannya menuju ke pintu keluar kamar, namun segera ditahan oleh Elano.Cowok itu menutup pintu kamar dengan keras kemudian menggendong Aurora layaknya karung beras.
"Elano lepasin! Elano!!! " berontak Aurora sambil memukul punggung tegap cowok itu.
Brukk!
Elano membanting tubuh kecil Aurora ke ranjang kemudian dengan cepat menindihinya dengan tubuh kekarnya.Nafas keduanya tak beraturan dengan saling memandang satu sama lain.
"Bangs@t! minggir!!" gadis itu mendorong tubuh atas polos dengan kuat, namun tak mendapatkan pergerakan secuil pun.
Elano hanya memandang penolakan gadis itu dengan tenang, namun berbeda dengan isi kepalanya yang sedang menahan amarah.
"Gue gak suka perkataan lo tadi, jadi segera cabut omongan lo sebelum gue berbuat sesuatu. " tekan Elano
"Gak bisa!"
"Jadi tetap batalin pertunangan? oke gue bakal turutin permintaan lo. " ucap Elano menatap gadis di bawah kukungannya dengan datar.
Namun binar matanya seketika meredup saat dirinya menatap mata Elano, mata tajamnya dipenuhi dengan kabut gairah dengan jakun yang naik turun tak beraturan.
Aurora tau tatapan itu, tatapan penuh gairah.Senyum miring tercetak jelas dibibir Elano saat melihat gadis itu menatapnya waspada.
"Tapi kita lakuin itu sekali lagi ra, " ucapnya
serak
Oh tidak!
Senyum miring tercetak jelas dibibir Elano saat melihat gadis itu menatapnya takut.Aurora melototkan matanya kemudian menggeleng kuat, "Gue gak mau! lo pikir gue cewek apaan !"
"Gue gak butuh persetujuan dari lo, "
Tanpa aba-aba Elano menyerang bibir ranum milik Aurora yang mulai sekarang menjadi candunya.******* benda kenyal itu dengan rakus layaknya permen manis.
Disisi lain tubuh Aurora tersentak saat mendapat serangan tiba-tiba dari Elano, untuk beberapa saat gadis itu hanya diam karena kaget.Kemudian tersadar saat Elano mengigit bibir bawahnya, "Ashh..." ringis Aurora
Karena ulah cowok itu membuat Aurora membuka mulutnya dan langsung disambar rakus oleh cowok itu. Menghisap dan menjelajahi setiap rinci mulut gadisnya.
Alarm dalam kepalanya mendadak berbunyi saat tangan kasar Elano mengelus pahanya yang memakai rok pendek sekolah.Aurora menepis tangan Elano namun malah kedua tangannya kini di satukan diatas kepalanya oleh tangan besar cowok itu.
Disela ciuman panas itu,Aurora berusaha mengalihkan wajahnya agar terhindar dari ciuman Elano.
Segala usaha telah ia lakukan, menendang, mengigit, memukul Elano, namun tak ada hasil.
"ELANO JANGAN."
Bersambung....
Jangan berhenti maksudnya? Eh 😌udah yuk tinggalkan jejak
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 81 Episodes
Comments
Nanik Lestari
Beneran Oon
2023-08-09
0
Lacibolala
Tinggalkan jejak yuk.. special part 50an, alur terus berkembang, jangan di skip informasi ada di setiap episode 🤗
2022-10-11
1
Ida Blado
ck gk serulah kalau penulis novelnya atau yg lain ttp pengin pada alur novelnya
2022-07-30
0