Ada apa dengan Dara?

Aku melajukan mobil Jessica dengan pelan menuju rumah Vino, Vino teman aku dan Jessica. Jessica dan Dara duduk di belakang. Mereka nampak sangat akrab, Jessica memperlakukan Dara dengan sangat baik. Aku merasa bahagia melihat kedekatan antara Kekasih dan Adik angkat ku itu.

Permintaan Shaki untuk menemani Dara aku tolak dengan halus. Bukan apa-apa, aku tahu Shaki pasti sangat lelah karena baru pulang dari Kantor, dan juga aku rasa aku bisa menjaga Dara dengan baik.

**

''Dara, apa kamu pernah pacaran?'' tanya Jessica akrab. Aku yang sedang menyetir bisa mendengar dengan jelas.

''Aku nggak pernah pacaran Kak'' jawab Dara polos. Aku tersenyum mendengar pengakuan Adikku itu.

''Waw, kamu udah sebesar ini, udah kuliah juga. Masak belum pernah pacaran. Kakak nggak percaya, kamu pasti bohong ya. Secara kamu 'kan cantik Dara'' lontar Jessica lagi, sepertinya dia kurang puas akan jawaban Dara.

''Aku beneran enggak pernah pacaran Kak Jess. Dulu Ayah selalu melarang, dan aku pun enggak pernah ada niat buat pacaran sebelum aku menjadi orang sukses. Dan satu lagi, setahu aku pacaran itu enggak ada gunanya, buang-buang waktu dan juga berdosa. Karena pacaran hampir mendekati zina. Kalau aku maunya sih langsung menikah aja'' lagi-lagi Dara menjawab dengan santai. Aku senang mendengar jawaban Dara. Dara memang gadis yang baik. Tapi aku merasa tertampar sama perkataan Dara. Karena aku dan Jessica sudah berhubungan selama dua tahun lamanya. Setahun pacaran, dan setahun aku dan Jessica bertunangan. Kami selalu ke mana-mana berdua tanpa ikatan suci. Tidak hanya itu, aku dan Jessica bahkan sudah melampaui batas dalam berpacaran.

Aku melihat dari spion Jessica tidak lagi bertanya, dia mengangguk kecil menandakan dia puas sama jawaban Dara.

***

Setelah melewati perjalanan yang tidak terlalu memakan waktu, akhirnya kami sampai di kediaman Vino yang megah dan mewah. Di pelantaran rumah Vino nampak mobil-mobil sudah berjajar rapi. Wajar, karena Vino merupakan pengusaha sukses.

Aku, Dara dan Jessica keluar dari mobil. Kami masuk rumah Vino dengan berjalan berdampingan. Jessica bergelayut di tangan ku di sebelah kanan, sedangkan Dara berjalan di sisi kiri ku dengan sedikit jarak. Tamu-tamu yang lain menatap kami seperti terkagum-kagum. Mereka pasti terkagum sama pesona Dara.

''Hallo,''

''Hay gais''

Jessica menyapa teman-teman nya dengan ramah. Begitu pun sebaliknya, teman-temannya menghampiri kami. Lalu bercipika cipiki dengan Jassica.

Dara hanya diam, dia fokus melihat kediaman Vino, mungkin menurut nya pesta ini sangat mewah dengan dekorasi yang wah.

Kami berjalan menghampiri Vino yang berdiri bersama rekan yang lain, dia nampak sangat tampan malam ini.

''selamat bertambah tua bro'' sapa ku bersalaman dengan senyum tersungging.

''Hey Vin. Selamat ya. Semoga aja tahun ini lepas tuh status jomlo lho yang udah berkarat'' Jessica ikut menimpali, dengan candaan.

''terimakasih kalian udah berkenan hadir. Karena kalau sampai kalian tidak hadir, aku akan sangat marah'' ungkap Vino.

Lalu tatapan Vino berfokus pada Dara, dia memandang Dara lekat. Dara tersenyum kikuk dengan kepala mengangguk ke arah Vino, dia nampak salah tingkah karena di perhatikan Vino.

''Hay, cantik.'' Vino menyapa Dara, seraya menjulurkan tangan. Dara menatap ke arah aku, mungkin meminta pendapat. Aku mengangguk mengiyakan, lalu akhirnya Dara menyambut tangan Vino cepat.

''Ini, Adik angkat lho itu bro? Gila cakep banget'' ucap Vino memuji Dara.

''iya, awas kalo lho berani godain, gue kasih ini lho.'' sahut ku seraya mengacungkan kepalan tangan.

