"Kamu ma jahat Ras, peluk lah dikit aja".Rayu Tama.
"Lah tadi katanya berteman, teman ma ga boleh peluk peluk atuh".Jawab Laras.
"Ras, malam ini aku boleh kan bobo disini?".Tanya Tama.
"Silahkan, nanti Laras bobo disofa".Jawab Laras.
"Aku kesini kan pengen bobo sama kamu Ras, masak kamu mau bobonya disofa".Tama mulai merajuk.
"Dih, mana bisa begitu, barusan katanya ngajaknya berteman, emang ada teman beda jenis kelamin tidur seranjang, eemmm Laras tau anda mau modus".Jawab Laras, seketika Tama langsung mengempit tubuh mungil Laras dengan gemas. Tama mengelitik Laras, tentu saja Laras kegelian dan meminta ampun.
"Sudah cukup tuan, ampun, Laras ga kuat lagi".Laras memegang kedua tangan Tama dan meminta ampun, Tama pun menghentikan tanganya, Tama menyatukan keningnya dengan kening Laras.
"Ras, boleh kah aku minta satu hal lagi?".Tanya Tama.
"Apa".
"Ras,aku minta bersabarlah sebentar lagi, tunggulah aku sampai aku memahami perasaanku".Ucap Tama.
"Anda ini aneh tuan".Jawab Laras, Laras sedikit menjauhkan tubuhnya, Laras tau betapa rusuhnya Tama.
"Aku serius".Ucap Tama pelan.
"Sudah tidurlah, jalani saja apa yang ada didepan mata kita, sekuat apapun kita menolak jika kita jodoh kita pasti bareng,".Jawab Laras, dititik inilah Tama merasa bahwa Laras adalah wanita yang tegar dan dewasa, Tama yakin Laras akan bisa mengerti dia seperti adeknya, Aldo.
"Aku belum pengen tidur Ras, maukah kamu menceritakan dirimu lebih detail padaku".Ucap Tama, Laras tersenyum dan menatap Tama, Tama hendak mendekatkan wajahnya ingin menciumnya, tapi laras menutup bibirnya dengan tanganya, alhasil Tama hanya mencium hari jari Laras, Laras tersenyum, Tama tak marah dia hanya mengacak gemas rambutnya. Laras mendorong lembut tubuh Tama, agar Tama sedikit menjauh darinya, Laras beranjak dari duduknya dan memilih berbaring disamping Tama, Tama tersenyum dan ikut berbaring, Tama mengelus kening Laras, Laras malah memukut manja tangan Tama.
"Why".Pekik Tama.
"Jangan buat Laras tertidur, Laras tau apa yang tuan pikirkan", Jawab Laras, Tama yang merasa terciduk hanya tertawa pelan.
"Eeeem(Laras menghela nafas berat), Nama lengkap laras anda sudah tau kan tuan, tanggal lahir, nama orang tua Laras, Laras anak tunggal, mereka meninggalnya kapan juga tuan udah tau, terus apa lagi ya yang mesti Laras ceritakan, mantan suami udah tau juga, apa ya(melihat Laras berfikir membuat Tama semakin gemas)".Ucap Laras.
"Oke, kalo gitu aku aja yang cerita tentangku, Aku lahir di Kanada, mami sama papi bawa aku balik ke indo waktu aku umur 3 tahun, papi memulai bisnisnya, papi kan hobi modifikasi mobil, disitu katanya papi kenal ayahmu Ras, singkat cerita mereka bersahabat, waktu aku umur 9 tahun itu pertama kali kita ketemu, kamu ingat ga(Laras menggeleng), Tentu saja saat itu kamu masih sangat kecil, udah gitu cengeng, dih, sekarang udah gede, udah jadi istri lagi".Ucap Tama. Laras tersenyum mendengarkan penuturan Tama.
"Tuan, papi itu orang mana sih".Tanya Laras.
"Papi itu asli sini lah, cuma Opa orang jepang, Mami juga ada keturunan cina dari Oma Opa, makanya mata kami agak sipit sipit kan".Ucap Tama.
"He em, kirain kalian orang cina asli, habis kulitnya putih matanya agak sipit".Goda Laras.
"Tapi aku ganteng kan?".Kumat batin Laras, Laras hanya tersenyum.
"Berarti beneran kata mami kalo sebelumnya kita pernah ketemu?".Tanya Laras.
"He em, bahkan fotonya ada, Aku pernah lihat waktu itu, kamu pakai dres warna pink".Jawab Tama.
"Benarkah".
"Kamu pikir aku boong".Jawab Tama.
Laras tersenyum, Tama meliriknya, kamu manis banget sih istriku, batin Tama, Laras mengangkat kepalanya dan merapikan rambutnya, Tama melihat leher jenjang Laras membuatnya ingin memakan dan mencium aroma Laras seperti malam itu, Mata Tama turun kebelahan dada Laras, potongan baju berkerah V itu memamerkan sedikit dada Laras yang terlihat sangat putih, Laras menyadari mata Tama menatap miliknya, Laras langsung menutup belahan itu dengan Tanganya.
"Jangan ditutup dong Ras ,aku kan cuma lihat ga pegang".Ucap Tama.
