Hari-hari berlalu begitu cepat, tidak terasa sudah hampir sebulan Dara Kuliah. Selama itu pula Bara selalu setia menemani sang Adik saat di Kampus. Pertengkaran kecil masih sering terjadi antara Bara dan Jessica. Jessica masih saja mengungkit hal yang sama setiap hari, hal yang di anggap Bara tak penting sama sekali. Bara bahkan sama sekali tak menggubris permintaan Jassica untuk segera menikahi nya. Semakin hari hubungan Bara dan Jessica terasa semakin rumit.
Dara menjadi Mahasiswi yang begitu di kagumi oleh banyak Mahasiswa. Pesona Dara tak perlu di ragukan lagi. Wajah cantik alami, penampilan apa adanya dan kecerdasan dalam menguasai pelajaran membuat dia menjadi Mahasiswi yang popularitas nya meloncat tinggi di Kampus. Hampir seluruh mahasiswa dan Dosen mengenali sosok nya. Tapi Dara tetap lah Dara si gadis yang berasal dari Kampung, dia begitu sederhana. Tanpa dia sadari banyak kaum Hawa yang iri akan kelebihan nya.
''eehh Dara, tunggu!'' Sapa seorang pria saat Dara baru keluar dari kelas. Pria itu berjalan cepat ke arah Dara. Dara berjalan berdampingan dengan Allia.
''iya, Kak. Aku?'' sahut Dara menunjuk dirinya.
''iya, Kakak manggil kamu.'' kata Dika lembut, sang Mahasiswa semester akhir. Yang ketampanan nya tidak kalah jauh di bandingkan Bara, Dika merupakan mahasiswa yang banyak di kagumi mahasiswi lain.
''ada apa, Kak?'' Dara dan Dika sudah saling berhadapan.
''mmm ini, Kakak boleh minta nomer ponsel kamu?'' Dika berbicara seraya menyodorkan ponselnya ke hadapan Dara.
''bo ...'' belum selesai Dara berbicara, tiba-tiba terdengar suara deheman seseorang.
''ehhmm, ehmmm ...'' rupanya Bara telah berdiri tepat di belakang Dara.
Dika menarik ponselnya, lalu menyimpan ponsel itu dengan cepat ke dalam saku celana. Dia merasa sungkan, karena yang dia tahu Bara adalah Kakak Dara.
''Pak'' Sapa Dika ramah menunduk sopan.
''iya, kalian lagi ngobrol apa?'' tanya Bara kepo dengan tatapan menyelidik.
''enggak kita lagi nggak ngobrol apa-apa ya 'kan, Dara.'' jawab Dika kikuk dengan menggaruk tengkuk.
''mmm iya'' sahut Dara mengangguk.
''aku duluan, Pak'' kata Dika berlalu ''Dara nanti aja ya'' sambung Dika melambaikan tangan ke arah Dara.
Bara menyipitkan matanya melihat tingkah Mahasiswa dan Adik angkat nya itu.
Allia pun memilih berlalu dari hadapan Dara dan Bara.
Kini tinggallah Dara dan Bara berdua.
''ihhh Kakak apa-apaan sih, selalu aja gangguin aku kalau lagi ngobrol sama temen'' protes Dara manyun. Dia merasa Bara sedikit mengekang kebebasan nya. Mereka mengobrol sambil berjalan kecil.
''Kakak nggak gangguin kamu, Kakak cuma mau jagain kamu Dara!'' tegas Bara.
''Tapi nggak gitu juga kali, selalu aja gitu, 'kan temen aku jadi takut deket-deket sama aku'' protes Dara. Dia menjatuhkan pantatnya dia atas bangku taman Kampus. Lalu mengeluarkan sesuatu dari tas.
''itu Dika tadi mau ngapain?'' selidik Bara. Bara ikut duduk di sebelah Dara.
''nggak ngapa-ngapain'' jawab Dara. Dia membuka bekal yang di bawa dari rumah. Yang di siapkan oleh Mama Arum.