''iya lho tenang aja. Gue akan menunggu Adik lho hingga dia siap gue ajak kepenghulu. Mana nomor ponselnya, bagiin dong.'' bisik Vino tepat di telinga ku.

''ahh bisa aja lho. Nggak ada nomer ponsel. Adik gue mau fokus kuliah dulu.''

''ahhh nggak asik lho'' protes Vino.

Usai berbasa-basi, aku pamit dari hadapan Vino. Karena banyak tamu lain yang mengantri untuk mengucapkan selamat ke Vino.

**

Aku, Dara dan Jessica duduk bergabung dengan teman yang lain. Jessica sibuk mengobrol bersama teman-teman modelnya.

Setelah itu Jessica menggandeng tangan ku, mengajak aku untuk berjalan menyusuri lokasi pesta. Dengan segelas wine di tangan. Kami minum bersama.

''Dara kamu tunggu di sini aja ya'' tutur Jessica.

''lho kok Dara di tinggalin?'' timpal ku.

''iya, aku di sini aja Kak.'' sahut Dara menurut.

''baiklah. Kakak jalan-jalan sebentar. Tunggu di sini ya, jangan ke mana-mana'' titah ku. Dara mengangguk setuju.

**

Aku dan Jessica berjalan menyusuri rumah Vino. Jessica menggandeng tangan ku, membawa aku ke sebuah ruangan sepi.

''beib, aku kangen'' ucap Jessica dengan suara manja. Dia memeluk tubuhku erat. Kami berada di sebuah kamar, seperti kamar tamu.

''sekarang bukan saat nya Sayang. Dara menunggu kita'' kata ku beralasan. Aku sebenarnya tidak mau lagi menambah dosa dengan terus berzina.

''tapi aku kangen sekali. Dara aman kok di sana. Ayolah sebentar saja.'' lagi-lagi Jessica membujuk. Dia berbicara tepat di telinga, hembusan nafasnya yang sedikit memburu terdengar menggoda.

Pada akhirnya aku menyerah, aku tergoda. Apalagi penampilan Jessica yang begitu seksi, gaun dengan belahan di bagian dadanya begitu membuat aku bernafsu. ''begini saja ya, saat ini aku nggak bisa kasih lebih,'' ucap ku pelan. Aku mengecup bibir seksi Jessica. Dia pun sama, Jessica membalas dengan lebih. Dia seakan tidak rela kalau bibir kami terpisah. Tangan aku pun telah beraksi, menjelajahi dua gunung yang begitu berisi.

Saat aku sedang menikmati rasa yang begitu memabukkan jiwa kelelakian ku yang sudah lama tertunda. Aku mendengar suara orang-orang berteriak minta tolong.

Aku melepaskan pagutan antara aku dan Jessica dengan cepat. Jessica nampak kaget dengan ulah ku.

''apa yang terjadi?'' tanya ku dengan pendengaran fokus ke arah suara yang terdengar ramai.

''enggak tahu juga. Ayo kita lihat'' timpal Jessica seraya memperbaiki gaun nya yang sedikit acak-acakan karena ulah ku.

Aku dan Jessica berjalan cepat. Aku melihat ke arah tempat Dara berada tadi, tidak ada lagi. Dara sudah tidak ada lagi di tempat.

Aku menuju kerumunan orang-orang di dekat tangga dengan perasaan cemas.

Saat aku sudah berhasil menembus kerumunan orang-orang. Betapa kagetnya aku ketika melihat seseorang telah tergeletak di lantai dengan darah berlumuran di bagian kepala, serta pakaian bagian atas yang telah terbuka.

''Dara ...'' aku berteriak syok. Dara terbaring dengan kondisi yang begitu tragis. Dia tidak sadarkan diri.

Cepat aku membuka jas yang menempel di tubuhku. Aku membalut tubuh Dara, lalu dengan cepat aku menggendong tubuh Adik angkat ku itu menuju mobil, aku harus cepat mendapatkan pertolongan pertama untuk Dara. Aku tidak mau Dara sampai kenapa-napa. Bisa-bisa aku menyesal seumur hidup karena aku yang tidak becus. Jessica mengekor di belakang.

Terpopuler

Comments

Vono selingkuhannya Jessica dan sahabatnya Bara yg sama2 punya niat jahat sama keluarga Bara.

2022-07-25

1

Rizna Madina

Rizna Madina

Lanjut thor... Seru nih..

2022-06-16

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!