...HAPPY READING📖...
...*...
...*...
...*...
Claudia bingung, ia langsung mengecek kondisi pakaiannya dan menghembuskan nafas lega saat melihat pakaiannya masih utuh.
"Alhamdulillah masih perawan. " leganya
"Ini kamar siapa sih? Perasaan gue habis kepentok meja kok bisa bangun disini. Aneh banget.. "
"Apa jangan-jangan waktu pingsan, gue dijual sama ibu ke om-om duda kaya raya? "
"Kayaknya ibu nggak sekejam itu deh."
Suara pintu terbuka berhasil menngalihkan pandangan Claudia. Seseorang wanita paruh baya masuk ke dalam kamarnya.
"Kamu sudah bangun , sayang? "tanya wanita paruh baya itu.
Claudia menampilkan wajah bingung dan waspada. Apa dia pembantu di rumah ini? Masa pembantu pakaiannya kaya nyonya, itulah pikir Claudia.
"Sayang ada apa? Kenapa kamu diam saja? "
Claudia mengusap wajahnya kasar memberanikan diri bertanya, "Tante siapa ya?"
"Tante?? "
"Iya tante siapa? Kenapa bisa masuk ke kamarku. "
"Tante pembantu disini? Terus dimana om yang nyulik aku? "
"Pembantu? " tanya wanita itu lagi
"Kau bilang mamah pembantu? "
Claudia melotot kan matanya melihat amarah di wajah wanita itu. Sontak Claudia memejamkan matanya bersiap menerima semburan ocehannya.
"Bagaimana bisa kamu melupakan mamahmu sendiri?! Ini bukan bulan April jadi jangan membuat bercandaan seperti itu! " ucapnya berkacak pinggang.
"Mamah? "
Claudia masih bingung ia sesekali mengerjapkan matanya seolah dirinya hanya sedang mengalami ilusi semata, namun tetap saja ini seperti nyata!
"Sayang ada apa ? Jangan membuat Mamah khawatir. "
"Aku baik-baik saja, mamah? " ucap Claudia ragu
"Kamu tidak berbohong? "
"Berbohong soal? " tanya Claudia balik
"Aishh yasudahlah. Jika kamu sedang tidak enak badan katakan pada ibu agar bisa membatalkan penerbangan mu ke Jakarta. "
Claudia ingin bertanya kenapa ia melakukan penerbangan? Memang dirinya sedang berada dimana? Namun semua pertanyaan itu hanya bisa dipendam dalam hati.
"Jam 10 siang kamu akan ke bandara,jangan sampai lupa." peringat ibu itu padanya
Claudia hanya diam dengan ekspresi tidak mengenakannya, seperti orang keselong disuatu tempat yang tidak dikenali nya. Bingung dan tidak tau mau ngapain.
"Mamah keluar jika menginginkan sesuatu panggil mamah ya sayang..." ucap beliau sembari mengelus pucuk kepala Claudia dan bejalan pergi keluar dari kamarnya sekarang.
Setelah kepergian wanita itu ,Claudia menapakkan kakinya turun dari ranjang. Claudia mengedarkan pandanganya kesekeliling kamar itu.
Matanya tak sengaja mendapati sebuah tulisan nama di belakang pintu kamar ,ia pun berjalan medekat .
"AURORA ROOM?" baca Claudia
Claudia memejamkan matanya sejenak berusaha mengingat sesuatu ,namun belum mendapatkanya.Ia kembali berjalan .kali ini Claudia melangkahkan kakinya menuju meja belajar milik penghuni kamar ini.
Terdapat sebuah buku diary disana,Claudia pun mengambil dan membacanya.
"AURORA DIARY?"
Claudia ingat Aurora merupakan karakter figuran yang mati dibunuh oleh kakanya sendiri di sebuah novel FOR YOU yang tadi malam Claudia baca.
"JADI GUE BENERAN TRANSPORTASI KE DUNIA NOVEL????"
"Transmigrasi maksudnya."
Untuk memastikanya lebih lanjut ,ia bejalan ke arah sebuah cermin besar di sudut ruangan. Claudia terperanjat kaget saat melihat wajahnya sendiri. Ia memegang wajah itu dan mencubiynya pelan.