''udah berani bohong ya'' goda Bara.
''bohong dikit'' Dara berbicara dengan mulut di penuhi oleh makanan. ''Kakak mau? Ini, bukak mulut lebar-lebar, Kak'' Dara menyuapi Bara. Bara pun menurut. Mereka makan bersama-sama. Setelah makanan habis di mulut Bara, di mulai berbicara lagi.
''kamu belum mengenal kerasnya kehidupan di Kota Dara. Kakak takut kamu salah bergaul. Apalagi kamu yang masih polos begini, nanti kamu ada yang nyelakain. Semua ini Kakak lakuin sebagai penebus rasa bersalah Kakak terhadap Ayah kamu, dan juga karena Mama. Mama sudah sangat menyayangi kamu. Mama nggak mau kamu sampai kenapa-napa.'' jelas Bara. Bara menatap Dara lekat. Di ujung bibir Dara ada nasi, Bara dengan pelan mengambil nasi tersebut. Dara merasa tersentuh melihat perlakuan lembut sang Kakak. Beberapa detik terjadi adegan saling tatap antara Bara dan Dara. Dara merasa ada yang berbeda yang dia rasa, jantungnya tiba-tiba berdebar. ''duh, perasaan apa ni.'' batin Dara seraya mengalihkan pendangan dari Bara.
****
Di tempat berbeda, Jessica masih tiduran di tempat tidur di apartemen miliknya. Tiba-tiba ponselnya berdering menandakan ada pesan masuk.
''Kak jess, lihat ini. Semakin hari hubungan mereka semakin dekat. Kak Bara selalu ngintilin Dara.'' Jessica membaca pesan WA sembari melihat dengan seksama foto yang dikirimkan oleh seseorang. Di dalam foto itu nampak Bara sedang menyentuh ujur bibir Dara.
Jessica membanting keras ponselnya ke tempat tidur. Dia merasa amat marah.
''aku tidak boleh kalah sama bocil kampung itu, masak seorang Jessica bisa tersingkir di hati Bara hanya karena gadis dungu itu. Di mana letak harga diri ku sebagai seorang model terkenal dan sebagai tunangan Bara'' gumam Jessica pelan. Dengan pikiran berkelana, mencari ide untuk mencelakakan Dara.
''Sayang, kenapa? Bara lagi?'' seorang pria keluar dari kamar mandi dengan handuk menutupi setengah badan. Orang itu lalu memeluk Jessica erat.
''iya Honey,''
''udah nggak usah di pikir 'kan. Bukannya memang itu yang kamu mau dahulu, kamu nggak mau benar-benar nikah sama Bara 'kan?''
''tapi, Honey. Urusan aku belum selesai. Aku harus membalas rasa sakit hati Papa dan membuat keluarga Bara jatuh sejatuh-jatuhnya''
''okey kalau begitu, kamu lakukan tugas mu itu dengan cepat. Supaya kita bisa menikah.''
''kamu nggak apa-apa kalau aku menikah sama Bara 'kan?''
''nggak. Kamu kan menikah dengannya hanya karena dendam, hanya sebentar dan tanpa rasa cinta.''
''kamu betul sekali Honey'' ucap Jessica mengecup pipi sang kekasih.
Jessica merasa semua rencana yang telah dia susun selama ini telah hancur berantakan karena kehadiran Dara. Dulu Jessica memang sengaja membuat Bara menjadi bucin, sebucin-bucinnya dengan dirinya. Lalu saat mereka menikah rencananya Jessica akan pergi meninggalkan Bara. Jessica akan membuat Bara menjadi gila karena kehilangan dirinya. Tapi sekarang Jessica merasa itu tidak mungkin lagi terjadi. Jessica merasa semakin hari sikap lembut, perhatian dan peduli Bara akan dirinya seakan memudar.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 35 Episodes
Comments
Rizna Madina
Lanjut thor
2022-06-14
1
Sumiani Aliyas
lanjut dong
2022-06-13
1