Aldo mondar mandir didepan ruang perawatan papi angkatnya, ingin rasanya Aldo tabok tu abang kesayanganya, kalau udah bahagia aja susah dicari, susah aja mepetin gue, dasar beruang kutup batin Aldo.
Lama Aldo menunggu pesan balasan dari abangnya, maminya sudah nanyain terus dari semalem.
"Dek, abang sama kakak iparmu udah ada kabar belum? ". Tanya mami.
"Belum mi, mereka pasti pacaran, menyebalkan". Gerutu Aldo, tak lama Tama dan Laras pun datang. Mami Arini hanya tertawa kecil melihat putra bungsunya ngambek.
"Mi".Sapa Tama, Laras langsung memeluk ibu mertuanya.
"Kalian dari mana, kenapa susah dihubungi, semalem papimu nanyain terus". Ucap mami khawatir.
"Kami ada di Lombok, Tama lagi ada urusan kerja". Jawab Tama, heh beruang tukang tipu batin Aldo.
"Papi gimana pi, apa lututnya parah?". Tanya Laras.
"Ga sih nak, cuma kalo untuk jalan kemungkinan belum bisa, papimu mesti pakai kursi roda untuk sementara". Jawab Mami Arini, mereka berempat pun masuk keruangan rawat Papi Bram.
"Pi". Tama dan Laras langsung memeluk papi yang sedang berbaring lemah diranjang perawatanya.
"Dari mana kalian hah?". Tanya Papi Bram.
"Kami dari Lombok pi, Tama ada urusan kerja". Jawab Tama.
"Urusan kerja apa kerja". Goda papi, Papi paham senyuman licik anaknya.
"Pi, papi tau Tama ga perlu jelaskan kan". Tama memegang erat telapak tangan papinya, senyum kebahagiaan mengembang di bibir Tama dan Laras membuat geram Aldo, ingin rasanya dia mengintrogasi abangnya sekarang juga.
"Heemmm, begini Tama, untuk sementara papi off dulu, papi mau minta Aldo gantiin papi di Jepang, kamu cari asisten baru ya, lagian kamu ngapain sih suruh adekmu nempel ke kamu terus, suruh lah dia mandiri". Papi sedikit kesal dengan Tama, Laras terkejut dengan kabar yang barusan ia dengar, Laras baru tau jika Aldo adalah adek iparnya, tapi kok ga mirip ya batin Laras.
"Mukanya ga usah kaget gitu be, dia ini memang adeku". Tama mengelus tangan istrinya yang bergelut manja dilenganya. Laras menatap Aldo dan mengangguk serta memberikan senyumanya. ingin rasanya Laras bertanya kok ga mirip, tapi rasanya ga sopan.
"Kenapa be, kami ga mirip ya".Bisik Tama.
Laras tersenyum.
"Dia adekku be, jangan ragu" Bisik Tama lagi.
"Iya kakak ipar, aku adek angkatnya". Jawab Aldo.
"Hih, kamu ini, mau angkat mau enggak kamu tetep anak mami sama papi, denger ga, mau mami jewer kamu". Ucap Mami Arini, Aldo memeluk manja seorang ibu yang membesarkanya dengan kasih sayang dan cintanya, bahkan mami Arini sama sekali tak membedakan antara Aldo dan Tama.
"Ya udah pi, biar dedek bantu papi disana, nanti abang cari asisten lagi". Ucap Tama.
"Yes, ga panggil panggil lo bos lagi bang bang, heh, selamat gue, makasih pi". Ucapan Aldo membuat Tama geram.
"Awas lo minta uang jajan ama gue lo" . Ancam Tama.
"Sekarang ga lagi bang, kan ada papi ya pi". Tama memang sangat memanjakan adeknya, apapun yang Aldo mau selama dia bisa, Tama pasti kasih, Sekarang Laras merasa sangat bahagia, dia memiliki keluarga yang sangat harmonis. dan tentu saja sangat menghargai nya..
"Al lo ada rekomen ga, barang kali ada temen lo yang mau kerja? ". Tanya Tama sambil duduk disamping adeknya.
"Izal mau bang, anaknya cerdas cekatan yang paling penting tahan banting". Ucap Aldo, Aldo sangat paham bagaimana sifat arogan abangnya.
