Panggilan Sayang

Laras bahagia karena tak butuh waktu lama baginya untuk memenangkan hati Tama, laki laki arogan yang menurut Laras mempunyai cara berfikir yang aneh.

Laras memainkan jemarinya diwajah suami tercintanya, bibir yang sedikit tebal itu menurutnya sangat sexy, terasa Exotis ketika dia memangutnya, sensasinya sungguh mendebarkan jiwa. Laras mengelus pipi mulus Tama, dia ni cowok bukan sih, jerawat aja ga punya, tapi sayang mesum, Laras tersenyum sendiri ketika mengingat apa yang terjadi padanya dan suaminya semalam.

Ponsel Tama berdering, tapi Tama masih terlelap.

" jika aku angkat dia marah ga ya, Ah, jangan lah nanti dia marah, bangunin aja kali ya".Guman Laras.

"Tuan, tuan(Laras mengelus dada Tama)". Laras berusaha membangun suaminya.

Tama susah sekalin dibangunkan, Laras mencium bibir Tama dan memangutnya agak keras, kali ini dia berhasil membuat Tama bergerak, Laras melepaskan pangutanya.

"Eemmmm, ngantuk yank". Ucap Tama.

"Tuan, ponselnya dari tadi bunyi, mungkin penting". Ucap Laras memberitahu.

"Mana". Tama meminta ponselnya, Laras pun membantu mengambil ponsel Tama, mata memang benar benar masih ngantuk, dia membuka riwayat panggilan hampir 25x memang panggilan yang tak dijawab oleh nya dan semuanya dari Aldo.

"Dari siapa tuan? ". Tanya Laras.

"Dari Aldo". Jawab Tama, suara Tama masih serak khas orang bangun tidur, Laras tambah berfikiran liar.

"Jam berapa ini yank, kenapa aku capek sekali, ngantuk banget". Ucap Tama sambil menguap, Tama menaruh ponselnya lagi dinakas membaringkan tubuhnya disisi istrinya lagi.

"Dingin yank". Ucap Tama, Tama pun menarik tubuh Laras, menjadikan tubuh mungil itu sebagai gulingnya. Tama menyadari tubuh yang dipeluknya itu masih polos ketika tanganya menyentuh perut Laras, saat itu juga jiwa mesumnya meronta, diulangnya lagi kejadian saat mereka baru keluar dari kamar mandi, Laras yang sedari tadi tak bisa tidur karena telpon suaminya terus berdering juga karena pikiran liar terus berputar diotaknya. Laras mulai berani membalas perlakuan Tama, permainan mereka kali ini boleh dibilang permainan paling panas diantar permainan pertama dan kedua mereka, karena sekarang mereka sudah sama sama tak malu malu lagi mengexpresikan apa yang sama sama mereka inginkan.

Ahirnya mereka pun sama sama tumbang ketika puncak kenikmatan sudah mereka dapatkan, Tama tersenyum penuh kebahagiaan.

"Terimakasih istriku". Bisik Tama ditelinga istrinya.

"Sama sama suamiku". Balas Laras sambil mengecup dada Tama.

"Yank, aku mau kamu ubah panggilanmu ke aku, jangan tuan lagi". Ucap Tama sambil mempererat pelukanya.

"Tuan mau aku panggil apa? ". Tanya Laras.

"Panggilan kesayanganmu buatku apa kira kira". Tama menciumi leher Laras lagi, mengecup dan mengigitnya pelan sehingga meninggalkan beberapa bekas merah disana.

tentu saja Laras merinding lagi, belum lagi tangan Tama yang ga mau diam, terus saja bermain didadanya.

"Tuan, plis stop".Laras memegang tangan Tama yang masih asik bermain didaerah sensitifnya, Tama pun tertawa kecil, menjengkelkan batin Laras.

"Aku suamimu kan" . Tama tak mau mengalah.

"Selalu, dasar arogan suka semaunya sendiri". Umpat Laras.

"Jiwa ragamu adalah miliku, mau aku apain juga terserah aku, mengerti". Kebiasaan, selalu saja sifat bossy nya dibawa kemana mana bahkan saat bercinta.

"Tentu saja aku milikmu tuan, suka suka tuan aja lah, nah, mainkan". Laras malas berdebat dengan pria arogan yang aneh ini, Laras mengembalikan tangan Tama diatas dadanya lagi, tentu saja Tama tersenyum karena dia merasa menang.

