Tama tak ingin terlalu terlibat dengan Laras, dia takut jatuh cinta pada wanita yang dibenci otaknya tapi dikagumi oleh hatinya.
Lima bulan sudah Laras menjadi istri Tama, tapi tak sekalipun Tama pulang Laras ingin protes tapi sama siapa, bahkan nomer ponsel suaminya saja dia tidak punya.
Laras cukup tau diri, tak sekalipun dia memakai card yang diberikan Tama, bahkan untuk biaya kebutuhan rumah juga dia memakai gajinya sendiri.
Seperti biasa Laras berangkat kekantor menggunkan motor matic yang ditinggalkan Tama untuknya, Laras mengendarai motor itu dengan hati yang berbunga, karena hari ini dia akan dapat arisan, digrup Wa nya sudah heboh dengan kabar itu, artinya hari ini dia akan menjadi bos mereka dijamuan makan siang yang akan mereka adakan di kantin kantor Laras, tentu saja bersama teman satu devisi dengan nya sesampainya dikantor semua kariawan malah pada ribut dengan hal lain.
Sandra teman se tim laras sedang sibuk memoles diri, Laras tak kaget dengan itu dia sudah biasa melihat Sandra selalu memperhatikan penampilanya berbeda denganya, walau tak mengenakan hijab tapi dia selalu menutup anggota tubuhnya dengan baju panjang panjang, Laras merasa nyaman dengan penampilan seperti itu.
"Pagi San." sapa laras.
"Pagi mungil." balas Sandra, teman se tim nya memang suka menanggil seperti itu, melihat ukuran Laras memang sangat kecil, tapi dia sangat cantik.
"Ada apa kok kayaknya lagi pada sibuk?" tanya Laras.
" Elo gimana sih, ga tau ya perusahan kita udah dibeli sama orang lain tau." jawab Sandra, Laras hanya biasa aja siapa pun bos nya tak jadi masalah buatnya.
"Benar kah itu bukan isu ya?" tanya Laras lagi, sambil mengunyah sarapanya.
"Enggak sayang, hari ini si big bos mau dateng kita mesti berkumpul diaula untuk menyambut beliau, cepetan tu makan,aku tungguin." Sandra menjelaskan, Sandra sangat gemes melihat cara makan Laras yang lambat, Laras tau Sandra gemas padanya, dia hanya tersenyum.
"Semua San?" tanya nya lagi.
"He em, buruan tu makan nya apa perlu aku bantuin." Sandra mengambil tangan Laras dan ikut menggigit roti yang dipegang Laras, agar cepat habis. Laras hanya tersenyum melihat tingkah konyol sahabatnya.
Tak lama semua kariawan berkumpul untuk menyambut CEO baru mereka, mereka semua berbisik, mengatakan bahwa CEO kali ini sangat tampan dan keren, menurut mereka CEOnya ini keturunan Jepang. matanya sipit sipit gitu.
Laras berada dibarisan paling belakang, untuk staf biasa sepertinya acara seperti ini tidak lah penting, tapi dia tetap diundang.
Suasana menjadi hening ketika kegerombolan orang masuk ke dalam aula, mata mereka tertuju pada sosok laki laki gagah yang akan menjadi bos mereka mulai hari ini, benar saja dia sangat tampan.
Deg..
Jantung Laras berdetak kencang, yang akan menjadi bosnya sekarang adalah suaminya, Yaa Tuhan, semoga dia tidak melihatku, batin Laras.
Tama memberikan sambutanya para kariawan menyambutnya dengan tepukan tangan yang meriah, hanya mereka yang punya posisi tinggilah yang bisa berjabat tangan dengan Tuan Tama, CEO LUCAS compeny yang baru.
Setelah acara selesai mereka diperkenankan kembali ke meja kerjanya masing masing, tapi tidak dengan Laras, dia mampir ketoilet dulu untuk menghilangkan kegugupanya.
"Semoga beliau tidak melihatku." Doa Laras dalam hati.
Laras pun kembali kemeja kerjanya.
Para kariawan cewek pada heboh, ribut membicarakan atasan mereka yang baru, Ada yang ingin jadi istrinya, ada juga yang mau jadi pacarnya, selingkuhanya juga rela, duh, kalian ga tau aja, bos kita anti wanita.
***
Diruangan CEO, Tama terlihat memikirkan sesuatu, ya Tama melihat istrinya hari ini, wanita yang ingin dihindarinya.
" Al, tolong kamu cari info perempuan ini." Tama menyodorkan foto yang ada di handphon nya.
"Bukanya ini salah satu kariawan disini bos". Jawab Aldo, Aldo juga tak sengaja tadi melihatnya ketika keluar dari toilet, maklum selama ini dia belum pernah tau wajah wanita yang dinikahi abang nya, baru kali ini dia melihat foto diponsel Tama.
"He em kamu benar, jika sudah ketemu suruh dia menghadapku". pinta Tama.
"Baik Bos".
Tak lama Aldo pun datang membawa informasi tentang Laras.
"Namanya Larasati Wijayanti bos, umur 22 thn dia salah satu di staf desain." jawab Aldo cuek tak mau terlalu ikut campur urusan pribadi abang nya, soalnya dia sudah hafal dengan tingkah abang nya yang anti perempuan.
"Berapa lama dia kerja disini?".Tanya Tama.
"Hampir setahun Tiga bulan bos". Jawab Aldo.
"Heemmm, ya udah biarkan saja".
Aldo tak merasa aneh dengan bosnya, hanya saja dia tak menyangka ini bakalan terjadi.
Tama semakin tidak tenang, Tama takut Laras akan membocorkan rahasia tentang mereka.
"Ahh, kenapa sih aku harus berurusan dengan janda sialan itu si, brengsek". Tama mulai marah.
"Atau ku pecat saja dia,".
".Sebaiknya aku ancam saja dia.".
...
Jam kantor telah usai semua kariawan bersiap siap pulang, tak terkecuali Laras, Laras sudah siap dengan motor maticnya, Tama memperhatikan Laras dari mobilnya,kali ini Tama menyuruh Aldo pulang dulu, Tama mau kerumah Laras, Tama ingin memberi peringatan pada istri yang sudah lama tak ia datangi.
Laras memarkirkan motornya digarasi rumahnya, Laras menaruh tasnya disofa dan mulai membersihkan diri, Laras memakai celana hotpant dan kaos oblong, Laras berfikir dia hanya sendiri di rumah, tak kan ada yang melihatnya.
Laras menguncir asal rambutnya, Laras mulai mengapu dan mengepel rumahnya, mengelap seisi rumah, Ahhh capek sekali istirahat dulu ah, Laras pun merebahkan tubuhnya disofa ruang tamu, lama lama kantuk pun menghampirinya, Ahirnya Laras pun tertidur.
***Bersambung***
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 128 Episodes
Comments
Fafa Adieq Bosky
Padahal jaman sekarang janda semakin menanantang . bojo orang jadi rebutan .... iki malah di anggurin
2021-03-25
2
Aas Kuningan
nyesek thor
2021-03-09
0
Liana Rismawati
due bojo kok di anggurke, emang nopo to nak janda, jaman saiki janda ki trdepan bro
2021-03-06
1