"Ini nyata." gumam Claudia saat merasakan sakit
Claudia menatap tubuh milik Aurora itu kagum, wajah ini sedikit mirip dengan wajahnya dulu namun ini adalah versi sudah glowingnya. Bukan Claudia tak cantik, menurut banyak orang Claudia manis namun sayangnya kulitnya tak seputih milik Aurora karena Claudia sering berpanas-panasan yang menjadikanya sedikit cokelat.
Claudia menatap dirinya sendiri dan menilai, mata hitam pekatnya sangat cantik,hidung sedangnya yang tidak terlalu mancung ataupun pesek membuat wajah Aurora terlihat enak dipandang, rahang tegasnya yang membentuk wajah menjadi sangat indah,jangan lupakan bibir pink mungil alaminya.
Sejauh ini Claudia menilai Aurora adalah gadis yang pintar sekaligus cantik,bukan cantik imut melainkan cantik menawan.
"Kalau jiwa gue ada disini, lalu raga gue?" ucap Claudia yang masih berdiri di depan cermin.
"Apa gue mati karena kepentok meja?Masa gitu doang langsung mati. "
Berhubung tadi mamah sang pemilik tubuh ini memberitahunya untuk bersiap maka, sekarang ia akan segera bersiap-siap karena waktu sudah menunjukan pukul 09.00,sisa satu jam sebelum keberangkatannya ke bandara.
Claudia pergi ke kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya yang entah kenapa terasa sangat pegal dan berat. Setelah selesai membersihkan tubuhnya ia berjalan menuju walk in closet untuk mencari pakaian.
Gadis itu terkagum-kagum saat melihat isi ruang ganti milik Aurora,sungguh sangat mewah kamar begitupun dengan baju-baju yang terdapat dilemari.
Ia pun mengambil setelan celana jeans hitam dipadukan dengan kaos over size berwarna putih dan sebagai aksesoris ia memakai topi hitam yang ia ambil di tempat aksesoris.
Setelah selesai ia berjalan kearah kasur dan mengambil sebuah handpone berlogo apple digigit ujungnya,
"Untung bisa dibuka pake kunci wajah."
Setelah berhasil membuka ponsel milik Aurora dapat dilihat pertama adalah homescreen wajahku maksudnya wajah gadis yang kutempati sekarang.
Meninggalkan homescreen Claudia beralih membuka galeri.Ia menelusuri nya dan menemukan foto Aurora bersama sahabatnya tapi kebanyakan foto galerinya berisi foto seseorang cowok.Mungkin ini pacarnya dan berarti kini menjadi pacarnya.
Pacar????
"Gue aja belum pernah pacaran." gerutu Claudia sambil memijat keningnya .
"Orang pacaran kaya apa? "
"Terus harus gimana? " pusingnya
"Apa ini karma karena gue banting novel itu dan akhirnya kepleset, terus pindah alam? "
"Semoga aja gue belum mati. Gue belum bahagiain ortu hikss.. Mana besok ada turnament. Kalau gue disini, gimana dong lombanya. Pasti guru botak itu bakal marah besar.... " tangisnya menyayangkan hal seperti ini.
"Aurora! "
"Sudah siap belum? Sudah jam 10 buruan ke bawah! Mamah tunggu di garasi!!"
Ketukan pintu dan teriakan dari mamahnya Aurora membuat Claudia segera bergegas berdiri dari duduknya dan menyiapkan barang bawaannya tergesa-gesa,
"Iya mah!! Ini Rara mau kebawah!!!!" teriak Claudia
Rara adalah nama kesayanngan yang diberikan oleh keluarganya,untuk teman biasanya akan memanggil Aurora atau hanya Aur saja.
Sekarang Claudia , mamah Sinta dan papa Gani sudah berada di bandara, 15 menit lagi pesawat akan segera take off.
"Sayang nanti kalau kamu sudah sampai di Indonesia jangan lupa kabarin mamah ya dan jangan lupa titip salam buat oma oppa dan abangmu disana." pesan mamah sambil tersenyum dan mengelus pucuk kepalaku lembut.
"Mamah sama papa gak ikut?"
"Kita belum bisa ikut sayang karena papa masih ada pekerjaan di sini." ucap papa Gani.
Entah kenapa jawaban itu malah membuat perasaanku sedih,mungkin ini perasaan asli Aurora karena harus berpisah dengan kedua orang tuanya.