"Jangan nanti mesum".Laras membetulkan posisi tidurnya menjadi terlentang, yah ga bisa lihat lagi, Tama masih berada diposisi yang sama.
"Ras peluk dong, aku janji ga macem macem".Pinta Tama.
"Berte..."Tama langsung membekap mulut Laras dengan tangan kekarnya, Laras tersenyum dan mengangguk.
"Ga bilang gitu lagi, awas bilang gitu, kamu istriku mengerti".Ucap Tama, Laras mengangguk lagi, Tama melepaskan tanganya dari mulut Laras, Laras mengambil tangan Tama dan memeluknya, Malam itu mereka tertidur sambil berpegangan tangan.
Laras benar benar belum mau dipeluk dan dicium oleh Tama, Laras hanya mau Tama bisa menerima kehadiranya dengan cinta, bukan hanya nafsu belaka.
Tama masih terlelap, mereka sepakat untuk berteman dan kalian tau kan berteman, Laras tak mengizinkan Tama memeluk bahkan menciumnya , siapa suruh meminta berteman, akan ku perlakukan kamu seperti teman, Laras tertawa didalam selimutnya.
Disisi lain Tama tak merasa keberatan dengan aturan main Laras, Laras menatap Tama yang masih tidur disebelahnya, seandainya kamu ga galak pasti aku lebih mencintaimu pria anehku, batin Laras.
Laras beranjak dari ranjang dan masuk ke kamar mandi untuk membersihkan dirinya, Laras tersenyum mengingat percakapanya dengan Tama tadi malam, banyak sekali yang Tama ceritakan padanya, termasuk masa lalunya.Benar kata mami kalo mereka pernah bertemu dimasa kecil mereka.
Laras keluar dengan pakaian lengkapnnya, hanya rambutnya yang masih digulung menggunakan handuk, Laras duduk dimeja riasnya, mengeringkan rambutnya, dan memakai berbagai alat make up termasuk skincare dan lain sebagainya.
Laras memasukan seluruh bajunya ke koper, Tama melihat semua aktifitas Laras dibalik selimutnya.
"Morning". Sapa Tama, Laras menoleh ke arah Tama dan tersenyum.
"Morning juga".Balas Laras.
"Mau kemana Ras?".Tanya Tama.
"Cek out, mau melanjutkan misi ku".Jawab Laras.
"Misi apa?".
"Menghabiskan uang suamiku yang kaya raya itu".Jawab Laras sambil merapikan rambutnya lagi.
"Heemm, boong, aku tau kamu belum pernah memakai uang yang aku kasih ke kamu".Ucap Tama sambil melangkah mendekati Laras, Tama memeluk istrinya dari belakang, menyibak rambut Ralas dan membenamkan wajahnya di tengkuk Laras, Laras hanya diam menerima perlakuan mesra dari Tama.
"Kamu mau kemana lagi sayang, boleh aku ikut?".Suara Tama terdengar sangat mesra bahkan Tama memanggilnya sayang, Laras gugup, Tama pun demikian.
"Laras mau balik ke Jakarta tuan, atasan Laras udah nanyain kapan balik".Jawab Laras.
"Aku bos nya kamu boleh libur kapanpun kamu kamu".Jawab Tama sambil memberikan kecupan kecil ditengkuk Laras.
"Mereka ga ada yang tau hubungan kita pak bos, ayolah mengertilah". Laras sedikit merinding atas perlakuan Tama sekarang.
"Kita honeymoon yuk, aku bawa kamu keJepang sekarang mau?".Penawaran Tama membuat Laras bahagia.
"No, nanti tuan pasti meminta hak tuan".Jawab Laras.
"Pasti itu".Tama semakin gemas dan mulai nakal.
"Kita disini sehari lagi aja, Laras ga enak sama bu Cantika tuan kalo lama lama".Jawab Laras.
"Baiklah, kita habiskan waktu kita hanya dikamar ya".Ucap Tama.
"Loh, mau ngapain?".Tanya Laras.
"Kita pacaran".Jawab Tama, Laras hanya tersenyum sama Tama.
"Pacaran lo ya, berarti tak melakukan hubungan suami istri".Jawab Laras, Tama langsung lemas dan melepaskan pelukanya.
Laras tertawa pelan melihat expresi Tama.
"Ahhh, salah lagi aku".Tama mengacak rambutnya, Laras mengembalikan barang barangnya ke tempat semula, mengambil ponselnya dan duduk disofa, Tama tak perduli, dia langsung berbaring dipangkuan Laras.
"Ingat ngajaknya pacaran, ayo jauhan, jaga jarak, jangan dekat dekat".Ucap Laras, Tama tak menghiraukan ucapan Laras, Tama malah membenamkan wajahnya diperut Laras, serta meminta Laras mengelus rambutnya, pria aneh ini mulai manja batin Laras.
***Bersambung***
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 128 Episodes
Comments
Fafa Adieq Bosky
Enak e tama dikaploki rame2
2021-03-25
0
lia
tama gemas melihat laras.
sedangkan aku, gemessss banget dengan tingkahnya tama😂🤣
2020-12-07
3
Dewi Kartika
reneo tama tok kuwetake ndasmu ben waras😡😡😡
2020-07-30
7