"Kamu belum mengubah panggilanmu untuku lo yank". Tama menatap mata istrinya.

"Baiklah my hubby aku kan memanggilmu mas". Jawab Laras.

"Ga mau aku, aku bukan mas mas". Tama memanyunkan bibirnya.

"Ya udah Laras panggil be ya, apa suamiku suka heeemmm, cemberut gitu jelek tau eemmuah (Laras mengecup bibir sexy Tama)". Laras memberikan senyum termanisnya pada pemilik hatinya.

"Itu terdengar lebih manis, aku pun akan memangilmu seberti itu juga istriku, ingatlah sayang jiwa ragamu adalah miliku, aku tidak akan pernah terima jika siapapun menyentuhnya". Ucapan Tama kali ini sungguh membuat Laras merinding, disamping sifat arogan dan bossy kini Tama juga menunjukan sifat posesifnya.

"Tentu suamiku, aku akan menjaga diri dan hatiku hanya untukmu, bolehkah aku egois juga, aku juga ingin jiwa raga serta hatimu hanya untuku suamiku, apakah boleh? ". Mata mereka saling menatap, Tama menganggukan kepalanya tanda menyetujui apa yang Laras inginkan.

Sepertinya ungkapan cinta tak penting buat mereka, mereka mempunyai cara sendiri untuk menyatukan hati yang mereka miliki. mereka sudah sangat bahagia dan menikmati apa yang sudah mereka ciptakan.

"Be, kamu bisa bawa mobil? ".Tanya Tama sambil memainkam rambut istrinya.

"Bisa".

"Punya SIM".

"Punya".

"Besok aku beliin mobil buat kamu, oia pindah ke apartemen ya". Pinta Tama.

"Mau kita digosipin dikantor ntar, kan ga ada yang tau be kalo kita udah nikah" Jawab Laras.

"Biarin aja, pokoknya kamu milikku". Dih serakahnya, Laras pun tersenyum manja pada suaminya.

"Biar mereka taunya pelan pelan aja be, kita posisikan diri kita seperti biasa kalo dikantor, kalo dirumah ya suka suka kamu aja, aku ga mau imej kamu rusak gara gara aku be". Ucap Laras.

"Rusak kenapa, kita bukan pasangan selingkuh". Balas Tama.

"Iya, tau nya mereka kan aku janda be, emang kamu ga malu apa digosipin tergoda oleh janda". Laras mengingatkan Tama akan jati dirinya sebelum menikah dengannya.

"Kenyataanya kamu menggodaku dan aku tergoda olehmu". Canda Tama.

"Dih, aku ga pernah ya be godain kamu, kamu sendiri yang dateng ke aku". Laras malah dikatain menggoda.

"Kamu memang menggoda be, lihat sekarang aku tergoda padamu bahkan aku tergila gila padamu, kamu sudah seperti candu buatku be, kamu miliku seutuhnya istriku". Tama sungguh gemas dengan istri cantiknya ini, kebahagiaan yang luar biasa ketika mereka saling mengakui adanya cinta dihati mereka masing masing.

"Au ah, pokoknya Laras ga godain kamu". Laras masih ga terima ketika Tama menilainya sebagai penggoda.

"Iya iya, kamu ga godain aku, tapi aku yang tergoda olehmu dan aku yang mengejarmu, jangan ngambek dong sayangku heemmm". Tama melahap lagi bibir Laras, bibir Laras benar benar sudah menjadi candu buatnya, kali ini Tama semakin gemas, bahkan dia menjadikan ciuman itu menjadi lebih panas, dan terjadilah kembali penyatuan raga mereka, saat ini yang mereka pikirkan adalah, yang terjadi biarlah terjadi, mereka siap menghadapinya bersama sama.

****

Jakarta.

Aldo sangat geram dengan tingkah abangnya. bagaimana tidak dia sudah menghubunginya dari semalam, berkali kali dia telpon namun tak sekalipun Tama mengangkatnya. Aldo pun mengirim pesan teks kepada Tama, yang mengatakan bahwa orang tau mereka saat ini ada di Jakarta dan kabar dukanya papi sedang masuk rumah sakit, malam itu papi tak sengaja terpeleset ditangga sehingga mengakibatkan cedera serius dilututmya.

...