"Boleh lah, papi suka sama Izal, yang dulu pernah kerja sama papi kan?". Tanya papi.
"Bener pi, yang dia berhenti gara gara istri sama anaknya meninggal, waktu itu dia frustasi pi, terus milih berhenti, padahal papi waktu itu bilang kan kapanpun dia boleh balik. cuma dia bilang ga nyaman kalo lama lama off terus minta balik lagi, ini dedek dapet info dari grup Alumni pi, dia lagi cari kerja, pengen bangkit pi infonya". Jawab Aldo, Tama hanya mengangguk anggukan kepalanya.
"Oo, Izal yang itu, boleh lah, suruh kesini aja, barang kali dia kangen ama papa mantan bosnya hahaha". Goda Tama.
"Kamu baik baik sama mantan asisten papi, dia itu baik Tama, jujur, cuma nasibnya aja kurang mujur, anak istrinya meninggal gara gara kecelakaan, cuma dia yang selamat waktu itu, dia belum lama sih ikut papi baru 9 apa 10 bulan gitu lo, belum ada setahun seinget papi. ". Pak Bram terlihat sedih mengingat mantan asistennya.
"Tama tau pi orangnya, kayaknya dia dulu yang papi suruh buntutin abang kan? ". Tama masih ingat benar dengan asisten papinya yang dulu pernah buntutin dia waktu Tama sempat ga mau pulang.
"Kak, sini Al kasih tau, suamimu ini dulu sering kabur gara gara disuruh kawin sama papi, hahaha, cuma sama kakak aja dia kena hahaha" Tama membekap mulut Aldo sampai hampir kehabisan nafas.
"Kamu jangan kaget ya Ras mereka emang gitu kalo lagi ngumpul, serius kalo dikerjaan". Ucap Mama Arini.
"Laras ga nyangka mi kalo Aldo itu adek Mas Tama, habis kalo dikantor manggilnya pak kalo pas disuasana formal, kalo ga ya bos gitu". Jawab Laras.
"Kok kamu tau Ras? ". Tanya papi.
"Kak Laras kariawan abang mi hahaha, pacaran mulu mereka hahaha". Aldo sangat senang menggoda abangnya.
"Jangan didengerin mi, dia cuma iri sama abang, cariin istri juga sana mi ". Tama maki gemas dengan adeknya.
"Al ma kerja dulu ya mi, papi lagi butuhin Al kan pi". Ucap Aldo, Aldo memang paling pinter ngeles.
"Dasar, tukang ngeles". Umpat Tama.
Aldo dan Tama masih saja saling menggoda, bahkan ketika Tama menceritakan sesuatu yang lucu Aldo tak segan segan bergelut manja di pundak abangnya.
Mereka terdiam ketika terdengar seseorang mengetuk pintu. Aldo membukakan pintu, ternyata itu Izal calon Asisten baru Tama.
"Masuk bro". Izal tersenyum dan menjabat tangan sahabatnya.
"Thaks bro, mana Pak Bos? " . Tanya Izal.
"Tu, masuk dulu". Izal pun masuk dan menjabat tangan orang orang yang ada sana.
"Bapak kenapa apa yang terjadi? ". Tanya Izal pada pak Bram, Laras memberi tampat untuk mereka berbincang, dan duduk disebelah Tama, Tama suka sekali dengan wanitanya rupanya, dengan isengnya Tama mencolek hidung Laras.
"Ih, be, malu". Laras cemberut.
"Mesra mesra annya entaran napa, ga kasihan ama gue". Aldo melirik abang dan kakak iparnya. Aldo memainkan benda pipih ditanganya, Tama dan Laras masih saling berbisik, mereka benar benar terlihat bahagia dan mesra.
***Bersambung***
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 128 Episodes
Comments
affiyahmikayla
iyaa kk gk jauh beda ama novel yg atu itu
2020-06-25
4
kania rahma
q suka untuk panggilan sayang.....be....hmmm singkat padat....nyam jga kya nya....heehehhe...lanjuutt kak...seru nih
2020-06-21
4
pitriyana
Tama & Aldo ini versi babang Wiliam and mamas Erick yakkk kompak😁🤭
2020-06-21
12