"Benar nanti kalau pekerjaan papa disini sudah selesai kita bakalan pulang ke Indonesia kok." tersenyum hangat
"Baiklah."
Tak berselang lama terdegar pemberitahuan bahwa pesawat akan terbang, Claudia pun segera berpamitan dengan mereka.
"Jaga diri baik-baik."
Claudia pun berpelukan dengan mama dan papa Aurora sebelum benar-benar pergi untuk masuk kedalam pesawat.
Ini adalah kali keduanya menaiki pesawat yang pertama kali adalah dulu waktu ia pergi ke Korea untuk menonton konser idol kesayangannya, Claudia adalah Armyzen tauk!
Selama di pesawat tidak ada yang bisa dilakukan selain tidur.Perjalanan dari Jerman sampai ke Indonesia membutuhkan waktu sekitar 15 jam , kira -kira Ia akan akan sampai sekitar jam 2 siang besok.
Claudia melihat negara yang ditempatinya , waktu menaiki mobil menuju bandara ia melihat sebuah gerbang yang bernama Bradenburg Gate , Claudia tahu itu merupakan salah satu tempat bersejarah dari negara Jerman.
Claudia membenahi rambut panjangnya dan mengalihkan pandangan ke jendela pesawat.
"Ini udah sampai bab berapa kira-kira. "
"Hari dimana Aurora berangkat dari Jerman kayaknya udah sekitar bab 20an,dimana para protagonis baru saja jadian."
"Saat Aurora pulang abangnya sedang melakukan party dirumahnya bersama teman-temannya? "
"Gue gak sabar. "
Setelah lelah berpikir Claudia pun terlelap dalam tidurnya.Ia berharap hidupnya akan aman dan tentram kedepannya tanpa ikut campur konflik dalam novel terkutuk itu.
Claudia masih berharap bahwa ini hanya mimpi..
Semoga saja...
*
*
Setelah menempuh perjalanan yang cukup lama akhirnya Aurora berhasil sampai di bandara Soekarno-Hatta Jakarta.Ia menuruni tangga pesawat sambil sesekali membenarkan letak topinya.
Selama perjalanan menuju ruang tunggu ,ia mulai merasa risih karena banyak orang yang melihat ke arahnya pada waktu ia berjalan.
Mereka melihat Aurora keluar dari tempat keluar dari bussiness Clas membuat semua orang melihat Aurora dengan pandangan kagumnya. Apalagi dengan proporsi tubuh dan kulit serta rambut yang sudah seperti model terkenal.
Selama dipesawat ia sudah tahu bahwa ia menggunakan Bussiness Clas karena penumpangnya bahkan bisa dihitung dengan jari,jujur saja ini pertama kalinya ia menggunakan pesawat seperti ini dengan pelayanan yang super profesional dan super nyaman.
"Emang ada yang salah sama penampilan gue? "
Sebenarnya penampilan Aurora sangat mencuri perhatian orang disekitarnya,banyak yang mengagumi wajah tegas cantiknya bahkan ada yang memfotoya diam-diam.
Ia lama-lama merasa risih dan menurunkan topinya agar dapat menutup matanya. Aurora berjalan dengan cepat menuju ruang tunggu.
Setelah menunggu sekitar 10 menitan akhirnya sopir jemputannya datang.Butuh waktu sekitar 30 menit untuk sampai di sebuah rumah mewah milik omanya.
Aurora keluar dari mobilnya dan langsung disambut oleh pak Adi.
"Permisi non,mari masuk , biar saya saja yang membawa barang-barangnya."
"Oke pak. Terimakasih." tersenyum singkat.
"Sama-sama non. "
...Bersambung.... ...
... BIASAKAN TINGGALKAN KOMENTAR, LIKE, VOTE DAN HADIAH SEBELUM MEMBACA NEXT CHAPTER. ...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 81 Episodes
Comments
JanJi ◡̈⋆ⒽⒶⓅⓅⓎ😊
😂😂😂
2024-09-03
0
Dede Mila
penasaran bab 1 nya gak mau kebuka kebuka dah...🤭
2024-02-24
0
Rika_Faris
eh... malah lgsg diklaim kamarnya... td bingung nempatin kamar siapa..
2023-04-06
0