Pagi pagi sekali Tama terkejut setelah membaca pesan dari adeknya, Tama pun bergegas kekamar mandi dan membangunkan Laras, siang ini juga mereka berniat terbang langsung ke Jakarta untuk melihat kondisi pak Bram.

***Bersambung***

Terpopuler

Comments

Jasmin Al Hanif

Jasmin Al Hanif

be apaan?

2020-08-05

3

oppa seo joon

oppa seo joon

panggilnya be kayak eric sm lauren

2020-07-21

8

Risyan

Risyan

cinta juga kan tuhh tama ama larassa...

2020-07-10

2

lihat semua
Episodes
1 Cepet Pulang
2 Pertunangan
3 Pernikahan
4 Rumah Baru
5 Berasa Sendiri
6 Terjadi Sesuatu
7 Fakta Tentang Laras
8 Dia Memang Begitu
9 Digantung
10 Kepastian yang Menyakitkan
11 Luka Ini Nyata
12 Manusia Aneh Cemburu
13 Rencana Resign
14 Menenangkan Pikiran
15 Mulai dari Awal
16 Mulai dari Awal (2)
17 Wujud Cinta itu Indahkan
18 Panggilan Sayang
19 Asisten baru
20 Sepakat
21 Kembali ke Kehidupan Normal
22 Tentang Izal
23 Salah Paham
24 Menghindar
25 Siapa Dia?
26 Beri Aku Kesempatan
27 Makin Buruk
28 Seharusnya Bahagia
29 Alasan Yang Tidak Logis
30 Hanya Butuh Sabar
31 Rasa Yang Terpendam
32 Malu Tapi Mau
33 Dia Suamiku
34 Ujian Ini Sungguh Berat
35 Memilih
36 Beratnya Meninggalkanmu
37 Kamu Selalu Dihatiku
38 Kesungguhan Cinta Laras Untuk Tama
39 Berada diantara Cinta Dalam Diam
40 Tama Sadar
41 Dia Memang Susah Dimengerti
42 Sahabat Sejati
43 Apa Salahku?
44 Berada Dititik Terendah
45 Buah Hatiku Sayang
46 Iklas
47 Jika itu Yang Terbaik
48 Siapa Sekarang
49 Dingin
50 Menjengkelkan
51 Hobi Baru Tama
52 Kejutan
53 Spot Jantung
54 Dia Luar Biasa
55 Langkah Tama
56 Mulai Terbuka
57 Awalnya Karena Cinta
58 Rahasia Luna
59 Diserang
60 Robin
61 Gelisah
62 Hati Robin goyah
63 Robin Beraksi
64 Bijaksana
65 Mirip Sekali
66 Kebenaran
67 Merasa Bersalah
68 Berjanji Dalam Hati
69 Ngerjain Kamu
70 Kena Kau
71 Tawaran Nikah Kontrak
72 Tidak Ada Kata Kembali
73 Pengakuan
74 Mak Comblang
75 Gerak Cepat
76 Gelisah
77 Kangen
78 Kembali nya Luna
79 Kabar Gembira
80 Jangan Pergi Lagi
81 Bagiku Kamu yang Terbaik
82 Pernikahan Impian
83 Malam yang Indah
84 Musibah tak Terduga
85 Bencana Rumah Tangga Laras dan Tama
86 Zia Ditemukan
87 Berahirnya Hubungan
88 Good Father
89 Robin Si Raja Singa
90 Berahirnya Petualangan Luna.
91 Kejutan Untuk Laras
92 Keputusan Laras
93 Rencana Bapak Bapak
94 Sama Sama Egois
95 Hati Ibu
96 Namanya Saja Hati
97 Cinta Ini Masih Ada
98 Maafkan Salahku
99 Vitamin Kehidupan
100 Zia
101 Kado Terindah
102 Kado Terindah (2)
103 Jangan Ada Kata Pisah Lagi
104 Bodoh atau Lugu
105 Salah Sasaran
106 Sadar Telah Terkena Jebakan
107 Sahabat Bu Bos
108 Salah Paham
109 Mencoba Mengahiri Hidup
110 Dia Pria yang Baik
111 Menikah dengan Syarat
112 Ini Mimpi Apa Nyata
113 Malam Pertama
114 Sama Sekali tak Mirip
115 Pengantin Baru
116 Ada Rasa
117 Aak Izal.
118 Hati oh Hati
119 Suami Siaga
120 Kebahagiaan Ini Milik Kita
121 Anak Adalah Segalanya
122 Bunga Cinta bermekaran
123 Livia
124 Gadis Itu
125 Dokter Cinta
126 Memantapkan Perasaan
127 Hari Bahagia (end)
128 Karya Baru
Episodes

Updated 128 Episodes

1
Cepet Pulang
2
Pertunangan
3
Pernikahan
4
Rumah Baru
5
Berasa Sendiri
6
Terjadi Sesuatu
7
Fakta Tentang Laras
8
Dia Memang Begitu
9
Digantung
10
Kepastian yang Menyakitkan
11
Luka Ini Nyata
12
Manusia Aneh Cemburu
13
Rencana Resign
14
Menenangkan Pikiran
15
Mulai dari Awal
16
Mulai dari Awal (2)
17
Wujud Cinta itu Indahkan
18
Panggilan Sayang
19
Asisten baru
20
Sepakat
21
Kembali ke Kehidupan Normal
22
Tentang Izal
23
Salah Paham
24
Menghindar
25
Siapa Dia?
26
Beri Aku Kesempatan
27
Makin Buruk
28
Seharusnya Bahagia
29
Alasan Yang Tidak Logis
30
Hanya Butuh Sabar
31
Rasa Yang Terpendam
32
Malu Tapi Mau
33
Dia Suamiku
34
Ujian Ini Sungguh Berat
35
Memilih
36
Beratnya Meninggalkanmu
37
Kamu Selalu Dihatiku
38
Kesungguhan Cinta Laras Untuk Tama
39
Berada diantara Cinta Dalam Diam
40
Tama Sadar
41
Dia Memang Susah Dimengerti
42
Sahabat Sejati
43
Apa Salahku?
44
Berada Dititik Terendah
45
Buah Hatiku Sayang
46
Iklas
47
Jika itu Yang Terbaik
48
Siapa Sekarang
49
Dingin
50
Menjengkelkan
51
Hobi Baru Tama
52
Kejutan
53
Spot Jantung
54
Dia Luar Biasa
55
Langkah Tama
56
Mulai Terbuka
57
Awalnya Karena Cinta
58
Rahasia Luna
59
Diserang
60
Robin
61
Gelisah
62
Hati Robin goyah
63
Robin Beraksi
64
Bijaksana
65
Mirip Sekali
66
Kebenaran
67
Merasa Bersalah
68
Berjanji Dalam Hati
69
Ngerjain Kamu
70
Kena Kau
71
Tawaran Nikah Kontrak
72
Tidak Ada Kata Kembali
73
Pengakuan
74
Mak Comblang
75
Gerak Cepat
76
Gelisah
77
Kangen
78
Kembali nya Luna
79
Kabar Gembira
80
Jangan Pergi Lagi
81
Bagiku Kamu yang Terbaik
82
Pernikahan Impian
83
Malam yang Indah
84
Musibah tak Terduga
85
Bencana Rumah Tangga Laras dan Tama
86
Zia Ditemukan
87
Berahirnya Hubungan
88
Good Father
89
Robin Si Raja Singa
90
Berahirnya Petualangan Luna.
91
Kejutan Untuk Laras
92
Keputusan Laras
93
Rencana Bapak Bapak
94
Sama Sama Egois
95
Hati Ibu
96
Namanya Saja Hati
97
Cinta Ini Masih Ada
98
Maafkan Salahku
99
Vitamin Kehidupan
100
Zia
101
Kado Terindah
102
Kado Terindah (2)
103
Jangan Ada Kata Pisah Lagi
104
Bodoh atau Lugu
105
Salah Sasaran
106
Sadar Telah Terkena Jebakan
107
Sahabat Bu Bos
108
Salah Paham
109
Mencoba Mengahiri Hidup
110
Dia Pria yang Baik
111
Menikah dengan Syarat
112
Ini Mimpi Apa Nyata
113
Malam Pertama
114
Sama Sekali tak Mirip
115
Pengantin Baru
116
Ada Rasa
117
Aak Izal.
118
Hati oh Hati
119
Suami Siaga
120
Kebahagiaan Ini Milik Kita
121
Anak Adalah Segalanya
122
Bunga Cinta bermekaran
123
Livia
124
Gadis Itu
125
Dokter Cinta
126
Memantapkan Perasaan
127
Hari Bahagia (end)
128
Karya Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!